Anda di halaman 1dari 15

Nama : Shintia Ayu Alhadina

Nim : 20036027

Dosen Mata Kuliah : Edi Nasra,S.Si.,M.Si

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
ABSTRAK METODE HASIL DAN
PENDAHULUAN KESIMPULAN
PENELITIAN PEMBAHASAN

ABSTRAK
1

preparasi sampel
Lidah buaya merupakan tanaman dari kelompok

2
Liliaceae. Aloe Barbadensis mengandung
metabolit sekunder yang berfungsi sebagai pelindung
tanaman terhadap hama dan penyakit. ekstraksi maserasi dengan etanol
Pengelompokan metabolit sekunder dikenal dengan 70%,dan uji fitokimia flavonoid
istilah penapisan fitokimia. Analisis
kromatografi lapis tipis (KLT) diperlukan untuk
mengisolasi dan mengidentifikasi komponen
uji KLT dengan kuersetin sebagai
3 metabolit sekunder.
pembanding
METODE HASIL DAN
ABSTRAK PENDAHULUAN KESIMPULAN
PENELITIAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN
1

Lidah buaya kaya vitamin dan Penelitian identifikasi


mineral. Kandungan mineral metabolit sekunder

2
berupa kalsium, kandungan ekstrak Aloe
potassium, sodium dan 1 2 vera
magnesium. Kandungan vitamin mendapatkan kandungan
berupa vitamin B1, B2, B6, antrakuinon, tanin,
C, E dan asam folat. Aloe vera flavonoid, terpenoid,
terdiri dari gugus gula glukosa, saponin.
manosa, enzim lipase, Bioaktifitas senyawa
dan asam amino lisin, teonin dan metabolit sekunder
valin. 4 3 berfungsi sebagai
antiseptik, antibiotik dan

3
antioksidan. Dewi dkk,
Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin menyatakan bahwa ekstrak
melakukan analisis zat kuersetin yang n-heksan Aloe vera
terdapat pada ekstrak etanol Aloe mengandung
vera dengan teknik Kromatografi Lapis kuersetin.
Tipis
METODE HASIL DAN
ABSTRAK PENDAHULUAN KESIMPULAN
PENELITIAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN
1
1 Pembuatan Simplisia

2 2 Uji Skrining Senyawa Fitokimia Flavonoid

3 Uji KLT

3
Data dari hasil penelitian ini dianalisis secara kualitatif
METODE HASIL DAN
ABSTRAK PENDAHULUAN KESIMPULAN
PENELITIAN PEMBAHASAN

HASIL DAN
1 PEMBAHASAN
Prinsip Metode Maserasi
Prinsip metode maserasi dengan
Tujuan Ekstraksi Maserasi 1 cara merendam serbuk simplisia
dalam

2
Untuk menjaga senyawa aktif tidak
2 pelarut yang sesuai selama
tahan panas dari kerusakan selama beberapa hari pada temperatur
proses kamar terlindung dari
ekstraksi. Maserasi merupakan cahaya. Pelarut masuk ke dalam sel
metode sederhana dan paling tanaman melewati dinding sel.
banyak digunakan untuk Kemudian isi sel
simplisia halus. akan larut karena adanya
perbedaan konsentrasi antara
larutan di dalam sel dengan diluar
sel dengan proses difusi. Larutan

3 konsentrasi tinggi terdesak keluar


diganti oleh
pelarut dengan konsentrasi rendah.
METODE HASIL DAN
ABSTRAK PENDAHULUAN KESIMPULAN
PENELITIAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN


1

1 2 3

2
Pada penelitian ini Hasil maserasi dan Hasil akhir
pembuatan ekstrak ekstraksi dengan dari tahap ekstraksi
Aloe vera teknik maserasi Aloe vera
Barbadensis selama 3x24 barbadensis Miller
menggunakan jam dengan 3 kali adalah berupa
pelarut etanol 70%. penyaringan randemen 2,048%.
menghasilkan
ekstrak lidah Aloe
Vera Barbadensis
Miller berwarna

3 coklat tua
ABSTRAK METODE HASIL DAN
PENDAHULUAN KESIMPULAN
PENELITIAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN


1
Tabel 1. Hasil Maserasi Simplisia Aloe vera barbadensis 1 Uji skrining fitokimia ditujukan untuk
mengetahui kandungan senyawa/
Miller golongan senyawa dalam suatu tanaman
atau ekstrak tanaman.
Sampel Pelarut Maserat Warna Rendemen
Langkah pertama
2 252 gr
2
123 gr 2300 mL Coklat Tua 2,048 % dalam melakukan skrining fitokimia adalah
pembuatan ekstrak kemudian dilakukan
penelitian golongan kandungan dengan
cara reaksi warna atau reaksi 46 endapan.
3 Hasil skrining fitokima memperlihatkan bahwa
Aloe vera barbadensis Miller
mengandung senyawa flavonoid dan
diperlukan uji lanjutan jenis kandungan
flavonoid yang terdapat pada Aloe vera.

3
METODE HASIL DAN
ABSTRAK PENDAHULUAN KESIMPULAN
PENELITIAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN


1
Uji skrining senyawa flavonoid dilakukan
dengan cara menggunakan pereaksi 1
Wilstater/ Sianidin.
Tabel 2 .Hasil Uji Fitokima Aloe vera barbadensis Miller
Tujuan
2
2
penambahan logam Mg dan HCl adalah Hasil
untuk mereduksi inti benzopiron yang Senyawa Pereaksi pengamatan Kesimpulan
terdapat dalam struktur flavonoid
sehingga terbentuk garam flavilium Mg +
Flavonoid HCL Terbentuknya positif
berwarna
merah atau jingga. Ekstrak lidah buaya Pekat warna Kuning
positif mengandung flavonoid ditandai
dengan terbentuknya warna kuning atau
merah hingga jingga.

3
Penelitian
ABSTRAK Kerangka Pikir Hipotesis Penelitian Text here
Terdahulu

HASIL DAN PEMBAHASAN


1

Analisis KLT dilakukan pada ekstrak etanol Fase gerak KLT menggunakan 3 jenis eluen sebagai
lidah buaya untuk mengetahui perbandingan yaitu
gambaran kandungan kimia yang terdapat Metanol Aquadest, Butanol Asam Asetat Glasial
dari ekstrak tersebut berdasarkan Aquadest, dan Kloroform Metanol

2 kromatogram yang khas. Aquadest yang bersifat sangat polar karena


mengandung air.

Fase diam yang digunakan Jenis Eluen


ialah plat silika gel yang campuan n-butanol:asam asetat:air (BAA) dengan
bersifat perbandingan 4:1:5 mampu

3
polar. memberikan pemisahan terbaik. Eluen BAA bersifat
sangat polar sehingga bisa
memisahkan senyawa flavonoid yang juga bersifat
polar.
METODE HASIL DAN
ABSTRAK PENDAHULUAN KESIMPULAN
PENELITIAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN


1

KLT dengan Eluen


Metanol:Aquadest

2 Terlihat KLT yang disemprotkan penapak noda sitroborat. Bagian A


adalah KLT yang dilihat dengan sinar UV 365 nm, sedangkan bagian B
adalah KLT yang dilihat dengan sinar UV 245 nm. Analisa KLT dengan
methanol aquadest (6:4) menghasilkan 1 noda sampel dengan jarak noda
6,2 cm dan jarak eluen 8 cm dengan nilai Rf 0,775 serta noda kuersetin
dengan jarak noda 7,6 cm dan jarak eluen 8 cm dengan nilai Rf 0,95.

3
METODE HASIL DAN
ABSTRAK PENDAHULUAN KESIMPULAN
PENELITIAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN


1
KLT dengan Eluen BAA

1. bagian A terlihat KLT dengan penapak noda DPPH.


2. bagian B yaitu KLT dengan penapak noda FeCl3.
3. bagian C adalah KLT dengan sampel ekstrak Aloe vera yang dilihat dengan sinar UV 365 nm.

Analisa KLT dengan BAA (4:1:5) menghasilkan 1 noda sampel dengan jarak noda 2,2 cm dan jarak eluen

3 8 cm dengan nilai Rf 0,27 serta kuersetin menghasilkan jarak noda 7,3 cm dan jarak eluen 8 cm dengan nilai
Rf 0,91.
METODE HASIL DAN
ABSTRAK PENDAHULUAN KESIMPULAN
PENELITIAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN


1

Analisa KLT dengan kloroform Metanol Air (80:12:2) menghasilkan


tidak naik nya noda sampel dari titik ekstrak di totolkan, dan
kuersetin menghasilkan jarak noda 6,5 cm dan jarak eluen 8 cm
dengan nilai Rf 0,85.

2
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa dari 3 jenis eluen yang
digunakan dalam fase gerak belum di dapatkan nilai Rf yang sama
antara sampel lidah buaya dan juga pembanding kuersetin. Hal itu
disebabkan karena senyawa kuersetin merupakan senyawa
flavonoid yang memiliki sifat tidak larut air.
Hasil penelitian menunjukkan sampel mengeluarkan noda
berwarna kuning kecoklatan pada eluen metanol aquadest (6:4) dan
eluen BAA (4:1:5) yang menandakan sampel mengandung
1. Bagian A adalah KLT yang dilihat dengan flavonoid. Bercak berwarna kuning terlihat setelah penyemprotan
sinar UV 234 nm. eluen dengan pereaksi DPPH. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak

3
2. Bagian B memperlihatkan KLT yang etanol Aloe vera memiliki aktivitas penghambatan radikal bebas
disemprot penapak noda DPPH. dilihat dari bercak berwarna kuning yang telah dihasilkan.
3. Bagian C adalah KLT yang disemprotkan
penapak noda FeCl3.
HASIL DAN
ABSTRAK PENDAHULUAN MEODE PENELITIAN KESIMPUAN
PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN


1
Berdasarkan penelitian terdahulu kuersetin yang memiliki sifat semi polar,lebih
mudah di temukan pada pelarut semi polar dan juga pelarut non polar. Kuersetin
memiliki sifat kelarutan rendah dalam air dan lebih larut pada senyawa alkohol dan
pelarut organik.

2
Penggunaan etanol 70% sebagai pelarut ekstrak lidah buaya
menyebabkan kuersetin sulit ditemukan pada uji KLT, karena
penggunaan pelarut etanol dengan konsentrasi yang lebih
rendah menghasilkan kadar kuersetin yang lebih
rendah.

Pada penelitian ini belum didapatkan bercak noda


3 kuersetin pada ekstrak Aloe vera barbadensis
Miller karena penggunaan pelarut polar yang tidak
secara maksimal dapat menarik kuersetin pada
lidah buaya hingga dapat ditemukan pada uji KLT.
METODE HASIL DAN
ABSTRAK PENDAHULUAN KESIMPULAN
PENELITIAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN
1
Berdasarkan hasil penelitian tentang uji kuersetin pada ekstrak etanol lidah buaya Aloe Vera Barbadensis dengan
metode KLT, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol lidah buaya positif mengandung senyawa flavonoid yang
dibuktikan dengan uji skrinning fitokimia namun senyawa kuersetin pada ekstrak lidah buaya belum ditemukan dengan
pelarut polar pada uji KLT.

3
REFERENSI JURNAL :
Nadia Purnama Dewi, A. T. V. A. O., 2022. UJI KUERSETIN PADA EKSTRAK ETANOL LIDAH BUAYA (ALOE
VERA BARBADENSIS) DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS. Nusantara Hasana Journal, 11
April,Vol 1(E-ISSN : 2798-1428), pp. 59-69.

Anda mungkin juga menyukai