Anda di halaman 1dari 6

P2 ETIKA

1. Etika Diskriptif --> melihat secara kritis dan rasional sikap, perilaku dan apa yang dikejar
oleh manusia sebagai sesuatu yang bernilai
Etika Normatif --> menetapkan sikap dan pola perilaku ideal → norma sekaligus nilai
sebagai dasar kerangka tindakan yang akan diputuskan

Jenis Etika:
1. Etika Umum : kondisi dasar bagaimana manusia bertindak dan mengambil keputusan
secara etis. Prinsip etika dan moral sebagai pegangan bertindak (Tolak ukur
dalam menilai baik dan buruk)
2. Etika Khusus : penerapan prinsip moral dlm kehidupan yg khusus
a. Etika Individual (kewajiban dan sikap manusia terhadap diri sendiri)
b. Etika Sosial (kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai umat)

Etika (moralitas) dan Hukum (legalitas)


Persamaan --> Mempunyai tujuan sosial yang sama yakni menghendaki agar manusia
melakukan perbuatan yang baik dan benar
Perbedaan

Etika Profesi
Internal: mengatur hubungan antara sejawat
Eksternnal: mengatur hubungan dengan kelompok profesi lain dan masyarakat
Kode Etik
--> norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah
laku seharihari di masyarakat maupun di tempat kerja
Kode Etik Profesi (UU No.8)
--> pedoman sikap , tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam
kehidupan sehari – hari.
Tujuan Kode Etik Profesi
1. Menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
3. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Meningkatkan mutu profesi
5. Meningkatkan mutu organisasi profesi
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
8. Menentukan baku standarnya sendiri
9. Melindungi anggota organisasi untuk menghadapi persaingan pekerjaan profesi yang tidak
jujur dan untuk mengembangkan tugas profesi sesuai dengan kepentingan masyarakat
10. Menjalin hubungan bagi anggota profesi satu sama lain dan menjaga nama baik profesi
11. Merangsang pengembangan profesi kualifikasi pendidikan yang memadai
12. Mencerminkan hubungan antara pekerjaan profesi dengan pelayanan masyarakat dan
kesejahteraan sosial
13. Mengurangi kesalahpahaman dan konflik baik dari antar anggota maupun dengan
masyarakat umum
14. Membentuk ikatan yang kuat bagi semua anggota dan melindungi profesi terhadap
pemberlakuan norma hukum yang bersifat imperatif sebelum disesuaikan dengan saluran
norma moral profesi .

Kewajiban-Kewajiban Apoteker
- Kewajiban Umum
- Kewajiban Terhadap Penderita
- Kewajiban Terhadap Sejawat
- Kewajiban Terhadap Petugas Kesehatan lain

Pedoman Implementasi Etika Apoteker


a. Sumpah apoteker --> komitmen apoteker yang dijadikan landasan moral dalam pengabdian
b. Kode Etik--> kumpulan nilai-nilai yang harus diikuti sbg standar perilaku dalam
pengambilan keputusan
c. UU/Peraturan --> HUkum yg mengikat dan harus ditaati

Sanksi Pelanggaran Etika Profesi Apoteker


a. Sanksi Moral: teguran lisan dan tertulis
b. Sanksi skorsing organisasi
c. Sanksi pencabutan keanggotaan sementara/dikeluarkan dr organisasi profesi

10 Star Pharmacist
1. Care giver = seorang farmasi /apoteker mampu memberikan perawatan, pelayanan dan
kepedulian terhadap pasien dan masyarakat luas, berinteraksi secara langsung, meliputi
pelayanan berupa apotek.
2. Decision maker = seorang farmsi/apoteker mampu menetapkan/menentukan keputusan
apa yang akan diambil terkait kefarmasian. Misalnya, dalam penyesuaian dosis, penggantian
jenis sediaan , ataupun keputusan-keputusan lainnya yang berkaitan dengan kefarmasian.
3. Communicator = seorang farmasi/apoteker harus bisa mengkomunikasikan dengan baik
tentang apapun yang berkaitan dengan kefarmasian kepada pasien. Misalnya menyampaikan
aturan pakai obat kepada pasien dengan baik sehingga pasien mudah mengerti.
4. Manager = seorang farmasi/apoteker mampu mengelola sesuatu dengan efektif seperti
mengelola apotek,
harus mampu mengelola perbekalan farmasi dan mengelola karyawan agar dapat melayani
dengan optimal.
5. Long life learner = seorang farmasi/apoteker harus meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan diri secara berkelanjutan.
6. Educator/teacher = seorang farmasi/apoteker harus bisa menjadi seorang
pendidik/educator bagi pasien, masyarakat, maupun tenaga kesehatan lainnya tentang ilmu
kefarmasian.
7. Leader = seorang farmasi/apoteker harus mampu menjadi seorang pemimpin, mempunyai
visi dan misi yang jelas untuk memajukan pelayanannya.
8. Reasearcher =seorang farmasi/apoteker mampu menjadi peneliti, melakukan riset, dan
mampu mengidentifikasikan akar dari suatu permasalahan.
9. Entrepreneur = seorang farmasi/apoteker mampu mempertahankan suatu posisi dan
mengembangkan potensinya dengan mendirikan suatu perusahaan obat untuk kesejahteraan
masyarakat.
10. Agen of positive change = seorang farmasi/apoteker mampu bertindak kea rah positif
sehingga mempengaruhi orang-orang disekelilingnya.

Ciri-Ciri Profesi
1) Memiliki tubuh pengetahuan yang berbatas jelas
2) Pendidikan khusus berbasis " keahlian " pada jenjang pendidikan tinggi
3) Memberi pelayanan kepada masyarakat , praktek dalam bidang keprofesian4) Memiliki
perhimpunan dalam bidang keprofesian yang bersifat otonom
5) Memberlakukan kode etik keprofesian
6) Memiliki motivasi altruistik ( mementingkan orang lain ) dalam memberikan pelayanan
7) Proses pembelajaran seumur hidup
8) Mendapat jasa profesi

Hubungan yang Lemah antara Keahlian dan Kepercayaan


1) Sifat tidak dapat dipercaya yang melekat pada keahlian → keahlian dibuktikan secara
teoritis & ilmiah
2) Upaya mengabaikan/mengaburkan klien, padahal ↑ keahlian didasarkan untuk kepentingan
klien
3) Melakukan praktek yang tidak didasarkan kepentingan klien
4) Keahlian dapat mengikis harapan klien terhadap praktisi professional, jika hanya dilandasi
dengan keahlian tanpa niat baik untuk klien
5) Penghapusan/peniadaan klien yang sudah menjadi anggota ikatan pelayanan professional

KONSEP SEHAT DAN SAKIT


Konsep Sehat
▪ Segi jasmani: sehat yg paling nyata karena perhatianya pd fungsi mekanistik tubuh
▪ Segi mental: kemampuan berfikir dgn jernih & koheren
▪ Segi emosional: kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut , nikmat , duka , marah dll
dan untuk mengekspresikan emosi2 secara cepat .
▪ Segi sosial: kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dgn org lain
▪ Segi piritual: berkenaan dgn kepercayaan & praktek keagamaan , perbuatan baik , prinsip
tingkahlaku , cara mencapai kedamaian
▪ Segi societal: sehat pd tingkat individu , yg terjadi akibat kondisi2 sosial , politik , ekonomi
& budaya yg melingkupi indiviu tsb

Konsep Sakit
- Desease (penyakit) gangguan fungsi fisiologis dr suatu organisme sebagai akibat terjadi
infeksi atau tekanan dari lingkungan (konsep patologi)
- Illness (Sakit): Penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit (konsep
kebudayaan)

Ciri-Ciri Sehat
a. Suhu normal 36,5 ° C - 37,5 ° C
b. Tubuhnya sehat bugar dan tidak lemas
c. Wajahnya berseri , tidak nyeri , emosi stabil
d. Tidak ada gangguan fisik , psikis , maupun sosial
e. Selalu berfikir positif dan tidak merasa ada gangguan
f. Mampu melaksanakan segala aktifitas dengan semangat

Tanda-Tanda Sakit
1) Perubahan tampilan tubuh seperti kurus, perubahan warna kulit , rambut rontok
2) Perubahan fungsi tubuh seperti frekuensi berkemih, menstruasi yg banyak , irama
jantung yg tidak biasa
3) Pengeluaran sesuatu dari tubuh yg tidak biasa seperti darah dlm urine, dahak , BAB
4) Perubahan fungsi anggota tubuh (kaku)
5) Perubahan panca indera seperti kurang pendengaran , penglihatan , mati rasa > Simptom
fisik berupa ketidak nyamanan seperti rasa sakit , sakit kepala , sakit perut , demam ,
menggigil
6) Perubahan emosi seperti gelisah, depresi , rasa takut yg sangat
7) Perubahan perilaku dalam hubungan dengan orang lain, ada masalah keluarga atau
pekerjaan

Perilaku Sehat
--> Perilaku sehat: tindakan yg dilakukan seseorang yg merasa dirinya sehat , dan bertujuan
memelihara, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
Tujuan yang ingin dicapai :
1) Perilaku preventif: upaya memelihara kesehatannya dengan mencegah datangnya
penyakit melalui medical activities & non - medical activities
2) Perilaku Protective: upaya melindungi tubuh dari gangguan penyakit
3) Perilaku Promotive: upaya peningkatan kualitas / derajat kesehatan

Prilaku Sakit
Perilaku Sakit (Illness Behavior): cara seseorang bereaksi terhadap gejala - gejala penyakit
yang dipengaruhi oleh keyakinan keyakinannya terhadap apa yang harus diperbuat untuk
menghadapinya

Tahap Sakit
1. Kemunculan Gejala
2. Asumsi Peran Sakit
3. Kontak dgn asuhan medis
4. Peran ketergantungan klien
5. Pemulihan dan rehabilitatif

Anda mungkin juga menyukai