Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL USULAN

PENGUATAN TEACHING FACTORY/TEACHING INDUSTRI/CENTRE OF


EXCELLENT
TAHUN ANGGARAN 2021

Politeknik Karya Persada Muna


86/ M/ 2020

Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi


Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

2021
HALAMAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN

1. Nama Perguruan Tinggi : Politeknik Karya Persada Muna

2. Penanggung Jawab :
(Rektor/Direktur)
Nama : Hartati, S.Si., M.kes
Alamat : Jl. Gambas No.79, Kel. Sidodadi
Telepon Kantor : (0403) 2522260
Telepon Genggam (Whatsapp) : 081241127126
e-mail : tatiamira88@gmail.com

3. Ketua Pelaksana (PIU) : Wa Ode Megasari, S.Kep., Ns., M.Kes.


Alamat : Jalan Kontukowuna, Kel. Laiworu
Telepon Genggam (Whatsapp) : 085241961503
e-mail : mega.crdcunhas@gmail.com

4. Nama Ketua Program : Rasniah Sarumi, S.K.M., M.Kes.


Anggota 1 : Wa Ode Sri Andriani, S.K.M., M.K.M.
Anggota 2 : Nur Juliana, S.K.M., M.Kes.
Anggota 3 : Endang Sri Mulyawati L, S.Kep., M.Kes

Raha, 06 Septemberi 2021


Penanggung Jawab,
Direktur

(Hartati, S.Si., M.Kes)


NIDN. 0010028802
INISIASI PENERAPAN TEACHING FACTORY
HOSPITAL MINI DI POLITEKNIK KARYA PERSADA MUNA

BAGIAN 1. ANALISIS KESENJANGAN


Permasalahan yang masih dialami oleh sebagian besar tenaga kesehatan adalah
bagaimana melakukan upaya promotif dan preventif yang efektif dalam layanan kesehatan
masyarakat. Penganggaran biaya kesehatan cukup besar namun masih berbanding terbalik
dengan hasil layanan kesehatan yang didapatkan di masyarakat. Akibatnya Indonesia
mengalami kondisi double burden of disease, yaitu saat dimana penyakit menular yang
belum total teratasi dengan baik, dilain sisi dipenyakit tidak menular pun meningkat, dan
ditambah kejadian pandemic COVID-19 yang menjadi masalah serius saat ini oleh sebagian
besar tenaga kesehatan di dunia.
Kondisi ini didasari oleh masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang
kompeten dari tenaga kesehatan dalam melakukan upaya peningkatan layanan kesehatan.
Kebutuhan keterampilan tersebut menjadi urgen dan menjadi tantangan tersendiri dalam
mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Diantara kompetensi dan
keterampilan tenaga kesehatan yang dibutuhkan adalah sebagai edukator atau pendidik
perilaku sehat. Kompetensi ini diharapkan para tenaga kesehatan khususnya lulusan promosi
kesehatan agar dapat menginformasikan, mempengaruhi, dan membantu dalam pengambilan
keputusan yang mandiri oleh masyarakat untuk hidup sehat. Kompetensi ini harus matang
dalam melakukan pelayanan kesehatan mencakup administrasi, manajemen, tata kelolah,
sampai pada pelayanan front office (FO) hingga back office (BO).
Pada prinsipnya promosi kesehatan merupakan upaya yang sangat penting dalam
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat sesuai dengan kondisi budaya setempat agar masyarakat dapat mendorong
dirinya sendiri untuk tetap sehat. Dalam perubahan perilaku kesehatan masyarakat yang
optimal, dibutuhkan promosi kesehatan yang juga optimal, mulai dari bagaimana
penyampaian informasi yang harus efektif, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan seseorang.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Indonesia
ialah dengan menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan siap kerja
melalui peningkatan mutu pendidikan yang unggul dan berkualitas yang berorientasi pada
permintaan pasar tenaga kerja dan mempersiapkan lulusan dengan pembekalan karakter
entrepreneur yang bersinergi dengan dunia industri sebagai mitra dalam penerapan teaching
factory. Hubungan kerjasama dengan mitra dapat memberikan dampak positif secara
terencana yang didasarkan melalui win-win solution. Penerapan pembelajaran teaching
factory sebagai upaya sinkronisasi pembelajaran di perguruan tinggi yang relevan dengan
dunia kerja dirancang berbasis produksi barang dan jasa yang diadopsi sesuai dengan standar
dan prosedur kerja mitra industri yang pada gilirannya dapat meningkatkan keahlian dan
kompetensi tambahan bagi profil lulusan.
Dalam mendukung kebijakan tesebut, Politeknik Karya Persada Muna sebagai
Perguruan Tinggi berusaha dan berkomitmen untuk menghasilkan tenaga praktisi kesehatan
yang unggul melalui peningkatkan kompetensi dan jiwa wirausaha lulusan vokasi.
Penerapan pembelajaran di perguruan tinggi vokasi khususnya Politeknik Karya Persada
Muna pada prinsipnya menjaga dan memelihara keselarasan (link and match) dengan
kebutuhan dunia kerja sesuai dengan visi misi program studi promosi kesehatan Politeknik
Karya Persada Muna yaitu menghasilkan sarjana terapan di bidang promosi kesehatan yang
memiliki keunggulan di bidang teknik promosi kesehatan serta mampu mengembangkan
program promosi kesehatan pada tahun 2024.
Olehnya, lingkungan pembelajaran di perguruan tinggi vokasi Politeknik Karya
Persada Muna terus berupaya mempersiapkan hal tersebut dengan mendorong terjadinya
proses belajar mandiri oleh mahasiswa seperti kerja industri yang tidak saja memahami
namun sampai pada praktek dan penelitian dan pelayanan kepada masyarakat yang
diarahkan pada pengembangan produk kesehatan, cara produksi yang efektif, dan berdaya
guna di masyarakat. Kualitas lulusan Politeknik Karya Persada Muna bisa didapatkan hanya
dengan tersedinya teaching factory yang memadai, yang didukung oleh ketersediaan
instruktur produktif, sarana praktek, dan praktek produksi berbasis order. Politeknik Karya
Persada Muna berkeyakinan bisa menjadi potensial dalam mendukung terlaksananya
kebijakan teaching factory sehingga bisa mewujudukan tersedianya tenaga praktisi
kesehatan yang terampil dalam mewujudkan layanan kesehatan masyarakat yang bermutu.
Tabel 1. Hasil Analisis Kesenjangan, Solusi Alternatif dan Aktivitas
Usulan aktivitas dan sub
No Aspek Kesenjangan/Permasalahan Akar Permasalahan Solusi Alternatif
aktivitas
1. Produk 1. Kebutuhan tenaga administrasi 1. Merupakan profesi yang Memaksimalkan Melaksanakan TeFa
unggulan rumah sakit yang tinggi baru saja dilibatkan kompetensi dan 1. Sosialisasi TeFa
2. Masih kurangnya lulusan tenaga posisinya sebagai tenaga keterampilan baik 2. Pelatihan TeFa
Ahli Madya administrasi rumah sakit kesehatan, sementara hardskill maupun 3. Pelaksanan program
(DIII) 3. Lulusan tenaga administrasi keilmuannya memiliki softskill calon promotor TeFa
Administrasi kesehatan yang ada masih kurang peran yang penting kesehatan dengan
Rumah Sakit terampil dalam mengaplikasikan dalam upaya promotif melibatkan dunia kerja
keilmuannya dan preventif kesehatan nyata dalam praktiknya
masyarakat. yang berbasis layanan,
2. Penyiapan lulusan di produksi, dan
perguruan tinggi yang pengetahuan dalam
belum maksimal sesuai bentuk pengembangan
kebutuhan kerja industri teknologi dan
penelitian.
Hospital Mini 1. Kurangnya pengetahuan dan Hospital Mini Pelaksanaan Hospital
1. Pengetahuan dan
keterampilan tenaga kesahatan Mini, mencakup :
keterampilan tenaga
2. Perkembangan teknologi dan 1. Perancangan media
kesehatan dalam
percepatan pengguna teknologi 2. Pemasaran sosial/riset
pelayanan kesehatan
oleh masyarakat pasar
rumah sakit
3. Pengembangan media
2. Informasi atau isi pesan
4. Pelaksanaan media
pelayanan kesehatan
dalam bentuk program
belum efektif dan
5. Evaluasi media dalam
efisien
bentuk riset.
3. Belum ada instruktur
profesional

