Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIK UM

HIDROGEOLOGI
DESAIN KONTRUKSI SUMUR

Disusun Oleh:
FAKHRINUL RAMADHAN
F1D219023

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2021
BAB I
PENDAHULUA N

1.1 Latar Belakang


Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadinya,
peredaran dan agihannya, sifat-sifat kimia dan fisik nya, dan reaksi
dengan lingkungannya, termasuk hubungannya dengan mahluk-mahluk
hidup (International glossary of Hidrologi, 1974). Karena
perkembangannya yang begitu cepat, hidrologi telah menjadi dasar dari
pengelolaan sumberdaya-sumberdaya air rumah tangga yang merupakan
pengembangan, agihan dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya air
secara terencana. Banyak proyek di dunia (rekayasa air, irigasi,
pengendalian banjir, drainase, tenaga air dan lain-lain) dilakukan dengan
terl ebi h dahul u mengadakan s urv ey kondisi -kondisi hi drologi y ang cukup.
Air bersih adalah salah satu kebutuhan yang paling pokok bagi
manusia. Air sangat berperan dalam keberlangsungan hidup manusia,
seperti untuk minum, mandi, mencuci dan lain sebagainya. Kebutuhan
akan air bersih datang bukan hanya dari masyarak at, melainkan
juga untuk sektor swasta, seperti keperluan hotel, mall, maupun
fasilitas –fasilitas umum lainnya yang memerlukan air dengan kapasitas
sangat besar. Air tersebut ak an banyak didapatkan sebagai air tanah
yang tersimpan pada suatu lapisan akuifer yang dalam
pengambilannya membutuhkan suatu proses pengeboran. Proses tersebut
di dalam ilmu hidrogeologi dikatakan sebagai desain konstruksi sumur.
Desain Konstruksi Sumur adalah suatu proses perencanaan
pembuatan sumur setelah dilakukannya pengeboran dan analisa data log
geofisik a (Resistivitas, Gamma Ray, dan Spontanius Potensial) guna
menghasilk an sumur dengan umur pemanfaatan yang mak simal dan
kapasias yang optimal. Desain konstruksi sumur yang direncanakan,
dimaksudkan bagi sumur produksi yang akan dibuat, dimana sebelumnya
telah diperoleh data-data potensi airtanah di lokasi atau di daerah yang
bersangkutan. Bagi lok asi yang potensi airtanahnya belum diketahui,
pemboran dan konstruksi sumur yang dilaksanakan umumnya ditujukan
untuk kegiatan eksplorasi berupa sumur uji (test well), sehingga diameter
pipa buta (casing), saringan (screen) dan lubang bor cukup diantisipasi
berdas arkan evaluasi data yang tersedi a.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilak sanakan praktik um hidrogeologi ini adalah
sebagai berikut.
1. Mengetahui kondisi hidrologi lokasi pemboran dan sekitarny a
2. Menentuk an jenis-jenis log yang digunakan pada desain
konstruksi sumur beserta kegunaannya dan menentukan akuifer
pada analisa konstruksi sumur.
3. Menggambar desain konstruksi sumur beserta keterangannya
dengan baik dan benar.
1.3 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
hidrogeol ogi ini adalah sebagai berikut.
1. Alat tulis.
2. Lembar kerja praktikum.
3. Modul praktikum.
4. Lembar kerja yang memuat pemeri an contoh cutting dan log
geofisika.
5. Tabel daftar harga materi al konstruksi. Gambar konstuksi
sumur boor air tanah.
BAB II
DASAR TEORI

Il mu hi drogeologi merupakan perpaduan antara il mu geologi da n


ilmu hidrolika dimana kajian dalam buku ini dititikberatkan pada gerakan
/aliran air di dalam tanah secara hidrolik. Gabungan dua kata hidro dan
geologi menunjukkan secara implisit pengertian geologi dari air, dengan
kata lain adalah merupakan suatu studi tentang interaksi antara
kerangka sistem batuan dan atau dengan airtanah. Dari sudut pandang
hidrolika maka istilah gerakan aliran dalam tanah dikenal dengan
hidrolika dalam media porous, karena airtanah mengalir di antara atau di
sela-sela butiran tanah yang sekaligus sebagai media. Pengetahuan
tentang hidrogeologi ini penting bagi manusia, k arena fungsi dan
kegunaanya meliputi tiga aspek, yaitu aspek sebagai salah satu sumber
alam yang dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan bagi umat
manusi a. As pek bagian dari hidrologi di dal am tanah y ang mem pengaruhi
keseimbangan siklus hidrologi global.Aspek sebagai anggota/agen dari
geologi (Suharyadi, 1984).
Hidrogeologi merupakan perpaduan ilmu hidrolika dan ilmu ilmu
geologi peran dan fungsi air dan tanah sebagai salah satu sumber daya
ai r, s ebagai bagi an dari hi drol ogi ai t tanah s agat berpengaruh cukup ti nggi
terhadap keseimbangan daur hidrologi secara global aliran air tanah
memberikan interak si kontinnyu terhadap lingkungannya. Proses
pembentukan akuifer dan karakteristik airtanah dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu genesa yang menunjukkan proses geomorfologi
masa lampau, kondisi lingk ungan pengendapan saat pembentuk an
batuan, komposisi mineral batuan penyusun akuifer, proses dan pola
pergerakan ai rtanah di dal am akuifer, s erta l amany a ai rtanah ti n ggal
dalam akuifer (Maria, 2018).
Desain konstruksi sumur dilakuk an berdasark an data yang
didapatkan dari data pemboran, yaitu lokasi, kedalaman serta ketebalan
akuifer, jenis litologi yang ditembus dan kondisi akuifer, muka air
tanah dan kualitas air tanah. Untuk menghasilk an suatu
kosntruksi sumur yang optimal, terdapat beberapa aspek yang perlu
diperhatikan, yaitu log litologi dan log geofisika, i nterpretasi litologi dan
fluida berdasarkan log geofisika, dan dasar pembuatan desain konstruksi
sumur. Untuk keperluan pemilihan jenis casing/pipa yang akan dipasang
kedalam sumur, perlu diperhatikan beberapa sifat fisis, yaitu ketebalan
casi ng, jenis baja s erta komposisi -komposisi ki mi any a, tensil s erta
bending, berat pipa, galvanisasi, pengendalian mutu, dan lain
sebagiannya (Pamsimas, 2015).
Sumur Gali adalah lubang yang digali secara manual ke dalam
tanah untuk memanfaatkan air tanah (water table). Sumur digali hingga
kedalaman 15 meter, dengan diameter mulai dari 1 meter sampai dengan
1,5 meter. Dinding sumur biasanya dibuat/dilapisi dengan batu beton,
batu bata, batu k ali, atau diperkuat beton untuk mencegah dinding rusak
atau berlubang. Pada kedalaman di lapisan akuifer, dinding tertanam
namun dengan celah; atau jik a menggunakan cincin beton buatan
dipasang celah pada sambungan antar cincin agar dapat dilewati air
tanah masuk ke dalam sumur. Sumur gali biasanya berbentuk lingkaran.
Jenis sumur kadang-kadang mampu menghasilk an persediaan air yang
cukup dari sumber air dangk al tetapi mudah tercemar oleh air
permukaan. Sumur Bor ( Bo red W ells) Sumur Bor di bangun s ecara manual
dengan menggunakan bor (augers), biasanya tanah yang akan dibor yaitu
bersifat kohesif lembut atau tanah tak berongga yang mengandung tanah
liat (Todd, 1980).
Permeabilitas adalah tanah yang dapat menunjukkan kemampuan
tanah meloloskan air. Tanah dengan permeabilitas tinggi dapat
menaikkan laju infiltrasi sehingga menurunkan laju air larian. Pada ilmu
tanah, permeabilitas didefenisikan secara kualitatif sebagai pengurangan
gas-gas, cairan-cairan atau penetrasi akar tanaman atau lewat. Selain itu
permeabilitas juga merupak an penguk uran hantaran hidraulik
tanah.hantaran hidraulik tanah timbul adanya pori kapiler yang saling
bersambungan dengan satu dengan yang lain. Semua jenis tanah bersifat
lolos air (permeable) dimana air bebas mengalir melalui ruang-ruang
kosong ( pori-pori) yang ada di antara butiran-butiran tanah. Tanah
diasumsikan jenuh walaupun sebenarnya tidak demikian karena ada
rongga-rongga udara. Ti nggi muka ai r tanah berubah -ubah s es uai dengan
keadaan iklim tetapi dapat juga berubah karena pengaruh dari adanya
kegiatan konstruksi. Di tempat itu dapat juga terjadi muka air tanah
dangkal, di atas muka air tanah biasa, sedangk an kondisi dapat terjadi
bila tanah dengan permeabilitas tinggi di permukaan atasnya dibatasi oleh
lapisan muka air tanah setempat (Supardi, 2000).
Shale
1,256 < 0,004

Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi

Shale
1,256 < 0,004

Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi

Shale
1,256 < 0,004

Batas Basah
Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi

Batas Kering

Shale
1,256 < 0,004

Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi

Shale
1,256 < 0,004
Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi

Nama : Fakhrinul Ramadhan Hari, Tanggal : Jumat, 29 Oktober 2021

Acc :
NIM : F1D219023

Kelompok : 5 (Lima)
3.2 Pembahasan
Pada prakti kum kali i ni y ang mengenai tentang D es ai n Kons truks i
Sumur y ang mana di harapkan dapat menghasilkan pemanfaatan s ecara
maksimal dan dalam waktu yang relatif lama sehingga akan sangat
berguna s erta membahas membahas pros es pembuatan des ai n kontruksi
sebuah s umur bor. D al am prakti kum kali i ni praktikan menganalisis data
log geofisika (gamma ray, resistivity log, dan density bulk log) dalam
membuat desain kostruksi sumur.
Desain konstruk si sumur dilakukan dalam dua tahap, yaitu
rancangan sumur awal dan akhir. Rancangan terdiri dari penentuan
kedalaman sumur, diameter pipa jambang (casing), jenis screen, serta
ukuran sl ot dan penentuan posisi ny a dal am s umur. Sel am a periode
pengeboran, rancangan awal akan dis es uai kan berdas arkan pengamatan
aktual dan temuan-temuan di l okasi tertentu. Rancangan i ni kemudi an
disesuaikan menjadi rancangan akhir. Selama tahap ini, asumsi
rancangan y ang di gunakan div eri fikasi dan menjadi parameter rancan gan
yang sebenarnya, seperti debit air, penurunan muka air (drawdown),
kedal aman dan ketebal an l apis an geol ogi, jenis materi al s eti ap l apis an
geologi y ang di temui, dan i nformasi l ai n y ang rel ev an. Kemudi an kegi atan
pembuatan des ai n konstruksi s umur s endi ri bi as any a terdi ri dari lima
langkah pengerjaan, y ai tu: (1) pengeboran, (2) pemas angan pi pa casi ng
dan pi pa screen, (3) penempatan paket s ari ngan atau fil ter, (4) penuangan
semen grouti ng untuk memberi kan perli ndungan kontami nasi, dan (5)
pengujian sumur untuk memastik an air bebas dari pasir dan hasil
maksimum.
Pada loging gamma, (sering disebut logging sinar gamma)
pengukuran dil akukan terhadap radi asi al ami y ang beras al dari bahan
yang di temukan di l ubang bor. Rekaman radi asi gamma di gunakan
sebagai panduan kualitati f untuk korel asi s trati grafi dan permeabili tas. Di
beberapa daerah, terdapat hubungan l angs ung radi asi gamma dan
permeabili tas batuan. Radi asi gamma di pancarkan dari uns ur-uns ur
tertentu dal am materi al geologi s y ang ti dak s tabil y ang “membus uk”
secara s pontan ke el emen l ai n y ang lebi h s tabil. Namun harus di i ngat
bahwa l og gamma ini akan s uli t i nterpretasi ny a pada daerah dengan
litol ogi y ang kay a mi n er al fels par y ang beras al dari produk gunung
apiatau pada derah batuan beku, padahal sebagi an besar wilayah
indonesi a bany ak terdapat peny ebaran kedua materi al ters ebut
secara vertikal maupun horisontal. Sinar gamma mirip dengan sinar-X
karena mereka memili ki kemampuan y ang hebat untuk menembus
materi al l ai n, namun si nar gamma m e mi l i ki panjang gel ombang y ang
lebih pendek.
Loggi ng resis tivi tas l ubang bor (resis tivi ty well loggi ng)bi as any a
dis ebut l og lis trik (el ectri c l oggi ng) bil a di gabungkan d engan kurv a l oggi ng
potensi al s pontan (s pontneous li oggi g) s eri ng di s ebut SP-Loggi ng
di gunakan untuk memas tikan des ai n dan kons truksi s umur. Hasil l oggi ng
yang bai k dapat memberikan gambaran ri nci tentang karakter dan
