Anda di halaman 1dari 14

PUTUSAN

Nomor 123/Pid.Sus/2013/PN.SMR

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN

YANG MAHA ESA

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri

Semarang yang memeriksa dan mengadili perkara Tindak Pidana

Korupsi dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama, telah

menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

1. IDENTITAS TERDAKWA

Nama Lengkap : Frans Nasution

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

2. JENIS PENAHANAN: Rutan

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum Delian Adlofeno SH.,MH

dan Muh. Irpansyah SH.,MH., Penasehat Hukum pada pada Kantor Morfem Law

Office, berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 8 April 2013, dan telah didaftarkan di

1
kepaniteraan Pengadilan Negeri semarang, Nomor :

11/SK/PID.TPK/III/2013/PengadilanNegeri.Semarang

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tersebut; ------------------

- Telah membaca Berita Acara Pemeriksaan dari Penyidik serta

surat-surat lain dalam berkas perkara;-----

- Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tindak Pidana

Korupsi pada Pengadilan Negeri Semarang tanggal 8 April 2013

Nomor : 120/Pid.Sus/2013/Pengadilan.Semarang tentang

Penunjukan majelis hakim dan panitera pengganti untuk

memeriksa dan mengadili perkara ini.

- Telah membaca Surat Penetapan ketua Majelis Hakim Pengadilan

tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Semarang Tanggal

11 April 2013 Nomor : 121/Pid.Sus/2010/Pengadilan.Semarang

tentang Penetapan Hari Sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan

tertanggal 13 Mei 2013 yang pada pokoknya Jaksa Penuntut Umum

berpendapat bahwa Terdakwa Frans Nasution telah terbukti secara sah dan

meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi

2
secara bersama-sama sebagaimana yang diatur dalam Pasal 5 ayat (2)

Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 sebagaimana yang telah diubah

kedalam Undang-Undang No. 20 tahun 2001 tentang Pemberasan Tindak

Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke- 1 Kitab Undang-Undang Hukum

Pidana tentang Penyertaan, sebagaimana yang tercantum dalam dakwaan

lebih subsidair dan oleh karenanya Jaksa Penuntut Umum menuntut agar

majelis hakim yang mengadili perkara ini menjatuhkan putusan sebagai

berikut:

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

Menimbang, bahwa atas Tuntutan Penuntut Umum tersebut

Penasehat Hukum Terdakwa Mengajukan Nota Pembelaan tertanggal 20

Mei 2013, yang pokoknya sebagai berikut:

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa

menyatakan telah mengerti dan selanjutnya terdakwa dan Penasihat Hukum

Terdakwa telah mengajukan keberatan dan telah diputus dengan Putusan Sela

Nomor: 123/Pid.Sus/TPK/2013/PN.SMR tanggal 29 April 2013 yang amarnya

sebagai berikut:

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut

Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

3
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai

berikut:

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

Bahwa Berdasarkan alat bukti berturut-turut keterangan saksi-saksi,

keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa serta barang bukti,

diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

Menimbang, bahwa Terdakwa telah dituntut oleh Penuntut Umum dengan

dakwaan lebih subsidair, maka Majelis Hakim mempertimbangkan dakwaan lebih

subsidair sebagaimana diatur dalam pasal 5 ayat (2) Undang-Undang No. 31

Tahun 1999 sebagaimana telah diubah kedalam Undang- Undang No. 20 tahun

2001 Tentang Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat 1 Ke-1 Kitab Undang-

Undang Hukum Tentang Penyertaan yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :

- Pegawai negara atau Penyelenggara negara

- Menerima pemberian atau Janji

- Berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya

Ditambah dengan

Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana tentang orang yang melakukan, yang

menyuruh lakukan dan turut serta melakukan perbuatan.

1 Unsur “Penyelenggara Negara.”

4
Menimbang bahwa Dengan memperhatikan pengertian unsur

“Penyelenggara Negara” yaitu dalam konteks hukum pidana harus dipahami

sebagai orang perorangan (Persoonlijkheid) dihubungkan dengan fakta-fakta

hukum yang telah diuraikan, maka yang dimaksud dengan unsur

“Penyelenggara Negara” dalam perkara ini adalah terdakwa Terdakwa

Frans Nasution, sehingga unsur “penyelenggara negara” tersebut telah

terpenuhi dan dapat dibuktikan;

Fakta perbuatan yang dilakukan dan kejadian

yang ditemukan :

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

Alat bukti dan barang bukti yang mendukung :

- KTP A/n Frans Nasution

Ad. 2 Unsur “menerima pemberian atau janji”

Menimbang bahwa saat masalah restrukturisasi tidak kunjung selesai terdakwa

bertemu dengan Melisa Abigail dan Agata Nanda di hotel Gumaya Tower, Semarang

dalam pertemuan tersebut terdakwa menerima uang dan dijanjikan beberapa aset yang

senilai Rp. 50.000.000.000 (lima puluh miliar rupiah);

Menimbang bahwa akibat pertemuan tersebut terdakwa menghentikan

investigasi terhadap piutang petani plasma yang tidak pernah terselesaikan dan

menerbitkan surat keterangan lunas;

Fakta perbuatan yang dilakukan dan kejadian yang diketemukan :

5
-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

Alat Bukti dan barang bukti yang mendukung :

Keterangan Saksi Melisa Abigail

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

Menimbang bahwa dengan memperhatikan pengertian unsur “menerima

pemberian atau janji” dan dihubungkan uraian perbuatan terdakwa tersebut diatas,

maka unsur “menerima pemberian atau janji” telah terbukti secara sah dan

meyakinkan secara hukum--------------------------------------

Ad. 3 Unsur “berbuat atau tidak berbuat yang berhubungan dengan

sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya.”

Fakta perbuatan yang dilakukan dan kejadian yang diketemukan :

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

ALAT BUKTI PENDUKUNG

 Keterangan Michael Reynald

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut diatas, menurut pendapat

Majelis Hakim Unsur “Berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang

bertentangan dengan kewajibannya” telah

terpenuhi;-----------------------------------------------------

Ad.4. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP tentang orang yang

6
melakukan, yang menyuruh melakukan atau yang

turut serta melakukan perbuatan

Bahwa unsur ini bersifat alternatif dalam arti apabila salah satu

terpenuhi maka unsur ini dianggap telah terpenuhi. Bahwa penyertaan

disayaratkan ada 2 (dua) orang atau lebih secara sadar baik bertindak

sendiri-sendiri maupun bersama- sama/bersekutu melakukan perbuatan

sesuai peran masing- masing sehingga selesainya suatu perbuatan.

Fakta perbuatan yang dilakukan dan kejadian yang

diketemukan :

- Bahwa Terdakwa Frans Nasution dalam melakukan kewenangannya

dengan sengaja menutupi kesalahan yang dilakukan oleh Silwa

Martianna dan menerbitkan Surat Keterangan Lunas sedangkan

kewajiban Silwa Martianna belum terseleseikan.

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

Alat bukti dan barang bukti pendukung:

 Keterangan saksi Melisa Abigail

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

Berita acara kewajiban Silwa Martianna telah selesai yang diterbitkan

Michael Reynald. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa bersama-sama dengan

Agata Nanda, Silwa Martiann, Melisa Abigail dan Michael Reynald

menyebabkan kerugian negara sejumlah Rp.5.700.000.000.000,00 (lima

7
triliun tujuh ratus miliar rupiah) berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan

Investigatif BPK Nomor 12/LHP/XXI/08/2012 tanggal 25 Agustus.

Sehingga, hal tersebut menunjukkan adanya kerjasama secara sadar

dan kerja sama secara langsung atau dapat dikategorikan sebagai bersama-

sama melakukan perbuatan tindak pidana korupsi. Sehingga dengan

demikian Unsur “orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau

yang turut serta melakukan perbuatan” telah terbukti menurut hukum.

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dalam Pasal 5 ayat (2)

Undang-undang No.31 Tahun 1999 sebagaimana yang telah diubah ke dalam

Undang-Undang No. 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang

Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55

Ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Penyertaan,

sebagaimana yang tercantum dalam dakwaan lebih subsidair telah terbukti.

Menimbang bahwa mengenai Nota Pembelaan/Pledooi Penasehat Hukum

Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut :

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

Menimbang, bahwa atas nota pembelaan Penasehat hukum terdakwa

Majelis Hakim mempertimbangkan tidak perlu untuk ditanggapi lagi karena

Majelis Hakim telah dapat membuktikan semua unsur-unsur pasal 5 Ayat (2)

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah kedalam

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi Jo. Pasal 55 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Penyertaan

8
dalam dakwaan Lebih subsidair telah terbukti secara sah dan meyakinkan

sebagaimana yang terurai di atas

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan

hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggung jawaban pidana, baik sebagai

alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggung

jawabkan perbuatannya

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab,

maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan

penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan

tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan

terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup berdasarkan Pasal 197 ayat ( 1)

huruf k UU Nomor 8 Tahun 1981, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap

berada dalam tahanan

Menimbang, oleh karena terdakwa telah dinyatakan terbukti bersalah dan

selama persidangan tidak ditemukan adanya alasan- alasan yang dapat menghapus

pertanggungjawaban terdakwa atas perbuatannya seperti alasan pemaaf atau

pembenar maka kepadanya haruslah dijatuhi pidana serta dihukum pula

membayar biaya perkara

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan

9
sebagaimana terdapat dalam daftar barang bukti,akan ditentukan statusnya dalam

amar putusan perkara a quo

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap, maka perlu

dipertimbangkan terlebih dahulu hal-hal yang memberatkan dan yang

meringankan Terdakwa :

