Anda di halaman 1dari 4

TP 1

TP 2
slide 1 (judul)

slide 2
anatomi sistem integumen terdiri bukan hanya kulit saja melainkan ada beberapa macam
organ yang termasuk di dalamnya yaitu :
1.kulit
2. rambut
3. kuku
4. kelenjar (keringat,sebasea,mamamae)
namun pada topik tutorial kita minggu ini merupakan kulit.
kulit merupakan organ yang paling penting dalam tubuh manusia, yang fungsinya untuk
melindungi organ-organ di dalamnyaa. dan bagian-bagian anatomi kulit selanjutnya akan
saya jelaskan.

slide 3
Gambar tersebut merupakan anatomi dari kulit dan rambut.
1. rambut
2. pori2
4. gladula sebasea
5. folikel rambut
7. muskulus erector pilli
8. jaringan adiposa/ jaringan lemak
9. epidermis
13. arteri
14. vena
15. nervus / saraf

slide 4
pada kulit juga terdapat dua lapisan penting, yaitu epidermis dan dermis
di sini kita dapat lihat untuk gambar epidermis terlebih dahulu.
pada epidermis terdiri atas beberapa lapisan,yaitu :
1.stratum basale
2. stratum spinosum
3. stratum granulosum
4. stratum korneum
5. stratum lucidum (hanya terdapat pada lapisan kulit tebal)

slide 5
selanjutnya ini merupakan gambar dari dermis, yang terdiri dari 2 lapisan yaitu,
1. lapisan longgar (areolar)
2. lapisan padat (retikular)
Ketebalan dermis berbeda-beda 0,2 mm pada palpebra (bulu mata) ,4 mm pada bagian
palmar dan plantar
• Terdapat pembuluh kapiler, kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan ujung saraf (nerve
endings)
• Folikel rambut dan akar kuku tertanam di dermis
slide 6
selain epidermis dan dermis, terdapat juga hipodermis = jaringan subkutan
• Memisahkan integumen dari fascia profunda sekitar organ internal
• Berhubungan erat dengan dermis, tapi lebih kaya akan jaringan areolar dan jaringan
adiposa.
jaringan hipodermis 8% lebih tinggi di miliki oleh wanita, di bandingkan dengan pria.

TP 3
TP 4

5. Penerima rangsang

Dimana kulit merupakan organ yang sangat peka terhadap suatu rangsangan
sensorik karena pada kulit lapisan dermis terdapat kumpulan reseptor sensorik yang
bisa menangkap rangsangan berupa suhu, nyeri dan tekanan. Rangsangan tersebut
nantinya akan disampaikan ke otak yang merupakan pusat informasi sehingga dapat
mengetahui apa yang dirasakan oleh kulit.

Reseptor khusus yang terdapat pada lapisan dermis tersebut antara lain adalah:

· Sel Merkel: yang merupakan reseptor sensasi tekanan

· Badan Meissner: reseptor sentuhan rabaan

· Badan Ruffini: reseptor sensasi regangan


· Badan Vater-Pacini: reseptor sensasi getaran

· Ujung saraf bebas: reseptor sensasi mekanis, termis, nyeri

6. Organ ekskresi

Kulit berfungsi sebagai tempat pembuangan suatu cairan yang keluar dari
dalam tubuh melalui perantara 2 kelenjar, yaitu kelenjar keringat dan kelenjar
sebasea.

Dari kelenjar keringat kulit akan mengeluarkan zat-zat tertentu melalui pori-pori
keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya.

Lalu kelenjar sebasea akan mensekresikan minyak yang dinamakan Sebum


dimana sebum ini berfungsi untuk mempertahankan kelembapan kulit, menjerat
benda asing dan menghambat perkembangan bakteri

7. Sintesis vitamin D

Dimana paparan radiasi dari sinar ultraviolet akan mengubah provitamin D


menjadi vitamin D aktif yang baik untuk membantu penyerapan kalsium.

8. Homeostasis tubuh

Kulit mengatur keseimbangan cairan tubuh dengan mengendalikan kehilangan


air melalui proses penguapan sekaligus untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh

TP 5

GAMBAR 1
(MAKULA) Kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna kulit dibanding daerah
sekitarnya tanpa ada perubahan konsistensi.

GAMBAR 2
(PAPUL) Penonjolan diatas kulit, lesi kecil diameter < 0,5cm dan berisikan zat padat.

GAMBAR 3
(PLAK) Peninggian pemukaan datar diameter > 1cm.

GAMBAR 4
(NODUL) Lesi padat, palpable, diameter > 0,5cm, dapat terletak di kutan atau subkutan

GAMBAR 5
(VESIKEL) Gelembung berisi cairan serum, beratap, diameter berukuran < 1cm.

GAMBAR 6
(PUSTUL) Benjolan kecil di permukaan kulit yang berisi nanah, sehingga dikenal pula
dengan sebutan jerawat nanah. Jerawat ini muncul sebagai benjolan yang ukurannya lebih
besar dari komedo dengan puncak berwarna keputihan dan kulit sekitarnya berwarna
kemerahan

GAMBAR 7
(KISTA) Ruangan berisi cairan dan dikelilingi kapsul

GAMBAR 8
(URTIKA) edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan

GAMBAR 9
(EROSI) Kehilangan sebagian atau seluruh jaringan epidermis tidak melalui stratum basal.

GAMBAR 10
(ULKUS) Hilangnya jaringan yang lebih dalam dari erosi, sampai membrana basalis atau
bisa sampai dermis dan subkutis

GAMBAR 11
(KRUSTA) Cairan badan yang mengering . dapat bercampur dengan jaringan nektrotik
maupun benda asing.

GAMBAR 12
(SKUAMA) lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit.

Anda mungkin juga menyukai