Anda di halaman 1dari 4

HIKMAH DARI KISAH NABI YUSUF AS

(Masa Kanak-kanak Hingga Remaja)

Oleh :
Sigit Purwaka, S. Pd.I

Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Dengan menyebut nama
Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini
kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-
orang yang belum mengetahui. (Q.S. Yusuf:3)

Nabi Yusuf AS adalah putra dari Nabi Yakub As. Nabi Yaqub As dalah putra dari Nabi
Ishaq As dan cucu dari nabi Ibrahim As. Nabi Yaqub memilki 4 Istri. Dari pernikahannya
dengan Zulfa lahirlah Jad dan Ashir. Dari pernikahannya dengan Liya lahirlah Lavi, Yahuda,
Yasahir, Sham’un, Rubin, dan Zabulun. Dari pernikahannya dengan Bilhah lahirlah Da’n dan
Nuftali. Dan dari pernikahannya dengan Rahil lahirlah Yusuf dan Benyamin.
Nabi Yusuf As lahir di tanah Fadan. Kondisi tanah Fadan saat itu dalam kemusyrikan
dimana masyarakatnya menyembah berhala. Nabi Yusuf As lahir bersamaan dengan terbakarnya
kuil pemujaan berhala di tanah Fadan. Yusuf kecil tumbuh menjadi anak yang tampan dan
cerdas. Keimanan yang dimilikinya inilah yang membuat Nabi Yaqub As sangat
menyayanginya.
Ibunda Nabi Yusuf As Rahil meninggal dunia saat melahirkan Benyamin. Jadilah Nabi
Yusuf sebagai anak piatu. Dalam usia yang begitu muda beliau sudah kehilangan kasih sayang
seorang ibi. Namun keimanannya dari pengajaran Ayahnya ia senantiasa bersabar dan tidak
bersedih hati. Sampai suati hari Nabi Yusuf As bermimpi.
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku
bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."
Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-
saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu
adalah musuh yang nyata bagi manusia." (Q.S. Yusuf:3- 4)

Inilah ujian pertama yang harus dilewati oleh Nabi Yusuf As. Menghadapi kedengkian
dari kakak-kakaknya. Walaupun demikian Nabi Yusuf As sangat menyayangi mereka. Bahkan
diantara mereka ada yang berniat membunuh, namun daiantara mereka juga menolaknya karena
apakah pantas seorang anak Nabi yang terhormat membunuh saudaranya sendiri.

Seorang diantara mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah
dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak
berbuat." (Q.S. Yusuf : 10)

Nabi Yusuf As pun diajak kakak-kakaknya bermain, namun tiba di sautu tempat mereka
menyakiti dan melepas baju Nabi Yusuf As dan Nabi Yusuf As di masukkan ke dalam sumur.
Lalu kakak-kakak Nabi Yusuf As menyembelih kambing dan menumpahkan darahnya di
pekaian Yusuf yang mereka ambil. Mereka pulang dengan berpura-pura menangis mengatakan
Yusuf dimakan serigala dan pakaian ini yang tersisa. Ada keraguan di hati Nabi Yaqub As
karena pakaian Yusuf yang berlumur darah tidak terkoyak sama sekali.
Dalam sabarnya Nabi Yusuf As menanti ada yang mengeluarkannya dari sumur dan hari
itupun tiba. Sekelompok musafir yang sedang mencari air menemukan Yusuf di dalam sumur.

Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang


pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: "Oh; kabar gembira, ini seorang
anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(Q.S. Yusuf:19)

