Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

LIPOMA

I. Pengertian
Lipoma adalah tumor jinak yang mengandung atau terdiri dari jaringan lemak.
(Sumber: Patologi. Bagian Patologi, Anatomi FKUI 1990).
Lipoma adalah tumor kulit yang lazim ditemukan,yang terdiri dari sel lemak matang.
Tumor ini merupakan masa lunak tak nyeri yang timbul tunggal dan jarang majemuk
serta biasanya dieksisi untuk alasan kosmetik. Kadang-kadang menimbulkan gejala
ketaknyamanan lokal, mungkin tekanan pada syaraf kulit.( David C. Sabiston :Buku Ajar
Bedah).
Fregnani dan Pires Falzoni (2003), lipoma adalah neoplasma jinak yang terdiri dari
mesenkim jaringan lemak dewasa yang dikelilingi oleh kapsul fibrosa yang tipis. Hal ini
dilaporkan sebagai neoplasma yang umum pada jaringan lunak, dimana sekitar 20%
terjadi di kepala dan leher, hanya 0,5% sampai 5% dari semua neoplasma mulut yang
ada.
Nigel Rawlinson (2000), lipoma adalah neoplasma jinak yang mengandung sel-sel
lemak yang dipisahkan oleh fibrous yang longgar. Lipoma ini mempunyai ukuran yang
bervariasi dari millimeter hingga sentimeter.

Adeyi A Adoga (2008) dan Amit Gothwal (2010), lipoma adalah suatu neoplasma
jinak yang terdiri dari mesenkim jaringan lemak matang, biasanya dikelilingi oleh kapsul
yang tipis dan merupakan neoplasma yang paling umum pada jaringan lunak dan sekitar
20% kasusnya terjadi di daerah kepala dan leher, tetapi hanya 1 % - 4 % kasusnya terjadi
pada rongga mulut

II. Etiologi
Ada beberapa kemungkinan etiologi dari lipoma menurut MS Tan, dan B Singh
(2004), yaitu:
1. Degenerasi lemak
2. Hereditar
3. Hormonal
4. Trauma
5. Infeksi
6. Iritasi kronis
7. Metafase sel otot
8. Lipoblastic embryonic cell nest in origin
9. Bahan karsinogenik (bahan kimia, virus, radiasi)
10. Genetik
11. Immunologi, virus
12. Lingkungan

Zat yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan lipoma paru pada
perokok dan perokok pasif (orang bukan perokok yang tidak sengaja menghirup asap
rokok orang lain) dalam jangka waktu yang lama.Bahan kimia untuk industri serta asap
yang mengandung senyawa karbon dapat meningkatkan kemungkinan seorang pekerja
industri menderita lipoma.
Beberapa virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadisel
lipoma. Jenis virus ini disebut virus penyebab lipoma atau virus onkogenik.
Sinar ultra-violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan lipomakulit.
Sinar radio aktif sinar X yang berlebihan atau sinar radiasi dapat
menimbulkan lipoma kulit dan leukemia.

III. Tanda dan Gejala

Secara klinis, lipoma paling sering tanpa disertai gejala (asymptomatic). Gejala Adapun
gejala-gejala lipoma antara lain:

1. Predileksi : Lipoma terletak di bawah kulit dan tidak menonjol. Lipoma sering terjadi
di leher, punggung, lengan dan paha.

2. Lipoma jika disentuh terasa empuk dan mudah bergerak jika sedikit ditekan dengan
jari.

4. Lipoma bisa juga menyakitkan jika tumor lemak ini tumbuh dan ditekan di dekat saraf,
atau jika mengandung banyak pembuluh darah. Karena pertumbuhannya lambat, kita
mungkin baru tahu memiliki lipoma setelah bertahun-tahun. Etiologi Penyebab pasti dari
lipoma belum jelas hingga saat ini.

5. Rasa gatal, rasa terbakar, geli

6. Kehilangan rasa pada bagian yang terkena

7. Kulit kering, bersisik kemerahan

8. Nyeri

9. Ditemukan masa tumor

10. Palpasi teraba benjolan

IV. Anatomi dan Fisiologi

Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia,, membungkus otot-otot dan organ-
organ dalam. Kulit merupakan jalinan jaringan pembuluh darah, saraf dan kelenjar yang
tidak berujung, semuanya memiliki potensi untuk terserang penyakit.

Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu :


1. Kulit Ari (epidermis)

Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh
zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-
dinding kapiler dermis ke dalam epidermis. Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan
kulit, yaitu :

a. Lapisan tanduk (stratum corneum), merupakan lapisan epidermis paling atas, dan
menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam.
b. Lapisan bening (stratum lucidum) disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di
bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan
lapisan berbutir.
c. Lapisan berbutir (stratum granulosum) tersusun oleh sel-sel keratinosit
berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir dalam protoplasmanya,
berbutir kasa dan berinti mengkerut
d. Lapisan bertaju (stratum spinosum) disebut juga lapisan malphigi terdiri atas
sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan
protoplasma berbentuk kubus.
e. Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale) merupakan lapisan
terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan
kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis.

2. Kulit Jangat (dermis)


Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat
keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau
kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak
rambut (muskulus arektor pili).
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar
keringat dan kelenjar palit.
a. Kelenjar keringat,
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu
saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit, membentuk
pori-pori keringat.
b. Kelenjar palit,
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan
kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke
dalam kandung rambut (folikel).

3. Jaringan penyambung (jaringan ikat) bawah kulit (hipodermis)


Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan
limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit.

