ABSTRACT
This study aims to obtain data empirically about the implementation of the School
Literacy Movement (SLM) program in elementary schools in Tangerang City and
Regency, Banten Indonesia. It discusses how far the SLM program has been
implemented and what obstacles have been experienced in implementing it in the
level of elementary schools. This type of research is a qualitative descriptive
research located at SDN Jurumudi 2, SDN Gempol Sari, SDN Sudimara Timur 5,
SDN Ciakar, dan SDS Mutiara Hati Tangerang. Subjects were principals, teachers
and students. The research instruments used are interview, observation and
documentation. The results of the study indicate that the implementation of the
SLM program in elementary schools in Kota and Kabupaten Tangerang is merely
at the habituation stage. Therefore, the implementation of the SLM program in
primary schools needs to be improved through comprehensive and sustainable
socialization and assistance in order to achieve the objectives of the SLM
program.
Keywords: school literacy, literacy movement, elementary school.
ASBTRAK
230
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
231
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
232
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
233
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
234
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
235
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
236
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
237
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
kata lain, model ini diterapkan untuk bukan hanya untuk membuktikan (to
membantu sekolah baik itu Kepala prove) namun juga untuk
Sekolah, guru, semua staf untuk meningkatkan (to impove) suatu
mendapatkan informasi evaluasi program atau kebijakan.Karena
(evaluative information) yang kegunaannya, model CIPP ini
sistematis mengenai: (1) Konteks dikategorikan sebagai model evaluasi
program GLS di SDN Kota dan yang bertujuan untuk meningkatkan
Kabupaten Tangerang, (2) Input program (improvement-oriented
program GLS di SDN Kota dan evaluation) (Mahmudi, 2011, p. 118).
Kabupaten Tangerang, (3) Proses Evaluasi dengan model CIPP
kegiatan GLS di SDN Kota dan ini dapat diterapkan diberbagai
Kabupaten Tangerang, dan (4) bidang, seperti Pendidikan,
Produk dari GLS di SDN Kota dan manajemen, perusahaan dan
Kabupaten Tangerang. Berdasarkan sebagainya serta dalam berbagai
paparan latar belakang, maka peneliti jenjang baik itu proyek, maupun
menganggap sangatlah penting untuk program maupun institusi. Dalam
melakukan penelitian tentang bidang Pendidikan, Stufflebeam
evaluasi implementasi Gerakan menggolongkan system Pendidikan
Literasi Sekolah khususnya pada atas 4 dimensi, yaitu Context, Input,
tingkat Pendidikan dasar di Processdan Product, sehingga model
Kabupatan dan Kota Tangerang. evaluasinya diberi nama CIPP model
Menurut Owen dalam yang merupakan singkatan keempat
Mahmudi Model evaluasi Context, dimensi tersebut. Keempat kata yang
Input, Process and Product (CIPP) disebutkan dalam singkatan CIPP
adalah suatu model yang tersebut merupakan sasaran
menggunakan pendekatan yang evaluasi, yang tidak lain adalah
berorientasi pada manajemen komponen dari proses sebuah
(management-oriented evaluation program kegiatan.(Widoyoko, 2016,
approach) atau disebut sebagai p. 181).
bentuk evaluasi manajemen program
(evaluation in program management) B. Metode Penelitian
(Mahmudi, 2011). Pada model CIPP Tujuan umum dari penelitian
ini, tujuan terpenting dari evaluasi ini adalah untuk mendeskripsikan
238
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
239
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
241
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
yang dapat disimpulkan karena siswa yang belum dapat dan lancar
kurangnya minat baca, dan membaca, keterbatasan bahan
bagaimana kegiatan GLS dapat bacaan atau referensi yang kurang
menunjang pembelajaran. pariatif serta di beberapa sekolah
Secara keseluruhan alasan tidak tersedianya sarana pendukung
yang melatar belakangi pelaksanaan program, seperti perpustakaan
GLS di sekolah tersebut karena sekolah, dan pojok baca disetiap
kurangnya minat baca siswa serta kelas. Hal ini jika secara berkala di
dibeberapa sekolah didapati siswa penuhi dengan menyesuaikan
yang belum dapat dan lancar kemampuan yang dimiliki sekolah
membaca, sehingga perlu untuk serta memanfaatkan sarana yang
membiasakan siswa belajar, tersedia, maka dimungkinkan akan
menumbuhkan dan meningkatkan dapat meminimalisir kendala
budaya serta kreatifitas membaca terlaksananya program.
