Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andre Bernadus Hasiolan Panjaitan

Nim : 190901041

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi : Sosiologi

Stambuk : 2019

Penjelasan
Judul Kajian Sosiologis tentang penerapan
pembelajaran berbasis literasi dan numerasi
sebagai komponen AKM (Assassemen Minimum
Kelas) studi kasus: SMP SWASTA ASSISI Medan
Masalah Penelitian Perkembangan zaman yang semakin maju
membuat segala hal menjadi lebih mudah dan
instan,seperti halnya ketika kita berkomunikasi
kepada orang lain yang berada jauh dengan kita
cukup berkomunikasi melalui media sosial dan
juga dalam mendapatkan informasi kita cukup
membuka sosial media seperti
Instagram,youtube,facebook dan lain sebagainya.
Untuk melakukan semua kegiatan tadi kita
memerlukan kemampuan menganalisis suatu
informasi bacaan yakni yang disebut sebagai
kemampuan literasi. Selain literasi kemampuan
lainnya yang kita butuhkan dalam menganalisis
data berupa data yang bersifat kuantitatif atau
data yang bersifat statistik,kemampuan ini
dinamakan dengan kemampuan
numerasi.Dengan memiliki kedua kemampuan
tadi kita dapat terhindar dari yang namanya
hoaks atau berita palsu yang sangat marak terjadi
pada zaman ini. Sebetulnya kemampuan literasi
dan numerasi sudah dipelajari mulai dari
Pendidikan tingkat dasar,menengah bahkan
hingga di perguruan tinggi namun karena
kurangngya perhatian terhadap budaya membaca
di sekolah membuat Mentri Pendidikan dan
Budaya Nadiem Makarim mulai menerapkan atau
memasukan budaya literasi dan numerasi
kedalam kurikulum yang ia buat disebut
Assessmen Kompetensi Minimum (AKM).Melalui
AKM ini diharapkan budaya literasi dan numerasi
pada siswa meningkat karena literasi dan
numerasi ini sangat berguna di kehidupan sehari-
hari terutama di masyarakat.
Kerangka Teori Teori modernisme dapat dideskripsikan
melalui jargon-jargon yang muncul pada era
filsafat modern seperti, kemajuan, rasionalitas,
dan kesadaran. Teori modernisme selalu
berorientasi pada kemajuan dan apapun yang
mendapat label kemajuan atau progres selalu
dianggap lebih baik. Sebagai contoh,
pembangunan infrastruktur sebagai proses
modernisasi cenderung dilihat sebagai periode
historis yang lebih baik dibanding sebelumnya.
Kondisi kekinian yang mengalami proses
pembaruan senantiasa berada dalam tahap
kemajuan. Teori modernisme percaya pada
perkembangan sejarah yang linier, dari primitif
menuju modern, dari keterbelakangan menuju
kemajuan. Pada poin ini, terdapat pengaruh
positivisme pada teori modernisme.
Modernisme membawa peradaban umat
manusia pada era modern yang saat ini sering
disebut oleh para ilmuwan sebagai era
’modernisme tingkat lanjut’, ’modernitas
sebagai projek yang belum kelar’, ’masyarakat
resiko’, dan lain sebagainya.
Metode Penelitian Metode Penelitian Kualitatif

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai