Anda di halaman 1dari 7

4 TRANSISTOR BIPOLAR

4.1 Tujuan Praktikum


a. Mahasiswa dapat menjelaskan faktor penguatan common base transistor bipolar
b. Mahasiswa memahami dan menjelaskan karakteristik common base transistor
bipolar.

4.2 Landasan Teori


Transistor adalah suatau komponen aktif semikonduktor yang bekerjanya
menggunakan pengolahan aliran arus elektron. Transistor terdiri dari 3 elemen yaitu
basis B, kolektor C, emitor E.
Transistor mempunyai dua junction, pertama batas pertemuan antara emitor-
basis dan yang kedua pertemuan antara basis-kolektor.
Transistor ada 2 jenis : 1. jenis NPN 2. jenis PNP
C C

B B

E
E

Transistor NPN emitornya di-dop sangat banyak, kerjanya adalah


menginjeksikan elektron ke dalam basis. Basis di-dop sangat sedikit, ia melakukan
sebagian besar elektron yang diinjeksikan emitor kedalamnya menuju kolektor.
Sedangkan banyaknya doping pada kolektor adalah diantara banyaknya doping pada
emitor dan basis. Kolektor merupakan yang terbesar dari ketiga daerah tersebut, ia harus
menghamburkan lebih banyak panas dari emitor atau basis.
Hampir pada semua transistor, dari elektron yang diinjeksikan ke dalam basis,
kurang dari 5 %-nya berkombinasi dengan hole basis untuk menghasilkan I B. Oleh

21 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
karena itu dc ( disebut juga penguatan arus dc ) hampir semuanya selalu lebih besar dari
20. Dan biasanya berkisar antara 50 sampai 200. Tepatnya dc dapat dicari dari
persamaan 4.1.
Ic
dc  (4.1)
Ib

Ragam atau mode kerja transistor tergantung pada terminal umum antara
rangkaian masukan dan keluaran dari transistor, transistor dapat berkerja menurut alah
satu dari tiga ragam berikut ini:
1. Ragam basis umum (common basis CB): Dalam hal ini terminal emitor umum baik
ke rangkaian masukan ataupun keluaran, Ragam ini juga dinamakan konfigurasi basis
dikebumikan.
2. Ragam emitor umum (common emitor CE): Dalam hal ini terminal emitor umum baik
kedalam rangkaian masukan ataupun keluaran, ragam ini juga dinamakan ragam
umum, common emitor atau konfigurasi emitor dikebumikan dari transistor.
3. Ragam kolektor umum (common kolektor CC): Kalau terminal kolektor dari
transistor dibuat umum baik kedalam rangkaian masukan ataupun keluaran, ragam
ini juga dinamakan ragam kolektor umum atau kofigurasi kolektor dikebumikan.
Berbagai komponen arus yang dialirkan kalau hubungan emitor basis atau JEB
dicatu maju dan hubungan kolektor basis atau JCB dicatu balik.

4.3. Alat-alat dan Komponen


Alat yang diperlukan antara lain;
a. Power Supply
b. Project Board
c. Transistor
d. Resistor
e. Jumper
f. Multimeter

22 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
4.4 Prosedur Percobaan
A. Karakteristik Input :
1. Menghubungkan rangkaian seperti pada gambar
R1 R2

E1 E2

2. Mengatur Vcc sehingga VCB = 0 V.


3. Mengubah IE dengan mengatur VEE sesuai tabel dan catat hasil pada tabel.
4. Mengubah VCB = 1 V, ulang ukur VBE untuk perbedaan harga dari IE. Ulangi ukur
harga VCB sesuai table. Catat harga-harga VBE pada tabel dengan perubahan IE.
B. Karakteristik Output :
1. Rangkailah seperti pada gambar

E1 E2

2. Mengatur IE dengan mengubah tegangan VEE. Mengubah VBC sesuai dengan


tabel dibawah. Mengukur IC untuk tiap-tiap harga VCB dan catat hasilnya pada
tabel.
3. Mengulangi pengukuran untuk harga IE yang lain sesuai dengan tabel yang ada
dan merubah harga VCB (saat IE konstan ) catat harga IC pada tabel.

23 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
4.5 Data Hasil Percobaan
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Karakter Input
IE(mA)
1 2 3 4 5 6 7
VCB(v)
0
1
2
3
4
5
6
7
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Karakter Output

VCB(V)
0,2 0,6 1 2 3 4 5
IE(mA)
0.6
1
2
3
4
5
6

24 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
4.6 Analisis Data dan Pembahasan

25 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
4.7 Kesimpulan

26 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika
4.8 Lembar Evaluasi
No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

27 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika

Anda mungkin juga menyukai