HIDROGEOLOGI
DESAIN KONTRUKSI SUMUR
Disusun Oleh:
FAKHRINUL RAMADHAN
F1D219023
Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi
Shale
1,256 < 0,004
Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi
Shale
1,256 < 0,004
Batas Basah
Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi
Batas Kering
Shale
1,256 < 0,004
Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi
Shale
1,256 < 0,004
Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi
Acc :
NIM : F1D219023
Kelompok : 5 (Lima)
3.2 Pembahasan
Pada prakti kum kali i ni y ang mengenai tentang D es ai n Kons truks i
Sumur y ang mana di harapkan dapat menghasilkan pemanfaatan s ecara
maksimal dan dalam waktu yang relatif lama sehingga akan sangat
berguna s erta membahas membahas pros es pembuatan des ai n kontruksi
sebuah s umur bor. D al am prakti kum kali i ni praktikan menganalisis data
log geofisika (gamma ray, resistivity log, dan density bulk log) dalam
membuat desain kostruksi sumur.
Desain konstruk si sumur dilakukan dalam dua tahap, yaitu
rancangan sumur awal dan akhir. Rancangan terdiri dari penentuan
kedalaman sumur, diameter pipa jambang (casing), jenis screen, serta
ukuran sl ot dan penentuan posisi ny a dal am s umur. Sel am a periode
pengeboran, rancangan awal akan dis es uai kan berdas arkan pengamatan
aktual dan temuan-temuan di l okasi tertentu. Rancangan i ni kemudi an
disesuaikan menjadi rancangan akhir. Selama tahap ini, asumsi
rancangan y ang di gunakan div eri fikasi dan menjadi parameter rancan gan
yang sebenarnya, seperti debit air, penurunan muka air (drawdown),
kedal aman dan ketebal an l apis an geol ogi, jenis materi al s eti ap l apis an
geologi y ang di temui, dan i nformasi l ai n y ang rel ev an. Kemudi an kegi atan
pembuatan des ai n konstruksi s umur s endi ri bi as any a terdi ri dari lima
langkah pengerjaan, y ai tu: (1) pengeboran, (2) pemas angan pi pa casi ng
dan pi pa screen, (3) penempatan paket s ari ngan atau fil ter, (4) penuangan
semen grouti ng untuk memberi kan perli ndungan kontami nasi, dan (5)
pengujian sumur untuk memastik an air bebas dari pasir dan hasil
maksimum.
Pada loging gamma, (sering disebut logging sinar gamma)
pengukuran dil akukan terhadap radi asi al ami y ang beras al dari bahan
yang di temukan di l ubang bor. Rekaman radi asi gamma di gunakan
sebagai panduan kualitati f untuk korel asi s trati grafi dan permeabili tas. Di
beberapa daerah, terdapat hubungan l angs ung radi asi gamma dan
permeabili tas batuan. Radi asi gamma di pancarkan dari uns ur-uns ur
tertentu dal am materi al geologi s y ang ti dak s tabil y ang “membus uk”
secara s pontan ke el emen l ai n y ang lebi h s tabil. Namun harus di i ngat
bahwa l og gamma ini akan s uli t i nterpretasi ny a pada daerah dengan
litol ogi y ang kay a mi n er al fels par y ang beras al dari produk gunung
apiatau pada derah batuan beku, padahal sebagi an besar wilayah
indonesi a bany ak terdapat peny ebaran kedua materi al ters ebut
secara vertikal maupun horisontal. Sinar gamma mirip dengan sinar-X
karena mereka memili ki kemampuan y ang hebat untuk menembus
materi al l ai n, namun si nar gamma m e mi l i ki panjang gel ombang y ang
lebih pendek.
Loggi ng resis tivi tas l ubang bor (resis tivi ty well loggi ng)bi as any a
dis ebut l og lis trik (el ectri c l oggi ng) bil a di gabungkan d engan kurv a l oggi ng
potensi al s pontan (s pontneous li oggi g) s eri ng di s ebut SP-Loggi ng
di gunakan untuk memas tikan des ai n dan kons truksi s umur. Hasil l oggi ng
yang bai k dapat memberikan gambaran ri nci tentang karakter dan
ketebal an berbagai perl apis an batuan di dal am s umur dan juga dapat
memberi kan i ndikasi kuali tas ai r mel al ui loggi ng resis tivi tas dal am l ubang
sumur. Hal i ni m em un gki n ka n perencana menempatkan s creenpada
posisi y ang pali ng di mi nati dengan akurasi y ang jauh l ebi h baik dari pada
hany a mengandal kan des kri psi s ampel y ang di ambil dari cutti ng hasil
pemboran.
