Anda di halaman 1dari 4

Konsep Dasar Logika

Definisi logika

Aristoteles mengatakan bahwa logika itu adalah pengetahuan atas dasar bukti.

sementara Irving copy menyebut bahwa logika adalah studi tentang metode dan prinsip yang
digunakan untuk membedakan penalaran yang benar dari yang salah maka bisa kita katakan bahwa
logika itu adalah tentang cara berpikir yang benar

ada tiga tindakan berpikir manusia yang pertama itu yang atau paling dasar adalah memahami atau
understanding pada tahap ini manusia hanya menyimpan informasi,menerima informasi dan hanya
untuk memahaminya saja yang kedua adalah charging atau menilai informasi itu tidak hanya
diterima ataupun dipahami saja tapi juga sudah dijudge atau dinilai Apakah informasi itu atau disini
proposisi itu benar atau salah kemudian paling tinggi informasi itu tidak hanya dipahami dan dinilai
tapi juga dinalar atau Reasoning sehingga disini ada proses untuk menilai semua informasi itu
apakah Shahih atau tidak shahih dan invalid atau tidak invalid belajar logika kita akan mempelajari
cara berpikir yang bukan sekadar memahami tapi juga menilai dan juga pernah logika itu berkaitan
dengan hubungan antar pernyataan di dalam konteks logika pernyataan ini disebut proposisi.

proposisi adalah hal yang diutarakan sebuah kalimat yang bisa diuji benar atau salahnya contoh
proposisi itu kampus USU memiliki banyak pohon dari sini kita bisa menilai apakah pernyataan ini
atau kalimat ini apakah benar atau salah ke kampus USU memiliki banyak pohon kita bisa cek ke
kampusnya Apakah Memang betul ada banyak pohon di sana atau tidak

Nah kita bisa lihat kalau ada banyak pohon berati dia benar sebaliknya Kalau tidak ada satupun
pohon disana maka kalimat itu salah tapi kalimat itu bisa kita nilai kebenarannya sehingga kita bisa
Sebutkan dia sebagai proposisi

sebaliknya contoh yang bukan proposisi adalah Misalkan dilarang masuk Apakah kamu lapar Ini
adalah kali contoh-contoh kalimat yang kita tidak bisa uji kebenaran atau kesalahannya Kenapa
karena dia tidak punya konten pemikiran tertentu berbeda dengan tadi kalimat yang pertama yaitu
kampus USU memiliki banyak pohon sementara kalimat yang berikutnya yaitu dilarang masuk atau
Apakah kamu lapar itu kita tidak bisa benar-benar tidak bisa uji kebenaran ataupun Apakah itu salah
Jadi disini sebuah proposisi itu adalah Kalimat yang bisa diuji benar atau salahnya maka kalimat-
kalimat seperti kalimat seru kalimat perintah dan kalimat tanya yang tidak bisa diuji kebenaran atau
kesalahannya tidak bisa kita sebut sebagai proposisi Maka nantinya kita tidak bisa menggunakan
kalimat-kalimat ini untuk menyusun satu buah logika

tadi kita sudah mengetahui tentang proposisi sekarang kita lanjut tentang premis kesimpulan dan
argumen yang berlogika itu berarti membuat sesuatu argumen. apasih argumen itu ? Argumen
adalah rangkaian penalaran dari premis dan kesimpulan sementara premis itu adalah proposisi yang
akan menjadi landasan penarikan kesimpulan dan kesimpulan adalah hasil penjabaran implikasi dari
premis-premis jadi proposisi yang tadi udah tidak bentuk yaitu kalimat yang bisa diuji kebenaran
atau kesalahannya itu bisa kita gunakan dalam menyusun sebuah argumen proposisi itu dalam
menyusun dalam sebuah sistem logika kemudian nanti kita sebut sebagai premis jadi dalam frame
ada beberapa premis yang kita susun kemudian nanti dari premis-premis itu kita jabarkan
implikasinya dan menghasilkan sebuah kesimpulan dari premis-premis yang menghasilkan
kesimpulan itulah yang kita sebut sebagai argumen dan proses dalam membuat sebuah argumen
itulah yang kita sebut sebagai logika.
contohnya tadi kalimatnya adalah setiap kampus memiliki pohon itu premis pertama dan kedua
USU adalah sebuah kampus Ini premis yang kedua maka dari premis pertama dan premis yang kedua
kita bisa simpulkan bahwa kampus USU pasti memiliki pohon proses menurunkan kesimpulan dari
premis-premis ini kita sebut sebagai proses inferensi jadi argumen itu adalah rangkaian proses
menurunkan premis-premis menjadi sebuah kesimpulan dan proses berlogika Artinya kita
menghasilkan satu argumen terus membedakan ada dua aspek dalam logika yaitu

