Anda di halaman 1dari 18

TOKO H M E

ER N IS
M OD
POS a u lay, M.Si
Ha rm ona D
Dr. logi
S o sio
Prodi
SU
FISIP U
PAUL KARL FEYERABEND
Merupakan seorang yang sangat
concern terhadap pengkonstruksian
filsafat ilmu berdasarkan fakta sejarah
ilmu. Ia mengkritik pandangan yang
menganggap metode, aliran atau
sistem tertentu saja yang benar.

Ia menyatakan metode ilmiah bukan


satu – satunya ukuran kebenaran,
termasuk apa yang dikembangkan ilmu
pengetahuan modern, tapi hanya
merupakan salah satu dari berbagai
cara atau upaya untuk mengungkapkan
kebenaran.
PAUL KARL FEYERABEND

Ia mengembangkan konsep Anarkisme Epistemologis dia


menyamakan konsep ini dengan anarkisme teoritis. Ia
menyatakan sakitnya epistemologis dan obatnya adalah
anarkisme.

Langkah pertama Feyerabend dilakukan dengan


mengajukan suatu prosedur kontra – induksi (counter –
induction), yaitu sebagai standar kritik dari luar yang
sangat diperlukan oleh ilmu pengetahuan sendiri.
PAUL KARL FEYERABEND

Sebagai ganti atas metode,


Feyerabend mengajukan dua prinsip yaitu :
q Prinsip Pengembangbiakan
q Prinsip apa saja boleh (Anything goes)
PAUL KARL FEYERABEND

Prinsip Pengembangbiakan
Prinsip ini bukan aturan metodologis, ia justru mengatakan
bahwa kemajuan ilmu pengetahuan tidak dapat dicapai
dengan mengikuti teori tunggal, aturan atau metode
apapun, melainkan dengan membiarkan teori – teori yang
beraneka ragam dan berbeda satu sama lain berkembang
sendiri – sendiri. Dengan demikian ia tdk dk menolak
metode tetapi menolak hegemoni metode atas metode
lain.
PAUL KARL FEYERABEND

Prinsip apa saja boleh (Anything goes)


Prinsip ini berarti membiarkan segala sesuatu berlangsung
tanpa banyak aturan, dengan ini ia hendak mengatakan
bahwa semua metode, termasuk yang paling jelas sekalipun
pasti mempunyai keterbatasan. Sehingga tdk seharusnya
dipaksakan untuk menyelidiki semua objek. Ia adalah prinsip
sejalan dengan kebebasan individu. Menurut prinsip ini setiap
orang boleh mengikuti kecenderungannya sebagai usaha
kritis sehingga mencapai tingkat pengungkapan dan
kesadaran yang lebih tinggi.
PAUL KARL FEYERABEND

Para ilmuwan menggangap ilmu pengetahuan lebih unggul disebabkan dua hal :

Ø Karena ilmu pengetahuan dianggap mempunyai metode yang akurat untuk


memperoleh hasil
Ø Karena ada hasil- hasil yang dapat diajukan sebagai bukti keunggulan ilmu
pengetahuan.

Feyerabend menolak kedua anggapan ini, karenya baginya ilmu pengetahuan


tidaklah mengunguli bidang – bidang pengetahuan lainnya. Kalaupun sekarang
ilmu pengetahuan lebih unggul, bukan karena dua hal tersebut, akan tetapi lebih
disebabkan oleh propaganda para ilmuwan dan adanya tolak ukur institusional
yang diberi wewenang untuk memutuskannya.
PAUL KARL FEYERABEND

Kalau zaman sebelum pencerahan ada semboyan diluar


gereja tdk ada keselamatan) di zaman modern diadopsi
ilmuwan dengan semboyan extra scientiam nulla salus
(diluar ilmu pengetahuan tidak ada kebenaran)

Feyerabend menegaskan bahwa ilmu pengetahuan hanya


merupakan salah satu jalan, salah satu ideologi dari
sekian banyak ideologi yang ada di dalam masyarakat.
Dengan demikian tdk selayaknya kita mengungul –
ungulkan ilmu pengetahuan sebagai satu – satunya yang
paling unggul dan paling menentukan kehidupan
masyarakat.
PAUL KARL FEYERABEND

q Epistemologi Cartesian telah melahirkan


keangkuhan epistemologis bahwa realitas
dapat ditaklukkan melalui pendefenisian.

q Pendeknya postmodernisme menolak segala


bentuk kemapanan.
Muntansyir (2002) menyatakan bahwa postmodernisme pada
dasarnya merupakan sebuah gerakan intelektual yang berusaha
mencari kesatuan menuju kemajemukan, dengan inti pemikiran

Modernisme Posmodernisme
Sentralisasi Desentralisasi

Konstruksi Dekonstruksi

Kultur Subkultur

Hermeneutik Nihilisme

Hirarkhi Anarkhi

Agama Sekte

Legitimasi Delegitimasi
PAUL KARL FEYERABEND

Bertolak dari pandangan dasar Feyerabend


diatas, maka pengembangan ilmu – ilmu
kemanusiaan (geisteswissenschaft) misalnya,
tidak boleh terjebak pada penggunaan metode
ilmu alam (naturwissenschaften) ansich, karena
ini hanya akan mendehumanisasikan manusia,
mensubordinasikan manusia pada taraf
infrahuman (bukan manusia).
PAUL KARL FEYERABEND
Gejala manusia adalah unik dengan tidak berhingga, sehingga
tidak dapat disejajarkan begitu saja dengan gejala alam yang
lain. Manusia adalah subjek bukan objek.

Manusia adalah roh, yang tidak dapat diobjektifkan secara


sewenang – wenang tanpa menghapuskan kerohaniannya.
Manusia adalah makhluk yang bukan hanya masuk dalam
kategori alam tetapi juga hidup.

Manusia hidup dengan pengalaman – pengalamannya, ide –


idenya, nilai – nilainya, imajinasi- imajinasinya dan harapan –
harapannya. Penggunaan metode ilmu alam pada gejala
manusia, akan menghapuskan keunikan, subyektivitas dan
kerohanian manusia.
PAUL KARL FEYERABEND

Kesimpulan pemikiran Feyerabend yaitu :

1. Pemikiran dia tentag anarkisme epistemologis dilatar


belakangi setting sosial historis dan sosio kultural
dominasi paradigma positivistik yang melihat bahwa
sesuatu yang ilmiah adalah yang dapat diverifikasi
melalui observasi dan eksprerimen di laboratorium
sehingga memiliki kebenaran yang tidak
tergoyahkan. Semua yang ada diluar itu tdk ilmiah.
PAUL KARL FEYERABEND

2. Anarkisme epistemologis yang dimaksudkan oleh


Feyerabend adalah suatu gerakan protes teoritis
terhadap metode keilmuan yang dianggap mampu
mentotalisasi objek penelitian. Baginya setiap ilmu
pengetahuan terbentuk berdasarkan kemampuan
dan sejarahnya sendiri- sendiri, sehingga klaim
ilmiah pada ilmu tertentu hanya sebagai mitos yang
diideologisasikan, maka yang terpenting bukan mono
– metodologi tetapi pluri – metodologi
PAUL KARL FEYERABEND

3. Pemikiran Feyerabend tentang anarkisme


epistemologis, berimplikasi dalam pengembangan
ilmu bahwa seorang ilmuwan harus membebaskan
diri dari metode – metode yang telah ada. Karena
perkembangan ilmu pengetahuan sebenarnya terjadi
karena adanya kreativitas individual maka dari itu
anything goes, metode atau sistem apapun boleh
dipakai agar manusia terbebas dari tirani yang
memasung kreativitas tersebut.
Kritik postmodernisme terhadap
modernisme yaitu :
1. Modernisme gagal mewujudkan perbaikan –
perbaikan dramatis sebagaimana yang diinginkan
para pendukung fanatiknya
2. Ilmu pengetahuan modern tidak mampu melepaskan
diri dari kesewenang – wenangan dan
penyalahgunaan otoritas

3. Ada semacam kontradiksi antara teori dan fakta


dalam perkembangan ilmu – ilmu modern
Kritik postmodernisme terhadap
modernisme yaitu :
4. Ada semacam keyakinan bahwa ilmu pengetahuan modern
mampu memecahkan segala persoalan yang dihadapi
manusia dan lingkungannya, dan ternyata keyakinan itu
keliru manakala kelaparan, kemiskinan dan kerusakan
lingkungan terus terjadi menyertai perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi

5. Ilmu – ilmu modern kurang memperhatikan dimensi –


dimensi mistik dan metafisik eksistensi manusia karena
terlalu menekankan pada atribut fisik individu.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai