Akuntansi Untuk Organisasi Nirlaba
Akuntansi Untuk Organisasi Nirlaba
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Akuntansi
untuk Organisasi Niraba” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Keuangan Lanjutan, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN AKUNTANSI UNTUK ORGANISASI NIRLABA....................2
2.1 Standar Akuntansi Yang Berlaku Untuk Organisasi Nirlaba...........................................2
2.2 Akuntansi Organisasi Nirlaba...........................................................................................4
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB II PEMBAHASAN AKUNTANSI UNTUK ORGANISASI NIRLABA
2
2.1.2 Kontribusi.
Bagi organisasi nirlaba kontribusi atau sumbangan merupakan sumber
pendapatan utama dimana kontribusi adalah transfer kas atau aktiva lain tanpa
syarat kepada organisasi atau suatu pembatalan hutang-hutangnya tidak secara
timbal balik oleh organisasi lain yang tidak bertindak sebagai pemilik.
Karakteristik bukti transfer tersebut yaitu :
Transfer dilakukan tanpa syarat, dimana transfer adalah suatu entitas yang
bertindak bukan sebagai pemilik, transfer dilakukan sukarela, transfer tidak
timbal balik.
Transfer juga dapat berupa kas atau aktiva lain seperti bangunan, surat- surat
berharga, penggunaan fasilitas, jasa dan pemberian suatu janji tanpa syarat
(unconditional promises).
3
2.2 Akuntansi Organisasi Nirlaba
Kebijakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45
merupakan suatu syarat rujukan dalam mengelola sistem keuangan organisasi ini.
Dengan melihat pengukuran jumlah aliran pemasukan kas dari anggota atau donatur
menjadi ukuran kinerja organisasi tersebut. Sehingga yang menjadi laporan pendanaan
tersebut akan diberikan di hadapan kreditur dan pemasok dana lain sebagai bentuk
pertanggungjawaban kegiatan organisasi. Dalam laporan keuangan organisasi akuntansi
nirlaba, berikut beberapa hal penting yang perlu diketahui :
1. Adanya laporan keuangan berguna memberikan informasi debit dan kredit secara
relevan guna memenuhi kepentingan penyumbang, anggota, kreditur, atau pihak lain
yang berperan penting sebagai sumber daya organisasi.
2. Pemberian laporan keuangan menjadi referensi dalam menilai organisasi yaitu :
Mempercayai jasa kegiatan organisasi, termasuk kemampuannya untuk konsisten
melakukan pemberian jasa.
Terstruktur kegiatan pengurus dalam mengelola operasional organisasi.
3. Suatu laporan keuangan organisasi disebutkan di dalam informasi yaitu :
Total jumlah dan aktiva, disertakan jumlah kewajiban dan aktiva bersih organisasi
tersebut.
Perubahan yang mempengaruhi transaksi atau situasi lain yang berpotensi
mengubah nilai dan sifat aktiva bersih organisasi.
Apa saja jenis dan jumlah arus kas masuk serta keluar sumber daya dalam satu
periode. Serta apa saja yang didapatkan dari arus kas maupun membelanjakan kas.
Kegiatan usaha jasa yang dijalani organisasi sesuai dengan yang disebutkan.
4
profesional yang memang khusus diberi gaji untuk mengelolanya.
Berdasarkan pada jenis dari contoh organisasi laba dapat diklasifikasikan menjadi lebih
detail bagi suatu pemilik organisasi yaitu sebagai berikut :
a) Nirlaba Yayasan
Dari jenis ini lembaga organisasi nirlaba pertama yang ada di Indonesia merupakan
suatu yayasan. Pada dasarnya yayasan dan dimaksudkan sebagai sarana untuk
mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, atau bidang kemanusiaan.
Yayasan juga merupakan suatu badan yang tidak menjadi kepemilikan pribadi atau
kelompok. Namun yayasan tersebut dimiliki oleh pendiri dan anggotanya dapat
menjadi pendiri yayasan. Pada yayasan terlihat struktur organisasinya sudah teratur.
Sehingga yayasan dipantau oleh dewan pembina, dewan penasehat, dewan
pengawas, dewan manajemen dan dewan pengurus. Selaku pengurus yayasan
berhak untuk menyetujui perencanaan program yayasan, dan keputusan untuk
merger atau memberhentikan yayasan secara keputusan bersama.
b) Nirlaba Perkumpulan dan Asosiasi
Pada jenis organisasi nirlaba yang kedua merupakan lembaga non profit seperti
asosiasi atau perkumpulan. Saat ini ada dua jenis asosiasi di Indonesia, yaitu asosiasi
gabungan dan biasa. Sehingga asosiasi gabungan memiliki kepribadian hukum,
walaupun asosiasi biasa tidak memiliki badan hukum. Pada organisasi asosiasi juga
bisa didefinisikan sebagai organisasi berbasis keanggotaan yang didirikan karena
bersifat publik atau keinginan dari para anggotanya. Seperti contoh asosiasi
universitas alumnus, asosiasi kerja indonesia mahasiswa dan asosiasi guru.
c) Nirlaba Institut
Pada jenis nirlaba terakhir yaitu institut. Institut merupakan jenis lembaga nonprofit
yang bertujuan untuk mencapai tujuan dalam hal pendidikan, sosial, budaya dan
humaniora. Seperti pada institut strategi nasional (ISN), pusat studi strategis dan
internasional (CSIS), dan sebagainya. Didirikan struktur organisasi lembaga institut
berguna pada tujuan utama dan bidang lembaga. Seperti contoh bidang lembaga
penelitian yang memiliki direktur, sekretaris, bendahara dan anggota penelitinya
tersebut.
5
BAB III KESIMPULAN
Organisasi nirlaba atau biasa disebut dengan organisasi non profit merupakan
organisasi yang sasarannya untuk mendukung suatu kebijakan atau memecahkan masalah
penting yang terjadi di suatu negara dengan tujuannya yang tidak komersial atau tidak
menarik perhatian terhadap sesuatu yang bersifat mencari keuntungan. Kebijakan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 merupakan suatu syarat rujukan dalam
mengelola sistem keuangan organisasi ini. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan ( PSAK No. 45 ) Tahun 2011 tentang organisasi nirlaba bahwa organisasi nirlaba
juga harus dan berhak untuk membuat laporan keuangan dan melaporkan kepada para
pemakai laporan keuangan
6
DAFTAR PUSTAKA