Anda di halaman 1dari 16

ANAMNESA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN

DI SUSUN OLEH :

1. ANGGA SETIAWAN : 171440101003

2. PITA APRIYANTI S : 171440101026

3. SEFTRIANA : 171440101031

DOSEN PEMBIMBING:

NS. SUNARMI, S.KEP M.KES

STIKES ‘AISYIYAH PALEMBANG


PRODI D.III KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikumwr.wb

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena
berkat rahmat,ridho dan hidayah dari Nyalah sehingga pada hari ini kami dapat
menyelesaikan makalah kami Tak lupa sholawat beriring salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW, yang telah membawa kita semua ke zaman yang terang benderang seperti
sekarang.

Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.Kami menyadari betul bahwa memang
makalah ini belum sempurna seutuhnya untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca guna untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Terakhir pesan dari kami semoga makalah ini dapat dipahami dan selanjutnya dapat di
manfaatkan dibidang pendidikan dan dunia kerja,serta bermanfaat untuk pembangunan
kesehatan bangsa ini.

Palembang 29 September 2018

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

2
Kata Pengantar..................................................................................................................i

Daftar Isi.............................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................

A.LatarBelakang...........................................................................................................1

B.RumusanMasalah......................................................................................................1

C.Tujuan.......................................................................................................................1

BAB II :TinjauanTeori.....................................................................................................

A.Defenisi Syistem Perkemihan ..................................................................................2

A.Anatomi Dan FisiologiSistemPerkemihan...............................................................2

B.PemeriksaaanfisikSistemPerkemihan.......................................................................4

C.PemeriksaanFisik......................................................................................................7

D.MetodePemeriksaanGinjalDenganPalpasi................................................................8

E.MetodePEmeriksaanGinjalDenganPerkusi...............................................................9

BAB III : PENUTUP.........................................................................................................

A.Kesimpulan...............................................................................................................10

B.Saran.........................................................................................................................10

DaftarPustaka.......................................................................................................................11

ii

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah penting nya dalam
tubuh manusia.sistem perkemihan terdiri dari ginjal,ureter,vesika urinaria,dan uretra yang
menyelenggarakan serangkaian proses untuk tujuan mempertahanakan keseimbangan cairan
dan elektrolit,memperthankan keseimbangan asam basa tubuh,mengekuarkan sisa-sisa
metabolisme zat seperti urea,kreatinin,asam urat dan urin.apabila terjadi gangguan pada
sistem perkemihan maka dapat menyimpulkan gangguan kesehatan yang sangat serius dan
komplek.gangguan yang terjadi pada system perkemihan dapat menyebabkan oleh beberapa
faktor yang salah satuna disebabkan oleh pembesaran pada prostat atau biaa disebut dengan
benikna prostat hipertropi.lebih dari setengah nya orang yang usia nya diatas 50 tahun dan
75% pria yang usia nya 70 tahun menderita gejala-gejala semacam pembesran prostat.
prostat hipertropi berdampak pada kelancaran pengeluaran urine dari kandung kemih
sehingga menyebabkan retensi urine, aliran yang tidak lancar ini yang mengakibatkan urine
menjadi statis sehingga mempermudah terjadi nya infeksi.pada keadaan infeksi,bakteri yang
memecah ureum dan membentuk ammonium yang akan mengendapkan garam-garam prostat
sehingga akan mepercepat akan terbentuknya batu saluran kemih.dampak yang sering terjadi
akibat retensi urine adalah pembentukan batu.komplikasi kelainan seperti hematuri,retensi
urine,nyeri pada saat berkemih sampai pada ginjal kronik.

B. Rumuasan masalah
1. Apa itu system perkemihan ?
2. Anatomi dan Fisiologi system perkemihan ?
3. Pemeriksaan Fisik system perkemihan ?

C. Tujuan
Agar mahsiswa mengerti tentang anamnesa gangguan system perkemihan dan
mahasiswa mampu memahamai tentang anatomi fisiolgi dan pemeriksaan fisik system
perkemihan

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Defenisi System Perkemihan


Sistem perkemihan atau sistem urinaria adalah suatu sistem penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak digunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang
masih digunakan masih oleh tubuh.zat-zat yang tiak dugunakan oleh tubuh larut dalam air
dan di keluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem perkemihan atau system urinaria adalah suatu sistem tubuh tempat terjadinya
proses filtrasi atau penyaringan darah sehingga darah terbebas dari zat-zat yang tidak proses
penyerapa zat-zat yang masih dipergnakan lagi oleh tubuh.zat-zat yang sudah tidak
dipergunakan lagi oleh tubuh akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
System kemih yakni yang terdiri dari dua komponen utama yaitu yang berfungsi
sebagai eksresi,(menarik limbah dari darah yang beredar untuk masuk kedalam system
kemih )serta eliminasi (membuang limbah tersebut selanjutnya keluar ke ketubuh.

B. Anatomi Dan Fisiologi Sistem Perkemihan


System perkemihan adlah suatu system tubuh tempat terjadinya proses filtrasi atau
penyaringan darah sehingga darah terbebas dari zat-zat yang tidak digunakan lagi oleh tubuh.
System urinaria pada manusia terdiri atas :
 Ginjal,yang mengeluarkan secret urine
 Ureter,yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing
 Kandung kencing,yabg bekerja sebagai penampung urine
 Uretra,yang menyalurkan urine dari kandung kencing untuk kemudian di keluarkan

1) Ginjal
 Ginjal adalah sepasang organ retroperineal yang integral dengan homeostasis dalam
mempertahanakn keseimbangan fisikia dan kimia.ginjla menyekresi hormone dan
enzim yang membantu pengaturan produksi eritrosit,tekanan darah, serta metabolism
kalsium dan fosfor.
 Fungsi ginjal
Selain untuk menyaring kotoran dalam darah,ginjal mempunyai fungsi-fungsi sebagai
berikut :

5
- mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh
- mengekresikan gula kelebihan dalam darah
- Membantu keseimbangan air dalam tubuh
- mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa drah
 Struktur ginjal
Struktur makro ginjal
 Filtrasi glomerulus
 Proses pembentukan urine
Ada tiga tahap pembentukan urine proses filtrasi,proses reabsopsi,proses sekresi
 Sirkulasi ginjal
Ginjal mendapatkan sekitar 20% dari curah jantung.darah dari aorta abdominalis yang
mempunyai percabangan arteri rema;is akan masuk ke ginjal.
2) Ureter
Merupakan perpanjangan dari tubular yang terdiri dari 2 saluran pipaberotot,masing-
masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria),panjangnya 25-30
cm,dengan penampang 0,5 cm.ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian
terletak dalam rongga pelvis.

Lapisan dinding ureter terdiri dari :


 dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
 lapisan tengah lapisan otot polos
 lapisan sebelah dalam adalah lapisan mukosa
Lapisan dinidng ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic tiap 10 detik yang
akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (vesika urinaria).gerakan
peristaltic mendorong urine melalui ureter yang diekskresikan oleh ginjal dan di semprotkan
dalam bentuk pancaran,melalui osteumuretralis masuk ke dalam kandung kemih.

3. Vesika Urinaria
Vesika Urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan mengempis seperti balon
karet,terletak di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul.bentuk kandung
kemih seperti kerucut yang di kelilingi oleh otot yang kuat,berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilika medius.

6
Bagian vesika urinaria terdiri dari :
1. Fundus yaitu : bagian yang menghadap kea rah belakang dan bawah,bagian ini
terpisah dari rectum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus
deferen,vesika seminalis dari prostat.
2. Korpus, yaitu bagian antara vertex dan fundus
3. Vertex bagian yang mancung kea rah muka da berhubungan dengan ligamentum
vesika umbilikalis
4. Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang
berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
Uretra pria
Pada laki-laki uretra berjalan berkelok kelok melalui tengah-tengah prostat
kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang fubis ke bagian penis
panjangnya lebih kurang 20 c. uretra pada laki-laki terdiri dari : uretra prostatia,uretra
membranosa,uretra kevernosa.

