Anda di halaman 1dari 8

TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN

DALAM AL-QUR`AN DAN HADIS

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Mashadir Tarbawiyah

Dosen Pengampu:

M. Luthfi Thomafi, Lc., M. Pd.

Oleh :

Alissa Qudrotun Nada (2020.02.02.1748)

Umi Zamzamilatul Luthfiyyah (2020.02.02.1753)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-ANWAR

SARANG REMBANG

2022
TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN DALAM AL-QUR`AN DAN HADIS

Oleh: Alissa Qudrotun Nada dan Umi Zamzamilatul Luthfiyyah

A. Pendahuluan
Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam
mengembangkan diri setiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan
kehidupan. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, bab 2 pasal 3 menyebutkan,
bahwa tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi anak didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab1.
Pendidikan pertama dalam sejarah umat manusia adalah pendidikan yang
dilakukan oleh Nabi Adam dan Malaikat Jibril, yakni tentang nama-nama benda yang
ada di muka bumi. Kisah pendidikan pertama kali tersebut memberikan pandangan,
bahwa pendidikan tidak akan luput dari tokoh atau orang yang melakukan pendidikan.
Tokoh pendidikan terdiri dari subjek pendidikan dan objek pendidikan. Subjek
pendidikan adalah orang yang memberikan ilmu atau pembelajaran, sedangkan objek
pendidikan adalah orang yang menerima ilmu dari subjek pendidikan.
Pendidikan dalam Islam tidak terlepas dari sumber pokok ajaran, yaitu al-
Qur`an, termasuk hadis dan ijtihad. Al-Qur`an sebagai tuntunan dan pedoman telah
memberikan garis-garis besar dan prinsip-prinsip umum mengenai pendidikan dalam
perspektif al-Qur`an. Al-Qur`an sebagai pedoman hidup manusia di dalamnya termuat
berbagai pengajaran yang dapat dijadikan pembelajaran untuk umat manusia. Salah
satunya mengenai kisah-kisah para tokoh yang diabadikan di dalamnya.
Tokoh-tokoh yang diabadikan dalam al-Qur'an tersebut, secara tersirat
memberikan beberapa hikmah bagi para pendidik mengenai sesuatu yang
berhubungan dengan pendidikan. Misalnya berupa materi pendidikan, adab ketika
belajar dan yang lain-lain. Untuk mengambil hikmah dari ayat-ayat tersebut, perlu
dipahami beberapa makna tersirat pada ayat-ayat tersebut melaui beberapa kitab tafsir
yang ditulis oleh mufassirin. Makalah ini akan membahas tiga tokoh yang memiliki
pengaruh besar dalam memberikan bimbingan terkait pendidikan. Tiga tokoh tersebut

1
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional, (t.tp: t.np, 2003), 6.

1
adalah Nabi Musa, Nabi Khidir dan Lukman Hakim. Untuk pembahasan yang lebih
spesifik selanjutnya akan dibahas dalam makalah berikut.
B. Pengertian Tokoh Pendidikan
Kata tokoh dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah rupa (wujud
dan keadaan); macam atau jenis, bentuk badan; perawakan, orang yang terkemuka
dan kenamaan (di bidang politik, kebudayaan dan sebagainya), pemegang peran
(peran utama) di roman atau drama2. Kata pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia berasal dari kata didik yang berarti memelihara dan memberi latihan
(ajaran, tuntutan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan
secara istilah yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan;
proses; cara; perbuatan mendidik3. Sedangkan kata didik dalam bahasa Inggris adalah
education yang berarti pendidikan4. Jadi, tokoh pendidikan merupakan seseorang
yang memiliki pengaruh besar dalam bidang pendidikan, yang mampu mengubah
sikap dan tata laku seseorang melalui sebuah pengajaran.
C. Ayat dan Hadis yang Berkaitan dengan Tokoh Pendidikan yang Diabadikan
dalam al-Qur`an dan Hadis
1. Nabi Musa Dikatakan Tokoh Pendidikan
 Nabi Musa dilahirkan pada zaman raja Firaun IV (Ramses III) menguasai
negara Mesir. Pada masa kelahirannya, ada perintah dari raja yang ingin
membunuh seluruh bayi laki-laki Bani Israil yang baru dilahirkan. Perintah
tersebut dipicu oleh mimpi raja yang melihat, bahwa api telah tertuju ke Baitul
Maqdis sehingga menerangi seluruh Mesir. Para ahli nujum raja meramalkan
mimpinya bahwa kerajaan Mesir akan dirobohkan, rajanya akan dibinasakan dan
mencampurkannya dengan kekuasaan mereka serta mengusir dirinya dari negara
mereka. Juga mengganti agama yang mereka yakini oleh laki-laki dari Bani Israil
yang dilahirkan saat itu5.
Kisah Nabi Musa yang lahir di istana kemusyrikan, akan tetapi dapat menjadi
nabi dapat memberikan beberapa hikmah, antara lain:
2
Ebta Setiawan, KBBI Offline v.1.5.
3
Ibid.
4
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia An English-Indonesia Dictionary (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2014), 260.
5
Ilmusiana, “Kisah Nabi Musa as : Lahir Hingga Wafat (Lengkap)”, dalam Kisah Nabi Musa as: Lahir Hingga
Wafat (Lengkap) - Ilmusiana, (diakses pada 25 Januari 2022).

2
a. Menolak teori bahwa lingkungan menjadi pengaruh pendidikan. Maksudnya,
dalam mencari ilmu lingkungan bukanlah penyebab di mana pendidikan
tidak dimiliki seseorang;
b. Peran langit itu penting pada manusia yaitu melalui do’a. Nabi Musa selalu
berdo’a kepada Allah atas ujian yang diberikan, sehingga Nabi Musa bisa
dengan sabar dan tangguh dalam menghadapi umatnya untuk
memperjuangkan agamanya;
c. Do’a adalah faktor penting dalam proses pendidikan, maka dari itu setiap
berproses dalam hal apapun, apalagi pendidikan do’a merupakan salah satu
pengaruh keberhasilan atau pencapaian seseorang.
2. Luqman Hakim
Banyak kisah yang telah dikutip dalam al-Qur`an salah satunya adalah kisah
Luqman dalam mendidik anaknya. Luqman adalah hamba Allah yang selalu
mendekatkan diri pada Allah, dia bukanlah seorang Nabi. Luqman adalah salah
seorang manusia yang dianugerahkan hikmah, yakni pengetahuan dan perbuatan
yang paling utama dari segala sesuatu. Ia adalah ilmu yang didukung oleh amal
tepat yang didukung oleh ilmu.6 Seperti yang telah dijelaskan dalam al-Qur`an
yaitu sebagai berikut:
a. Luqman Hakim dalam QS. Lukman Ayat 12-19
)١٢( ‫َر فَِإ َّن اللَّهَ َغيِن ٌّ مَحِ ي ٌد‬ ِِ ِ ‫ِإمَّن‬ ِ َِّ ِ ‫ولََق ْد آَتينَا لُْقما َن احْلِك‬
َ ‫ْمةَ َأن ا ْش ُك ْر لله َو َم ْن يَ ْش ُك ْر فَ َا يَ ْش ُك ُر لَن ْفسه َو َم ْن َكف‬
َ َ ْ َ
‫ص ْينَا اإلنْ َس ا َن‬
َّ ‫) َو َو‬١٣( ‫يم‬ ِ ِّ ‫قَال لُْقمَا ُن البْنِ ِه َو ُه َو يَعِظُ هُ يَا بُيَنَّ اَل تُ ْش ِر ْك بِاللَّ ِه ِإ َّن‬
َ ‫َوِإ ْذ‬
ٌ ‫الش ْر َك لَظُْل ٌم َعظ‬
ِ ‫ك ِإيَل َّ الْم‬ ِ ِ ْ ‫َامنْي ِ َِأن‬ ِ ِ ِ
‫) َوِإ ْن‬١٤( ُ‫ص ري‬ َ َ ْ‫اش ُك ْر يِل َول َوال َدي‬ َ ‫بَِوال َديْ ه مَحَلَْت هُ ُُّأمهُ َو ْهنً ا َعلَى َو ْه ٍن َوف‬
َ ‫ص الُهُ يِف ع‬
ِ ِ ِ ‫ك بِ ِه ِع ْلم فَال تُ ِطعهمَا وص‬
ُّ ‫احْب ُه َما يِف‬ ‫ِ يِب‬
َ ‫الد ْنيَا َم ْع ُروفًا َواتَّب ْع َس ب‬
‫يل َم ْن‬ َ َ ُْ ٌ َ ‫اه َد َاك َعلى َأ ْن تُ ْشر َك َما لَْي‬
َ َ‫س ل‬ َ ‫َج‬
ِ ٍ َ ‫َك ِم ْثق‬ ِ
‫َر َد ٍل َفتَ ُك ْن‬
ْ ‫َال َحبَّة م ْن خ‬ ُ ‫)يَا بُيَنَّ ِإن ََّها ِإ ْن ت‬١٥( ‫اب ِإيَل َّ مُثَّ ِإيَل َّ َم ْرجعُ ُك ْم فَُأنَبُِّئ ُك ْم مِب َا ُكْنتُ ْم َت ْع َملُو َن‬
َ َ‫َأن‬

