Anda di halaman 1dari 6

Dokumentasi Audit

Menurut standard audit, dokumentasi audit adalah catatan yang disimpan oleh auditor dari
prosedur yang diterapkan, ujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang
berhubungan yang dicapai dalam perjanjian. Dokumentasi audit harus meliputi semua informasi
yang dianggap perlu oleh auditor untuk melakukan audit secara memadai dan untuk memberikan
pendukung bagi laporan audit.

Dokumentasi audit adalah cara utama untuk mendokumentasikan dimana sebuah audit audit
memadai telah dilakukan sesuai dengan GAAS. Dokumentasi audit memberikan sumber
informasipenting untuk membantu auditor dalam menetukan laporan audit yang tepat untuk
dibuat dalam sekumpulan keadaan tertentu.

Tujuan Dokumentasi Audit

Secara umum, tujuan dokumentasi audit adalah membantu auditor menyediakan jaminan wajar
bahwa audit yang memadai telah dilakukan sesuai dengan standard audit yang diterima umum
(GAAS).

Lebih khusus, dokumentasi audit, bersinggungan dengan audit tahun sekarang, memberikan
sebuah dasar untuk mrencanakan audit, sebuah catatan bukti yang diakumulasikan dan hasil dari
ujian, data untuk menentukan jenis laporan audit yang tepat, dan sebuah dasaruntuk ditelaah oleh
penyelia dan rekanan.

Data dalam arsip berguna untuk mengevaluasi memadainya cakupan audit dan kewajaran dalam
laporan keuangan, selain itu juga mengandung Informasi yang dibutuhkan untuk mebantu klien
dalam persiapan pernyataan keuangan.

Arsip audit adalah rangka referensi yang utamayang digunakan oleh orang yang mengawasi
untuk mengevaluasi apakah bukti kompeten yang cukcup telah diakumulasikan untuk
mendukung laporan audit. Arsip audit juga berfungsi sebagai dasar untuk mempersiapkan pajak
penghasilan, tuntutan dengan SEC (atau Bapepam), dan laporan lainnya. Arsip audit juga sebagai
sumber informasi yang diterima komite audit dan manajemen mengenai beragam hal seperti
kelemahan kontrol internal atau rekomendasi operasional. Arsip audit digunakan untuk melatih
karyawan dan sebagai sebuah bantuan dalam merencanakan dan mengoordinasikan audit
berikutnya.

Kepemilikan Arsip Audit

Dokumentasi audit disiapkan selama waktu pekerjaan, termasuk jadwalyang disiapkan oleh
klien, adalah kepemilikan auditor.

Kerahasiaan Arsip Audit

Kebutuhan untuk memelihara hubungan rahasia dengan klien diperlihatkan dalam aturan 301
dari Kode Perilaku Profesional, yang menyatakan:

“Seorang anggota tidak boleh mengungkapkan suatu informasi rahasia yang diperoleh dalam
rangkaian perjanjian profesioanal kecuali dengan persetujuan klien.”

Isi dan Organisasi

Setiap Perusahaan akuntan public membuat pendekatannya sendiri untuk menyiapkan dan
mengatur arsip audit, dan auditor pemula harus mengambil pendekatan perusahaan itu.

Arsip Permanen, dimaksudkan untuk mengandung data yang sifatnya historis atau berlanjut yang
bersinggungan dengan audit saat ini. Arsip ini menjadi sumber informasi yang memudahkan
audit yang terus diminatidari tahun ke tahun. Arsip Permanen meliputi:

