KELOMPOK 1
NAMA KELOMPOK :
1. VANESSA AUREN VIRGINIA ( SA 21029 )
2. TRICIA KLAUDIA ANANDA ( SA21027 )
3. FEBI FEBRIYANTI MOHAMA ( SA221011 )
Segala puji hanya milik Allah Tuhan Yang Maha Kuasa dan salam selalu
tercurahkan kepada Saudarah Sekalian Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Kesehatan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Konsep Dasar Dalam
Komunikasi Kesehatan, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk
itu, kepada dosen pembimbing kami
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui, manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang
selalu membutuhkan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tidak
dapat dihindari bahwa manusia harus selalu berhubungan dengan manusia lainnya.
Hubungan manusia dengan manusia lainnya, atau hubungan manusia dengan kelompok,
atau hubungan kelompok dengan kelompok inilah yang disebut sebagai interàksi sosial.
Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang
sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur
Schramm menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin
masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat
mengembangkan komunikasi (Schramm; 1982).
Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan manusia
lainnya. Teori dasar Biologi menyebut adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untük
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Harold D. Lasswell salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi
lewat ilmupolitik menyebut tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab, mengapa manusia
perlu berkomunikasi :
Pertama, adalah hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui
komunikasi manusia dapat mengetahui peluang-peluang yang ada untuk dimanfaatkan,
dipelihara dan menghindar pada hal-hal yang mengancam alam sekitamya. Melalui
komunikasi manusia dapat mengetahui suatu kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui
komunikasi manusia dapat mengembangkan pengetahuannya, yakni belajar dan
pengalamannya, maupun melalui informasi yang mereka terima dari lingkungan
sekitarnya.
Kedua, adalah upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Proses kelanjutan suatu masyarakat Sesungguhnya tergantung bagaimana masyarakat itu
bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Penyesuaian di sini bukan saja terletak pada
kemampuan manusia memberi tanggapan terhadap gejala alam seperti banjir, gempa
bumi dan musim yang mempengaruhi perilaku manusia, tetapi juga lingkungan
masyarakat tempat manusia hidup dalam tantangan. Dalam lingkungan seperti ini
diperlukan penyesuaian, agar manusia dapat hidup dalam suasana yang harmonis.
B. Tujuan
Tujuan Dalam Pembuatan Makalah Ini Adalah Agar Semua Pembaca Dapat Mengetahui
Konsep Dasar Dari Komunikasi Kesehatan.
BAB II
TINJAUAN TEORY
ADHERENCE
Peran penting SATISFACTION
komunikasi ( Kepatuhan)
kesehatan
MEMORY
Studi yang dilakukan oleh Baxter dkk (2008), meneliti berbagai macam bentuk
komunikasi kesehatan dalam kehidupan mahasiswa sehari-hari. Sebanyak 109 mahasiswa
terlibat dalam penelitian ini. Para partisipan diberi tugas untuk mengisi buku harian
tentang beragam pengalaman yang mereka alami dan berhubungan dengan komunikasi
kesehatan. Keseluruhan data/catatan yang diperoleh sebanyak 2185 data. Dengan temuan
bahwa permasalahan kesehatan yang paling sering terjadi berkaitan dengan masalah
nutrisi dan pola makan, masalah kesehatan yang bersifat ringan serta informasi tentang
latihan fisik/olah tubuh yang beresiko. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebesar
27% dari berbagai informasi kesehatan yang mereka peroleh dilakukan dengan cara
mencari secara aktif informasi atau saran medis yang berkaitan dengan isu atau masalah
kesehatan mereka. Bentuk komunikasi kesehatan yang paling banyak dilakukan (75%)
adalah melalui komunikasi interpersonal (tatap muka, per telepon dan email) antara
mahasiswa yang
berpartisipasi dalam penelitian ini dengan teman-teman mereka atau pihak keluarga.
Memahami bahwa mahasiswa sebagai diri pribadi dengan kehidupan yang mereka jalani
memiliki dampak resiko kesehatan yang tinggi, maka menjadi penting bagi mereka untuk
meningkatkan kesadaran diri akan informasi kesehatan yang penting bagi dirinya. Isuisu
kesehatan, masalah-masalah kesehatan serta solusi kesehatan yang terbaik bagi mereka
perlu dipahami dan dipergunakan sebagai informasi kesehatan untuk meningkatkan (dan
mempertahankan) kesehatan mereka.
Peran penting komunikasi kesehatan juga tercermin dalam judul pengantar "The Healthy
People 2010 Information" yang menyatakan "use communication strategically to improve
health". Artinya, tidak ada jalan lain menyukseskan kesehatan individu dan masyarakat
kecuali dengan memanfaatkan jasa komunikasi. Atas pertimbangan itu, maka semua
analisis dan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia harus mengikutsertakan
peranan ilmu komunikasi, terutama strategi komunikasi, untuk menyebarluaskan
informasi yang dapat mempengaruhi individu dan komunitas masyarakat
agar dapat membuat keputusan yang tepat sehubungan dengan kesehatan mereka.
Dengan demikian komunikasi merupakan sesuatu yang penting untuk setiap individu.
Komunikasi kesehatan menjadi bagian yang penting dari aspek kesehatan dan
kesejahteraan
A. KESIMPULAN
Komunikasi kesehatan merupakan suatu proses penyampaian pesan kesehatan oleh
komunikator melalui saluran/media tertentu pada komunikan dengan tujuan yang
mengarah pada keadaan sehat, baik secara fisik, mental maupun sosial. Komunikasi itu
sendiri adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si
penerima pesan, sedangkan kesehatan memiliki pengertian keadaan (status) sehat, baik
secara fisik, mental maupun sosial.
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehudupan manusia.
Model komunikasi merupakan suatu deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk
terjadinya komunikasi.
Sosial media adalah salah satu cara modern untuk berkomunikasi. Dalam komunikasi
antarpribadi, yang dimaksudkan adalah dua atau lebih orang terlibat dalam komunikasi.
Apabila ditambah dimensi perbedaan kebudayaan kedalamnya, maka merupakan
komunikasi antarpribadi dengan factor-faktor kebudayaan yang mempengaruhinya.
Komunikasi kesehatan dalam berbagai bentuk seperti media advokasi, media massa,
media entertainmen dan internet mampu membentuk sikap dan mengubah perilaku
individu dengan cara meningkatkan kesadaran dan menambah pengetahuan tentang isu-isu
kesehatan, masalah-masalah kesehatan dan solusi kesehatan dengan tujuan untuk
meningkatkan dan mempertahankan derajat kesehatan
B. SARAN
Kami sangat Berharap Semoga Makalah Ini Dapat Menambah Wawasan Kepada
Pembaca Agar Para Pembaca Mengetahui Tentang Konsep Dasar Komunikasi Kesehatan
Daftar Referensi
Baxter, L., Nichol e E., Ho, Evelyn, 2008. Everyday Health Communication
Experiences. Journal of American College Health. Vol. 56 No. 4.
Damaiyanti, M. 2008. Komunikasi Terapeutik dalam Praktik Keperawatan. Jakarta:
Refika Aditama
Liliweri, Alo. 2008. Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan. Jakarta : Pustaka Pelajar
Mubarak dan Chayatin, 2008 Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi. Jakarta :
Penerbit Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta.
P.D. Williams, 2002. Interrelationship among variables affecting wall siblings and
mothers in families of children with chronic illness ordisability. Journal Of Behavioral
Medicine. 25.411-424.
Sutton, S. 2004. Health Psychology. London: Sage
Taylor, S. 2006. Health Psychology. New York : Mc Graw Hill