َّ ‫) يَا بُيَنَّ َأقِ ِم‬١٢( ٌ‫يف َخبِ ري‬


‫الص الةَ َوْأ ُم ْر‬ ‫ات َأو يِف األر ِ ِ هِب‬
ٌ ‫ض يَْأت َا اللَّهُ ِإ َّن اللَّهَ لَ ِط‬ ْ
ِ َّ ‫يِف ص خر ٍة َأو يِف‬
ْ ‫الس َم َو‬ ْ َْ َ
ِ ‫وف وان ه ع ِن الْمنكَ ِر واص رِب علَى مَا َأص ابك ِإ َّن ذلِ ك ِمن ع‬ ِ
‫َّك‬
َ ‫ص ِّع ْر خَد‬ َ ُ‫) َوال ت‬١٧ ( ‫األم و ِر‬
ُ ‫َزم‬ ْ ْ َ َ ََ َ َ ْ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ‫بِ الْ َم ْع ُر‬
‫ض ِم ْن‬
ْ ‫ض‬
ُ ‫ك َوا ْغ‬ ِ ْ‫) واق‬١٨( ‫َال فَخ و ٍر‬
َ ِ‫ص ْد يِف َم ْش ي‬ َ
ٍ ُّ ِ‫ض َمَر ًحا ِإ َّن اللَّهَ اَل حُي‬
ُ ‫ب ُك َّل خُمْت‬ ْ ‫ش يِف‬
ِ ‫األر‬ ِ ‫لِلن‬
ِ ْ‫َّاس َوال مَت‬

ِ
)١٩( ‫ت احْلَ ِم ِري‬
ُ ‫ص ْو‬
َ َ‫األص َوات ل‬ َ ِ‫ص ْوت‬
ْ ‫ك ِإ َّن َأنْ َكَر‬ َ
6
M. Quraish Shihab, AL-LUBAB Makna, Tujuan dan Pengajaran dari Surah-surah al-Qur`an, (Jakarta:
Penerbit Lentera Hati, 2012), 175-176.

3
Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu:
"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada
Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan
barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya
lagi Maha Terpuji".(12) Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada
anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar.”(13) Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu.(14) Dan jika keduanya memaksamu
untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya,
dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang-
orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu Kerjakan.
(15) (Luqman berkata), "Hai Anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu
perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di
dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi Maha Mengetahui.(16) Hai
Anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik
dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).(17) Dan janganlah kamu
memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.(18) Dan
sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.
Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.(19) 7
b. Nilai dan Hikmah yang Terkandung dalam QS. Luqman Ayat 12-19
Nilai-nilai yang terkandung dalam surah tersebut, perihal pendidikan
sangatlah bermanfaat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tentang
mendidik anak, diantara lain yaitu:
1) Pendidikan Tauhid
Pertama kali yang diajarkan dalam pendidikan Islam adalah tentang
ketauhidan yaitu mengenal Tuhan agar iman semakin kuat. Demikian
pula yang dijelaskan dalam surah Luqman, melalui nasihat Luqman yang
menekankan tentang menghindari sirik atau mempersekutukan Allah.
Kisah Luqman ini mengajarkan untuk beribadah kepada Allah, sebagai
bentuk kecintaan dan penghambaannya. Ajaran tauhid yang telah
disampaikan pada anaknya, lalu Luqman mengajarkan sholat pada
anaknya.