ketebal an berbagai perl apis an batuan di dal am s umur dan juga dapat
memberi kan i ndikasi kuali tas ai r mel al ui loggi ng resis tivi tas dal am l ubang
sumur. Hal i ni m em un gki n ka n perencana menempatkan s creenpada
posisi y ang pali ng di mi nati dengan akurasi y ang jauh l ebi h baik dari pada
hany a mengandal kan des kri psi s ampel y ang di ambil dari cutti ng hasil
pemboran.
Log D ensi tas merupakan kurv a y ang menunjukan nil ai densi tas
(bul k densi ty) batuan y ang di tembus lubang bor, di ny atakan dal am gr/cc.
Bes aran densi tas i ni s el anjutny a di gunakan untuk menentukan nil ai
porositas batuan ters ebut. Log densi tas bers ama – s ama dengan l og
neutron di gunakan untuk mendeteksi adany a hi drokarbon. Al at densi tas
yang modern juga mengukur PEF (Photo El ectri c Effect) y ang berguna
untuk menentukan li thologi batuan, mengi dentifi kasi adany a heavy
mi nerals dan untuk mengev al uasi cl ay. Al at i ni bekerja dari s uatu s umber
radi oakti f dari al at pengukur di pancarkan si nar gamma denga i ntensi tas
energi tertentu (umumny a 0. 66 mev) menembus formasi / batuan. Batuan
terbentuk dari buti ran mi neral – mi neral y ang ters us un dari atom – atom
yang terdiri dari proton dan electron.
D al am menentukan l ubang s umur, kondisi geologi dan s trati grafi
merupakan suatu hal wajib yang harus diketahui. Hal ini bertujuan untuk
mengi denti fikasi jenis li tol ogi dan kemampuany a dal am menyi mpan s erta
mel olos kan ai r. Sel ai n i tu berdas arkan data s trati gr afi juga dapat
diketahui k etebalan dari suatu lapisan batuan yang dapat menjadi
akuifer. Sehingga jumlah cadangan air dari ak uifer tersebut dapat
di ketahui dengan bai k untuk memperhitungkan keberl angs ungan dari
sumur yang akan dibuat.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum yang dapat diambil adalah
sebagai berikut.
1. Pemahaman kondisi hidrologi lokasi pemboran dan sek itarnya
diperlukan guna untuk memahami Arah aliran tanah serta
besarnya pengisian kembali (recharge), kedalaman akuifer air
tanah pada daerah tersebut, urutan statigrafi hasil pemboran
secara ri nci, kondisi akuifer y ang di tembus (terkekang/confi ned,
semi terkekang/s emi confi ned, atau bebas /unconfi ned, dan jarak
serta debi t pemompaan s umur dal am, di daerah s eki tar lok asi
pemboran.
2. D al am des ai n kontruksi ada 3 jenis data l og y ai tu gamma ray log,
resis ti vity log, dan densi ty bulk log. 3 jenis data log i ni di bedakan
berdasarkan fungsinya.
3. Analisa log desain kontruk si sumur yang dilakukan itu dicari
litol ogi y ang di dapat s es uai kedal aman l og, di buat des kri psi ny a,
dan des ai n kontruksi s umurny a s es uai dengan kedal aman berapa
ditemukannya akuifer dan sesuai dengan perhitungan.
4.2 Saran
Diharapkan untuk praktikum kedepannya dapat berlangsung
dengan baik tanpan ada gangguan.
DAFTAR PUSTAKA
Maria. R., Anna F.R., Hilda. L., Sunarya. W. 2018. “HIDROGEOLOGI DAN
POTENSI CADANGAN AIRTANAH DI DATARAN RENDAH
INDRAM AYU”. Jurnal geologi dan pertambangan. Vol. 28 [2] : 181-
192.
Pamsimas. 2015. Perencanaan dan Konstruksi Sumur dan Sumur Bor.
Jakarta: PAMSIM AS (Program Penyedi aan Air Minum dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat).
Sholichin, M. 2018. Panduan Penyelidikan Hidrogeologi. Malang: T im UB
Press.
Supardi, G. 2000. Sifat Dan Ciri Tanah. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Suharyadi. 1984. Geohidrologi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Todd, D.K. 1980. Ground Water Hydrology. New York: John Wiley.
Shale
1,256 < 0,004

Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi

Shale
1,256 < 0,004

Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi

Shale
1,256 < 0,004

Batas Basah
Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi

Batas Kering

Shale
1,256 < 0,004

Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi

Shale
1,256 < 0,004
Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Be

Nama : Fakhrinul Ramadhan Hari, Tanggal : Rabu, 27 Oktober 2021

Acc :
NIM : F1D219023

Kelompok : 5 (Lima)
Laboratories of Geotechnical and Hydrogeology Faculty of Science and Technology

Jambi University

3.1.2 Perhitungan kisaran harga


1. Pipa Jambang
Panjang Pipa = 110 m
Pipa jambang Harga/meter : Rp 650.000, 00
Harga total = Rp. 71.500. 000, 00
2. Reducer 10” ke 8”
Harga / satuan : Rp 900.000,00
Harga total = Rp. 900.000, 00
3. Casing/pi pa black stell 8” tebal 5,84mm + centrali zer
Panjang casing total : 90 m
Harga / satuan : Rp 550.000,-
Harga total : Rp 49.500.000,00
4. Screen
Panjang total screen 30 m
Harga / 4 meter Rp 1.200.000,00
Harga total : Rp 36.000.000,00
5. Gravel pack
d1 = 10” = 10 x 2,54 = 25,4 cm = 0,254 m
d2 = 8 ” = 8 x 2,54 = 20,32 cm = 0,2032 m
V = ( ¼ x phi x d12 x t )- (¼ x phi x d22 x t)
= (¼ x 3,14 x 0,254 x 68) – (¼ x 3,14 x 0,2032 x 68)
= 2,711
Harga / m kubik = Rp. 400.500,00
Harga total = 2,711 x Rp. 400.500,00
= Rp. 1.085.755,00
6. Volume grouti ng
Volume grouting pada pipa jambang
D1 = 12 inchi = 12 x 2,54 = 30,48 cm = 0,3048 m
D2 = 10 inchi = 10 x 2,54 = 25,4 cm = 0,254 m
V = (¼ x phi x d12 x t) – (¼ x phi x d22 x t)
= (¼ x 3,14 x 0,3048 x 46,8) - (¼ x 3,14 x 0,254 x 46,8)
= 11,1977 – 9,331 = 1,8662 m3
Harga /m = Rp 450.000, 00
9. Pompa submers ibl e
Harga total = Rp. 839.811, 00
Yang dibutuhkan satu buah
7. Bottom cup 8 “ Harga / satuan : Rp 88.000.000,00
Yang dibutuhkan satu buah Harga total : Rp 88.000.000,00
Harga / buah : Rp 400.000,00
Harga total : Rp 400.000,00 Total bi ay a y ang di perl ukan dal am perencanaan
8. Pipa Colom medium GIP 4” pemboran (D es ai n kons truksi s umur) adal ah Rp.
Panjang terukur 24 m 255.425.566,00 (Dua ratus lima puluh lima juta
empat ratus dua puluh lima ribu lima ratus
Harga / meter : Rp 300.000, 00
enam puluh enam rupiah).
Harga total : Rp 7.200.000,00

Nama : Fakhrinul Ramadhan Hari, Tanggal :Rabu, 27 Oktober 2021


Acc :
NIM : F1D219023

Kelompok : 5 (Lima)

Anda mungkin juga menyukai