C. Pemeriksaan Fisik Sistem perkemihan


1. Pengkajian sistem Peremihan

7
Dalam rangka menegakkan diagnosis ganggaun system perkemihan,makaperlu
dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan dasar system perkemihan dengan sekssama dan
sistematik mulai dari :
 Pemeriksaaan subyektif
Pemeriksaaan subyektif dilakukan untuk mencermati keluhan yang di sampaikan oleh
pasien yang di gali melalui anamnesis yang sistematik.
 Pemeriksaan obyektif
Pemeriksaan obyektif merupakan pemeriksaan fisik pada pasien untuk mencari dat-
data objektif mebgebai keadaan pasien saat ini
 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang merupakan suatu pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium,
radiologi atau imaging, uroflometri atau urodinamika, elektromiografi, endourologi, dan
laparoskopi.
Kegiatan-kegiatan tersebut di atas di laksanakan dalam rangka memperoleh data
pendukung secara lengkap dan akuran untuk menegakkan diagnose secara actual. Tanpa
adanya suatu data yang lengkap dan akura,maka niscaya akan kesulitan untuk dapat
menegakkan diagnose secara tepat.

 Anemis dan Riwayat penyakit


Anemis harus dilaksanakan secara sistematik dan terukur.Anamnesis dan riwayat
penyakit mencakup : (1) keluhan utama pasien (2) riwayat penyakit dahulu yang pernah di
deritanya maupun pernah diderita keluarganya dan (3) riwayat penyakit yang diderita saat
ini.pasien dating ke fasilitas pelayanan kesehatan mungkin dengan keluhan diantaranya (1)
keluhan sistemik yang merupakan penyulit dari kelainan gejala gagal ginjal atau demam
akibat infeksi dan (2) keluhan local,seperti nyeri,keluhan miksi,disfungsi seksual atau
infertilitas.
Purnomo (2011), merupakan berbagai keluahan yang bersifat subyektif maupun
objektif yang merupakan hasil dari pemeriksaan fisik yang biasanya muncul pada pasien
dengan gangguan system perkemihan diantaranya adalah nyeri,keluhan miksi,perubahan
warna urine,keluhan yang berhubungan dengan gagal ginjal,organ reproduksi.
Daftar keluhan pasien dengan gangguan sistem perkemihan (purnomo 2011)

Nyeri Ginjal/ureter,buli-buli,perineal,testis,dan prostat

8
Keluahan miksi Ejala iritasi :
Frekuensi/poli uria,nokturia,dysuria
Gejala obstruksi :
Hesintansi,kencing mengedan,pancaran lemah,pancaran
kencing bercabang,waktu kencing preruseum melembung,dan
pancaran kecing terputus
Gejala pasca miksi:
Akhir kencing menetes, kencing tidak puas,dan terasa ada
sisa air kencing inkontinensia,enuresis
Perubahan warna Hematuria (bloody urine),piuria,cloudy urine,warna coklat
urine
Keluhan berhubungan Oliguria,poli uria, anoreksia ,mual,muntah,cegukan (hiccup)
dengan gagal ginjal insomnia,gatal,bruising, dan oedema
Oragan reproduksi Disfungsi seksual/ereksi,buh zakar tak
teraba/membengkak,penis bengkok,dan discharge keluar dari
uretra atau vagina

Berikut ini adalah penjelasan dari berbagai keluhan yang umunya terjadi atau dialami
oleh pasien dengan gangguan system perkemihan.
 Nyeri
Nyeri pada dareah urogenital tidak selalu merupakan penyakit ginjal, meskipun di
temukan pada kondisi akut,rasa nyaman nyeri yang di sebabkan oleh kelainan pada organ
urgenitalia biasanya dirasakan sebagi nyeri local (nyeri di sekitar organ yang sakit) atau bisa
berupa referred pain (nyeri yang dirasakan jauh dari tempat oragan yang sakit).
Nyeri ginjal : nyeri ginjal dapat di manifestasikan sebagai rasa nyeri tumpul pada
daerah kostovertebra dan bisa menjalar sampai umbilicus.
Nyeri kolik : adalah nyeri yang dirasakan sangat oleh pasien.nyeri ini terjadi karena
adanya spasma otot polos ureter .
Nyeri vesika urinaria : nyeri vesika dirasakan pada daerah suprasimfisi,hal ini
dikarenakan secara anatomis,vesika urinara terletak pada daerah simfisis.
Nyeri prostat : yang di sebabkan karena inflamasi yang mengakibatkan edema kelenjar
postat dan distensi yang kapsul prostat

9
Nyeri testis : nyeri ini dirasakan pada kantong skrotum dapat berupa nyeri primer
(yakni berasal dari kelainan organ di kantong skortum)
Nyeri penis : nyeri yang dirasakan pada penis yang sedang flaccid (tidak
ereksi)biasanya merupakan refered pai dari inflamsi pada mukosa buli-buli ueretra,terutama
pada meutus uretra eksternum.
 Keluhan miksi
Miksi biasanya terjadi tanpa adanya rasa nyeri.frekuensi miksi orang dewasa normal
dalam sehari biasanya berkisar antara lima sampai dengan enam kali dan kadang-kadang
malam hari.keluhan yang dirasaka pasien pada saat miksi meliputi urgensi,poakisuria atau
frekuensi,nokturia dan mengejan saat miksi,pancaran urine melemah,intermitensi dan
menentes serta masih terasa ada sisa urine sehabis miksi.keluhan iritasi dan obstruksi sebagai
lower urinaryt syndrome.
Gejala iritasi : urgensi adalah rasa sangat ingin kencing hingga terasa sakit,
Gejala obstruksi normalnya relaksasi sfinger eksternum akan di ikuti pengeluaran
urin.
Inkontinensia urine : ketidak mampuan seseorang untuk menahan urine yang keluar
dai buli-buli,baik di sadari ataupun disadari
 Hematuria
adalah diapatakannya darah atau sel darah merah di dalam urine hal ini perlu
dibedakan dengan bloody urethral discharge ,yaitu adanya perdarahan per urethral
discharge,yaitu adanya perdarahan per uretram yang keluar tanpa proses miksi.porsi
hematuria perlu di perhatikan apakah terjadi pada awal miksi (hematuria inisal),seluruh
proses miksi(hematuria total) atau akhir miksi (hematuria terminal).hematuria dapat
disebabkan oleh berbagai kelainan pada saluran kemih mulai dari infeksi hingga keganasan.

 Pneumaturia
Berkemih yang tercampur dengan udara dapat terajdi karena adanya fistula antara buli-
buli dengan usus atau terdapat proses fermentasi glukosa menjadi gas karbodioksida didalam
urine,seperti pada pasien diabetes mellitus.

 Hematospermia
Hematospermia atau hemospermia adalah adanya darah di dalam ejakulat,biasa di
temukan pada pasien usia ubertas dan paling banyak pada usia 30-40 tahun.kurang lebih 85-
90 % mengeluhkan hematospemia berulang.hematospermia paling sering di sebabkan oleh

10
kelainan pada prostat dan veskula seminalis.paling banyak hematospermia tidak di ketahui
penyebabnya dan dapat sembuh sendiri.hematospermia sekunder dapat di sebabkan oleh
paska biopsy prostat,adanya ingeksi vesikula seminalis atau prostat atau karsinoma prostat.

 Cloudy urine
Cloudt urine adalah urine bewarna keruh dan berbau busuk akibat adanya infeksi
saluran kemih.

D. Pemeriksaan fisik
Disfungsi dari ginjal akan sangat berpengaruh pada semua system tubuh,maka
pengkajian secara menyeluruh sangatlah diperlukan.selain itu pengkajian secara spesifik ada
system perkemihan juga sangat lah diperlukan.kelainan-kelainan pada sistem urogenitalia
dapat dimanifestasikan sebagai keluahan sistemik,atau tidak jarang pasien-pasien dengan
kelainan system perkemihan dapat diserta dengan penyakit penyerta yang
lain.hipertensi,edema tungkai,dan ginekomasti dapat merupakan tanda dari kelainan pada
sistem perkemihan.
1. Pemeriksaan ginjal
Pada pemeriksaan ginjal,beberapa hal yang perlu diamati pada saat melakukan
inspeksi diantaranya adalah adanya pembesaran pada daerah pinggang dan abdomen sebelah
atas.pembesaran merupakan akibat dari adanya hidronefrosis atau tumor pada daerah
retroperitorial.sementara itu untuk palpasi harus dilakukan secara bimanual (dengan dua
tangan )
Tangan kiri di letakkan pada sudut kpsto vertebra untuk megangkat ginjal ke atas
sedangkan tanga kanan digunakan untuk meaba ginjal dari depan .untuk perkusi (pemeriksaan
ketok ginjal)dilakukan dengan memberikan ketokan secara perlahan pada daerah belakang
tubuh pasien,tepatnya pada area sudut kostovertebra .
Kita mingkn bisa merasakan kutub ginjal yang bulat dan licin pada ginjal sebelah
kanan dan akan lebihsulit untuk ginjal sebela kiri .hal ini di karenakan secara anatomis ginjal
kanan dengan ginjal kir.pada palpasi daerah angulus kosto vertrebalis akan muncul gejala
nyeri pada pasien dengan penyakit renal.