7
Kementrian Agama Republik Indonesia, Alquran dan Terjemahnya, (Tangerang: Forum Pelayan al-Qur`an,
2017), 412.

4
2) Pendidikan Ibadah
Mendirikan sholat yang baik dan benar yang sesuai dengan
syaratnya. Selain itu kita sebagai manusia harus dapat berbuat baik dan
mencegah yang munkar, sesuai dengan kemampuan. Setelah dapat
melaksanakan perbuatan tersebut, kita juga harus bersabar dalam
menghadapi segala hal.8
3) Pendidikan Akhlak dalam Keluarga
Orang tua adalah faktor terbesar pembentukan karakter seorang
anak. Keluarga adalah faktor pertamanya, maka anak harus diberi bekal
tentang akidah sebagai dasar dalam membentuk karakter anak yang
sholeh. Seperti yang tercantum dalam suatu hadis yang menarik, bahwa
Rasulullah Ṣalla Allāh ‘Alaihy wa Sallam bersabda yang maksudnya :
“Kewajiban orang tua terhadap anak adalah memberi nama yang baik,
adab yang terpuji, mengajarkannya tulis baca, berenang dan memanah,
memberi makan yang halal dan baik serta mengawinkannya bila telah
sampai masa berkawin.” (HR. Baihaqi).
Berbakti pada orang tua karena jasa dan pengorbanannya yang tidak
dapat dinilai pemberian orang tua pada anaknya. Hal ini banyak di
singgung dalam ayat-ayat al-Qur`an lainnya, karena kedua orang tua
pasti mengeluarkan segala bagi anak-anaknya dalam umurnya maupun.9
4) Pendidikan Akhlak dalam Lingkungan Sosial
Berinteraksi kepada sesama manusia pun juga adabnya, ketika ada
orang lain yang mengajak bicara maka jangan palingkan wajahmu,
karena ketika memalingkan wajah saat orang lain mengajak bicara, itu
sama dengan meremehkan mereka dan bersikap sombong, maka ketika
berbicara tatap wajahnya dengan bentuk menghargainya.

،‫ُأس َامةَ بْ ِن َزيْ ٍد‬


َ ‫ َع ْن‬،ُّ ‫َديِن‬
ِ ِ
َ ‫ َح َّد َثنَا َعْب ُد اللَّه بْ ُن ُم‬،‫يم بْ ُن الْ ُمْنذ ِر‬
َ ‫وسى الْم‬ ِ ‫ِإ‬
ُ ‫ َح َّدثَنَا ْبَراه‬:‫قَ َال‬
‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ َ ‫ مَسِ عت رس‬:‫ك‬ٍ ِ‫س ب ِن مال‬ ِ ِ
َ ‫ول اللَّه‬ َُ ُ ْ َ ْ ِ َ‫ص بْ ِن عَُبْي د اللَّه بْ ِن َأن‬
ِ ‫َع ْن َح ْف‬

ِ ِ ‫ص َفح َعن َْأبو‬


‫اب الن ِ ِإ‬ ِ ِ َ
َ ‫ َذا َأقْ َس َم َعلَى اللَّه‬،‫َّاس‬
.ُ‫َأَلبَّره‬ َ ْ ْ ُ‫أشعث ذي ط ْمَرين ي‬ ‫ب‬
َّ ‫"ر‬
ُ :‫ول‬
ُ ‫َي ُق‬