Nabi Yusuf dibawa oleh musafir itu ke sebuah negeri yang belum pernah di datangi
olehnya. Negeri itu adalah Mesir. Peradaban tertua dan bersejarah. Nabi Yusuf dijual oleh
musafir itu kepada seorang bangsawan Mesir. Lebih tepatnya adalah bendaharawan mesir. Nabi
Yusuf dibeli sebagai budak lalu di bawa ke istana. Namun keadaannya berubah. Bendaharawan
mesir itu kagum dengan kepandaian Nabi Yusuf As dan mengangkatnya sebagai anak. Nabi
Yusuf As tinggal di istana dan banyak belajar tentang sejarah, peradaban, pemerintahan, dan
ekonomi negeri mesir. Sungguh karunia Allah kepada Nabi Yusuf As yang begitu besar tidak
membuat Nabi Yusuf lalai atas kewajibannya kepada Allah. Dimana rakyat mesir menyembah
dewa-dewa mesir, Nabi yusuf As dalam keheningan malam bangun untuk bermunajat kepada
Allah SWT.
Mari kita mengambil hikmah dari kisah ini.
1. Mimpi Nabi Yusuf As Menunjukkan visi akan masa depannya ia akan menjadi orang
terhormat selain itu sebagai tanda kenabiannya. Kita sebagai orang biasa bisa memahami
mimpi sebagai visi atau tujuan hidup kita. Pernahkah kita bermimpi besar? Ataukah kita
hanya bermimpi yang sederhana? Ataukah kita tidak punya impian sama sekali. Visi yang
besar tentunya akan sulit dicapai dan melalui ujian yang berat. Maka mari kita mantapkan
visi kita, untuk apa kita ada di dunia ini, dan untuk siapa kita ada di dunia ini. Alangkah
sedihnya jika ada orang yang hidupnya di dunia hanya untuk dirinya sendiri.
2. Ketika kita berbuat baik bukan berarti semua orang akan menyukai kita. Ketika kita berbuat
baik ada saja kedengkian pada diri orang lain yang mengatakan “sok cari muka”. Ikhlaskan
hati. Jangan sampai kita berhenti beramal karena perasaan negatif orang lain. Dan yang
paling harus dijaga adalah jangan sampai kita yang malah dengki pada kebaikan orang lain.
3. Sabar ketika dizolimi. Siapa bilang orang baik itu aman dari kezoliman. Justru inilah ujian
bagi orang yang beriman untuk mengukur sampai dimana tingkat kesabarannya. Semoga kita
bisa menjadi orang yang sabar ketika dizolimi dan tidak membalas ketika dizolimi.
4. Tidak berputus asa ketika mendapat kesulitan. Sebagaimana Nabi Yusuf As tidak berputus
asa dalam gelapnya sumur. Ia yakin akan pertolongan Allah dan focus memikirkan
bagaimana cara keluar dari sumur. Tokoh Nasional Ustadz Anis Matta, Lc pernah
mengatakan dalam orasinya “Jika saat ini kita berada dalam sumur lalu semua orang melihat
membicarakan jatuhnya kita dari sumur. Apakah kita stress memikirkan apa yang
dibicarakan orang-orang ataukah kita berpikir bagaimana kita keluar dari sumur. Percayalah
jika kita fokus dan berhasil keluar dari sumur maka orang-orang tidak akan menanyakan
bagaimana kita bisa jatuh ke dalam sumur tetapi apa yang menyemangati dan bagaimana kita
bisa keluar dari sumur.”
5. Sabar ketika kita tidak dalam kondisi leluasa. Sebagaimana tidak leluasanya Nabi Yusuf As
dijadikan budak yang akan dijual di negeri mesir. Siapakah di dunia ini yang ingin
diperbudak. Tentunya tidak ada. Bersabarlah dalam kondisi ini karena Allah berfirman :

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan


itu ada kemudahan” (Q.S. Al Insyiroh:5-6)

Dan benarlah janji Allah. Nabi Yusuf tidak diperbudak oleh bendaharawan mesir itu justru
diangkat sebagai anak dan tinggal di istana.
Sungguh kisah Nabi Yusuf As masih panjang dan masih banyak pelajaran dan hikmah yang bisa
kita ambil. Berdoa dan bersabar. Jangan sampai kita menjadi lemah karena ujian karena ujian
yang kita hadapi akan mengangkat derajat kita sebagaimana diangkatnya derajatnya Nabi Yusuf
As. Bahkan kisahnya oleh Allah dikatakan kisah yang terbaik untuk kita ambil pelajarannya.
Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk kepada kita semua. Wallahu ‘alam bish
Shawwab.

Penulis adalah Staf Administrasi


Subbag Umum dan Kepegawaian
STAIN Al-Fatah Jayapura
Hp. 085244785311
Email : sigitmujahid@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai