Anda di halaman 1dari 27

SULISTIYO

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 1


SULISTIYO
5.1. MEDAN MAGNET
Istilah magnet diambil dari nama suatu daerah benama Magnesia yaitu sebuah kota di
Asia kecil sekarang menjadi negara Turki. Di daerah itu pertama kali orang
menemukan batu-batu yang dapat menarik bahan besi atau baja yang sekarang
dikenal sebagai magnet.
Magnet diartikan sebagai benda yang mempunyai gaya
tarik terhadap bahan-bahan besi atau baja, lihat gambar
5.1a. Sifat magnet yang nampak pada suatu benda
dinamakan sifat kemagnetan benda. Setiap benda
mempunyai sifat kemagnetan yang berbeda-beda
Gambar 5.1a besarnya. Di alam semesta ini ada 3 kelompok sifat
Magnet dapat menarik besi
kemagnetan suatu benda, yaitu :
1). Ferromagnetik, yaitu benda-benda yang menimbulkan pengaruh gaya tarik magnet
menjadi sangat kuat. Maksudnya, jika suatu bahan bersifat ferromagnetik di
dekatkan ke kutub sebuah magnet akan mengalami gaya tarik sangat kuat.
Contohnya benda-benda dari bahan besi, nikel dan kobalt.
2). aramagnetik, yaitu benda-benda yang menimbulkan pengaruh gaya tarik magnet
menjadi lemah. Dalam hal ini, jika suatu bahan bersifat paramagnetik di dekatkan
ke kutub sebuah magnet yang sangat kuat akan mengalami gaya tarik sangat
lemah. Contohnya benda-benda dari bahan aluminium dan tembaga.
3). Diamagnetik, yaitu benda-benda yang menimbulkan pengaruh gaya tolak magnet.
Dalam hal ini bahan diamagnetik, jika di dekatkan ke kutub sebuah magnet yang
sangat kuat akan mengalami gaya tolak. Contohnya benda-benda dari bahan
bismuth.

5.1.1. GAYA MAGNET


Kita telah mengetahui bahwa magnet dapat menarik bahan terbuat dari besi
atau baja. Gaya tarik maupun gaya tolak yang ditimbulkan oleh magnet disebut
gaya magnet. Bagian dari magnet yang mempunyai gaya magnet paling kuat
dinamakan kutub magnet. ada sebuah magnet terdapat dua jenis kutub magnet,
masing-masing diberi nama dengan kutub utara (U) dan kutub selatan (S).
Apabila kutub-kutub dua buah magnet di dekatkan ada dua kemungkinan gaya
maknet yang timbul. Pada kutub-kutub yang sejenis berdekatan akan timbul
gaya saling tolak, sebaliknya pada kutub-kutub yang berlainan jenis berdekatan
akan timbul gaya saling tarik. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :

Gambar 5.1c
Gambar 5.1-b Arah yang ditunjuk jarum Gambar 5.1d
Gaya pada kutub-kutub magnet kompas tidak tepat ke Utara Sudut deklinasi magnet bumi

a). Gaya saling tarik, jika kutub U berdekatan kutub S.


b). Gaya saling tolak, jika kutub U berdekatan kutub U.
c). Gaya saling tolak, jika kutub S berdekatan kutub S.

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 2


SULISTIYO
Adanya gaya saling tarik dan saling tolak antara kutub dapat dijelaskan adanya
kutub magnet bumi. Bumi kita merupakan magnet yang sangat besar, dimana
kutub utara magnet bumi terletak di sebelah selatan geografis dan kutub selatan
magnet bumi terletak di sebelah utara geografis. Adanya kutub magnet bumi
magnet jarum dapat digunakan sebagai kompas atau penunjuk arah. Kalau kita
perhatikan pada kompas atau magnet batang yang digantung pada tali ujung-
ujungnya selalu menunjukan arah utara – selatan, tetapi jika kita amati secara
teliti arah utara yang ditunjukkan kompas agak melencong, seperti gambar 5.1c.
Hal ini disebabkan kutub magnet bumi tidak berhimpit dengan kutub geografis
bumi. Sudut simpangan antara garis hubung kutub-kutub magnet bumi terhadap
garis hubung kutub-kutub geografis bumi dinamakan sudut deklinasi (lihat
gambar 5.1d). Penyelidikan pertama kali tentang sudut deklinasi kutub magnet
bumi dilakukan oleh Sir William Gilbert (1554 – 1603) seorang tabib Ratu
Elizabeth I, besarnya sudut deklinasi magnet bumi sekitar 15 0.

5.1.2. MEDAN MAGNET


Medan magnet didefiniskan sebagai ruang atau daerah
di sekitar magnet, dimana gaya magnet masih ber-
pengaruh. Medan magnet merupakan besaran vektor,
besar dan arah medan magnet dapat digambarkan
sebagai garis-garis khayal yang disebut garis-gaya
magnet.
Apabila pada suatu ruang digambarkan dengan garis-
garis gaya dengan jumlah yang banyak atau sangat
rapat menunjukkan dalam ruang tersebut mempunyai
medan magnet sangat besar atau kuat. Sebaliknya bila
pada suatu ruang digambarkan dengan garis-garis gaya
dengan jumlah yang sedikit atau sangat renggang
menunjukkan dalam ruang tersebut mempunyai medan
magnet sangat kecil atau lemah, lihat gambar 5.1e. Arah
Gambar 5.1e. medan magnet digambarkan menggunakan arah anak
Garis-garis gaya magnet
panah pada garis gaya magnet. Untuk menentukan arah
medan magnet digunakan suatu perjanjian atau
ketetapan sebagai berikut :
1). Di luar magnet arah medan atau garis gaya magnet
menunjukkan keluar dari kutub U (utara) dan masuk
ke kutub S (selatan) magnet.
2). Di dalam magnet arah medan atau garis gaya
magnet menunjukkan keluar dari kutub S (selatan)
dan masuk ke kutub U (utara) magnet.
Pola garis gaya magnet dapat kita lihat pada percobaan
seperti gambar 5.1-f. Alat dan bahan yang diperlukan
adalah serbuk besi, kertas karton dan dua buah magnet
batang. Pertama, letakkan magnet batang di atas
permukaan kertas karton, seperti pada gambar. Kedua,
taburkan serbuk besi di sekitar magnet secukupnya
Gambar 5.1f. hingga terbentuk pola. Apabila percobaan kita lakukan
Percobaan pola garis gaya dengan benar akan diperoleh pola serbuk besi sebagai
dibentuk oleh serbuk besi.
pola garis-garis gaya magnet. Pola sebuk besi meng-
gambarkan adanya garis gaya di sekitar magnet.

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 3


SULISTIYO
5.2. PERCOBAAN OERSTED
Semula orang hanya beranggapan bahwa magnet hanya
terdapat pada benda secara alamiah seperti yang
ditemukan di Magnesia. Rupanya anggapan itu tidak
benar, ketika Hans Christian Oersted (1777 – 11851)
seorang ilmuwan listrik yang lahir di Kopenhagen
menemukan hubungan tentang arus listrik dan medan
magnet dalam suatu percobaan dilakukannya.
Gambar 5.2a
Hans Christian Oersted

Gambar 5.2b, melukiskan percobaan yang pernah di lakukan Oersted. Sebuah


penghantar diletakkan di atas jarum kompas, kemudian penghantar itu dialiri arus
listrik ternyata jarum kompas mengalami penyimpangan arah terhadap arah
penunjukkan semula. Apabila arus listrik mengalir pada penghantar dari A ke B,
kutub U (utara) magnet jarum kompas menyimpang ke kiri terhadap arah
sebelumnya.

Gambar 5.2b Gambar 5.2c


Gambar 5.2c, melukiskan pada percobaan Oersted, apabila arus listrik arahnya dari
B ke A, maka kutub U (utara) magnet jarum kompas mengalami penyimpangan ke
kanan terhadap arah sebelumnya. Dari hasil per-cobaan Oersted tersebut diproleh
kesimpulan bahwa di sekitar penghantar berarus listrik terdapat medan magnet.
Selanjutnya medan magnet yang dihasilkan penghantar berarus listrik dinamakan
induksi magnetik. Arah induksi magnetik selalu tegak lurus terhadap arah arus listrik
penyebabnya.

5.3. ARAH MEDAN MEGNET


Arah medan magnet (induksi magnetik) tergantung arah arus listrik penyebabnya.
Untuk memudahkan cara menentukan hubungan antara arah arus listrik ( i ) dan arah
medan magnet (B) digunakan metode atau kaidah sebagai berikut.
5.3.1. Kaidah Ampere
Kaidah atau metode Ampere digunakan untuk
menentukan hubungan antara arah arus listrik terhadap
arah simpangan kutub U pada jarum kompas yang
terletak di bawah penghantar berarus listrik. Dengan
menggunakan metode tangan kanan seperti gambar
5.3a, maka hubungan arah arus listrik dan simpangan
jarum kompas dapat ditentukan :
Gambar 5.3-a  Ibu jari mewakili arah simpangan kutub U (utara)
Kaidah tangan kanan jarum kompas
 Jari telunjuk mewakili arah arus listrik (i) pada
penghantar.
5.3.2. Kaidah Maxwell
Gambar 5.3-b, menunjukkan suatu percobaan untuk membuktikan adanya
medan magnet di sekitar penghantar berarus listrik. Alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan itu adalah kertas karton, kawat penghantar listrik,

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 4


SULISTIYO
power supply atau batere dan serbuk besi. Pertama, karton diberi lubang
ditengahnya, kemudian masukkan kawat penghantar pada lubang karton.
Kedua, taburi permukaan karton dengan serbuk
besi dan hubungkan ujung-ujung penghantar
dengan power supply atau batere sehingga arus
listik mengalir pada penghantar. Apabila percobaan
dilakukan dengan benar akan nampak pola medan
magnet (induksi magnet) di sekitar penghantar
seperti gambar di samping. Jika selama percobaan
pola medan magnet sangat kecil, maka dapat kita
perbesar arus listrik pada penghantar dengan
menambah tegangan power supply atau dengan
cara kawat penghantar dibuat rangkap. Ingat
sebelum penghantar dihubungkan pada power
supply sambungkan secara seri dengan hambatan
geser agar besar arus listrik dapat di atur.
Kaidah atau metode Maxwell digunakan untuk
Gambar 5.3b menentukan hubungan arah arus listrik pada
Pola medan magnet serbuk besi
disekitar kawat berarus listrik
penghantar terhadap arah medan magnet di sekitar
penghantar, lihat gambar 5.3c.
Dengan menggunakan tangan kanan kaidah Maxwell dapat dijelaskan :
 Ibu jari menunjukkan arah arus listrik (i) yang mengalir dalam penghantar
 Kepalan jari-jari menunjukkan arah induksi magnetik B .
Karena hubungan arah arus listrik dan medan magnet di sekitar penghantar
berupa besaran vektor ruang (3 dimensi), maka untuk memudahkan cara
menunjukkan arah vektor arus listrik dan medan magnet digunakan lambang
arah dengan ketentuan :
 Jika arah arus listrik (i) atau medan magnet (B) menjauhi pembaca atau
tegak lurus masik bidang gambar dilambangkan dengan tanda silang (x).
 Jika arah arus listrik (i) atau medan magnet (B) mendekati pembaca atau
tegak lurus keluar dari bidang gambar dilambangkan dengan tanda titik ().
Perhatikan gambar 5.3d, melukiskan sebuah
penghantar berarus listrik (i) yang arahnya ke atas.
Sesuai kaidah Maxwell medan magnet B yang
timbul di sebelah kanan penghantar arahnya masuk
bidang gambar atau menjauhi pembaca, dalam hal
ini arah medan magnet di sebelah kanan pengantar
dilambangkan tanda silang (x). Demikian pula arah
medan magnet di sebelah kiri penghantar diberi
Gambar 5.3-d
(X) menjauhi pembaca tanda titik (), meunjukkan arah medan magnet
() mendekati pembaca mendekati pembaca atau keluar dari bidang
gambar.

5.4. HUKUM BIOT – SAVART


Dua ilmuwan Perancis bernama Jean Babtise Biot (1774 – 1862) dan Felix Savart
(1791–1841) berhasil meformulasikan hubungan antara kuat arus listrik pada
penghantar dan kuat medan magnet di sekitar penghantar.

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 5


SULISTIYO
Gambar 5.4-a, melukiskan hasil pengamatan Biot – Savart pada perubahan induksi
magnetik (dB) di titik P yang ber-jarak r terhadap penghantar berarus listrik sebesar i.
Titik P membentuk sudut  terhadap elemen terkecil panjang penghantar (d).
Berdasarkan data tersebut hukum Biot – Savart
menyatakan bahwa besarnya induksi magnetik (B) pada
suatu titik yang terletak di sekitar penghantar berarus
listrik :
1). Sebanding dengan kuat arus listrik (i) yang mengalir
pada penghantar.
2). Sebanding dengan panjang elemen terkecil dari
penghartar (d).
3). Sebanding sinus sudut 
Gambar 5.4a 4). Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (r) antara
panjang elemen terkecil dari penghantar terhadap titik
yang terukur induksi magnetiknya.
Pernyataan hukum Biot – Savart diformulasikan sebagai :
i d sinθ
dB  k .................................. (5 – 1)
r2
μo
Konstanta k dapat ditulis sebagai k = , sehingga persamaan 5 – 1, menjadi :
4
μo i d sinθ
dB  .................................. (5 – 2)
4π r2
Dimana :
o : permeabilitas ruang hampa (4 x 10-7 weber/ ampere.meter)
Hukum Biot – Savart tersebut di atas sesuai untuk menentukan besarnya induksi
magnetik yang ditimbulkan pengahantar panjang lurus.

5.4.1. Induksi magnetik pada penghantar panjang lurus berhingga


Gambar 5.4b, menunjukkan induksi magnetik di titik P yang terletak sejauh a
dari peng-hantar lurus panjang tertentu atau berhingga. Sesuai hukum Biot –
Savart besarnya induksi magnetik di titik P :

 sin  = a  r= a = a cosec 
r sin 
r2 = a2 cosec2  ........ (*)
a
 tan  =   = a cotan 

d = - a cosec2  d ........ (**)

Apabila persamaan (*) dan (**) di masukkan ke dalam


persamaan (5 – 2) diperoleh :
μ i d sinθ
dB  o
4π r2
= μ o i( a cosec
2
 d ) sin 
Gambar 5.4b
4 a cosec 2
2

μo i . . . . . . . . . . . . (5 – 3 )
dB   sin  d
4a
Melalui integral persamaan 5 – 3 dengan batas 1  1 hingga 2  2, maka :

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 6


SULISTIYO
2
μo i
 dB   4a  sin d
1

μo i
 cos  12
4a
μO i
B (cos  1  cos  2 ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5 – 4)
4a
dimana :
A : jarak titik yang terukur induksi magnetiknya terhadap penghantar.

1 Sebuah kawat lurus panjangnya 80 cm terletak vertikal ke


atas dialiri arus listrik dari bawah ke atas sebesar 500 mA ,
seperti gambar di samping. Titik P berada di sebelah timur
sejauh 30 cm di sebelah timur kawat. Tentukan besar dan
arah induksi magnetik yang timbul di titik P !
Penyelesaian
Data :
a = 30 cm = 3 x 10-1 m
b = 40 cm = 4 x 10-1m
c = 40 cm = 4 x 10-1m
i = 500 mA = 0,5 A
o = 4 x 10-7 Wb/ A  m
Problem : B
Jawab :
 Perhatikan gambar di samping, melalui dalil Pythagoras :
r  a 2  b 2  30 2  40 2 = 80 cm = 8 x 10-1 m

 Besar induksi magnetik yang timbul di titik P :


μo i
B  [cos θ1  cos θ 2 ]
4π a
b c
Dimana : cos1 = dan cos2 = – cos  = – , sehingga :
r r
μo i b c 4π x 10 7  0,5 4 x 10 1 4 x 10 1
B [  (  )]  1
( 1
 ( ))
4π a r r 4π 3 x 10 5 x 10 5 x 10 1
= 8 x 10 8 Wb/m2 atau 2,67 x 10-8 T
3
Keterangan :
T singkatan dari tesla dan 1 tesla = 1 Wb/m2

 Arah induksi magnetik yang timbul di titik P :


Melalui kaidah Maxwell maka arah induksi magnetik di titik P ke Utara atau dalam
gambar di atas diberi tanda silang artinya masuk bidang gambar.

5.4.2. Induksi magnetik pada penghantar lurus panjang tak hingga


Untuk induksi magnetik pada suatu titik yang berada di sekitar penghantar lurus
dengan panjang tak terhingga dapat diturunkan dari pesamaan (5 – 4) . Batas-
batas integral untuk – 1 =  sampai +2 =  dapat diasumsikan sebagai 1 = 0o
sampai 2 = 180o :

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 7


SULISTIYO
μO i μ i
B (cosθ1  cosθ 2 )  O (cos0 o  cos180 o )
4 .a 4 .a
μO i
B .................................. (5 – 5)
2a

2 Sebuah kawat lurus panjangnya tak berhingga terletak vertikal ke atas dialiri arus listrik
dari atas ke bawah sebesar 600 mA. Titik P berada di sebelah selatan sejauh 50 cm di
sebelah timur kawat. Tentukan besar dan arah induksi magnetik yang timbul di titik P !
Penyelesaian
Data :
I = 600 mA = 0,6 A ( ke bawah)
a = 50 cm = 0,5 m
o = 4 x 10-7 Wb/ A  m
Problem : B
Jawab :
 Besar induksi magnetik yang timbul di titik P :
μ i 4 x 10 -7  0,6
B O =
2a 2  0,5
= 2,4 x 10-7 T
 Arah induksi magnetik yang timbul di titik P :
Melalui kaidah Maxwell maka arah induksi magnetik di titik P ke barat atau dalam
gambar tersebut diberi tanda titik artinya keluar dari bidang gambar

3 Dua kawat lurus panjang sejajar terletak vertikal masing-


masing dialiri arus listrik i 1 = 4 A dan i2 = 2 A, seperti gambar
di samping. Kedua kawat terpisah sejauh 1 m. Tentukan letak
titik P, jika resultan induksi magnetik dari kedua kawat di titik
P besarnya nol !
Penyelesaian
Data :
i1 = 5 A i2 = 2 A
a = 1m o = 4 x 10-7 Wb/ A  m
Problem : a1 atau a2
Jawab :
 Untuk menentukan letak titik P dengan resultan
induksi magnetik nol, yang harus dipahami pertama
kali adalah induksi magnet yang ditimbulkan kedua
kawat di titik P berlawanan arah. Berdasarkan
kaidah Maxwell: induksi magnetik yang ditimbulkan
kedua kawat yang berlawanan arah terletak di
antara kedua kawat (lihat gambar di samping). Jadi
titik P terletak di antara kedua kawat tersebut.
 Besar induksi magnetik yang timbul di titik P akibat arus i 1 :
B1 = μ o i1
2 a1
 Besar induksi magnetik yang timbul di titik P akibat arus i 2 :
B2 = μ o i 2
2 a 2

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 8


SULISTIYO
 Resultan induksi magnetik yang timbul di titik P
sebesar nol, maka :
BP = B 1 – B2  BP = 0
0 = B 1 – B2 ; B1 = B2 ; μo i1 = μ o i 2
2 a1 2 a 2
i1 i 4 2
 2 ; 
a1 a 2 a1 a 2
2a1 = 4 a2 atau a1 = 2 a2
 Dari gambar tersebut letak titik P :
a = a 1 + a2  a=1m
1 = 2a2 + a2
1
a2 = m = 0,33 m
3
atau
a1 = 2 a2 = 2 m = 0,67 m
3
Jadi letak titik P sejauh 0,67 m di sebelah kanan kawat I atau 0,33 m di sebelah kiri
kawat II.

5.4.3. Induksi Magnetik pada penghantar melingkar


Gambar 5.4c, melukiskan sketsa induksi magnetik yang ditimbulkan oleh
penghantar kawat berbentuk lingkaran. Berdasarkan hukum Biot – Savart pd
persamaan (5 – 2) :
μ o i d sin
dB  . . . . . . (i)
4 r2
Karena r tegak lurus d, maka
 = 90o dan sin 90o = 1, sehingga
persamaan (i) menjadi :
Gambar 5.4c Induksi magnetik
pada penghantar melingkar μ i d
dB  o 2 . . . . . . . (ii)
4 r
μ i

Dengan mengitegrasikan persamaan (ii) diperoleh : dB  o
4 r 2 
d

μo i 
B . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (iii)
4 r 2
Mengingat penghantar berbentuk lingkaran dengar radius a, maka panjang
penghantar  berupa keliling lingkaran  = 2  a, sehingga persamaan (iii),
μo i a
menjadi : B  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (iv)
2r2
a). Induksi magnetik di titik P.
Dari gambar 5.4c, dB sin  merupakan komponen induksi magnetik yang
sejajar pada sumbu putar penghantar melingkar, sedangkan dB cos 
merupakan komponen induksi magnetik yang tegak lurus terhadap sumbu
putar penghantar melingkar. Karena komponen dB cos  pada sumbu
putar penghantar melingkar bersifat simetris, maka saling meniadakan.
Jadi induksi magnet di titik P merupakan komponen sin , melalui
persamaan (iv) : BP = B sin 

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 9


SULISTIYO
μo i a .................. (5 - 6)
BP  sin 
2r2

Jika nilai a dan r diketahui, maka sin  = a sehingga persamaan (5 – 6)


r
dapat pula di tulis :
μo i a 2 .................. (5 - 7)
BP 
2r3

Jika nilai a dan  diketahui, maka persamaan (5–7) dapat diganti menjadi :
μo i .................. (5 - 8)
BP  sin 3 
2a
dimana :
BP : induksi magnetik di titik P (Wb/m2 atau T)
a : jejari lingkaranpenghantar (m)
r : jarak titik P tehadap penghantar (m)

b). Induksi magnetik di pusat lingkaran (di titik O).


Induksi magnetik di titik O dapat diturunkan dari persamaan (5 – 7), dengan
mengkondisikan r = a, sehingga diperoleh :
μo i .................. (5 - 9)
BO 
2a
dimana :
BO : induksi magnetik di pusat lingkaran kawat (Wb/m2 atau T)

4 Sebuah kawat melingkar dengan jejari kelengkungan 5 cm. Arus listrik yang mengalir
pada kawat sebesar 2 A.
a). Tentukan besar induksi magnetik di titik P yang terletak pada sumbu putar
lingkaran kawat dan berjarak 10 cm dari kawat tersebut !
b). Tentukan pula besar induksi magnetik di pusat lingkaran kawat !
Penyelesaian
Data :
A : 5 cm = 0,05 m
i : 2 A.
o : 4 x 10-7 Wb/ A  m
Problem :
a). BP, r = 10 cm = 0,1 m
b). BO
Jawab :
a). Besar induksi magnetik di titik P :
μ i a2
BP  o 3  4 x 10  2 3 (0,05)
-7 2

2r 2 (0,1)
=  x 10-6 Wb/m2
b). Besar induksi magnetik di pusat lingkaran kawat :
μ i
BO  o  4 x 10  2
-7

2a 2  0,05
= 8 x 10-6 Wb/m2

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 10


SULISTIYO
5.5. HUKUM AMPERE
Andre Marie Ampere (1775 – 1836) mengusulkan tentang
hubungan antara timbulya induksi magnetik di sekitar kawat
berarus listrik yang dikenal sebagai hukum Ampere.
Hukum Ampere menyatakan: Jumlah perkalian antara
komponen tangensial induksi magnetik (B) dan panjang
elemen terkecil dari penghantar (d  ) pada suatu sirkuit
Gambar 5.5-a tertutup sama dengan perkalian permeabilitas ruang hampa
Andre Marie Ampere
( 1775 – 1886) (o) terhadap kuat arus yang mengalir (i).
Apabila pada Hukum Biot – Savart sesuai pada
timbulnya induksi magnetik oleh penghantar panjang
lurus, tetapi hukum Ampere lebih mudah diterapkan
pada induksi magnet yang ditimbulkan penghantar
berlingkup kumparan (spul) seperti solenoida dan
toroida. Sebenarnya kedua hukum tersebut dalam
penggunaannya sama. Dari pengamatan Ampere
pada gambar 5.5b, diperoleh :
Gambar 5.5b
Pengamatan Ampere tentang induksi  B d cos    o i . . . . . . . . . . . . . . (5 – 10)
magnetik pada sirkuit tertutup
dimana :
B : induksi magnetik pada sirkuit tertutup (Wb/m2)
o : -7
permebilitas ruang hampa = 4 x 10 Wb/A.m
d : panjang lintasan elemen terkecil dari sirkut tertutup (m)
 : sudut komponen tangensial antara B dan d (....0)
Penerapan hukum Ampere pada induksi magnetik yang ditimbulkan oleh berbagai
bentuk penghantar berarus listrik dapat dijelaskan sebagai berikut :

5.5.1. Induksi Magnetik pada Solenoida


Solenoida adalah kumparan penghantar berbentuk memanjang. Dalam
kehidupan sehari hari dapat kita jumpai pada trafo, spul antena radio, koil
sepeda motor, relay dan sebagainya. Gambar 5.5c menunjukkan penggunaan
solenoida pada radio heterodine. Gambar 5.5d, melukiskan aliran arus listrik
pada solenoida. Saat arus listrik mengalir timbul induksi megnetik dan ujung-
ujung solenoida terbentuk kutub S dan U, seperti gambar 5.5e.

Gambar 5.5c Gambar 5.5-e


Solenoida menghasilkan Induksi magnet pada
gaya magnetik sangat kuat Gambar 5.5-d Solenoida Solenoida

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 11


SULISTIYO
Gambar 5.5f, menunjukkan formulasi
hukum ampere pada sumbu
solenoida. Apabila solenoida
panjangnya  dan terdiri N lilitan
kawat penghantar, maka jumlah lilitan
per satuan panjang dinyatakan N .

Demikian pula bila elemen panjang
terkecil solenoida dinyatakan sebagai
Gambar 5.5-f dx, maka jumlah lilitan per satuan
Formulasi induksi magnetik pada panjang elemen terkecil solenida
sumbu solenoida pada Solenoida adalah N dx.

Besar induksi magnetik pada setiap titik yang berada pada sumbu solenoida
dapat digunakan persamaan (5–8), sedangkan untuk induksi pada titik
sepanjang elemen terkecil solenoida diformulasikan :
dB = ( μoi sin3 ) N dx ................. ( i )
2a 
Dari gambar 5.5f diperoleh : tan  = a  x = a cotan , sehingga :
x
dx = - a d
sin 2
Melalui subtitusi nilai dx ke dalam persamaan (i) diperoleh :
dB = ( μoi sin3 ) N ( - a dα
2
)
2a  sin α
=- μ o iN sin  d ............... ( ii )
2
Dengan mengintegrasi persamaan (ii ) diperoleh persamaan induksi magnetik
pada titik-titik yang terletak pada sumbu solenoida :
 iN  2

 dB = – o  sin d
2 1

μoiN
B (cos 2  cos 1 ) ........... (5 – 11)
2
a). Induksi magnetik di salah satu ujung sumbu solenoida.
Untuk menentukan induksi magnetik di salah satu ujung sumbu solenoida
digunakan persamaan 5 -11 dengan nilai 1 = 90o dan 2 = 0o .
 iN  iN
B  o (cos 00  cos 90o ) = o (1  0)
2 2
 oiN
B ........... (5 – 12)
2
b). Induksi magnetik di tengah sumbu (titik pusat) solenoida.
Untuk menentukan induksi magnetik di tengah solenoida gunakan
persamaan 5 -11 dengan nilai 1 = 180o dan 2 = 0o .
 iN  iN
B  o (cos 0o  cos 180o ) = o (1  (  1 ) )
2 2
oiN
B ........... (5 – 13)

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 12


SULISTIYO

5 Sebuah solenoida panjangnya 5 cm terdiri 200 lilitan kawat penghantar. Jika solenoida
dialiri arus listrik 100 mA, tentukan induksi magnetik pada :
a). pusat solenoida !
b). Salah satu ujung sumbu solenoida !
Penyelesaian
Data :
 = 5 cm = 0,05 m N = 200 lilitan
I = 100 mA= 0,1 A o = 4 x 10-7 Wb/ Am
Problem :
a). Bpusat
b). Bujung
Jawab :
a). Induksi magnetik pada pusat solenoida :
 o iN
4 x 10 7  0,1  200
B Pusat  =
 0,05
= 1,6 x 10-4 Wb/m2
b). Induksi magnetik pada salah satu ujung sumbu solenoida !
1 1
Bujung = Bpusat = 1,6 x 10-4 Wb/m2
2 2
= 8 x 10-5 Wb/m2

5.5.2. Induksi Magnetik pada Toroida


Toroida adalah kumpararan dengan inti (teras) berupa lingkaran. Apabila kita
perhatikan toroida sebenarnya dapat dikatakan sebagai solenoida yang
dilengkungkan membentuk lingkaran, lihat gambar 5.5g. Dalam kehidupan
sehari-hari dapat kita temukan pada travo jenis regulator, kumparan defleksi
tabung gambar monitor dan TV (CRT=Catode Ray Tube).

Gambar 5.5-g Toroida Gambar 5.5-h Jejari Toroida

Untuk menentukan induksi magnetik di pusat toroida sama dengan induksi


magnetik di pusat solenoida, lihat persamaan (5 – 13)
 o iN
B ........................ ( i )

Pada toroida  adalah keliling rata-rata atau  = 2R sehingga persamaan ( i )
dapat disederhanakan menjadi :
 iN
B o ........... (5 – 14)
2R
dimana :
B = induksi magnetik dipusat toroida (Wb/m2)
R = jejari rata-rata (m)

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 13


SULISTIYO
Berdasar gambar 5.5h, jejari rata-rata toroida (R) dapat diperhitungkan sebagai
berikut :
R  RL
R D
2
dimana :
RD = jejari dalam (m )
RL = jejari luar (m )

6 Sebuah toroida dengan jari-jari luar 11 cm dan jari-jari dalamnya 9 cm. Jumlah
kumparan kawat yang melingkupi toroida sebanyak 1000 lilitan dan kuat arus listrik yang
mengalir 500 mA. Berapa besar induksi magnetik di pusat toroida ?
Penyelesaian
Data :
RL = 11 cm RD = 9 cm
N = 1000 lilitan I = 500 mA = 0,5 A.
o = 4 x 10-7 Wb/ A  m
Problem : B
Jawab :
 Jejari rata-rata :
R  RD 11  9 =10 cm = 0,1 m
R L 
2 2
 Besar induksi magnetik di pusat toroida :
B =  o i N = 4 x 10  0,5  1000 = 1 x 10-3 Wb/m2
7

2 R 2  0,1

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 14


SULISTIYO
LATIHAN MANDIRI – 01

1. Sebuah kawat penghantar lurus dialiri arus listrik sebesar 20 A. Tentukan induksi
magnetik pada sebuah titik berjarak 10 cm dari kawat tersebut !
2. Dua kawat konduktor lurus berarus listrik terpisah sejauh 20 cm. Jika arus mengalir
sebesar 2 A dan 3 A dengan arah yang sama, tentukan induksi magnetik di sebuah titik
yang terletak tepat di antara kedua kawat tersebut !
3. Dua kawat lurus berarus listrik dialiri arus 12 A . Jika jarak antara kawat adalah 10 cm,
hitunglah induksi magnetik pada titik berjarak 4 cm dari kawat I dan 6 cm dari kawat II
untuk kasus a arah arus sama dan b arah arus berlawan !
4. Kawat melingkar berarus listrik dengan jari-jari 30 cm mempunvai 12 lilitan. Jika induksi
magnetik yang dibangkitkan pada pusat lingkaran adalah 4 x 10-6 Wb.m-2, tentukan
besar arus yang mengalir dalam kawat melingkar tersebut !
5. Kawat berupa lingkaran dengan jari-jari a = 6 cm terdiri
dari 100 lilitan dialiri arus listrik sebesar 40 A. Tentukan
besar dan arah induksi magnetik di titik P yang terletak di
sumbu lingkaran pada jarak b = 8 cm dari titik pusat O
seperti tampak pada gambar

6. Dua buah konduktor berbentuk lingkaran dipasang berhadapan secara sejajar dengan
jarak 8 cm satu sama lain. Kedua konduktor memiliki jari jari yang sama 6 cm dan dialiri
oleh arus listrik yang sama besarnya 3 A. Hitunglah besar induksi magnetik di pusat
lingkaran salah satu kawat bila :
a). arah arus pada kedua konduktor sama
b). arah arus pada kedua konduktor berlawanan
7. Suatu solenoida yang cukup panjang mempunyai panjang 25 cm, jari jari 1 cm dan
terdiri dari 75 lilitan. Bila solenoida dialiri arus 2 A, hitunglah induksi magnetik di tengah-
tengah (pusat) dan di ujung solenoida.
8. Sebuah solenoida yang panjangnya 20 cm mempunyai 200 lilitan. Induksi magnetik di
pusat solenoida 2 x 10–4 T. Hitunglah kuat arus listrik yang mengalir pada kawat
solenoida tersebut
9. Sebuah toroida terdiri dari 1000 lilitan dan berjari-jari 12 cm. Pada toroida mengalir arus
listrik 15 A. Hitunglah besar induksi magnetik di dalam toroida tersebut
10. Sebuah toroida dengan jari-jari 10 cm dan mempunyai 600 lilitan dialiri arus listrik
sehingga timbul induksi magnetik scbesar 3,6i x 10 -3 Wb/m2 di sumbu toroida tersebut
Tentukan besar arus yang mengalir dalam toroida itu !

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 15


SULISTIYO
5.6. GAYA LORENTZ
Gaya magnetik yang timbul akibat interaksi antara penghantar berarus listrik atau
muatan listrik yang bergerak di dalam medan magnet dinamakan gaya Lorentz.

Dalam kehidupan sehari-hari gaya Lorentz


diterapkan sebagai gaya penggerak motor,
pembelok elektron pada tabung gambar
monitor atau TV dan sebagainya. Gambar 5.6-
a, memperlihatkan kumparan defleksi pada
bagian belakang tabung gambar TV atau
monitor. Kumparan defleksi pada tabung
gambar (CRT = Catode Ray Tube) berfungsi
sebagai pembelok elektron agar dapat
terbentuk gambar di layar. Pada teknologi
modern manusia dapat memecah atom dengan
Gambar 5.6- Kumparan defleksi pada bagian menggunakan gaya Lorentz pada alat yang
belakang tabung gambar TV dinamakan sinklotron, betatron, sinkroton dan
sebagainya.

5.6.1. Gaya Lorentz pada penghantar berarus listrik


Apabila sebuah penghantar berarus listrik berada dalam medan magnet, maka
penghantar tersebut akan mengalami gaya magnetik yang disebut gaya
Lorentz. Besarnya gaya Lorentz yang dialami penghantar sebanding dengan
panjang penghantar yang berada di dalam medan magnet, kuat arus listrik yang
mengalir pada penghantar, induksi magnetik yang melingkupi penghantar dan
sinus sudut antara arah induksi magnetik terhadap arah arus listrik. Secara
matematis besarnya gaya Lorentz diformulasikan :
FL  B . i .  sin  ..................... (5 – 15)

dimana :
FL : gaya Lorentz ( N )
B : induksi magnetik (Wb/m2)
i : kuat arus listrik yang mengalir pada penghantar ( A )
 : panjang penghantar (m )
 : sudut antara arus listrik terhadap arah induksi magnetik.

Gambar 5.6b Gambar 5.6c Gambar 5.6d

Gambar 5.6b, menunjukkan hubungan arah gaya Lorentz, arus listrik dan
medan magnet pada sebuah penghantar yang berada di antara kutub-kutub
magnet. Faktor sin  pada arah arus listrik terhadap arah induksi magnetik,
seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.6c. Sedangkan gambar 5.6d,
menunjukkan hubungan antara arah gaya Lorentz, induksi magnet dan arus
listrik saling tegak lurus dalam koordinat ruang.

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 16


SULISTIYO
Untuk memudahkan dalam mengingat hubungan antara
arah gaya Lorentz, induksi magnetik dan arus listrik dapat
digunakan metode atau kaidah tangan kiri seperti gambar
5.6e, dengan ketentuan :
 Ibu jari menunjukkan arah gaya Lorentz (FL).
 Jari telunjuk menunjukkan arah induksi magnetik (B).
 Jari tengah menunjukkan arah arus listrik ( i ).
Gambar 5.6-e.
Kaidah tangan kiri

7 Sebuah penghantar berarus listrik 2 A dengan arah ke tenggara. Penghantar berada


dalam medan magnet homogen sebesar 4 x 10–5 T dengan arah medan ke selatan.
Bagian penghantar yang berada di dalam medan magnet sepanjang 50 cm. Tentukan
besar dan arah gaya Lorentz yang dialami penghantar itu !
Penyelesaian
Data
I = 2 A (ke tenggara)
B = 4 x 10-5 T (ke selatan)
 = 50 cm = 0,5 m
Problem : FL
Jawab :
 Sudut  antara i dan B :  Arah gaya Lorentz (FL ):

Dengan kaidah tangan kiri arah gaya


 Besar gaya Lorentz ( FL ):
Lorentz ( FL ) menunjukkan ke bawah.
FL = B i  sin  = 4 x 10-520,5 sin 450
= 2 2 x 10-5 N

5.6.2. Gaya Lorentz pada partikel bermuatan listrik.


Dari definisi diketahui bahwa kuat arus listrik pada suatu penghantar adalah
jumlah muatan listrik ( q ) yang melalui penghantar tersebut per satuan waktu
(t), secara matematis kuat arus listrik diformulasikan :
q
i= ......................... ( i )
t
dimana :
i : kuat arus listrik (A)
q : jumlah muatan listrik yang mengalir dalam penghantar ( C ).
t : lama waktu sejumlah muatan listrik yg mengalir dalam penghantar (s).
Apabila penghantar sepanjang  dialiri arus listrik, maka panjang penghantar
merupakan panjang lintasan muatan sehingga kecepatan aliran muatan listrik
dalam penghantar sebasar :

v= atau  = v  t .................. ( ii )
t

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 17


SULISTIYO
Berdasarkan persamaan (i) & (ii) gaya Lorentz yang bekerja pada partikel
bermuatan listrik yang bergerak dalam medan magnet seperti gambar 5.6g
sebesar :
q
FL = B i  sin   i= dan  = v  t
t
= B q v  t sin 
t
FL  B q v sinα .............. (5 – 16)
Perlu diperhatikan dalam menentukan arah gaya Lorentz
pada partikel bermuatan listrik yang bergerak di dalam
medan magnet :
Gambar 5.6g Muatan listrik
 Arah gerak muatan positif (+) searah dengan arah
melintas dalam medan magnet aliran arus listrik
 Arah gerak muatan negatif (–) berlawanan dengan
arah aliran arus listrik.
Hal tersebut perlu dipahami karena kaidah tangan kiri hanya berlaku untuk
menentukan hubungan arah gaya Lorentz, medan magnet dan arus listrik.

5.6.3. Spektrometer Massa


Apabila partikel bermuatan listrik beregarak dengan lintasan
tegak lurus (90o) terhadap medan magnet, maka partikel
tersebut selalu mengalami gaya Lorentz yang tegak lurus
terhadap kecepatan geraknya. Akibat gaya Lorentz selalu
tegak lurus terhadap kecepatan, maka lintasan gerak
partikel berupa lingkaran, lihat gambar 5.6h. Dengan prinsip
gerak melingkar ber-aturan, maka gaya Lorentz bertindak
Gambar 5.6h sebagai gaya sentripethal (FL) dan massa partikel
menyebabkan gaya sentrifugal (FS).
Apabila kedua gaya membentuk pasangan gaya aksi – reaksi yang seimbang,
maka jejari lintasan besarnya tetap. Prinsip tersebut dalam fisika diterapkan
pada azas kerja spektrometer massa. Spektrometer massa adalah alat yang
digunakan untuk mengukur massa partikel-partikel bermuatan listrik, seperti
elektron, proton dan inti atom. Secara matematis massa partikel bermuatan
listrik diperhitungkan sebagai berikut :
v2
FL = FS ; B q v sin  = m   = 90o maka sin  = 1
R
v2 B .q.R
Bqv =m ; m .................. (5 –
R v
16)
dimana :
m : massa partikel (kg)
B : medan magnet (Wb/m2)
q muatan listrik partikel (C)
R : jejari lintasan partikel ( m )

8 Sebuah muatan listrik 20 C menerobos medan magnet homogen 5 x 10 -4 T dengan


kecepatan 400 m/s. Hitunglah besarnya gaya Lorentz yang dialami muatan listrik itu, jika
arah kecepatan geraknya membentuk sudut 30o terhadap arah medan magnet !

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 18


SULISTIYO
Penyelesaian
Data
Q = 20 C = 2 x 10-5 C
B = 5 x 10-4 T
v = 400 m/s
Problem : FL, jika  = 30 o
Jawab:
 Besarnya gaya Lorentz yang dialami muatan listrik :
FL= B q v sin 
= 5 x 10-4  2 x 10-5  400 sin 30o
= 2 x 10-6 N = 2 N

9 Inti atom bermuatan listrik 3,2 x 10 -19 C menerobos tegak lurus medan magnet homogen
5 x 10-9 T dengan kecepatan 400 m/s. Tentukan panjang jejari lintasannya, jika massa
inti tersebut sebesar 4 x 10 -27 kg !
Penyelesaian
Data
q = 3,2 x 10-19 C B = 5 x 10-9 T
v = 400 m/s
Problem : R, jika m = 4 x 10-27 kg
Jawab :
 Panjang jejari lintasan gerak inti atom :
B q 5 x 10 9  3,2 x 10 19
R= = = 0,4 m atau 40 cm
m 4 x 10 27

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 19


SULISTIYO
LATIHAN MANDIRI – 02
1. Sebuah kawat yang panjangnya 20 cm berada tegak lurus di dalam medan magnetik.
Jika rapat fluks magnetiknya 0,1 tesla dan arus yang mengalir melalui kawat 30 A
tentukanlah gaya Lorentz yang dialami kawat
2. Tentukan besar dan arah gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah kawat yang
panjangnya 0,5 m dan dialiri arus 8 A pada saat ditempatkan dalam medan magnet
berkekuatan 0,2 tesla, jika kawat tersebut:
a). tegak lurus medan magnet
b). membentuk sudut 30o terhadap medan magnet
c). sejajar dengen medan magnet.
3. Sebuah proton (q = 1,6 x 10–19 C) bergerak
dengan kecepatan 3 x 10 5 m/s melalui suatu
medan magnetik yang serba sama dengan induksi
magnetik B = 0,2 T dalam arah sumbu z positif
seperti pada gambar. Jika proton bergerak pada
bidang x dan membuat sudut 300 terhadap sumbu
z positif, tentukan besar dan arah gaya Lorentz
yang bekerja pada proton
4. Sebuah elektron bergerak dalam medan magnet seragam berkekuatan 0,4 tesla.
Elektron bergerak dengan membentuk sudut 30o erhadap arah medan magnet. Jika
elektron tersebut menerima gaya sebesar 48 x 10 -14 N. Tentukan besar kecepatan
elektron tersebut !
5. Sebuah proton (m = 1,67 x 10 –27 kg, q = 1,6 x 10–19 C) memasuki suatu daerah medan
magnetik dengan kecepatan 10 6 m/s tegak lurus medan magnetik tersebut. Berapa
besar induksi magnetik dari medan magnetik itu bila jari jari lintasan proton 4 cm

5.7. PENERAPAN GAYA MAGNETIK


Penerapan gaya magnetik pada benda makroskopik atau benda-benda berukuran
besar, misalnya elektromotor, relay, interuptor dan sebagainya. Sedangkan pada
tingkatan atomik atau partikel-partikel berukuran sangat kecil, misalnya siklotron,
akselerator, betatron dan sebagainya. Beberapa penerapan gaya magnetik dapat kita
pahami melalui penjelasan berikut.

5.7.1. Elektromotor
Elekromotor adalah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi
gerak, seperti pompa air bertenaga listrik, kipas angin, motor penggerak CD-
Rom, stater mobil dan sebagainya. Semua peralatan tersebut memanfaatkan
gaya Lorentz menjadi torsi atau gerak berputar.
Gambar 5.7a, menunjukkan prinsip kerja
elektro-motor. Tenaga putar pada motor
diperoleh dari torsi pada kumparan, akibat gaya
Lorentz yang bekerja tegak lurus pada kalangan
kumparan. Untuk memperoleh gaya Lorentz
kumparan yang berada di dalam magnet dialiri
arus listrik yang bersumber dari batere. Karena
kalangan kumparan terus menerus berputar,
maka ujung-ujung kumparan dihubungkan pada
komutator sedangkan sikat karbon (arang)
berfungsi sebagai penghubung arus listri dari
Gambar 5.7-a Elektromotor
batere terhadap komutator.
BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 20
SULISTIYO

5.7.2. Siklotron
Dalam sikloron tidak diperlukan tegangan tinggi. Partikel-partikel bermuatan
listrik dipercepat, kemudian dilewatkan beberapa kali melalui medan listrik
bervoltase rendah. Gambar 5.7b, melukiskan suatu pemandangan dekat
siklotron dimana tampak sinar deuteron yang sedang lewat melalui ruangan
hampa di antara 2 kutub magnet dan diarahkan pada suatu target. Siklotron
tersbut pertama kali dikemukakan oleh Ernest O. Lawrence di Universitas
California pada tahun 1930. Siklotron pertama kali dibangun oleh Lawrence dan
M. Stanley Livngston pada tahun 1932. Siklotron ini menghasilkan energi
proton 1,2 MeV yang digunakan untuk mengamati pemecahan inti atom Lithium
dan target lainnya. Pengembangan selanjutnya di laboratorium Universitas
California dan pusat penyelidikan lainnya telah menghasilkan siklotron lainnya
dengan intesitas lebih tinggi. Mesin-mesin seperti ini telah menjadi harapan
besar dalam usaha pengembangan riset nuklir di masa depan.

Gambar 5.7-b Gambar 5.7-c,


Siklotron merupakan alat Betatron
untuk memecah inti atom

5.7.3. Betatron
Gambar 5.7c, menunjukkan alat yang diberi nama betatron, yaitu merupakan
alat untuk mempercepat partikel hingga mampu mendapatkan arus elektron
berenergi tinggi dengan induksi magnetik. “Betatron” berasal dari kata partikel
beta, suatu nama yang berkenaan dengan elektron yang dipancarkan dalam
bentuk cahaya.
Betaron didasarkan atas prinsip seperti transformator listrik yang menggunakan
arus bolak-balik pada suatu kumparan utama dan menggerakkan arus yang
sama dengan voltase yang lebih tinggi atau lebih rendah dalam kumparan
kedua. Dalam betatron medan magnet yang berubah-ubah digunakan
mengakselerasikan elektron sekitar daerah orbitnya. Betatron pertama
dibangun oleh Donald W. Kerst di Universitas Illionois pada tahun 1940.

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 21


SULISTIYO

A. Pilihlah satu jawaban yang paling kamu anggap benar !


1. Sebuah kawat lurus panjang dialiri oleh Besar arus masing-masing adalah 6 A
arus listrik I sehingga menimbulkan dan 3 A (lihat gambar).Medan magnet
induksi magnetik B di sekitar kawat yang ditimbulkan arus tersebut bernilai
tersebut. Grafik hubungan antara B nol pada jarak ... dari kawat R
dengan jarak a terhadap kawat untuk a. 2,53 cm d. 7,01 cm
nilai I yang konstan adalah . . . . b. 4,11 cm e. 8,25 cm
c. 6,67 cm
a. B d. B
4. Arah medan magnet yang timbul, jika
sebuah kawat dialiri arus listrik
bergantung pada . . . .
a a a. kuat arus listrik
b. B e. B b. Jarak terhadap kawat
c. Arah arus listrik
d. panjang kawat
e. penampang kawat
a a
c. B 5. Dua kawat lurus sejajar,
I1 I2 kawat pertama dialiri
d
 3d arus I = 2 ampere ke
P atas seperti pada
4 4
a gambar.
2. Sebuah penghantar yang dialiri oleh Agar induksi magnetik di titik P sama
arus listrik I menimbulkan induksi dengan nol, maka arus yang mengalir
magnetik B pada suatu titik yang pada kawat kedua adalah ....
berjarak a dari penghantar seperti 2
tampak pada gambar berikut. a. 6 A ke atas d. A ke bawah
3
I 3
b. 6 A ke bawah e. A ke atas
χ 2
a
B c. 2 A ke atas
3
Jika kuat arusnya diperbesar menjadi
2I, dan jarak dari penghantar menjadi 6. Dua kawat yang lurus dan panjang
3a, maka induksi magnetiknya men- terpisah pada jarak 2a. Kedua kawat
jadi.... dialiri arus yang sama besar dengan
2 arah yang berlawanan. Induksi
a. B d. 3 B magnetik di tengah-tengah antara
3 kedua kawat adalah B. Induksi magnetik
b. 3 B e. 6 B di titik yang berjarak a dari kawat
2 pertama dan berjarak 3a dari kawat
c. 2 B kedua adalah ....
3. Dua kawat ber- a. 0 d. 2 B
arus listrik (kawat b. 1 B e. 3 B
R dan S) yang 3
terpisah sejauh 10 c. 1 B
cm dialiri arus 2
listrik dengan arah 7. Segitiga ABC sama kaki dan siku-siku di
yang sama. titik C. Arus listrik mengalir pada titik A
dan B secara tegak lurus pada bidang

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 22


SULISTIYO
gambar sesuai dengan tanda  dan
χ
dengan IA = IB = 5 A.

Besar kuat arus yang mengalir pada


Tentukanlah besar induksi magnetik di kawat tersebut adalah ....
titik C bila AC = BC = 2 cm dan ,o = 4 a. 30 A d. 60 A
x 10–7 Wb/A.m. b. 45 A e. 65 A
a. 10–4 T d. 52 x 10–9 T c. 50 A
b. 52 x 10 T –5
e. 5 x 10–9 T 11. Sebuah kawat yang berbentuk lingkaran
c. 5 x 10 T –5 terdiri atas 20 lilitan. Jari jari lingkaran =
8. Tiga potong kawat diletakkan horizontal. 10 cm. Agar induksi magnetik di pusat
Ketiganya saling menyinggung lingkaran sama dengan 4 x 10–3 T,
sehingga terbentuk segitiga sama sisi besar arus listrik yang mengalir
seperti tampak pada gambar berikut. haruslah . . . .
a. 1 A d. 50 A
b. 5 A e. 100 A
c. 10 A
12. Sebuah lilitan kawat dalam kumparan
yang memiliki 20 lilitan dan jari-jari 10
cm membangkitkan medan magnet di
pusat lingkaran sebesar 8 x 10-6 W/m2.
Besar arus listrik yang mengalir dalam
lilitan kawat tersebut adalah ....
Titik P berada di pusat segitiga tersebut. a. 2 A d. 8 A
Bila kuat medan magnetik di P oleh b. 4 A e. 10 A
sebuah kawat saja adalah B, bagai- c. 6 A
mana kuat medan dan arah medan 13. Arus listrik meng-
magnetik di P oleh ketiga kawat di atas alir pada kawat
a. kuat medan B, dan arah ke atas tidak berhambatan
b. kuat medan 2B, dan arah ke atas seperti pada gbr.
c. kuat medan B, dan arah ke bawah
d. kuat medan 2B, dan arah ke bawah Jika jari-jari lingkaran adalah a, tentukan
e. kuat medan 3B, dan arah ke bawah besarnya induksi magnetik di titik pusat
9. Sebuah kawat melingkar dengan 20 lingkaran.
lilitan dialiri arus listrik 30 A. Jika jari-jari  0 .i
a. nol d.
lingkaran kawat tersebut 8 cm, induksi 4 .a
magnetik yang dibangkitkan di pusat  0 .i  0 .i
lilitan kawat tersebut adalah .... b. e.
2 .a 4a
a. 9,42 x 10–3 Wb/m2.
b. 4,71 x 10–3 Wb/m2.  0 .i
c.
c. 4,43 x 10–4 Wb/m2. 2a
d. 4,71 x 10–4 Wb/m2. 14. Besarnya induksi
e. 4,71 x 10–5 Wb/m2. magnetik di pusat
10. Kawat melingkar berarus listrik dengan lingkaran adalah
jari-jari lingkaran 15 cm membangkitkan (0 = 4 x 10–7
medan magnet di pusat lingkaran Wb/A.m;  = 3,14)
sebesar 8 x10-5 Wb/m2 (lihat gambar).
a. 2,14 x 10–5 T d. 7,28 x 10–5 T
b. 4,14 x 10–5 T e. 12,56 x 10–5 T

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 23


SULISTIYO
–5
c. 5,28 x 10 T a. 0.6 kali d. 1,2 kali
15. Arus listrik sebesar 2 A mengalir dalam b. 0,8 kali e. 1,6 kali
penghantar berbentuk lingkaran berjari c. 1 kali
jari 3 cm dan terletak pada bidang 21. Dalam solenoida panjang mengalir arus
horizontal. Titik P terletak pada sumbu yang tetap. Besar induksi magnetik di
lingkaran pada jarak 4 cm dari titik pusatnya adalah B. Jika solenoida
pusatnya. Jika dilihat dari P, arah arus direnggangkan sehingga panjangnya
itu sesuai dengan arah putaran jarum dua kali semula, induksi magnetik di titik
jam, maka besar dan arah induksi pusatnya menjadi . . . .
magnetik di titik P adalah ....
a. B d. B 2
a. 2,50 x 10–5 T ke atas 2
b. 3,01 x 10–7 T ke bawah B
c. 4,50 x 10–7 T ke bawah b. e. 2B
2
d. 3,14 x 10–7 T ke atas
c. B
e. 2,88 x 10–6 T ke bawah
22. Sebuah kawat lurus panjang terletak
16. Suatu solenoida yang panjangnya 2 m,
tepat pada poros panjang solenoida.
terdiri dari 800 lilitan, dan jari jari 2 cm
Medan magnetik pada solenoida
dialiri arus listrik sebesar 0,5 A.
diketahui 4 mT. Jika kawat lurus dialiri
Tentukan besar induksi magnetik di
arus 60 A, maka medan paduan pada
ujung solenoida
titik 3 mm dari poros solenoida adalah
a. 4 x 10–8 T d. 8 x 10–5 T
a. 4 mT d. 8 mT
b. 8 x 10–7 T e. 2 x 10–4 T
b. 4 2 mT e. 0 mT
c. 4 x 10–5 T
(Ebtanas '88) c. 4 3 mT
17. Sebuah solenoida mempunyai panjang 23. Toroida dengan jari-jari 5 cm terdiri dari
10 cm dan 400 lilitan, dialiri arus listrik 750 lilitan. Berapakah arus yang
4A. induksi magnetik yang terjadi pada mengalir pada toroida agar induksi
tengah solenoida adalah .... magnetik yang terjadi di dalam toroida
a. 1,5 x 10–2 T d. 2,6 x 10–2 T 1,8 x 10–3 T
b. 2 x 10–2 T e. 4 x 10–2 T a. 0,3 A d. 1,8 A
–2
c. 2,4 x 10 T b. 0,6 A e. 2,5 A
18. Sebuah solenoida mempunyai 1400 c. 1,0 A
lilitan dan panjang 60 cm. Induksi 24. Arus listrik sebesar 1,8 A mengalir pada
magnetik yang dibangkitkan di tengah sebuah toroida berjari-jari 60 cm. Jika di
solenoida tersebut adalah 2,8 x 10-3 sumbu toroida terdapat medan magnet
Wb/m2. Kuat arus yang mengalir pada sebesar 21 x 10-6 Wb/m2 jumlah lilitan
solenoida adalah .... yang terdapat pada toroid adalah ....
a. 0,25 A d. 0,80 A a. 25 lilitan d. 45 lilitan
b. 0,40 A e. 0,90 A b. 30 lilitan e. 70 lilitan
c. 0,75 A c. 35 lilitan
19. Sebuah solenoida mempunyai panjang 25. Seutas kawat berarus listrik dengan
20 cm dan terdiri dari 50 lilitan. Jika panjang 1 m ditempatkan dalam medan
induksi magnetik di tengah-tengah magnet yang induksinya 0,2 T. Jika arus
solenoida 2 x 10–4 T, maka kuat arus yang mengalir pada kawat sebesar 30
yang mengalir pada solenoida .... A, besar gava yang dialami kawat
a. 2 x 10–2 A d. 4 A tersebut adalah ....
b. 4 x 10–2 A e. 10 A a. 6 N d. 1,5 N
c. 2 A b. 4,5 N e. 0 N
20. Sebuah solenoida ditarik sehingga c. 3 N
panjangnya bertambah 4 cm. Jika
26. Gambar yang menunjukkan hubungan
panjang awal solenoida 16 cm, besar
arah arus listrik yang mengalir melalui
induksi magnetik yang dibangkitkan di
penghantar dalam medan magnet B dan
tengah solenoida relatif terhadap
gaya Lorentz F adalah ....
induksi magnetik awal adalah ....
BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 24
SULISTIYO
sehingga membentuk sudut  terhadap
vertikal. Besarnya sudut  adalah ...
a. 300 d. 530
0
b. 37 e. 600
0
c. 45
29. Dua kawat dengan panjang yang sama
yaitu 2 m terpisah sejauh 3 m. Jika
kawat dialiri arus sebesar 8 A, besar
gaya yang terjadi antara kedua kawat
adalah ....
a. 6,53 x 10–6 N d. 7,53 x 10–6 N
b. 9,03 x 10–6 N e. 17 x 10–6 N
c. 8,53 x 10–6 N
30. Suatu kawat horizontal AB yang
panjang terletak di atas meja. Kawat CD
sepanjang 30 cm terletak vertikal di atas
kawat AB dengan ujung C dan D bebas
27. Sepotong kawat penghantar yang
bergerak seperti tampak pada gambar
panjangnya l terletak dalam medan
berikut.
magnetik yang induksi magnetiknya B.
Kawat penghantar tersebut dialiri arus
listrik sebesar I dengan arah tegak lurus
dengan arah garis medan magnetik
sehingga kawat mengalami gaya F. Jika
panjang kawat diperpendek setengah Arus listrik yang mengalir melalui sistem
kali semula dan kuat arus diperbesar kawat adalah I = 50 A dengan arah
dua kali semula, tentukanlah besar gaya yang sesuai dengan notasi pada
yang dialami oleh kawat gambar. Jika kawat CD memiliki massa
a. 1 F d. 2F per satuan panjang 5 x 10–3 kg/m dan
4 kawat CD dalam keadaan seimbang,
b. 1 F e. 4F berapakah ketinggian h
2 a. 0,5 cm d. 2,5 cm
c. F b. 1 cm e. 5 cm
c. 2 cm
28. Sepotong logam penghantar yang 31. D C G Pada gambar tampak
panjangnya 0,2 m dan massanya 0,08 tiga kawat lurus, panjang,
kg digantungkan ke atap ruangan dan sejajar. Hitung gaya
melalui dua utas tali tanpa bobot yang dialami bagian
sehingga logam penghantar tergantung 3cm 5 cm kawat C sepanjang 25
horizontal seperti tampak pada gambar cm
berikut. 30A 10A 20 A
a. 0,7 mN ke kanan
b. 0,6 mN ke kiri
c. 0,3 mN ke kanan
d. 0,3 mN ke kiri
e. 0,5 mN ke kanan
32. Pada gambar di bawah tampak bahwa
kawat lurus pq sangat panjang dan
Di dalam ruangan terdapat medan dilalui arus listrik I1 = 10 A dan kawat
magnetik dari atap ke lantai dengan empat persegi panjang abcd dilalui arus
induksi magnetik B = 75 mT. Bila kuat I2 = 5 A.
arus yang mengalir I = 40 A, maka
logam penghantar akan menyimpang

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 25


SULISTIYO
listrik 10 A. Jika jarak partikel-kawat 5
cm, laju partikel 5 m/s dan 0 = 4 x 10–
7
Wb/A.m, maka gaya yang dialami
partikel adalah
a. 0 N d. 6 N
b. 2 N e. 8 N
c. 4 N
Resultan gaya yang dialami kawat 36. Sebuah elekton (me = 9 x 10–31 kg, dan
empat persegi panjang abcd adalah . . . q = 1,6 x 10–19 C) dari keadaan diam di
a. 20 N d. 180 N percepat oleh beda potensial 8 kV.
b. 60 N e. 220 N Elektron kemudian masuk dalam medan
magnet homogen B = 3 x 10 –3 tesla
c. 120 N
secara tegak lurus. Jari jari lintasan
220 (UMPTN '94)
elektron dalam medan magnet tersebut
33. Kawat A, B, dan C
adalah . . .
seperti tampak pada
a. 18 cm d. 12 cm
gambar berikut, masing
b. 16 cm e. 10 cm
-masing dialiri oleh arus
c. 14 cm
listrik yang sama besar
37. Dua buah partikel massanya m1 : m2 = 2
dengan arah keluar dari
: 1 dan muatannya q1 : q2 = 2 : 1. Kedua
bidang gambar (perhati-
partikel itu bergerak melingkar dalam
kan tanda  ). bidang yang tegak lurus medan
Besar gaya per satuan panjang yang magnetik homogen. Bila besar
dialami oleh kawat C adalah .... momentum kedua partikel itu sama,
μ .i 2 μ0 .i 2 maka perbandingan jari-jari orbit
a. 0 3 d. partikel-partikel itu r1 : r2 adalah
2a π.a
2 a. 4 : 1 d. 1 : 2
μ .i 2
b. 0 2 e. μ0 .i b. 2 : 1 e. 1 : 4
2a 2π.a c. 1 : 1
2
2μ0 .i 38. Sebuah zarah bermuatan listrik
c.
π.a bergerak dan masuk ke dalam medan
34. Sebuah partikel dengan muatan magnet sedemikian rupa sehingga
sebesar 1 C bergerak membentuk lintasannya berupa lingkaran dengan
sudut 300 ter-hadap medan magnet jari jari 10 cm. Jika zarah lain bergerak
homogen B = 10–4 tesla yang mempe- dengan laju 1,2 kali zarah pertama,
ngaruhinya. Kecepatan partikel tersebut maka jari-jari lingkarannya 20 cm. Ini
2000 m/s. Besar gaya Lorentz yang berarti bahwa perbandingan antara
dialaminya adalah .... massa per muatan zarah pertama
a. nol d. 10–7 N dengan zarah kedua adalah sebagai
b. 2 x 10 N –6
e. 10–8 N a. 3 : 5 d. 5 : 6
c. 4 x 10 N –6 b. 4 : 5 e. 5 : 4
35. Suatu partikel bermuatan 0,04 C c. 1 : 2
bergerak sejajar dengan kawat berarus

B. Kerjakan soal berikut dengan singkat, jelas, dan benar


1. Dua buah kawat penghantar lurus sejajar dialiri arus
listrik seperti tampak pada gambar. Tentukanlah letak
titik P yang induksi magnetiknya sama dengan nol

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 26


SULISTIYO
2. Dua buah kawat sejajar dialiri arus I1 = 0,9 A dan I2 = 1,6 A tegak lurus bidang datar
dengan arah yang sama. Jarak antara kedua kawat 5 cm. Jika sebuah titik P berada 3
cm dari kawat berarus I1 dan 4 cm dari kawat I2, maka besar induksi magnetik di titik P
adalah . . . .
3. Empat penghantar panjang yang sejajar dialiri arus listrik
yang sama besar I = 5 A. Titik pusat keempat kawat
membentuk bujur sangkar seperti tampak pada gambar.
Arah arus pada titik A dan B adalah masuk bidang kertas
(ditunjukkan oleh tanda χ , dan di titik C dan D keluar dari
bidang gambar (ditunjukkan oleh tanda  ). Tentukan besar
induksi magnetik di titik P yang terletak di pusat bujur
sangkar dan nyatakan arahnya

4. Titik A adalah pusat lingkaran yang jari-jarinya 2 cm.


Berapa besar induksi magnetik di titik A bila kuat arus
yang mengalir 40 A.

5. Dua buah konduktor berbentuk lingkaran dengan jari-


jari yang sama 10 cm dipasang berhadapan pada jarak
10 cm. Bila konduktor dialiri arus I = 20 A, tentukanlah
besar induksi magnetik total yang terjadi di titik P

6. Jika sebuah solenoida ditekan sehingga panjangnva berkurang 25% dan arus yang
mengalir ditingkatkan meniadi 1,5 kali, jelaskan pengaruhnya terhadap induksi magnetik
yang dibangkitkan di tengah solenoida tersebut !
7. Sebuah toroida berjari-jari 30 cm dialiri arus listrik sebesar 0,9 A. Jika induksi magnetik
di sumbu toroida 24 x 10–6 T, tentukanlah banyaknya lilitan toroida tersebut.
8. Kawat listrik yang sangat panjang membentang sepanjang khatulistiwa, sedangkan
medan magnet bumi mengarah horizontal dari selatan ke utara dengan induksi
magnetik B = 0,5 G (Ingat: 1 G (gauss) = 10 –4 T). Jika kawat listrik dialiri arus 500 A dari
barat ke timur, tentukan gaya magnet pada kawat sepanjang 1 km.
9. Sebuah siklotron digunakan untuk mempercepat proton hingga memiliki energi kinetik 5
MeV dalam suatu gerak melingkar. Medan magnet dalam siklotron yang tegak lurus
arah kecepatan proton memiliki induksi magnetik B = 2 T. Tentukan:
a). jari-jari lintasan
b). frekuensi gerak melingkar proton (frekuensi ini dinamakan juga frekuensi siklotron)
10. Pada gambar tampak bahwa partikel bermuatan q
bergerah dalam medan listrik (E = 50 kV/m) dan
medan magnet (B = 0,2T). Berapakah besar kecepatan
partikel agar tidak mengalami pembelokan? (alat ini
dinamakan velocity selector).

BAHAN AJAR FISIKA XII-MASA Covid-19 27

Anda mungkin juga menyukai