Hal-hal yang memberatkan:

- Bahwa perbuatan terdakwa adalah tindak pidana korupsi yang merupakan

kejahatan yang luar biasa (extra ordinary crime) yang memerlukan

penanganan secara luar biasa karena dipandang dapat menghancurkan

sendi-sendi keuangan dan/atau perekonomian negara;

- Perbuatan terdakwa menimbulkan kerugian keuangan Negara atau

perekonomian negara;

- Perbuatan Terdakwa dilakukan disaat negara sedang giat- giatnya

melakukan upaya pemberantasan korupsi;

- Perbuatan terdakwa dilakukan disaat negara sedang membangun

perekonomian dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia;

- Terdakwa berbelit-belit dalam memberikan keterangan.

- Terdakwa dengan sengaja telah melakukan tindak pidana korupsi.

Hal-hal yang meringankan:

10
- Terdakwa belum pernah dihukum;

- Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya.

- Terdakwa berlaku sopan dalam persidangan

Memperhatikan, pasal 5 ayat (2) Undang- Undang No. 31 Tahun 1999

sebagaimana telah diubah kedalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001

Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-(1) Kitab

Undang- Undang Hukum Pidana dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981

tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang

bersangkutan

MENGADILI:

1. Menyatakan terdakwa Frans Nasution, Telah terbukti secara sah

dan menyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak

pidana korupsi secara bersama-sama sebagaimana yang diatur dan

diancam pidana dalam Pasal 5 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 31

Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 20 Tahun

2001 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun

1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55

11
ayat (1) ke-1 KUH Pidana tentang Penyertaan sebagaimana dalam

dakwaan lebih subsidair.;

2. Menjatuhkan pidana Terhadap Terdakwa Frans Nasution, berupa

pidana penjara Selama 5 Tahun penjara dan ditambah dengan

pidana denda sebesar Rp. 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh

juta rupiah)

3. Menetapkan Terdakwa Frans Nasution, untuk membayar uang

pengganti kepada Negara sebesar Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh

miliar rupiah),- jika terdakwa tidak membayar uang pengganti

paling lama dalam waktu 1 (satu) bulan setelah putusan pengadilan

yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta

bendanya dapat disita dan dilelang untuk menutupi uang pengganti

tersebut; dan jika terpidana tidak mempunyai harta benda yang

mencukupi untuk membayar uang pengganti tersebut, maka akan

dipidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan

4. Memerintahkan supaya Terdakwa Frans Nasution, tetap berada

dalam tahanan;

5. Menyatakan terhadap barang bukti berupa:

- 1 (satu) fotokopi legalisir akta pendirian Bank Muttaqin Hasan

-----Selanjutnya dianggap telah dibacakan------

Dikembalikan ke Penuntut Umum untuk digunakan dalam perkara

lainnya.

12
6. Menetapkan agar Terdakwa Frans Nasution S.E.,M.M., membayar

biaya perkara sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah).

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Semarang,

pada hari Senin, tanggal 27 Mei 2013, oleh Samuel Hasian Simanjuntak

S.H.,M.H., selaku Hakim Ketua, Rizky Hidayat SH.,M.H, (hakim Ad

Hoc), Dwi Alivia Mantika SH (hakim Ad Hoc), Venny Febriyanti Puspita

Ningrum SH.,M.H (hakim Ad Hoc), dan Achmad Rifaldi Aulia SH.,M.H,

masing - masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang

terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 27 Mei 2013 oleh Hakim

Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dengan dibantu

oleh Hafina Haula Arsy.,SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Tindak

Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Semarang, serta dihadiri oleh I

Gede Dhiyo Brahmandika P. SH.,M.H dan Ema Nurhaliza SH.,M.H,

Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi Penasihat Hukumnya.

Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,

Rizky Hidayat, S.H., M.H Samuel Hasian Simanjuntak, S.H., M.H,

13
Venny Febriyanti Puspita Ningrum, S.H., M.H

Dwi Alivia Mantika, S.H.,

Achmad Rifaldi Aulia SH.,M.H

Panitera Pengganti,

Hafina Haula Arsy, S.H.

14

Anda mungkin juga menyukai