dan menulis dalam program ini, Kebutuhan akan program ini
selain secara tidak langsung siswa didasarkan bahwa dengan literasi
dan guru dapat saling menggali dapat menambah variasi
informasi dari yang telah dibaca dan pembelajaran lebih interaktif, dan
ditulisnya. hanya dengan literasi lah dapat
Tujuan dilaksanakannya terpenuhinya. Target yang
program ini sebagaimana disampaikan oleh hampir semua
dikemukakan sumber informasi, sumber informasi, menyatakan
bahwa semua menginginkan untuk bahwa siswa dapat terbiasa, gemar
membiasakan siswa agar gemar membaca dan menulis, dapat
membaca dan menulis, meningkatkan dan membangun
meningkatkan aspek kognitif, afektif kebiasaan membaca serta
dan psikomotorik serta, agar siswa menghindari direct teaching. Strategi
rajin dan terus dapat terbiasa untuk lain yang mungkin bisa digunakan
membaca. adalah dengan menjadikan kegiatan
Kendala yang dihadapi literasi sebagai rutinitas yang
meskipun beragam, akan tetapi disertakan disetiap mata pelajaran
secara keseluruhan dapat yang diajarkan, sehingga secara tidak
dikemukakan bahwa masih adanya langsung akan dapat mempermudah
242
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
243
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
244
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
245
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
sarana yang tidak seimbang antara bacaan terdapat buku-buku terkait hal
ruang perpustakaan sekolah dengan tersebut. Tehnik membaca dan
jumlah siswa, atau dibeberapa menulis siswa jauh lebih baik, terlebih
sekolah ditemui bahwa 1 bertambahnya ilmu pengetahuan
perpustakaan sekolah di gunakan siswa setiap hari. Sehingga kerugian
oleh beberapa sekolah, karena dalam atau dampak buruk dari program
1 area terdiri dari 2 sekolah, dan literasi ini jelas tidak ada.
prasarana termasuk buku-buku Produk akhir yang telah dicapai
referensi dan buku penunjang siswa dari terlaksananya program ini,
lainnya. yakni siswa mampu membuat dan
menghasilkan karya, seperti : pantun,
4. Evaluasi Produk puisi, deklamasi, pidato, cerita
Capaian akhir dari evaluasi pendek, gambar cita-cita, membuat
produk yang ditemui berdasarkan rangkuman dari apa yang telah
data penelitian, bahwa secara dibaca siswa, pop book, buku jurnal,
keseluruhan sekolah menginginkan sikap yang mandiri dan kreatif,
dengan program literasi ini dapat kalender cerita, klipping, majalah
meningkatkan budaya membaca, dinding dan mahir bercerita.
keterampilan dan minat membaca
DAFTAR PUSTAKA
dan menulis siswa terus bertumbuh,
terbiasa mandiri dan kreatif, sehingga Abidin, Y. (2015). Pembelajaran
Multiliterasi. Bandung: Refika
pemahaman dan prestasi siswa
Aditama.
secara signifikan akan terus Abrar. (2012). Wajib Belajar 9 Tahun:
meningkat. Sejarah Kebijakan dalam
Bidang Pendidikan (1994-
2001). Jurnal Sejarah Lontar,
D. Kesimpulan 1.
Manfaat yang dirasakan dengan Alwasilah, A. C. (2012). Pokoknya
program literasi, sekolah didapati Rekayasa Literasi. Bandung:
PT. Kiblat Buku Utama.
siswa lebih semangat belajar, tidak
Annafiuta, D.S. (2017). Evaluasi
hanya terbatas pada membaca dan Program Literasi di SMP
menulis saja. Kecintaan terhadap Negeri 4 Surabaya. Program
tanah air terlihat pada siswa karena Manajemen Pendidikan Islam
Universitas Islam Negeri
dari beberapa referensi bahan Sunan Ampel Surabaya,
Skripsi, 2017, h.60-91.
246
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
247
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019
248