logika formal dan demikian material dalam logika formal yang diselidiki adalah Apakah sebuah
argumen itu Shahih atau tidak sahih atau valid atau tidak invalid di sini argumen itu disebut valid
atau Shahih jika struktur dan alur inferensinya benar tanpa memperhatikan konten sementara itu
dalam logika material yang diselidiki adalah Apakah sebuah argumen itu benar argumen itu benar
jika premis-premis nya dan kesimpulannya sesuai dengan dunia empirik

semua yang berkaki empat adalah kucing

meja berkaki empat kita bisa tarik kesimpulan dari dua premis itu adalah meja adalah kucing Apakah
ini sebuah logika dalam logika formal Ini adalah sebuah lebih ke ini adalah valid Kenapa karena
memang dia sudah diturunkan sesuai dengan struktur dan alur inferensinya sementara itu contoh
logika material kita bisa lihat dari kalimat berikut premis satunya negara demokrasi memilih Presiden
melalui pemilu Premis keduanya Indonesia adalah negara demokrasi maka dari situ kita bisa
turunkan kesimpulan Indonesia memilih Presiden melalui pemilu ini sesuai dengan kenyataan jadi
tidak hanya alur dan inferensinya saja yang benar tetapi juga dia sesuai dengan dunia bedakan
dengan tadi yang pertama di lobby Tower Bang kalimat meja adalah kucing itu tidak sesuai dengan
kenyataan jadi situlah Letak perbedaan dari logika formal dan logika material dimana logika formal
itu hanya menghubungkan premis tanpa memperebut lebihkan eh empirik atau dunia kenyataan
yang sesungguhnya berargumen yang berisi dua premis dan satu kesimpulan ini disebut juga sebagai
silogisme biasanya premis pertama disebut premis Mayor yang kedua disebut premis minor jadi
silogisme itu bisa kita sebut sebagai sebuah proses penyimpulan ada beberapa bentuk berpikir
dalam logika disini kita hanya karr pelajari dua bentuk saja yaitu deduksi dan induksi kita mulai dari
berpikir secara deduksi-induksi to get berpikir dari umum ke khusus artinya adalah kita
menggunakan pengetahuan atau kriteria yang bersifat umum atau universal untuk mendapatkan
kesimpulan yang khusus atau partikular berpikir deduksi ini punya empat jenis berpikir yang pertama
Hai modus kita kenal dengan modus ponens rumusnya adalah jika x maka y kemudian premis
keduanya X maka Kesimpulannya adalah berarti y contohnya penis pertama jika partai politik korup
maka rakyat akan kecewa keduanya partai-partai politik itu korup maka kesimpulan yang bisa kita
turunkan dari dua premis itu adalah rakyat kecewa ingat bahwa jika x maka y sementara kondisinya
harus X bukan kami Apakah misalkan jika x marvey Apakah ia sudah tentu X sedikit sebulan itu
belum bentuk misalkan kita balik jika partai politik korup pakaian akan kecewa itu pertama premis
keduanya rakyat akan kecewa Apakah dari dari dua premis itu kita bisa turunkan kesimpulan bahwa
partai-partai politik korup belum tentu Kenapa karena anda Hai bukan hanya partai-partai politik
yang korup yang menentukan rakyat kecewa karena dalam hal ini yang mendeterminasi atau yang
menentukan X itu adalah yang menentukan sore ia itu adalah x yaitu modus ponens Land kedua
modus tollens itu punya punya rumus jika x maka y untuk beres pertama ternyata kedua adalah
bukan ini maka Remis maka dari situ Kesimpulannya adalah berarti bukan X dah langsung lihat
contohnya remeh-temeh jika rakyat sehat ekonomi akan membaik penis keduanya bukan Hei
ekonomi tidak membaik maka dari situ bisa kita simpulkan bahwa berarti bukan X berarti rakyat
tidak sehat ini menjadi semacam kebalikan dari modus yang pertama modus ponens xnxx jenis
berpikir ketiga adalah silogisme hipotesis ini semacam yang penalaran yang berjenjang jika x maka y
itu terutama jika y maka z dan itu peristiwa dari situ kita bisa simpulkan jika x-bata Z Contohnya
adalah jika terjadi hujan sungai akan meluap kepada pertama djika Sungai meluap akan terjadi banjir
nah ini premis yang kedua dari situ kita bisa simpulkan bahwa jika terjadi hujan maka akan terjadi
banjir itu adalah berpikir secara deduksi dengan jenis-jenis mengetes lele yang terakhir adalah
Edition psikologis disini rumusnya adalah x atau Y sementara itu premis berikutnya adalah bukan X
dari situ kita bisa simpulkan yaitu Tips jadi disini adalah ada Suatu kondisi memilih antara X atau Y
tarawih yang satu ke atau yang lain contohnya adalah uganda adalah negara demokrasi atau l Dari
sini Dari premis pertama ini terlihat kremis keduanya uganda bukan negara demokrasi Oleh karena
itu bisa disimpulkan bahwa uganda adalah negara otoriter sebaliknya kalau misalkan premis
keduanya adalah uganda bukan negara otoriter maka kita yang disemburkan adalah maka uganda