2. Kinerja Merupakan hal baru atau belum Program studi baru dan Terlibat dan mendukung Sosialisasi TeFa,
TF/TI/CoE pernah dilakukan sebelumnya di masih membutuhkan terlaksananya Teaching mencakup:
Politeknik Karya Persada Muna pengembangan untuk Factory di lingkungan 1. Sosialisasi TeFa kepada
peningkatan pemgajaran Politeknik Karya Dosen
kepada mahasiswa yang Persada Muna 2. Sosialisasi TeFa ke
mendukung keterampilan Mitra
utama vokasi 3. Sosialisasi TeFa ke
mahasiswa
3. Proses 1. Proses pembelajaran pada semua 1. Belum tersedianyaMenyediakan fasilitas Pelatihan pembelajaran
Pembelajaran mata kuliah belum keseluruhan metode-metode yang yang mendukung 1. Workshop
menggunakan SCL pas dalam mendukung metode SCL mahasiswa 2. Kunjungan Industri
2. Sebagian besar proses SCL mahasiswa vokasi dalam bentuk praktik 3. Praktik Kerja
pembelajaran mata kuliah 2. Belum memadainya dengan memanfaatkan 4. Lokakarya
membutuhkan ruang praktik nyata fasilitas dan tenaga Teaching Factory 5. Produksi
3. Sebagian besar proses pengajar yang terampil sebagai model
pembelajaran mata kuliah pengembangan unggul
membutuhkan tenaga pengajar menyiapkan lulusan
yang terampil di bidangnya mahasiswa yang
terampil
4. Kerjasama Kebutuhan kerjasama dengan mitra Keinginan kerjasama yang Sebagai sarana Pelaksanaan TeFa
dengan Mitra industri yang berbasis produksi dan konkret dengan industri pemebelajaran 1. Workshop
Dunia Kerja wirausaha, serta praktis dalam namun terkendala di hal pelayanan rumah sakit 2. Kunjungan Industri
implementasinya belum sumber daya sehingga mencapai 3. Praktik Kerja
terakomodasi dengan jelas di pelayanan yang prima. 4. Lokakarya
lingkungan Politeknik Karya Persada 5. Distribusi hasil
Muna produksi
5. Kualitas Sampai hari ini belum ada lulusan di Program Studi baru Menyiapkan calon Pembelajaran dengan
Lulusan Politeknik Karya Persada Muna didirikan tahun 2020 lulusan yang terampil pemanfaatan hospital mini
sesuai kebutuhan dan lingkungan kerja
lapangan kerja industri
6. Identitas/ Kebutuhan tenaga kesehatan yang Belum menerapkan Melaksanakan Teaching Pelaksanaan Teaching
Kinerja PTV terampil Teaching Factory Factory secara Factory tahun 2021-2023
konsisten dan rutin,
serta berkelanjutan
Memiliki menghasilkan produk
program studi dan tenaga lulusan
Ahli Madya PKPM yang unggul dan
(DIII) berdaya saing
Administrasi
Rumah Sakit
yang menjadi
ujung tombak
melakukan
upaya layanan
kesehatan
masyarakat
BAGIAN 2. PETA INDIKATOR KINERJA PERGURUAN VOKASI
Target
Kategori Indikator Kinerja Utama Rincian IKU/IKT Baseline Aktivitas Terkait
2021 2022 2023
1 Presentase lulusan yang Saat ini persentase
Penyelarasan
lulus setahun terakhir dan kelulusan mahasiswa PKPM
kegiatan akademik
pernah bekerja selama 0-6 belum dapat dilakukan
dan
bulan dengan penghasilan pengukuran mengingat
kemahasiswaan
>1,2 UMR, melanjutkan PKPM baru berdiri setahun, 70 0% 0% 94%
(Pengembangan
studi dan atau beriwira sehingga belum adanya data
Ilmu Pengetahuan,
usaha kelulusan mahasiswa yang
Kualitas Sikap, dan
sudah terserap di dunia
Lulusan keterampilan
kerja,
2 Persentase mahasiswa
setahun terakhir yang 1. Pembimbingan
mengahabiskan paling Mengikuti program Kegiatan PKM
70 1 70 70
sedikit 20 SKS kegiatan di Kreativitas mahasiswa 2. Workshop
luar kampus Kegiatan PKM

