Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI

BUAH DI SWALAYAN “ADA”PATI


(Studi Kasus: Swalayan”ADA” di Kabupaten Pati)

Ardhita Devy Sagita

Universitas Muria Kudus

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendefinisikan karakteristik dari konsumen yang


hendak membeli buah di Swalayan “ADA” Pati serta untuk menganalisis faktor apa
saja yang menyebabkan keputusan perilaku konsumen dalam membeli buah di
Swalayan “ADA” Pati. Teknik pengambilan sampel digunakan metode accidental
sampling, yaitu dengan ukuran sampel sebanyak 30 orang. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan mempersentasikan
hasil data yang diperoleh dari pengamatan langsung. Hasil analisis menunjukan
bahwa karakteristik pembeli buah yang berada di daerah penelitian dari yaitu
mayoritas gender perempuan. Mengenai variabel yang menyebabkan keputusan
konsumen membeli buah di pasar modern ialah harga, kualitas, promosi, lokasi,
pelayanan, dan psikologis. Sedangkan variabel kemasan tidak menjadi faktor yang
menyebabkan keputusan konsumen dalam membeli buah.

Kata Kunci : Keputusan Perilaku Konsumen , Swalayan

PENDAHULUAN Perilaku konsumen


cenderung bersifat fluktuasi sesuai
dengan pengaruh sosial budaya
Tingkat konsumsi buah dan yang meningkat, sehingga ada yang
sayur bagi masyarakat Indonesia berusaha mencari motivasi dan
masih tertinggal jauh dari angka dukungan dalam diri konsumen.
standar yang telah ditetapkan oleh
badan pangan dunia yaitu Food and Konsumen rela
Agriculture Organization (FAO) yaitu membelanjakan uang lebih dengan
73 kilogram per kapita per tahun. tujuan mendapatkan pelayanan baik,
Sedangkan jika tentunya juga memberi nilai
dibandingkan di negara Indonesia kepuasan tersendiri kepada
saat ini tingkat konsumsi sayur dan konsumen. Salah satu faktor yang
buah hanya 40 kilogram per kapita dapat mempengaruhi perilaku
per tahun. Padahal Indonesia konsumen adalah gaya
merupakan penghasil buah dan hidup(lifesyle). Lifestyle akan sangat
sayur besar dan beragam macanya. berpengaruh dengan penilaian yang
Namun, tingkat konsumsi dilakukan oleh seseorang dalam
buah masyarakat juga dipengaruhi membeli suatu produk. Salah satu
oleh perilaku konsumen dalam contoh dari lifesyle masyarakat
pengambilan keputusan pembelian sekarang ini adalah dengan
buah. Tidak hanya dalam perilaku membeli buah di pasar swalayan di
konsumen, ada juga faktor “ADA” Pati.
psikologis seperti gengsi dan
kenyamanan diri juga salah satu Keputusan konsumen
faktor yang berpengaruh terhadap dalam pembelian juga dipengaruhi
pembelian buah. oleh karakteristik dari pribadi
seseorang, Hal tersebut
berpengaruh pada : umur dan siklus

1
yang ada dalam hidup konsumen Identifikasi Masalah
seperti, pekerjaan, keadaan
ekonominya, gaya hidupnya, pribadi Berdasarkan latar belakang
dan konsep dari masing-masing yang dibahas, masalah yang
individu. dirumuskan adalah bagaimana
karakteristik pembeli buah di Kota
Banyaknya pasar tradisional Pati, dan faktor apa saja yang
dan pasar modern yang menyebabkan konsumen membeli
menawarkan berbagai produk buah- buah di “ADA” Pati?
buahan yang menyebabkan
konsumen memiliki pilihan yang Tujuan Penelitian
semakin banyak. Dengan demikian Berdasarkan perumusan
kekuatan tawar menawar masalah diatas, maka tujuan
konsumen semakin besar. penelitian adalah untuk mengetahui
Oleh karena itu, pasar karakteristik pembeli buah di Kota
seharusnya mengerti kebutuhan Pati dan untuk mengetahui faktor-
yang di inginkan konsumen, dan faktor yang menyebabkan
kemudian berusaha untuk konsumen membeli buah di
memenuhi kebutuhan tersebut. Swalayan “ADA” Pati.

Kehadiran (pengecer)
modern awalnya tidak mengancam TINJAUAN PUSTAKA
pasar tradisional. Kehadiran para
pengecer modern yang menembus
konsumen dari kalangan menengah Landasan Teori
keatas, merupakan salah satu Teori perilaku konsumen
alternatif dari pasar tradisional yang merupakan deskripsi tentang
serupa dengan situasi pasar yang bagaimana konsumen
kurang efektif dengan tampilan dan mengalokasikan pendapatan
kualitas yang buruk, serta harga jual diantara barang dan jasa yang
rendah yang mengakibatkan sistem berbeda-beda untuk
tawar menawar. memaksimumkan kesejahteraan
mereka. Dimana dalam
Namun, sekarang ini
pengalokasian ini konsumen
situasinya telah berubah.
menentukan permintaan untuk
Supermarket serta Hypermarket
beragam barang dan jasa.
banyak sekali dijumpai di kota-kota.
Kondisi ini muncul sebagai Keputusan pembelian
konsekuensi dari berbagai konsumen membantu kita
perubahan dimasyarakat. Sebagai memahami bagaimana perubahan
konsumen, masyarakat menuntut pendapatan dan harga
hal yang berbeda di dalam kegiatan mempengaruhi permintaan barang
berbelanja. dan jasa (Pindyck dan Rubinfeld,
2001).
Kondisi seperti ini masih
ditambah meningkatnya Pengambilan keputusan
pengetahuan, pendapatan, dan merupakan suatu kegiatan individu
jumlah keluarga yang yang secara langsung terlibat dalam
berpendapatan ganda (suami isteri mendapatkan dan mempergunakan
bekerja) dengan waktu berbelanja barang yang ditawarkan. Stanton
yang terbatas. (1997) mengemukakan keputusan
membeli sebagai proses dalam
Konsumen menuntut pembelian nyata yang telah dilalui
pengecer memberikan nilai lebih sebelumnya. Setelah melakukan
dari setiap sen uang yang evaluasi atas sejumlah alternatif
dibelanjakan. Pengecer bisa maka konsumen dapat mengambil
mengakomodasi tuntutan tersebut keputusan apakah suatu produk
jika tidak ingin ditinggalkan para akan dibeli atau diputuskan untuk
pelanggannya (Ekapribadi, 2007). tidak dibeli.

2
Keputusan membeli salah
satunya dipengaruhi oleh HASIL DAN PEMBAHASAN
karakteristik pribadi. Karekteristik
tersebut meliputi usia dan tahap
Karakteristik Pembeli Buah
dalam siklus hidup; pekerjaan,
keadaan ekonomi, kepribadian, Estimasi konsumen yang
konsep diri, serta nilai dan gaya berbelanja di “ADA” Pati adalah
hidup pembeli. Karena banyak perempuan sebanyak 23 pembeli
karakteristik yang memiliki pengaruh sedangkan pembeli laki-laki
secara langsung pada perilaku sebanyak 7 pembeli. Dengan
konsumen, penting bagi pemasar demikian mayoritas pembeli dalam
untuk mengikuti pembeli secara penelitian adalah perempuan.
dekat.
Jika dilihat berdasarkan
pengamatan langsung dari
penampilan pembeli yang
METODE PENELITIAN berbelanja di “ADA” Pati terbanyak
berada 25-35 tahun sebanyak 12
Metode Penentuan Lokasi pembeli. Pembeli usia 36-45 tahun
Penelitian sebanyak 6 pembeli. Sedangkan
pembeli terkecil berada pada usia
Penentuan lokasi daerah
<25 tahun sebanyak 5 pembeli.
penelitan ini dilakukan secara
Dengan demikian dapat dikatakan
pengamatan langsung pada salah
bahwasannya mayoritas pembeli
satu Swalayan yang berada di
dalam penelitian adalah yang
Kecamatan Pati. Swalayan “ADA”
usianya berkisar 25 tahun-35 tahun.
Pati yang dijadikan lokasi penelitian
ini berada di Jl. Pemuda No.302
Selain itu juga berdasarkan
Gemeces, Pati.
hipotesisnya yang diambil
berdasarkan usia pengamatan
Metode Penentuan Sampel
pembeli yang berbelanja di “ADA”
Dalam menentukan jumlah Pati terbanyak berada perkiraan
sampel yang akan diambil dalam tingkat pendidikan Sarjana,
penelitian ini adalah dengan Diploma, SMA atau sederajat, SMP,
menggunakan Metode Accidental SD. Dengan demikian dapat
Sampling. Pengambilan sampel dikatakan bahwasannya mayoritas
penelitian melalui metode ini adalah pembeli penelitian ini memiliki
dari konsumen yang membeli buah tingkat pendidikan Sarjana karena
di swalayan “ADA”Pati, dimana usia rentang terbanyak pembeli
setiap anggota populasi yang ialah berada pada usia 25-35.
dijumpai membeli buah di lokasi
penelitian yang menjadi sampel Jika dilihat berdasarkan
penelitian. Jumlah sampel dalam hipotesis pembeli yang berdasarkan
penelitian sebanyak 30. pada usia dan tingkat pendapatan
pembeli yang berbelanja di “ADA”
Metode Pengumpulan Data Pati terbanyak berada pada jumlah
pendapatan per bulan Rp. 3.000.000
Data yang dikumpulkan
- <Rp. 5.000.000. Kemungkinan juga
dalam penelitian ini adalah data
dengan jumlah pendapatan per
primer yang diperoleh melalui
bulan Rp. 1.000.000 - <Rp.
pengamatan ke objek secara
3.000.000 sebanyak 6. Pembeli
langsung pada sore hari sekitar
dengan jumlah pendapatan per
pukul 18:30 pada tanggal 2 April
bulan ≥Rp. 5.000.000. Pembeli
2022.
dengan jumlah pendapatan per
bulan 0 - <Rp. 1.000.000. Dengan
demikian dapat dikatakan
bahwasannya mayoritas pembeli
penelitian ini adalah reponden yang
memiliki pendapatan per bulan Rp.
3.000.000 - <Rp. 5.000.000.

3
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Indikator dari variabel harga,
Pembeli Membeli Buah kualitas, pelayanan, lokasi,
promosi, dan psikologis yang
Indikator Variabel Harga menyebabkan pembeli membeli
buah di “ADA” Pati
Berdasarkan variabel
harga pada indikator harga buah Indikator dari variabel harga
yang dijual pada “ADA” Pati tidak yang menyebabkan pembeli
ada tawar menawar dan harga yang membeli buah di “ADA” Pati adalah
terjangkau. Sehingga dapat tidak ada tawar-menawar harga dan
dikatakan bahwasannya yang harga sesuai kualitas buah.
menyebabkan pembeli Pada variabel kualitas,
memutuskan untuk membeli buah indikator yang menyebabkan
ke “ADA” Pati dilihat dari variabel pembeli membeli buah di “ADA” Pati
harga adalah tidak adanya tawar- adalah buah pilihan dan kesegaran
menawar dan harga sesuai dengan buah.
kualitas buah. Pada variabel promosi,
indikator yang menyebabkan
Indikator Variabel Kualitas pembeli membeli buah di “ADA” Pati
Jika dilihat berdasarkan adalah adanya potongan harga.
variabel kualitas buah pada indikator Pada variabel pelayanan,
kualitas buah pilihan secara indikator yang menyebabkan
langsung yaitu buah yang tidak rusak pembeli membeli buah di “ADA” Pati
maupun busuk ataupun yang tidak adalah baik dan menyenangkan dan
tercampur dengan buah yang parkir yang luas dan aman yang
kurang baik. Sehingga dapat baru saja direnovasi ulang.
dikatakan bahwasannya yang Pada variabel lokasi,
menyebabkan pembeli memutuskan indikator yang menyebabkan
untuk membeli buah ke “ADA” Pati pembeli membeli buah di pasar
adalah karena buah pilihan dan modern adalah sangat strategis
kesegaran buah. berada di pusat kota dan kebersihan
lokasi.
Indikator Variabel Promosi Sedangkan pada variabel
psikologis, indikator yang
Menurut variabel promosi menyebabkan pembeli membeli
yang terjadi dalam indikator buah di “ADA” Pati adalah
biasanya terdapat potongan harga kenyamanan berbelanja.
setiap satu bulan sekali atau ketika
pada saat perayaan Hari-hari besar.
Sehingga hipotesis yang diperoleh
salah satu yang menyebabkan
pembeli memutuskan untuk membeli
buah ke “ADA” Pati dilihat dari
variabel promosi yang biasanya ada
potongan harga.

Indikator Variabel Pelayanan


Mengenai variabel
pelayanan pada indikator pelayanan
yang baik dan menyenangkan, serta
kepuasan pelanggan. Pada
pelayanan yang diberikan
pramuniaga diharapkan jujur
dengan menjelaskan buah yang
dijual. Sehingga dapat dikatakan
bahwasannya yang menyebabkan
pembeli memutuskan untuk membeli
buah ke “ADA” Pati jika dilihat dari
variabel psikologis adalah karena
kenyamanan dalam berbelanja.

4
PENUTUP 2. Faktor-faktor yang
menyebabkan konsumen
Kesimpulan memutuskan membeli buah di
“ADA” Pati adalah harga,
1. Karakteristik pembeli yang kualitas, promosi, lokasi,
membeli buah di daerah pelayanan, dan psikologis.
penelitian yaitu dari mayoritas
gender perempuan dan
biasanya kalangan Ibu Rumah Saran
Tangga dan juga kalangan 1. “ADA”Pati diharapkan dapat
pekerja. Estimasi umur pembeli mempertahankan pelayanan
jika dilihat berdasarkan yang baik sehingga konsumen
pengamatan langsung yaitu buah tetap merasa nyaman
berumur <25-55 tahun, dan saat membeli buah.
biasnya Ibu Rumah Tangga 2. Saran dari penulis alangkah
atau kalangan pekerja yang baiknya Pemerintah diharapkan
berpendidikan tingggi (SMA, juga dapat mengelola pasar
Diploma, Sarjana, SMP, SD). tradisional lebih baik sehingga
Selain itu juga biasanya tidak kalah saing dengan toko
memiliki jumlah tanggungan swalayan atau minimarket.
pendapatan berkisar Rp.
3.000.000- <Rp. 5.000.000.

DAFTAR PUSTAKA

Augusty, F. 2000. Manajemen Pemasaran: Sebuah Pendekatan Strategik.


Research Paper Series, BP. UNDIP

Iwan, W. 1998. Kemasan yang Menjual. PT. Gramedia Pustaka. Erlangga,Jakarta.

Pangestu, M.E. 2007. Pemberdayaan Pasar Tradisional,Jakarta


(http://www.usdrp-indonesia.org/files/download/category/172/pdf).

Pindyck, R.S.dan Rubinfeld, D.L. 2001. Mikro Ekonomi. Pt. Indeks, Jakarta.
Stanton ,W. J. 1997. Prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta
Winardi. 1993. Pengambilan Keputusan Bidang Manajemen. CV.Sinar Baru,Bandung

Anda mungkin juga menyukai