 Ekstrak atau salinan dari dokumen perusahaan yang terus menerus penting sebagai
artikel inkorporasi, anggaran rumah tangga, perjanjian obligasi, dan kontrak. Kontrak
adalah rencana pension, penyewaan, pilihan saham , dan lainnya. Setiap dokumen ini
adalah penting untuk auditor karena berpengaruh selama bertahun-tahun.
 Analisis, dari tahun sebelumnya, dari akun yang senantiasa penting bagi auditor. Ini
termasuk akun sepertiutang jangka-panjang, akun ekuitas pemegang saham, goodwill,
dan aktiva tetap.
 Informasi yang berhubungan dengan pemahaman akan pengendalian internal dan
penilaian risiko control. Ini termasuk bagan organisasi, bagan akun, kuisioner, dan
informasi pengendalian internal lainnya, termasuk enumerasi dari control dan kelemahan
dalam system.
 Hasil dari proseduranalitis atas audit tahun sebelumnya. Diantara data ini adalah rasio
dan presentase yang dihitung oleh auditor dan total saldoatau saldo perbulan untuk tahun
tertentu. Informasi ini membantu auditor memutuskan apakah ada perubahan tidak biasa
dalam saldo akun tahun sekarang yang harus diselidiki dengan lebih ekstensif.

Skedul utama.
Skedul utama adalah kertas kerja yang digunakan untuk meringkas informasi yang dicatat dalam
skedul pendukung untuk akun-akun yang berhubungan. Skedul utama digunakan untuk
menggabungkan akun-akun buku besar yang sejenis, yang jumlahnya akan dicantumkan di
dalam laporan keuangan dalam satu jumlah.

Skedul pendukung.
Dalam setiap skedul pendukung harus dicantumkan pekerjaan yang telah dilakukan oleh auditor
dalam memverifikasi dan menganalisis unsur-unsur yang tercantum dalam laporan keuangan
klien, metode verifikasi yang digunakan, pertanyaan yang timbul dalam audit, serta jawaban atas
pertanyaan tersebut. Juga memuat berbagai kesimpulan yang dibuat auditor.

Berkas yang berkaitan dengan pemeriksaan terbagi atas :


1. Berkas permanen (permanent files)
Yaitu berisi data historis atau yang bersifat berkelanjutan berkenaan dnegan pemeriksaan
tahun berjalan. Misalnya :
- Kutipan atau fotokopi dokumen perusahaan seperti akte pendirian, surat hipotik.
- Analisis tahun sebelumnya atau akun jangka panjang
- Informasi tentang pemahaman struktur pengendalian intern dan penetapan risiko
pengendalian.
- Pedoman akun, pedoman prosedur, dan data lain yang berhubungan dengan struktur
pengendalian intern.
- Tata letak pabrik, proses produksi, dan produk pokok perusahaan
- Hasil prosedur analitis dari audit tahun sebelumnya
Tujuan pembentukan berkas permanen :
- Untuk menyegarkan ingatan auditor mengenai informasi yang akan digunakan dalam
audit periode berikutnya.
- Untuk memberikan ringkasan mengenai kebijakan dan organisasi klien bagi staf yang
baru pertama kali menangani audit laporan keuangan klien tersebut.
- Untuk menghindari pembuatan kertas kerja yang sama dari tahun ke tahun.
2. Berkas tahun berjalan (current files)
Mencakup seluruh kertas kerja yang berkaitan dengan tahun yang diaudit. Misalnya :
- Program audit
- Informasi umum
- Neraca saldo
- Ayat jurnal koreksi/penyesuaian
- Supporting schedule (daftar pendukung)

Kertas kerja didefinisikan sebagai catatan-catatan diselenggarakan oleh auditor mengenai


prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya
dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.
Kertas kerja harus mencakup seluruh informasi yang dipandang perlu oleh auditor dalam
melaksanakan pemeriksaan yang memadai dan mendukung laporan audit.
Kertas kerja dapat dikatakan memadai apabila seseorang akuntan yang bukan merupakan tim
audit dapat menyusun laporan audit berdasarkan kertas kerja tersebut dengan hasil yang setara
dengan laporan audit yang disusun oleh tim audit yang bersangkutan.
Kertas kerja diberi indeks agar memudahkan untuk diperoleh bagi yang memerlukannya.

Tujuan pembuatan kertas kerja adalah :


1. Mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan auditan
2. Menguatkan kesimpulan-kesimpulan auditor dan kompetensi auditnya.
3. Mengkoordinasikan dan mengorganisasi semua tahap audit.
4. Memberikan pedoman pada audit berikutnya.

Kertas kerja biasanya berisi dokumentasi yang memperlihatkan bahwa semua standar pekerjaan
lapangan telah dilaksanakan

Dokumentasi Audit (Kertas Kerja Audit)


Fungsi dan Sifat Kertas Kerja
Kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor tentang prosedur
audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan
simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya. Contoh kertas kerja adalah program
audit, analisis, memorandum, surat konfirmasi, representasi, ikhtisar dari dokumen-dokumen
perusahaan, dan daftar atau komentar yang dibuat atau diperoleh auditor. Kertas kerja dapat pula
berupa data yang disimpan dalam pita magnetik, film, atau media yang lain.
Auditor harus membuat dan memelihara kertas kerja, yang isi maupun bentuknya harus
didesain untuk memenuhi keadaan-keadaan yang dihadapinya dalam perikatan tertentu.
Informasi yang tercantum dalam kertas kerja merupakan catatan utama pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh auditor dan simpulan-simpulan yang dibuatnya mengenai masalah-masalah
yang signifikan.
Kertas kerja terutama berfungsi untuk:

a. Menyediakan penunjang utama bagi laporan auditor, termasuk representasi tentang


pengamatan atas standar pekerjaan lapangan, yang tersirat ditunjukkan dalam laporan
auditor dengan disebutkannya frasa “berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia”.
b. Membantu auditor dalam pelaksanaan dan supervisi audit.

Faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor mengenai kuantitas, bentuk, dan isi
kerta kerja untuk perikatan tertentu mencakup:

a. Sifat perikatan auditor.


b. Sifat laporan auditor.
c. Sifat laporan keuangan, daftar, dan keterangan yang perlu bagi auditor dalam pembuatan
laporan.
d. Sifat dan kondisi catatan clien.
e. Tingkat risiko pengendalian taksiran.
f. Kebutuhan dalam keadaan tertentu untuk mengadakan supervisi dan review atas
pekerjaan yang dilakukan para asisten.

Isi Kertas Kerja


Kuantitas, tipe, dan isi kertas kerja bervariasi dengan keadaan yang dihadapi oleh auditor,
namun harus cukup memperlihatkan bahwa catatan akuntansi cocok dengan laporan keuangan
atau informasi lain yang dilaporkan serta standar pekerjaan lapangan yang dapat diterapkan telah
diamati. Kertas kerja biasanya harus berisi dokumentasi yang memperlihatkan:

a. Pekerjaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik, yang menujukan diamatinya
standar pekerjaan lapangan yang pertama.
b. Pemahaman memadai atas pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit
dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan.
c. Bukti audit yang telah diperoleh, prosedur audit yang telah diterapkan, dan pengujian
yang telah dilaksanakan, memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, yang menujukan
diamatinya standar pekerjaan lapangan ketiga.

Kepemilikan Dan Penyimpanan Kertas Kerja


Kertas kerja adalah milik auditor. Namun hak dan kepemilikan atas kertas kerja masih
tunduk pada pembatasan yang diatur dalam Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang
berkaitan dengan hubungan yang bersifat rahasia dengan klien. Seringkali kertas kerja tertentu
auditor dapat berfungsi sebagai sumber acuan bagi kliennya, namun kertas kerja harus tidak
dipandang sebagai bagian dari, atau sebagai pengganti terhadap, catatan akuntansi klien. Auditor
harus menerapkan prosedur memadai untuk menjaga keamanan kertas kerja dan harus
menyimpannya dalam periode yang dapat memenuhi kebutuhan praktiknya dan ketentuan-
ketentuan hukum yang berlaku mengenai penyimpan dokumen.

Anda mungkin juga menyukai