Anda di halaman 1dari 3

Bacaan 1.

Perumpamaan Otak 3-in-1 (Triune) Manusia Menggunakan


Tangan

Bapak/Ibu sudah diajak melihat di balik kecanggihan otak manusia, ternyata ada
bagian-bagian yang masih menyerupai otak Reptil, otak Mamalia (dan Primata). Dalam
bacaan ini, Bapak/Ibu diajak untuk memvisualisasikan otak yang umumnya berukuran
lebih-kurang sebesar dua kepal tangan Bapak/Ibu sendiri. Pergelangan tangan
diumpamakan sebagai batang otak, jempol yang disembunyikan dalam 4 jemari lainnya
diumpamakan sebagai sistem limbik (amigdala), dan 4 jemari lain sebagai otak berpikir
atau otak luhur (neocortex).

Gambar 5. Perumpamaan Otak menggunakan Tangan

Otak Reptil

Batang otak mengelola semua otomatisasi dan reflek di tubuh demi kelangsungan hidup
kita, sehingga mampu mengkonservasi energi yang digunakan otak. Bagian otak ini
mengotomatisasi kerja organ dalam tubuh, seperti: jantung, hati, paru-paru, dan lain-lain
yang terkait dengan sistem pernapasan, metabolisme, reproduksi, hormon, suhu tubuh,
bertahan hidup seperti: refleks untuk fight, flight, freeze (melawan, kabur, diam),
melindungi dari bahaya. Bagian otak ini selalu menganggap semua adalah ancaman hingga
terbukti aman. Bagian otak ini menyerupai otak Reptil.

Otak Mamalia

Sistem limbik (amigdala) yang menyerupai otak Mamalia ini, bertanggung jawab soal
emosi. Bagian otak ini adalah pusat emosi (takut, sedih, marah, senang, jijik, terkejut, dan
lin-lain), bertanggungjawab atas dinamika hormon dan sistem kekebalan tubuh. Letaknya
begitu dalam di otak kita sehingga seringkali mampu mengambil alih kendali diri
seseorang. Terlukanya perasaan jauh lebih sakit dan lama sembuhnya ketimbang luka fisik
biasa. Otak Mamalia tersebut juga memiliki kecenderungan alamiah yang sama dengan
Otak Reptil yaitu: sebanyak mungkin mengkonservasi energi melalui otomatisasi, auto
pilot. Dalam gambar perumpamaan tangan di atas, jika ibu jari yang menggambarkan
otak mamalia pengelola emosi dibiarkan mengambil kendali, dibiarkan lepas, dan keluar
dari persembunyiannya di dalam 4 jemari yang lain, maka 4 jemari pun akan dipaksa
membuka, keadaan ini menggambarkan keadaan otak luhur yang tidak dapat bekerja, tidak
dapat aktif.

Otak Berpikir (Otak Luhur – Otak Primata)

Otak berpikir terdiri dari otak Primata (bagian gerak kompleks, rekayasa penggunaan alat)
yang berada dalam satu kesatuan dengan otak manusia, otak luhur, atau neocortex. Otak ini
mengelola kemampuan berpikir (logis, rasional, terstruktur), kemampuan berbahasa,
perencanaan dan pemecahan masalah, berimajinasi (mengenai masa depan, visi). Otak ini
memang bertugas untuk berpikir strategis, kreatif, metakognitif. Ini merupakan kekuatan,
namun karena kerja itu semua memakan banyak sekali energi, maka hal ini pun sekaligus
menjadi kelemahan.

Jadi, di sini perlu diingat bahwa secara alamiah kita mempunyai kecenderungan
untuk mengkonservasi energi. Insting kita akan lebih cepat bereaksi dan
mengklasifikasikan sesuatu sebagai ancaman, ketimbang harus menganalisanya terlebih
dahulu apakah benar itu adalah ancaman. Kabar baiknya, otak manusia memiliki
kemampuan untuk belajar. Tidak statis tapi elastis. Dengan demikian, penggunaan sistem
berpikir lambat, penggunaan otak luhur (manusia) dapat kita pelajari agar tidak begitu saja
memperkenankan sistem berpikir cepat (otak Reptil dan Mamalia) mengambil alih kendali
diri kita.

[sumber: http://www.whatonearthishappening.com/part-1-the-solution/65-the-triune-brain]

Anda mungkin juga menyukai