3 Presentase Dosen tetap yang Adanya Dosen


melaksanakan Kegiatan praktisi dapat
Tridharma di PT lain, membantu kegiatan
berkolaborasi dengan instruksional
Kualitas
QS100 berdasarkan bidang Bekerja sebagai praktisi 22 3 22 22 terhadap Program
Dosen
ilmu, bekerja sebagai Teaching factory
praktisi Dunia Kerja
Kolaborasi dengan PT 22 0 22 22
4 Presentase Dosen tetap Mendorong dosen
berkualifikasi akademik S3, untuk dapat
Dosen S3 22 0% 2 3
memiliki Sertifikat melanjutkan
Kompetensi/ Profesi yang pendidikan
diakui oleh Dunia Kerja
Yang sudah memiliki
dan/ atau berasal dari
Sertifikat Kompetensi 22 22 22 22
kalangan praktisi profesi,
Profesi
Dunia Kerja
5 Jumlah luaran penelitian Luaran penelitian yang di
22 1 22 22
dan pengabdian masyarakat adopsi
yang berhasil mendapatkan
Luaran penelitian yang Pelaksanaan
rekognisi internasional atau
mendapat rekognisi 22 0 5 7 pelatihan penulisan
diterapkan oleh masyarakat
internasional jurnal
per dosen
6 Presentase program studi Semua Program Studi
Menselaraskan
yang melaksanakan melaksanakan kerjasama
3 1 3 3 Kurikulum dengan
kerjasama dengan mitra dengan Mitra Dunia dan
Mitra
Industri
Kualitas
7 Presentase mata kuliah yang Mata Kuliah yang Pengalaman
Kurikulum
menggunakan metode menggunakan metode 145 18 18 18 Belajar mahasiswa
dan
pembelajaran khusus (case pembelajaran case metode/ dalam sebuah
pembelajaran
methode) atau pembelajaran berbasis kasus projek
kelompok berbasis project
sebagai bagian dari bobot
evaluasi
8 Presentase program studi
yang memiliki akreditasi
dan/atau sertifikat Akreditasi Program Studi 3 3 3 3
internasional yang di akui
pemerintah
BAGIAN 3. PROGRAM PENGUATAN TF/TI/CoE

1) Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan menjadi hak bagi setiap manusia
untuk bisa menjalani kehidupannya dengan baik. Olehnya itu pelayanan di fasilitas
kesehatan menjadi ujung tombak kesehatan di masyarakat dan hendaknya tidak lagi menjadi
sarana pengobatan dan rehabilitatif saja akan tetapi lebih meningkatkan upaya peningkatan
layanan kesehatan.
Masalah kesehatan yang semakin kompleks dengan meningkatnya prevalensi kejadian
gangguan kesehatan dan trend penyakit yang meningkat dengan kecenderungan pada
kesehatan dari waktu ke waktu yang cenderung naik. Upaya kesehatan juga belum
sepenuhnya mendorong peningkatan atau perubahan pada perilaku hidup bersih dan sehat,
yang mengakibatkan tingginya angka kesakitan yang diderita oleh masyarakat. Selain itu,
kurangnya pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam upaya pelayanan
kesehatan, lulusan tenaga administrasi rumah sakitmasih kurang dalam mengaplikasikan
keilmuannya dan pelaksanaan program promosi kesehatan yang belum optimal.
Kebutuhan keterampilan dan keahlian oleh tenaga kesehatan menjadi tantangan dalam
mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu yang dibutuhkan dalam
kompetensi dan keterampilan yang harus dimiliki oleh tenaga kesehatan khususnya program
studi kesehatan masyarakat berupa perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta
pengembangan media promosi kesehatan yang efektif dan efisien dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan agar masyarakat mampu meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat sehingga dapat terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Olehnya itu dibutuhkan tenaga kesehatan yang profesional, handal sebagai tenaga
administrasi rumah sakitdalam mengisi peluang kerja yang memiliki standar kompetensi
lulusan yang kemudian digunakan sebagai pengembangan standar pendidikan.
Untuk dapat melakukan upaya peningkatan layanan kesehatan di berbagai fasilitas
pelayanan kesehatan seperti Puskesmas maupun unit-unit kerja lainnya, maka dibutuhkan
tenaga promosi kesehatan. Diharapkan tenaga atau sumber daya tenaga administrasi rumah
sakitmampu menggerakkan dan merangsang adanya perubahan perilaku maupun perubahan
lingkungan menuju perilaku dan lingkungan yang sehat. Untuk itu kemampuan tenaga
kesehatan yang berupa pengetahuan, keterampilan dan perilaku profesional harus terukur
dan terstandar melalui peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada permintaan
pasar tenaga kerja dan mempersiapkan lulusan yang bersinergi dengan dunia industri sebagai
mitra dalam penerapan teaching factory.
Penerapan pembelajaran teaching factory merupakan upaya sinkronisasi pembelajaran
di perguruan tinggi yang relevan dengan dunia kerja dan dapat dirancang melalui produksi
barang dan jasa yang diadopsi sesuai dengan standar dan prosedur kerja mitra kerjasama
yang pada gilirannya dapat meningkatkan keahlian dan kompetensi tambahan bagi profil
lulusan. Tantangan tersendiri bagi perencana dan pelaksana pendidikan itu sendiri agar
nantinya dapat mencetak lulusan yang memiliki sumber daya manusia berdaya saing global,
memiliki kompetensi yang unggul dan mampu bersaing di dunia kerja.
Untuk menghasilkan tenaga administrasi rumah sakityang berkualitas, maka diperlukan
kurikulum pendidikan promosi kesehatan yang dilaksanakan oleh pendidikan tinggi
kesehatan. Jenjang kelanjutan dari pendidikan kesehatan yang diselenggarakan untuk
menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu
pengetahuan, dan teknologi diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan, yang pada
akhirnya dapat memenuhi standar kompetensi guna menjawab tantangan dan permasalahan
promosi kesehatan yang semakin kompleks.
Wujud penerapan penyiapan tenaga kerja dan proses penyelenggaraan teaching
factory di Politeknik Karya Persada Muna adalah dengan menghasilkan sebuah fasilitas
pembelajaran edukatif berupa produk hospital mini sehingga dapat digunakan untuk media
pembelajaran simulasi di perguruan tinggi.

2) Tujuan
Kegiatan Teaching Factory yang dilakukan pada mahasiswa di Politeknik Karya
Persada Muna memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mempersiapkan lulusan Politeknik Karya Persada Muna untuk siap kerja dan berkarya
2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja
3. Mempercepat cakupan kesempatan rekrutmen bagi lulusan administrasi rumah sakit
4. Membantu mahasiswa mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja serta menjalin
kerjasama dengan dunia kerja
5. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melatih keterampilannya sehingga
dapat membuat keputusan tentang karir yang akan dipilih

3) Mekanisme dan Rancangan Kegiatan


Pelaksanaan teaching factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai
pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan. Pelaksanaan teaching factory (TEFA)
juga melibatkan stakeholder dalam pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun
evaluasinya. Rencana aksi yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada untuk mencapai sasaran dan tujuan pendidikan vokasi. Tahapan pelaksanaan teaching
factory adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan yang dimulai dengan persiapan kegiatan dengan membentuk tim
organisasi teaching factory Politeknik Karya Persada Muna sebagai langkah antisipasi
guna memperkecil kesenjangan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
2. Pelaksanaan dilakukan melalui:
1) Produk unggulan untuk menghasilkan ahli madya (DIII) Administrasi Rumah Sakit
dilakukan melalui (1) sosialisasi pengenalan produk/jasa, (2) pelatihan berbasis
kompetensi sebagai pendekatan pembelajaran yang menekankan pada
pengembangan dan peningkatan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan. Metode ini dirancang sehingga dapat memastikan
bahwa setiap mahasiswa telah mencapai keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan pada setiap unit kompetensi.
2) Kinerja TF/TI/CoE dilakukan melalui sosialisasi dan pelatihan
3) Proses pembelajaran dilaksanakan melalui sosialisasi dan pelatihan pembelajaran
atau pembelajaran berbasis produksi. Kompetensi yang telah dimliki oleh mahasiswa
perlu diperkuat dan dipastikan keterampilannya dengan memberikan pengetahuan
pembuatan produk nyata yang dibutuhkan dunia kerja (industri dan masyarakat).
4) Kerjasama dengan mitra dilaksanakan melalui praktek kerja di rumah sakit.
5) Kualitas lulusan dilaksanakan melalui pemanfaatan hospital mini dan lingkungan
kerja industri sehingga menghasilkan lulusan yang kompeten
6) Identitas kinerja dilaksanakan melalui konsep pembelajaran berbasis industri (produk
dan jasa) melalui sinergi perguruan tinggi dan industri untuk menghasilkan lulusan
yang kompeten dengan kebutuhan pasar
3. Evaluasi dengan menilai indikator kinerja utama sekaligus membuat laporan akhir.
4) Mitra dan Perannya
Peningkatan kerjasama melalui pengembangan kerjasama perguruan tinggi, dan
DUDI adalah sebagai berikut:
Tabel. Mitra Kerjasama yang Terlibat dalam Pelaksanaan Aktivitas TeFa Politeknik Karya
Persada Muna
Bentuk
Kontribusi
Keterlibatan Kontribusi
No Nama Mitra dalam
dalam aktivitas Unggulan Produk
TF/TI/CoE
yang diusulkan
1. RSUD Kab. 1. Workshop Hospital Mini Hospital Mini
Muna 2. Kunjungan 1. Perancangan
2. RSUD Kab. Industri administrasi rumah
Muna Barat 3. Praktik Kerja sakit
3. RSIA 4. Lokakarya 2. Pemasaran
Harapan 5. Distribusi hasil sosial/riset pasar
Kita produksi 3. Membuat Media
4. RSU Pengembangan
Bahteramas Layanan Rumah
Kendari Sakit
5. RSU Kota 4. Pelaksanaan
Kendari Layanan Rumah
6. RSU Bau Sakit
Bau 5. Evaluasi layanan
7. RSU Siloam rumah sakit dalam
8. RSP bentuk riset.
UNHAS
9. RS Awal
Bross
5) Sumber Daya yang dibutuhkan
Tabel. Sumber Daya yang Dibutuhkan dalam Melaksanakan Aktivitas TeFa di Politeknik
Karya Persada Muna
Aktivitas/Sub Komponen Perkiraan Sumber Dana
Aktivitas Biaya Biaya DIKSI PTV Mitra
Peralatan
laboratorium
Pengembangan
staf
Lokakarya/
Workshop
Kemitraan
DUDI dan
kegiatan
pendukung
lainnya
Manajemen
Program

6) Indikator Kinerja

Tabel. Indikator Kinerja Kegiatan TeFa di Politeknik Karya Persada Muna


Baseline Target Target
No. Indikator Kinerja Utama/Tambahan
2020 2021 2022
1. Presentase lulusan yang lulus setahun terakhir dan 70 0 0
pernah bekerja selama 0-6 bulan dengan
penghasilan >1,2 UMR, melanjutkan studi dan
atau beriwira usaha
2. Persentase mahasiswa setahun terakhir yang 70 1 70
mengahabiskan paling sedikit 20 SKS kegiatan di
luar kampus
3. Presentase Dosen tetap yang melaksanakan 22 3 22
Kegiatan Tridharma di PT lain,
Berkolaborasi dengan QS100 berdasarkan bidang 22 0 22
ilmu, bekerja sebagai praktisi Dunia Kerja
4. 22 0 2
Presentase Dosen tetap berkualifikasi akademik
S3,
22 22 22
Memiliki Sertifikat Kompetensi/ Profesi yang
diakui oleh Dunia Kerja dan / atau berasal dari
kalangan praktisi profesi, Dunia Kerja
5. Jumlah luaran penelitian dan pengabdian 22 1 22
masyarakat yang berhasil mendapatkan rekognisi
internasional atau diterapkan oleh masyarakat per
dosen
6. Presentase program studi yang melaksanakan 3 1 3
kerjasama dengan mitra

7. Kelas yang kolaboratif dan partisipatif 145 18 18


Evaluasi berbasis proyek kelompok atau metode
studi kasus (case studi)
8. Presentase program studi yang memiliki akreditasi 3 3 3
dan/atau sertifikat internasional yang di akui
pemerintah

7) Jadwal Pelaksanaan
Rincian jadwal yang realistis dan logis sesuai dengan tahapan pelaksanaan kegiatan
sebagaimana diuraikan dalam mekanisme dan rancangan
Tabel. Jadwal Pelaksanaan TeFa di Politeknik Karya Persada Muna
Rencana Kegiatan Tahun 2021, Bulan ke
1 2 3
Perancangan administrasi rumah sakit
(PARS)
Pemasaran sosial/riset pasar
(PS)
Membuat Media Pengembangan Layanan Rumah Sakit
(MPLRS)
Pelaksanaan Layanan Rumah Sakit
(PLRS)
Evaluasi layanan rumah sakit dalam bentuk riset.
(ELRSR)
8) Keberlanjutan
Melalui program Hospital Mini sebagai penyelenggaraan rumah sakit edukasi untuk
menfasilitasi pembelajaran administrasi rumah sakit guna meningkatkan mutu pendidikan
vokasi agar menghasilkan lulusan yang berkompetensi sesuai dengan bidangnya.
Kompetensi dosen dan mahasiswa sebagai pendidikan tinggi vokasi harus sesuai dengan
kebutuhan industri. Peningkatan proses pembelajaran dengan menyediakan fasilitas yang
mendukung metode SCL dalam bentuk praktik dengan memanfaatkan teaching factory
sebagai model pengembangan unggul menyiapkan lulusan mahasiswa yang terampil yang
diharapkan dapat menjadi tempat untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan
keterampilan, terutama pendidikan di Politeknik Karya Persada Muna yang berbasis
keterampilan dan praktek.
Produk unggulan untuk menghasilkan sarjana terapan promosi kesehatan dengan
dengan memaksimalkan kompetensi dan keterampilan baik hardskill maupun softskill calon
promotor kesehatan dengan melibatkan dunia kerja nyata dalam praktiknya yang berbasis
layanan, produksi, dan pengetahuan dalam bentuk pengembangan teknologi dan penelitian.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang terampil melalui teaching factory yang
akan dilsanakan secara kontinu untuk menghasilkan produk dan tenaga lulusan Politeknik
Karya Persada Muna yang handal, profesional, unggul dan berdaya saing yang relevan
dengan kurikulum mata kuliah program studi Ahli Madya (DIII) Administrasi Rumah Sakit
sehingga lulusan dapat terserap ilmu dan keterampilannya.

BAGIAN 4. MEKANISME PENGELOLAAN PROGRAM PRIORITAS

Politeknik Karya Persada Muna sebagai perguruan tinggi vokasi dan salah satu
pendidikan tinggi kesehatan, melalui pendekatan manajemen terpadu, menyelenggarakan
program pendidikan tinggi dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
lingkup ilmu-ilmu kesehatan yang diarahkan pada penerapan keahlian dalam masyarakat.
Selain itu memiliki keleluasaan untuk menentukan pendekatan manajemen yang akan
diterapkan, termasuk pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, dan program. Olehnya
itu semua pelaksanaan program disesuaikan dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh
Direktur tentang Rencana Kerja Induk Politeknik Karya Persada Muna.
1. Organisasi Pelaksana Kegiatan
Organisasi pelaksana kegiatan akan melekat pada struktur organisasi dan unit-unit
yang ada di Politeknik Karya Persada Muna adalah sebagai berikut:
a. Penanggung Jawab Kegiatan
Direktur bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan program. Penanggung jawab
kegiatan bertanggung jawab untuk memastikan terlaksananya kegiatan. Selain itu,
berperan dalam koordinasi dengan para ketua pelaksana dan ketua program serta anggota
serta memastikan berlangsungnya ketertiban administrasi pelaksanaan program Inisiasi
Penerapan Teaching Factory melalui Pengembangan Hospital Mini di Politeknik Karya
Persada Muna sesuai dengan struktur organisasi dan mekanisme administrasi yang ada
di Politeknik Karya Persada Muna.
b. Ketua Pelaksana
Memastikan proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pengembangan media
promosi Kesehatan secara efektif dan efisien, melakukan pengendalian teknis kegiatan
factory teaching, melakukan pengendalian pada keluar masuk produk/jasa pada kegiatan
teaching factory, melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam upaya melaksanakan
tugas teaching factory, koordinasi dengan ketua program untuk membuat pecencanaan
program.
c. Ketua Program
Memastikan kerjasama dengan dunia kerja dengan perencanaan dan pelaksanaan yang
efektif dan efisien, menyusun rencana Kerjasama, menyusun rencana dan strategi
pengembangan media, mempromosikan produk/jasa, menangani keluhan, dan mencari
peluang kerja pengembangan pembelajaran teaching factory.
d. Anggota 1
Bertanggung jawab atas kelancaran proses administrasi pelaksanaan pembelajaran
teaching factory di perguruan tinggi (mengendalikan surat masuk dan keluar, membuat
inventarisasi barang.
e. Anggota 2
Bertanggungjawab atas kelancaran administrasi pelaksanaan program teaching factory
dan membuat realisasi pelaksanaan pembelajaran teaching factory.
f. Anggota 3
Bertanggung jawab atas pengendalian sistem keuangan pada kegiatan pembelajaran
teaching factory (melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran pada kegiatan
pembelajaran teaching factory dan menyusun laporan keuangan perguruan tinggi.
2. Mekanisme Koordinasi
Koordinasi kegiatan Inisiasi Penerapan Hospital Mini di Perguruan Tinggi melalui
pengembangan pelayanan rumah sakit akan dilakukan melalui mekanisme rapat koordinasi
dalam rangka persiapan, implementasi, monitoring, dan evaluasi serta pelaporan
pelaksanaan program. Mekanisme koordinasi dilakukan sebagai berikut:
1) Rapat koordinasi persiapan kegiatan
Rapat koordinasi persiapan kegiatan akan mencakup sistem koordinasi antara pihak
yang terkait dengan Penanggung Jawab Kegiatan untuk penyusunan panduan
pelaksanaan program, sistem evaluasi dan monitoring, sistem pelaporan program, sistem
pengadaan jasa, sistem informasi. Untuk itu, Ketua program akan mengurai mekanisme
dan rancangan kegiatan ke dalam langkah-Iangkah kerja konkrit yang akan dilaksanakan.
2) Rapat koordinasi implementasi kegiatan
Rapat koordinasi akan dipimpin oleh Ketua Pelaksana dengan melibatkan
Penangung Jawab Kegiatan, dan ketua program sebagai persiapan dan implementasi
kegiatan setiap program. Rapat implementasi akan dilaksanakan secara periodik
disesuaikan dengan kebutuhan, minimal satu bulan sekali.
3) Rapat koordinasi monitoring dan evaluasi internal
Selama Program Inisiasi Penerapan Hospital Mini di Perguruan Tinggi melalui
pengembangan pelayanan rumah sakit berlangsung akan dilaksanakan serangkaian
kegiatan monitoring dan evaluasi internal (Monevin). Kegiatan Monev ditujukan untuk
memantau kemajuan pelaksanaan setiap kegiatan atau aktivitas secara khusus dan
pelaksanaan program secara umum. Kegiatan Monev ini akan dilaksanakan dalam bentuk
diskusi dan konsultasi dengan ketua program.
3. Mekanisme Pengelolaan Kerjasama
Mekanisme kerjasama antara perguruan tinggi dan mitra dunia kerja melalui
Memorandum Of Understanding (MOU) maupun kerjasama lainnya sesuai dengan tridarma
perguruan tinggi. Penerapan pola pembelajaran teaching factory merupakan sinkronisasi
dunia pendidikan dengan dunia industri, sehingga terjadi check and balance terhadap proses
pendidikan pada Politeknik Karya Persada Muna untuk menjaga dan memelihara
keselarasan (link and match) dengan kebutuhan dunia kerja.
4. Mekanisme Pengelolaan Keuangan
Bendahara akan mengelola dan menyalurkan dana dari Ditjen Dikti-Vokasi sesuai
dengan kebutuhan mekanisme dan rancangan masing-masing aktivitas

5. Mekanisme Pengadaan
Pembelajaran teaching factory adalah model pembelajaran berbasis produksi/jasa
yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam
suasana seperti yang terjadi di dunia kerja. Fasilitas penunjang berupa operasional
laboratorium dalam menunjang pengembangan media promosi kesehatan.

Wahana kreatifitas Meningkatkan Budaya industry di


dan inovasi kompetensi dosen perguruan tinggi
pengembangan media dan mahasiswa

Teaching
Factory

Menyiapkan
Sumber benefit Lulusan
laboratorium/ruang
perguruan tinggi kompeten
praktek
Bagan 1. Tujuan dikembangkannya teaching factory di Politeknik Karya Persada Muna

6. Mekanisme dan Monitoring Evaluasi Internal


Monitoring dan evaluasi internal pelaksanaan kegiatan Program Inisiasi Penerapan
Hospital Mini di Perguruan Tinggi melalui pengembangan layanan rumah sakit akan
dilakukan oleh Tim Monevin Politeknik Karya Persada Muna yang ditetapkan berdasarkan
SK Direktur. Tim Monevin akan bertugas:
1) Menyusun instrumen monitoring dan evaluasi;
2) Memantau dan mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan;
3) Melakukan verifikasi laporan kegiatan dan pengumpulan informasi dari stakeholder
melalui survei (terhadap mahasiswa dan dosen);
4) Melakukan peninjauan ulang (review) secara berkala melalui diskusi dan konsultasi
dengan pihak-pihak yang terlibat dalam program; dan
5) Menyusun laporan hasil monevin secara berkala.
BAGIAN 5. REKAPITULASI JADWAL DAN ANGGARAN
A. Jadwal Rincian Program dan Aktivitas
Rincian seluruh aktivitas dan sub aktivitas program teaching factory disajikan pada
tabel berikut:
Tahun 2021
No. Aktivitas
1 2 3 4 5
1 Operasional Hospital Mini
a. Kunjungan industri
b. Praktik kerja
c. Pemasaran sosial/riset pasar
d. Pengembangan media
e. Pelaksanaan media dalam bentuk program
f. Evaluasi media dalam bentuk riset.
2. Pengembangan SDM
a. Workshop Dosen
b. Workshop Mahasiswa
c. Praktik kerja
3. Workshop/Lokakarya
a. Pengenalan Rumah Sakit
b. Pengenalan Lingkungan Kerja Kesehatan
c. Strategi Pengembangan Manajemen
Rumah Sakit
d. Manajemen Bisnis dan Organisasi
e. Sistem Informasi Kesehatan
f. Public Speaking
4. Pengembangan kemitraan dan kegiatan
pendukung lainnya
a. Kunjungan Industri
b. Praktik Kerja
c. Lokakarya
d. Distribusi hasil produksi
5. Manajemen Program
a. Honor yang terkait dengan output
kegiatan
- Honorarium pengelola
- Honorarium
b. Belanja Barang Non Operasional Lainnya
- Monitoring dan Evaluasi
c. Belanja Bahan
- ATK
- Konsumsi Rapat
d. Belanja Perjalanan Lainnya (DN)
- Akomodasi dan Transportasi
- Transport lokal
Kegiatan Pendampingan Program
B. Anggaran
Berikut rekapitulasi usulan anggaran total selama program berjalan di Politeknik Karya Persada Muna.
Tabel . Rekapitulasi Anggaran
Jumlah Biaya (Rp)
Harga Satuan
No. Komponen Biaya Volume DIKSI
(Rp) PT Mitra
JUMLAH %
1 Operasional laboratorium 1 Rp. 144.0000,-
2 Pengembangan staf 1.900 Rp. 930.000,- Rp. 1.212.499.400,- 100
3 Lokakarya/Workshop 87 Rp. 636.300,- Rp. 55.358.100,- 100

4 Kemitraan DUDI dan 195 Rp. 1.611.500,- Rp. 314.242.500,- 100


kegiatan pendukung lainnya
5 Manajemen Program 90 Rp. 4.643.333 Rp. 417.900.000 100
Total Dana Usulan Penguatan TF/TI/CoE Tahun 2021 Rp.2.000.000.000,- 100

Tabel 5. Spesifikasi Rincian Operasional Laboratorium

Spesifikasi Jumlah Harga Satuan Perkiraan Biaya (Rp) Rencana Pemanfaaatan


No Nama Alat (Volume)
Teknis (Rp) Penempatan (MK/Praktek)
DIKSI PT MITRA
1 Kunjungan Survei Awal di 1 Paket Dunia Kerja Meningkatnya
industri tempat kerja 10.500.000 10.500.000 Kompetensi
sebagai mitra Lulusan
kerjasama
melalui
program
bengkel kerja
2 Mengenal 1 Paket Mitra Menghasilkan
dunia kerja dan 32.556.000 32.556.000 Kerjasama sumber daya
dunia industri yang
berdasarkan memiliki
Praktik kerja teori yang pengetahuan,
sudah di keterampilan
dapatkan profesional
selama belajar dan etos kerja
dikelas
3 Mahasiswa 1 Paket Rumah Sakit Meningkatkan
mampu 55.500.000 55.500.000 kreativitas
membuat dan dan
Perancangan merancang keterampilan
administrasi manajemen mahasiswa,
rumah sakit rumah sakit Meningkatnya
dengan Kompetensi
memanfaatkan Lulusan
media
4 Sebagai Dasar 1 paket Dunia Kerja Meningkatnya
untuk 72.260.000 72.260.000 keterampilan
perumusan mahasiswa
masalah,
Pemasaran pengumpulan
sosial/riset data,
pasar analisis,sebagai
pedoman
dalam strategi
pemasaran
poduk
5 pengenalan 1 paket Dunia Kerja Meningkatnya
Pengembangan spesifikasi 80.233.000,00 80.233.000,00 Kompetensi
media layanan produk media Lulusan
rumah sakit pembelajaran
Hospital Mini
6 Pelaksanaan bentuk 1 Paket Rumah Sakit, Meningkatkan
media dalam kegiatan 150.000.000,00 150.000.000,00 Mitra Kerja kompetensi
bentuk Pengembangan dosen dan
program Hospital Mini mahasiswa
7 Evaluasi luaran yang 1 Paket Dunia Kerja Kompetensi
layanan rumah diharapkan - Lulusan
sakit (Hospital untuk
Mini) dalam monitoring dan
bentuk riset evaluasi
produk hasil
pengembangan
layanan
Jumlah
401.049.000,00

Tabel 6. Rincian Usulan Pengembangan SDM


No Jenis Pelatihan Jumlah Status Bidang Perkiraan Biaya (Rp) Aktivitas Terkait
Peserta Keahlian (Sebutkan Kode
Aktivitas)
Dosen/PLP/Praktisi DIKSI PT MITRA
Pelatihan 76 Dosen/Praktisi Promkes Rp. Rp. Rp. PPPK
Pengembanga 1.212.499.400, 1.395.000.000,- 372.000.000,-
n Pelayanan -
Kesehatan
TOTAL 76 Rp. Rp. Rp.
1.212.499.400, 1.395.000.000,- 372.000.000,-
-

Tabel 7. Rincian Usulan Lokakarya, Workshop Tahun 2021


N Judul Peserta Luaran Perkiraan Biaya (Rp) Aktivitas Terkait
o Lokakarya/ (Sebutkan Kode
Workshop Aktivitas)
DIKSI PT Mitra
Pelayanan 68 19 Rp. 55.358.100,- Rp. 53.758.100,- Rp. 1.600.000,- PRS
Rumah Sakit
TOTAL 68 19 Rp. 55.358.100,- Rp. 53.758.100,- Rp. 1.600.000,-
TOTAL

Tabel 8. Rincian Usulan Pengembangan Kemitraan dan Kegiatan Pendukung Lainnya Tahun 2021
Perkiraan Biaya (Rp) Aktivitas Terkait (Sebutkan
No Judul Kegiatan Peserta Luaran
PT Mitra Kode Aktivitas)
Praktek Kerja 34 5 Rp. 231.680.000,- Rp. 82.562.500,- PKM
di 16 Mitra
Kerja
TOTAL 34 5 Rp. 231.680.000,- Rp. 82.562.500,-
Tabel 9. Honorarium Manajemen Program Tahun 2021
No KOMPONEN BIAYA/ RINCIAN BELANJA PERHITUNGAN TAHUN 2021
VOLUME HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH BIAYA (Rp)
Honor yang terkait dengan output kegiatan
- Honorarium pengelola 310 Rp. 750.000,- Rp. 232.500.000,-
- Honorarium 155 Rp. 60.000,- Rp. 9.300.000,-
Belanja Barang Non Operasional Lainnya
- Monitoring dan Evaluasi 55.200 Rp. 500,- Rp. 27.600.000,-
Belanja Bahan
- ATK 80 Rp. 62.500,- Rp. 5.000.000,-
- Konsumsi Rapat 2.500 Rp. 25.000,- Rp. 62.500.000,-
Belanja Perjalanan Lainnya (DN)
- Akomodasi dan Transportasi 4 Rp. 4.000.000,- Rp. 16.000.000,-
- Transport lokal 66 Rp. 300.000,- Rp. 19.800.000,-
Kegiatan Pendampingan Program 40 Rp. 1.130.000,- Rp. 45.200.000,-

TOTAL Rp. 417.900.000,-


H. LAMPIRAN
STRUKTUR PELAKSANA PROGRAM TEACHING FACTORY
DI POLITEKNIK KARYA PERSADA MUNA

Penanggung Jawab
Hartati, S.Si., M.Kes

Ketua Pelaksana
Wa Ode Megasari, S.Kep., Ns., M.Kes

Ketua Program
Rasniah Sarumni, S,K.M., M.Kes

Anggota 1 Anggota 2 Anggota 3


Nur Juliana, S.K.M., M.Kes Wa Ode Sri Andriani, S.K.M., M.K.M Endang Sri Mulyawati L, S.Kep., M.Kes.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PELAKSANA TEACHING FACTORY
DI POLITEKNIK KARYA PERSADA MUNA

1. Nama Hartati S.Si.,M.Kes


Posisi Penanggung Jawab
TTL Raha, 10 Februari 1988
Pendidikan Terakhir S2 Ilmu Biomedik (Mikrobiologi)
Tema Riset 1. The Implementation of New Normal Policies
During The COVID-19 Pandemic, in Kendari
City, Southest Sulawesi Indonesia: Knowladge
Attitudes and Practice
2. Microbiological and Biochemical Contamination
Analysis of Refilled Drinking-Water in Abeli,
Kendari, Southest Sulawesi

2. Nama Wa Ode Megasari S.Kep.,Ns.M.Kes


Posisi Ketua Pelaksana
TTL Watonea, 20 Desember 1987
Pendidikan Terakhir S2 Ilmu Biomedik (Fisiologi)
Tema Riset 1. Relatiosnhip of Length of Work and Nutritional
Status with Work Fatigue at Gold Craftsman
2. Riset Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, tahun 2018
3. The Effect of Garlic Extract (Allium Sativum
Linn) in Healing Wistar Rats Wound Through
Assessment of Collagen

3 Nama Rasniah Sarumi, S.K.M., M.Kes


Posisi Ketua Program
TTL Mantobua, 14 Februari 1991
Pendidikan Terakhir S2 Kesehatan Masyarakat
Tema Riset 1. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kejadian
dysmenorhoae pada siswi SMPN 1 loghia
2. Hubungan fungsi APGAR terhadap kualitas
hidup lansia di wilayah kerja puskesmas waara
3. Pengalahgunaan obat2an golongan G pada
kelompok geng motor remaja di kota makassar
4. The effect of counseling about drugs on
knowledge and attitudes at SMP Negeri 1 loghia
5. Caring Petugas Kesehatan pada Pelayanan
Administrasi terhadap Kepuasan Pasien Ruang
Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Muna tahun 2020
Penyuluhan Dampak Limbah Masker Bebas
Pakai (Medis dan Non Medis terhadap
Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat Wilayah
kerja puskesmas batalaiworu (sementara PDP)

4. Nama Nur Juliana, S.K.M., M.Kes.


Posisi Anggota 1
TTL Raha, 15 Juli 1988
Pendidikan Terakhir S2 Kesehatan Masyarakat
Tema Riset 2. Risk Assessment dua to the Exposure of Nitrogen
Dioxide in the Exposure of Copper and Nitrogen
Dioxide in the Goldsmith in Malimongan
Makassar
3. Relatiosnhip of Length of Work and Nutritional
Status with Work Fatigue at Gold Craftsman
4. The Effect of Conseling About Drugs on
Knowladge and Attitudes at SMP Negeri 1 Lohia
5. The Implementation Surveilance of Malaria
Kabawo Community Health Service Muna
Regency
6. Physcial Activity Diet Complieance with Diabetic
Ulcer Incidence in Hospital Makassar City
7. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan melalui Media
Video Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit
Skabies di Pesantren IMMIM Putra Makassar
8. Riset Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, tahun 2013

5. Nama Wa Ode Sri Andriani, S.K.M., M.K.M.


Posisi Anggota 2
TTL Bonea, 25 Juni 1995
Pendidikan Terakhir S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Promosi Kesehatan)
Tema Riset 3. Perbedaan Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi
Ibu Sesudah Diberikan Program Mother Smart
Grounding (MSG) dalam Pencegahan Stunting
di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota
Kendari
4. Using Cognitive Interviews to Adapt Health
Literacy Scale Instrument for First Year
College Students of Four Public Universities in
Indonesia
5. Measuring Health Literacy Among First Year
Undergraduate Students of Universitas
Pattimura
6. Adaptasi Alat Ukur Literasi Gizi untuk
Mahasiswa Tahun Pertama Universitas Halu
Oleo
7. Adaptasi Alat Ukur Literasi Kesehatan pada
Mahasiswa Angkatan Pertama Universitas
Andalas Padang Tahun 2019
8. Konsistensi Internal dan Validasi Kriteria pada
Alat Ukur Kesehatan Mental Mahasiswa
Universitas Hasanuddin

6. Nama Endang Sri Mulyawati L, S.Kep., M.Kes


Posisi Anggota 3
TTL Flabisahaya, 09 April 1989
Pendidikan Terakhir S2 Kesehatan Masyarakat
Tema Riset Pengaruh Penyuluhan Kesehatan melalui Media
Video Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit
Skabies di Pesantren IMMIM Putra Makassar

Anda mungkin juga menyukai