2. Pemeriksaan buli-buli
Inspeksi dan palpasi pada buli-buli harus memperhatikan adanya denjoalan atau
jaringan perut bekas irisan atau operasi di suprasimfisis.pada buli-bulu normal sulit normal

11
untuk diraba,kecuali pada buli-buli sudar terisi urine minimal 150 m.adanya masa pada
daerah tersebut dapat merupakan manisfestasi dari tumor ganas buli-buli atau adanya buli-
buli yangb berisi penuh yang di akibatkan oleh retensi urine.sementara itu untuk palpasi dan
perkusi digunakan untuk menentukan batas atas dari buli-buli (fesika urinaria).

3. Pemeriksaan genetalia eksterna


Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan inspeksi genetalia eksternal
adalah adanya kelainan pada jenis seperti mikropenis ,makropenis, hipospadiakordae,
epispadia, stenosis pada meatus uretra eksternal,himosis,pisteluretro kutan,dan tumor
penis,trikula uretra anterior yang berat dapat menyababkan fibrosis korpus spongiosym yang
btraba pada palpasi disebelah ventral penis,berua jaringan keras yang dikenal sebagai
spongiofibrosis.

4. Pemeriksaan skrotum dan isinya.


Pada pemeriksaan skrotum, pelu di perhatikan adanya pembesaran pada skrotum,
perasaan nyeri saat diraba. Atau adanya hypoplasia pada kulit skrotum yang sering dijumpain
pada kriptokismus. Untuk membedakan antara massa padat dengan maasa kistus pada isi
skrotum dapat dilakukan pemeriksaan transiluminasi pada skrotum.
5. Colok dubur (Rectal Toucher)
Pemeriksaan colok dubur adalah memasukkan jari telunjuk (yang telah diberi pelicin)
ke dalam lubang dubur. Pada pemeriksaan ini, dinilai (1) tonus sfringe ani dan reflex bulbo
kevernous (BCR), (2) adanya reflek jepitan ani pada jari akibat rangasangan sakit yang
diberikan pada glans penis. Pada wanita yang sudah berkeluarga dapat dilakukan pula colok
vagina untuk menilai kemungkinan adaya kelainan pada alat kelamin wanita, seperti massa di
serviks, darah di vagina, dan massa di buli – buli.
6. Pemeriksaan neurologi
Pemeriksaan neurologi ditujukan mencari kemungkinan adanya kelainan neurologik
yang berakibat kelainan pada system urogenitalia, seperti lesi motor neuron atau lesi saraf
perifer yang merupakan penyebab dari buli buli neurogen (purnomo 2011).

E. Metode Pemeriksaan Ginjal Dengan Palpasi


Metode pemeriksaan ini dimaksudnya untuk mengetahui ada pembesaran pada ginjal
sebagai akibat dari peregangan dari kapsula ginjal.
Keadaan yang diperhatikan sewaktu pemeriksaan adalah:

12
1. Cahaya ruangan cukup baik
2. Pasien harus rileks
3. Pakaian harus terbuka dari procesus xyphoideus sampai sympisis pubis.