Log D ensi tas merupakan kurv a y ang menunjukan nil ai densi tas
(bul k densi ty) batuan y ang di tembus lubang bor, di ny atakan dal am gr/cc.
Bes aran densi tas i ni s el anjutny a di gunakan untuk menentukan nil ai
porositas batuan ters ebut. Log densi tas bers ama – s ama dengan l og
neutron di gunakan untuk mendeteksi adany a hi drokarbon. Al at densi tas
yang modern juga mengukur PEF (Photo El ectri c Effect) y ang berguna
untuk menentukan li thologi batuan, mengi dentifi kasi adany a heavy
mi nerals dan untuk mengev al uasi cl ay. Al at i ni bekerja dari s uatu s umber
radi oakti f dari al at pengukur di pancarkan si nar gamma denga i ntensi tas
energi tertentu (umumny a 0. 66 mev) menembus formasi / batuan. Batuan
terbentuk dari buti ran mi neral – mi neral y ang ters us un dari atom – atom
yang terdiri dari proton dan electron.
D al am menentukan l ubang s umur, kondisi geologi dan s trati grafi
merupakan suatu hal wajib yang harus diketahui. Hal ini bertujuan untuk
mengi denti fikasi jenis li tol ogi dan kemampuany a dal am menyi mpan s erta
mel olos kan ai r. Sel ai n i tu berdas arkan data s trati gr afi juga dapat
diketahui k etebalan dari suatu lapisan batuan yang dapat menjadi
akuifer. Sehingga jumlah cadangan air dari ak uifer tersebut dapat
di ketahui dengan bai k untuk memperhitungkan keberl angs ungan dari
sumur yang akan dibuat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum yang dapat diambil adalah
sebagai berikut.
1. Pemahaman kondisi hidrologi lokasi pemboran dan sek itarnya
diperlukan guna untuk memahami Arah aliran tanah serta
besarnya pengisian kembali (recharge), kedalaman akuifer air
tanah pada daerah tersebut, urutan statigrafi hasil pemboran
secara ri nci, kondisi akuifer y ang di tembus (terkekang/confi ned,
semi terkekang/s emi confi ned, atau bebas /unconfi ned, dan jarak
serta debi t pemompaan s umur dal am, di daerah s eki tar lok asi
pemboran.
2. D al am des ai n kontruksi ada 3 jenis data l og y ai tu gamma ray log,
resis ti vity log, dan densi ty bulk log. 3 jenis data log i ni di bedakan
berdasarkan fungsinya.
3. Analisa log desain kontruk si sumur yang dilakukan itu dicari
litol ogi y ang di dapat s es uai kedal aman l og, di buat des kri psi ny a,
dan des ai n kontruksi s umurny a s es uai dengan kedal aman berapa
ditemukannya akuifer dan sesuai dengan perhitungan.
4.2 Saran
Diharapkan untuk praktikum kedepannya dapat berlangsung
dengan baik tanpan ada gangguan.
DAFTAR PUSTAKA
Maria. R., Anna F.R., Hilda. L., Sunarya. W. 2018. “HIDROGEOLOGI DAN
POTENSI CADANGAN AIRTANAH DI DATARAN RENDAH
INDRAM AYU”. Jurnal geologi dan pertambangan. Vol. 28 [2] : 181-
192.
Pamsimas. 2015. Perencanaan dan Konstruksi Sumur dan Sumur Bor.
Jakarta: PAMSIM AS (Program Penyedi aan Air Minum dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat).
Sholichin, M. 2018. Panduan Penyelidikan Hidrogeologi. Malang: T im UB
Press.
Supardi, G. 2000. Sifat Dan Ciri Tanah. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Suharyadi. 1984. Geohidrologi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Todd, D.K. 1980. Ground Water Hydrology. New York: John Wiley.
Shale
1,256 < 0,004
Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi
Shale
1,256 < 0,004
Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi
Shale
1,256 < 0,004
Batas Basah
Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi
Batas Kering
Shale
1,256 < 0,004
Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Bergradasi
Shale
1,256 < 0,004
Sand Aquifer
0,125 - 0,25 s/d 0,6 - 1
Be
Acc :
NIM : F1D219023
Kelompok : 5 (Lima)
Laboratories of Geotechnical and Hydrogeology Faculty of Science and Technology
Jambi University
Kelompok : 5 (Lima)