adalah negara demokrasi yaitu empat jenis berpikir secara deduksi berikutnya adalah cara berpikir
induksi yang merupakan kebalikan dari cara berpikir deduksi jika tadi berpikir deduksi itu adalah dari
umum ke khusus kita turunkan dari hal yang universal ke hal yang partikular dan Disini di balik ke
kepikir menggunakan pengetahuan atau kriteria yang bersifat khusus atau partikular untuk
dikumpulkan menjadi pengetahuan umum contohnya adalah kucing bertahan hidup karena makan
anjing bertahan hidup karena makan ayam bertahan hidup karena makan ini adalah premis-premis
yang kita susun dari yang bersih yang sifatnya adalah pengetahuan-pengetahuan yang bersifat
khusus dari situ kita bisa tarik kesimpulan bahwa semua hewan bisa berpikir bertahan hidup kalau
makan Nah ini adalah cara berpikir secara kita lanjut dalam aturan-aturan yang ada dalam menyusun
silogisme atau sistem penarikan kesimpulan dari ya yang pertama setiap term dalam argumen harus
sudah tersebar di Paris Fashion yang diingat bahwa term itu dalam proposisi itu bisa Kita bedakan
dari subjek dan predikat dan satu subjek itu disebut er satu predikat Nur tekan setiap negara
kepulauan memiliki pelabuhan Nah itu ada Toms setiap negara kepulauan ada terlabuhkan tadi kalau
bukan proposisi dia sama sekali tidak punya ternet premis pertama tadi adalah setiap negara
kepulauan memiliki pelabuhan premis kedua adalah Indonesia adalah negara kepulauan kita nggak
bisa menyimpulkan tiba-tiba uganda adalah negara yang memiliki pelabuhan kenapa Karena di
premis 1 dan berdoa Kita tidak sama sekali menyebut yang namanya negara uganda yang padat dan
kita cukup Indonesia dari sini artinya kesimpulan yang dihasilkan dari tidak sahih atau invalid Kenapa
karena tiba-tiba uganda yang muncul jadi sedalam menyusun sebuah silogisme harus diperhatikan
bahwa semua tanam yang ada di kesimpulan harus sudah tersebar di premis-premis yang ada aturan
yang kedua jika salah premis universal dan lainnya particular maka kesimpulan harus partikular
contohnya premis 1 yang bersifat universal setiap negara demokrasi memiliki KPU Komisi Pemilihan
Umum Lain Ikan sebuah proposisi yang bersifat universal sementara itu premis yang keduanya berisi
Indonesia adalah negara demokrasi dan sini dia bersifat partikular bersifat khusus spesifik karena dia
mengacu kepada suatu negara yaitu Indonesia maka kesimpulan yang harus dihasilkan adalah
bersifat partikular yaitu Indonesia memiliki tapi bukan universal Jadi kalau penisnya universal dan
partikular para kesimpulannya harus patuhi aturan yang kedua jika silogisme mengandung premis
positif dan negatif maka kesimpulannya harus dibentuk Oh ya kalimat contoh kalimat yang negatif
itu adalah semua partai politik tidak setuju omnibus Slow itu sebuah toko sebuah premis yang
negatif karena ada kalimat tidak setuju ada premis yang kedua itu partai Kejujuran adalah sebuah
partai politik maka yang harus disimpulkan adalah bersifat negatif juga itu partai kejujuran tidak
setuju episode sedih premisnya positif negatif atau negatif positif kesimpulannya harus negatif
aturan yang berikutnya adalah jika kedua premis negatif maka tidak bisa ditarik kesimpulan tidak
bisa disimpulkan misalkan premis pertama tidak ada situasi demokrasi yang setuju revisi rancangan
undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi premis berikutnya komunitas pencinta burung bukan
institusi demokrasi kedua premis bersifat negatif atau dari situ kita nggak bisa simpulkan Apakah kita
bisa simpulkan komunitas pencinta burung setuju revisi RUU KPK Kenapa karena dia bukan institusi
demokrasi ya belum tentu jadi dia dia tidak sakit karena habis ini kedua premisnya negatif ingat
bahwa turunnya tadi kalau kita nggak bisa menarik kesimpulan sifatnya masih masih kemungkinan-
kemungkinan dalam logika kita harus memastikan kesimpulan itu sebuah memberikan sebuah
kepastian jawaban yang pas aturan yang terakhir adalah jika kedua premis partikular juga nggak bisa
ditarik kesimpulan jadi salah setidaknya harus ada premis yang universal Ucapkan dua premis yang
partikular Soekarno memilih Soekarno adalah seorang Presiden penis berikutnya suka memiliki
banyak hewan peliharaan Apakah kita bisa simpulkan Presiden memiliki banyak hewan piaraan
belum tentu Kenapa karena yang diatas tadi adalah dua premis yang bersifat partikular jadi ingat
bahwa dalam aturannya dua premis yang bersifat partikular nggak bisa tercampur mencegah
sehingga akhirnya 9 apapun yang kita menjadi tidak sakit

Anda mungkin juga menyukai