Anda di halaman 1dari 13

GERONTOLOGI A

IRLIYANA FEBRIANTI
200701500045
REVIEW MATERI PADA LANSIA
01 02
ASPEK FISIOLOGIS ASPEK BIOLOGIS

03
ASPEK KOGNITIF
Berdasarkan undang-undang nomor 13
tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut
usia, lanjut usia adalah seseorang yang
mencapai usia 60 tahun keatas. Pada masa
lanjut usia terdapat perubahan yang terjadi
seperti perubahan fisik, perubahan
psikososial, perubahan kognitif dan
perubahan fungsional.
01
ASPEK FISIOLOGIS
Penurunan pada fisiologis tubuh pada lansia
berpengaruh pada pengontrol keseimbangan
seperti penurunan kekuatan otot, perubahan
postur, kadar lemak yang menumpuk pada daerah
Fisiologis tertentu pada ekstremitas bawah, sehingga
menyebabkan langkah kaki menjadi pendek, jalan
menjadi lebih lambat (Pramadita dkk, 2019 dalam
Ramadhani ddk, 2021).
ASPEK FISIOLOGIS

Pada lanjut usia seseorang


Perubahan yang terjadi pada akan mengalami kemunduran
Perubahan fisik yang dialami progesif terutama perubahan
lansia berpengaruh pada lansia akan menjadi suatu
stressor bagi lansia, yang fisik yang ditandai dengan
masalah psikologis lansia. perubahan penglihatan,
Masalah fisik dengan menyebabkan masalah atau
gangguan psikologis pada pendengaran, penurunan
perubahan postur tubuh keseimbangan, pergerakan
yang dialami lansia lansia, salah satunya rasa
takut kematian, merasa bosan tubuh lambat. Perubahan fisik
menimbulkan masalah pada lansia akan
sosial dan ekonomi karena dan tidak berguna.
menyebabkan gaya hidup
lansia mulai mengalami masa lansia berubah, sehingga
pensiun. lansia ketergantungan pada
orang lain.
02
ASPEK BIOLOGIS
Aspek biologis merupakan komponen yang utama dalam mencapai
successfull aging pada lansia. Lansia yang mengalami penyakit
kronis kerap kali merasa tidak puas dalam menjalankan
kehidupannya. Lansia yang sukses dalam aspek biologis ditandai
dengan memiliki kemampuan dalam melakukan ADL (activity of daily
living).
03
ASPEK KOGNITIF
Kognitif adalah kepercayaan seseorang
tentang sesuatu yang didapatkan dari proses
berfikir. Proses berfikir dimulai dengan
memperoleh pengetahuan dan mengolah
KOGNITIF pengetahuan tersebut melalui kegiatan
mengingat, menganalisa, memahami, menilai,
membayangkan, dan berbahasa, kapasitas atau
kemampuan kognisi sering disebut kecerdasan.
Perempuan cenderung mempunyai resiko lebih besar terjadinya
gangguan kognitif dibandingkan laki- laki, hal ini disebababkan
karena adanya penurunan hormon estrogen pada perempuan
menopause, sehingga resiko terjadinya penyakit neurodegeratif
meningkat, karena hormon ini berperan penting dalam
memilihara fungsi otak (Deu, 2018 dalam Putri, 2021).
ASPEK KOGNITIF

Perubahan tersebut menyebabkan lansia mengalami


perubahan fungsi kerja otak atau perubahan fungsi kognitif.
Perubahan fungsi kognitif dapat berupa mudah lupa, ini
merupakan bentuk gangguan kognitif yang paling ringan.

Fungsi kognitif dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu bahasa,


perkembangan pemikiran, perkembangan memori atau daya
ingat, dan perkembangan intelegensi yang mempengaruhi
pada usia lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

- Khairani & Mubshirah, D. (2017). Aspek Biologis Lansia Di Uptd Rumoh Seujahtra Geunaseh
Sayang Dan Desa Lubuk Sukon Banda Aceh. Jurnal Ilmu Keperawatan. 5(1) : 102-110.
-Putri, D.E. (2021). Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Kualitas Hidup Lansia. Jurnal Inovasi
Penelitian. 2(4) : 1147-1152.
- Ramadhani, A.R., Munawwarah, M., Maratis, J., & Ivanali, K. (2021). Hubungan Fungsi Kognitif
Dengan Keseimbangan Pada Lansia Dengan Mild Cognitive Impairment. Jurnal Ilmiah
Fisioterapi. 4(2) : 27-34.
-Yaslina., Maidaliza., & Srimutia, R. (2021). Aspek Fisik dan Psikososial terhadap Status
Fungsional Pada Lansia. Jurnal Prosiding Seminar Kesehatan Perintis. 4(2) : 68-73.

Anda mungkin juga menyukai