Proses Pelaksanaan
Pelaksanaan pengecoran terlebih dahulu concrete pump di setel pada tempat yang tepat sehingga
menjangkau bagian area yang akan di cor. Pada saat molen pertama datang terlebih dahulu beto
dituangkan ke dalam arko untuk dilakukan pengujian test slump pada beton dengan
menggunakan peralatan seperti : kerucut slump test, plat baja, penumbuk, dan sekop kecil hasil
test slump yang didapat adalah 8 cm dengan acuan perencanaan 10+2 cm selanjutnya dibuatkan
benda uji 3 buah yaitu berupa benda uji silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk
pemadatan beton benda uji menggunakan perojok uji slump test dan palu karet. Sebelum
pengecoran dimulai dilakukan penuangan zat adiktif pada beton lama yaitu adibon sebagai zat
untuk merekatkan beton lama dengan beton baru. Pengecoran dimulai pada grid (7;D-1;D-1;B-
7;B-7;D). Saat pengecoran berlangsung dilakukan penambahan air dengan menggunkan selang
pada saat molen mengalirkan beton ke bak penampungan beton pada concrete pump. Pengecoran
dilakukan dengan mempertimbangkan 2 keadaan yaitu untuk grid (7;D-1;D-1) dicor secara
penuh karena memiliki ketinggian yang rendah dari dinding yang lainnya sedangkan untuk grid
(1;B-7;B-7;D) dicor secara bertahap dengan menyisakan ruang ±100 cm dari muka atas hal ini
bertujuan untuk mencegah dinding beton melendut akibat beban beton. Selama proses
pengecoran ada beberapa bagian dari dinding beton yang tidak terisi penuh oleh beton maka dari
itu diperlukan ember untuk mengisi beton dan juga cetok untuk mendatarkan permukan atas
dinding. Selama proses pengecoran juga dilakukan penambahan perkuatan dengan menggunakan
kayu usuk 4x6 yang dikerjakan oleh 3 orang. Pada akhir pengecoran ternyata terjadi kekurangan
beton sehingga pada grid (6;B-7;D) sedalam ±100 cm dari muka atas belum dilakukan
pengecoran.
Proses Pelaksanaan
Sebelum pemasangan begisting dilakukan langkah awal yang dilakukan adalah membuat
dudukan bawah begisting yang terbuat dari kayu usuk 4/6 dimana dudukan tersebut terletak pada
samping dinding beton awal yang sudah dicor. Pemasangan dudukan tersebut terletak pada
tengah-tengah dinding beton awal, untuk menyesuaikan posisi dengan dinding beton pada sisi
yang lain maka digunakan selang sebagai acuan kedataran dan dibuatkan garis sebagai acuan
untuk batas dudukan bawah begisting. Selanjutnya begisting dinding beton didirikan dan
diletakkan di atas dudukan bawah begisting (kayu usuk 4/6). Begisting yang sudah berdiri
dengan benar kemudian diikat dengan kawat bendrat antara begisting dan pembesiannya.
Begisting itu kemudian dikunci pada bagian bawahnya dengan menggunakan kayu usuk serta
bagian tengah begisting dipasang kayu usuk secara vertikal. Apabila pemasangan kayu usuk
vertikal sudah dipasang kemudian dipasang pengunci dari kayu usuk secara horizontal kira-kira
1/4 dari tinggi dinding beton. Apabila menemukan kolom maka ujung tepi begisting beton
dipasang multiplek sebagai begisting kolom.
Proses Pelaksanaan
Sebelum pemasangan begisting dilakukan langkah awal yang dilakukan adalah membuat
dudukan bawah begisting yang terbuat dari kayu usuk 4/6 dimana dudukan tersebut terletak pada
samping dinding beton awal yang sudah dicor. Pemasangan dudukan tersebut terletak pada
tengah-tengah dinding beton awal, untuk menyesuaikan posisi dengan dinding beton pada sisi
yang lain maka digunakan selang sebagai acuan kedataran dan dibuatkan garis sebagai acuan
untuk batas dudukan bawah begisting. Selanjutnya begisting dinding beton didirikan dan
diletakkan di atas dudukan bawah begisting (kayu usuk 4/6). Begisting yang sudah berdiri
dengan benar kemudian diikat dengan kawat bendrat antara begisting dan pembesiannya.
Begisting itu kemudian dikunci pada bagian bawahnya dengan menggunakan kayu usuk serta
bagian tengah begisting dipasang kayu usuk secara vertikal. Apabila pemasangan kayu usuk
vertikal sudah dipasang kemudian dipasang pengunci dari kayu usuk secara horizontal kira-kira
1/4 dari tinggi dinding beton. Apabila menemukan kolom maka ujung tepi begisting beton
dipasang multiplek sebagai begisting kolom.
Proses Pelaksanaan
Sebelum pemasangan begisting dilakukan langkah awal yang dilakukan adalah membuat
dudukan bawah begisting yang terbuat dari kayu usuk 4/6 dimana dudukan tersebut terletak pada
samping dinding beton awal yang sudah dicor. Pemasangan dudukan tersebut terletak pada
tengah-tengah dinding beton awal, untuk menyesuaikan posisi dengan dinding beton pada sisi
yang lain maka digunakan selang sebagai acuan kedataran dan dibuatkan garis sebagai acuan
untuk batas dudukan bawah begisting. Selanjutnya begisting dinding beton didirikan dan
diletakkan di atas dudukan bawah begisting (kayu usuk 4/6). Begisting yang sudah berdiri
dengan benar kemudian diikat dengan kawat bendrat antara begisting dan pembesiannya.
Begisting itu kemudian dikunci pada bagian bawahnya dengan menggunakan kayu usuk serta
bagian tengah begisting dipasang kayu usuk secara vertikal. Apabila pemasangan kayu usuk
vertikal sudah dipasang kemudian dipasang pengunci dari kayu usuk secara horizontal kira-kira
1/4 dari tinggi dinding beton. Apabila menemukan kolom maka ujung tepi begisting beton
dipasang multiplek sebagai begisting kolom.
Proses Pelaksanaan
Pembuatan begel terlebih dahulu dilakukan pemotongan besi dengan mengukur kebutuhan begel
selanjutnya bergel yang pertama dipotong kemudian dijadikan acuan untuk memotong besi yang
berikutnya. Selanjutnya begel yang dipotong kemudian dibengkokkan dengan piser pada tempat
pembengkokan.
Langkah awal yang dilakukan dalam pemasangan pengaku adalah memasang patok-patok kayu
dengan menancapkan patok tersebut ke dalam tanah. Kemudian memasang balok melintang dari
patok yang sudah dibuat. Dari balok yang sudah dipasang maka pasang balok arah sisi miring
yang menopang langsung ke bekisting. Selanjutnya ukur kedataran begisting dengan
menempelkan waterpass pada begisting atur gerakan balok miring agar diperoleh ketegakannya.
Langkah terakhir konci posisi balok miring dengan cara mempaku ke balok melintang di dekat
patok.