Untuk mendapatkan relaksasi dari pasien adalah:


1. Vesica urinaria dikosongkan lebih dulu
2. Pasien harus dalam posisi tidur dengan bantal dibawah kepala dan lutut pada posisi
fleksi (bila diperlukan)
3. Kedua tangan disamping atau dilipat diatas dada bila tangan diatas kepala akan menarik
dan menegangkan otot perut.
4. Telapak tangan pemeriksa harus cukup hangat, dan kuku harus pendek. Dengan jalan
menggesek gesekan tangan akan membuat telapak tangan jadi hangat.
5. Lakukan pemeriksaan perlahan lahan, hindari gerakan yang cepat dan tak diinginkan
6. Jika perlu ajak pasien berbicara sehingga pasien akan lebih relak
7. Jika pasien sangat sensitive dan penggeli mulailah palpasi dengan tangan sendiri dibah
tangan pemeriksa kemudian secara perlahan lahan tangan pemeriksa menggantikan
tangan pasien
8. Perhatikan hasil pemeriksaan dengan memperhatikan rawut muka dan emosi pasien

Palpasi ginjal
1. Ginjal kanan
Letakkan tangan kanan dibawah dan paralel dengan iga 12 dengan ujung jari
menyentuh sudut costovertebral. Angkat dan dorong ginjal kanan kearah anterior. Letakkan
tangan kanan secara genetle di kwadrant kanan atas sebelah lateral dan parallel dengan
muskulus rektus abdominis dekstra. Suruh pasien bernafas dalam. Saat pasien dipuncak
inspirasi, tekan tangan kanan cepat dan dalam di kwadrant kanan atas dibawah pinggir arcus
costarum dan ginjal kanan akan teraba diantara – antara tangan.
Suruh pasien menahan nafas. Lepaskan tekanan tangan kanann secara pelan – pelan
dan rasakan bagaiman ginjal kanan kembali ke posisi semula dalam ekpirasi. Jika ginjal
kanan teraba tentukan ukuran, contour, dan adanya nyeri tekan.
2. Ginjal kiri
Untuk meraba ginjal kiri, pindahkan ke sebelah kiri pasien, gunakan tangan kanan
untuk mendorong dan mengangkat dari bawah, kemudian gunakan tangan kiri menekan
kwadrant kiri atas, lakukan seperti sebelumnya. Pada keadaan normal ginjal kiri jarang teraba.

13
F. Metode Pemeriksaan Ginjal Dengan Perkusi
Nyeri tekan ginjal mungkin ditemui saat palpasi abdomen, tetapi juga dapat dilakukan
pada sudut costovertebrae. Kadang – kadang penekanan pada ujung jari pada tempat tersebut
cukup membut nyeri, dan dapat pula ditinjau dengan permukaan ulnar kepalan tangan kanan
dengan beralaskan volar tangan kiri (fish percussion)

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem perkemihan atau system urinaria adalah suatu sistem tubuh tempat terjadinya
proses filtrasi atau penyaringan darah sehingga darah terbebas dari zat-zat yang tidak proses
penyerapa zat-zat yang masih dipergnakan lagi oleh tubuh.zat-zat yang sudah tidak
dipergunakan lagi oleh tubuh akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
Ginjal adalah sepasang organ retroperineal yang integral dengan homeostasis dalam
mempertahanakn keseimbangan fisikia dan kimia.ginjla menyekresi hormone dan enzim yang
membantu pengaturan produksi eritrosit,tekanan darah, serta metabolism kalsium dan fosfor.
Uretra merupakan perpanjangan dari tubular yang terdiri dari 2 saluran
pipaberotot,masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika
urinaria),panjangnya 25-30 cm,dengan penampang 0,5 cm.ureter sebagian terletak dalam
rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.

Pemeriksaan fisik dapat berupa:


1. Pemeriksaan ginjal
2. Pemeriksaan buli – buli
3. Pemeriksaan genetalia eksterna
4. Pemeriksaan skrotum dan isinya
5. Colok dubur (Rectal Toucher)
6. Pemeriksaan neurologi.

B. SARAN
Kepada yang membaca makalah sederhana ini, harapan kami semoga
dapat memahami betul sehingga penyakit – penyakit yang berhubungan dengansystem
perkemihan ini dapat di hindari.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ns.Eko prabowo,Skep.M.kes & Andi Eka pranata,S.ST, M.kes 2004 Buku Ajaran
Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan.Yogyakarta:penerbit nuha medika.
Anakardina kris buana devi, S.kep 2017 Anatomi fisiologi dan biokimia keperawatan.
Yogyakarta: penerbit pustakabarupress.
PT Bhuana ilmu populer No.Anggota IKAPI : 246/DKI/04

16

Anda mungkin juga menyukai