8
Ibid, 284.
9
Tafsir Fi dzilalil Qur‘an. Jilid 17, 263.

5
Artinya : Ibnu Abud Dunia mengatakan, telah menceritakan kepada kami
Ibrahim ibnul Munzir, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu
Musa Al-Madani, dari Usamah ibnu Zaid ibnu Hafs ibnu Abdullah
ibnu Anas, dari kakeknya (yaitu Anas ibnu Malik), yang menceritakan
bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Banyak
dijumpai orang yang rambutnya berdebu, berpakaian tambal sulam
yang terusir dari pintu rumah orang-orang. Apabila ia memohon
kepada Allah, niscaya Allah mengabulkannya.10
Manusia pada hakikatnya tidak bisa hidup sendirian, maka dari
itu manusia saling membutuhkan dalam mengerjakan segala sesuatu.
Sikap peduli pada lingkungan yang telah diperintahkan Luqman
dengan amar makruf nahi munkar.

5) Pendidikan kepribadian
Bersyukur kepada Allah dan diri sendiri yang telah memberikan
segalanya pada kita. Luqman mengajarkan anaknya bersyukur agar dapat
berfikir dinamis.11 Berbakti pada orang tua karena jasa dan
pengorbanannya yang tidak dapat dinilai pemberian orang tua pada
anaknya.
D. Kesimpulan
Banyak kisah-kisah inspiratif tentang pendidikan atau mendidik yang telah
dikutip dalam al-Qur`an, salah satunya adalah kisah kehidupan Nabi Musa di dalam
kejamnya kerajaan fir’aun dan kisah Luqman dengan cara mendidik anaknya. Tokoh
pendidik tersebut dapat menjadi patokan atau teladan bagi orang tua atau pendidik
untuk mendidik anak dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kisah
Nabi Musa dan umatnya patut dijadikan ibarat, agar kaum muslimin dapat mengambil
hikmah yang besar. Dari hikmah tersebut, dapat mengajak kita agar meneladani
perjuangan para nabi dan rasul dan menjaga diri dari ujian yang telah menimpa
mereka.

Daftar Pustaka

Al-Qur`an.
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional, t.tp: t.np, 2003.

10
Imaduddin Abul Fida Ismail ibnul Khatib Abu Hafs Umar ibnu Kasir, Tafsir Ibnu Katsir, dalam Rekompilasi
ebook, Kampungsunnah.org, 2013.
11
Sulhan Hamid A. Ghoni,Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Kajian Surat Luqman), (Surabaya: Katalog dalam
terbit, 2013), 38-37.

6
Fatoni. Tafsir Tarbawi: Menyingkap Tabir Ayat-ayat Pendidikan. Praya: Forum Pemuda
Aswaja, 2020.
Ghoni, Sulhan Hamid A. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Kajian Surat Luqman). Surabaya:
Katalog dalam terbit, 2013.
Ilmusiana. “Kisah Nabi Musa as : Lahir Hingga Wafat (Lengkap)”. dalam Kisah Nabi Musa
as: Lahir Hingga Wafat (Lengkap) - Ilmusiana. (diakses pada 25 Januari 2022).
Imaduddin Abul Fida Ismail ibnul Khatib Abu Hafs Umar ibnu Kasir, Tafsir Ibnu Katsir,
dalam Rekompilasi ebook, Kampungsunnah.org, 2013.
John M. Echols dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia An English-Indonesia
Dictionary, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014.
Kementrian Agama Republik Indonesia, Alquran Dan Terjemahnya. Tangerang: Forum
Pelayan Al-Qur’an, 2017.
M. Quraish Shihab. AL-LUBAB Makna, Tujuan, dan Peajaran dari Surah-Surah Al-Qur’an.
Jakarta: Penerbit Lentera Hati, 2012.
M. Quraish Shihab. Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur`an. Jakarta:
Lentera Hati, 2002.
Setiawan, Ebta. KBBI Offline v.1.5.
Tafsir Fi Dzilalil Qur‘an.
Taufiq, Mohamad. Qur`an Kemenag. Jakarta: Kementerian Agama, 2002.

Anda mungkin juga menyukai