Kulit melindungi tubuh dari trauma dan merupakan benteng pertahanan terhadap
bekteri, virus dan jamur. Kehilangan panas dan penyimpanan panas diatur melalui
vasodilatasi pembuluh darah kulit atau sekresi jaringan keringat. Setelah kehilangan
seluruh kulit, maka cairan tubuh yang penting akan menguap dan elektrolit-elektrolit
akan hilang dalam beberapa jam seperti pada luka bakar. Kulit juga merupakan
tempat sensasi raba, tekan, suhu, nyeri dan nikmat, berkat jaringan ujung-ujung saraf
yang saling berpautan.

Kulit mempunyai berbagai fungsi lain yaitu sebagai berikut :


1. Pelindung atau proteksi
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan-jaringan
tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh-pengaruh luar
seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi
dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat
menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan
bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik
seperti sinar ultraviolet dari matahari.
2. Penerima rangsang
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan
dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit
sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.
3. Pengatur panas atau thermoregulasi
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler
serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang
sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,50 C.
Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit
mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing.
Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan
lingkungan. Panas akan hilang dengan penguapan keringat.
4. Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar
keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam,
yodium dan zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja
disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis
sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.
5. Penyimpanan
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.
6. Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam
lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka
dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan
yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan
masuk ke dalam saluran kelenjar palit, merembes melalui dinding pembuluh
darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.
7. Penunjang penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampakt
halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan
Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang
seperti
kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.

V. Patofisiologi

Terjadinya suatu lipoma dapat juga disebabkan oleh karena adanya gangguan
metabolisme lemak. Pada lipoma terjadi proliferasi baik histologi dan kimiawi, termasuk
komposisi asam lemak dari jaringan lemak normal. Metabolisme lemak pada lipoma
berbeda dengan metabolisme lemak normal, walaupun secara histologi gambaran sel
lemaknya sama.
Pada lipoma dijumpai aktivitas lipoprotein lipase menurun. Lipoprotein
lipasepenting untuk transformasi lemak di dalam darah. Oleh karena itu asam lemak pada
lipoma lebih banyak dibandingkan dengan lemak normal. Hal ini dapat terjadi bila
seseorang melakukan diet, maka secara normal depot lemak menjadi berkurang, tetapi
lemak pada lipoma tidak akan berkurang bahkan bertambah besar. Ini menunjukkan
bahwa lemak pada lipoma bukan merupakan lemak yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transparmasi dan tumbuh secara
autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel
normal dalam bentuk dan strukturnya. Pada umumnya tumor mulai tumbuh dari satu sel
di suatu tempat (unisentrik) atau dari beberapa sentral (multilokuler) pada waktu yang
sama. Selama pertumbuhan tumor masih terbatas pada organ dasarnya maka tumor
disebut masih dalam fase lokal. Tetapi kalau sudah terjadi infiltrasi ke organ sekitarnya,
maka tumor telah mencapai fase lokal infasif atau lokal infiltratif. Penyebaran lokal ini
disebut penyebaran perkontinuitatum, karena masih berhubungan dengan sel induknya.
Sel tumor ini bertambah terus tanpa batas, sehingga tumor makin lama makin
besar dan mendesak jaringan sekitarnya sehingga dapat menyumbat saluran tubuh dan
menimbulkan obstruksi. Apabila lipoma membesar akan tampak sebagai suatu
penonjolan yang dapat menekan jaringan di sekitarnya. Pada dasar mulut, pembesaran
lipoma dapat mengganggu fungsi pengunyahan dan fungsi bicara, sedangkan
pertumbuhannya menekan gigi geligi maka dapat menyebabkan tanggalnya gigi di
sekitar lipoma tersebut. Bila tumor ini ganas dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan
umumnya fatal bila dibiarkan karena merusak organ yang bersangkutan dan
menyebabkan
kematian.

VI. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan lipoma dapat dibagi menjadi konservatif dan pembedahan. Lipoma


yang berukuran kecil, tidak mengganggu, dan asimptomatik umumnya tidak memerlukan
terapi. Tatalaksana pembedahan dapat berupa eksisi, liposuction, dan laser.

1. Konservatif

Penatalaksanaan konservatif lebih dipilih pada lipoma asimptomatik. Sebagian besar


lipoma tidak memerlukan terapi.

Injeksi steroid

Penatalaksanaan dengan injeksi steroid dapat menjadi pilihan untuk lipoma dengan
diameter kecil < 2,5 cm. Ukuran lipoma dapat berkurang dengan injeksi steroid lokal,
karena steroid menyebabkan atrofi sel lemak.

Triamcinolone acetonide dicampur dengan lidocaine 1% dan disuntikkan intralesi


dapat menjadi pilihan. Volume rerata steroid yang diinjeksikan berkisar 1-3 ml,
disesuaikan dengan ukuran lipoma dan mempertimbangkan risiko. Prosedur dapat
diulang beberapa kali sesuai respon pasien, biasanya dengan interval satu bulan. [12]

2. Pembedahan

Tindakan pengangkatan lipoma dilakukan jika lipoma menimbulkan gejala yang


mengganggu, berukuran >5 cm, indikasi kosmetik, maupun terdapat kecurigaan ke arah
keganasan. Metode pengangkatan lipoma di antaranya enukleasi, eksisi, liposuction, dan
ekstirpasi laser. [3,4] Setelah dilakukan tindakan, perawatan luka dilakukan hingga luka
sayatan sembuh.

Enukleasi

Lipoma berukuran kecil dapat diangkat menggunakan enukleasi. Insisi sebesar 3-4
mm dapat dibuat di atas lipoma, kemudian kuret diletakkan di dalam luka insisi untuk
membebaskan lipoma dari jaringan sekitarnya. Setelah itu, lipoma dapat dienukleasi dan
dikeluarkan melalui luka insisi. Penjahitan luka umumnya tidak diperlukan.

Eksisi

Eksisi lipoma menjadi pilihan pertama tindakan pengangkatan lipoma yang


berukuran lebih besar. Eksisi lipoma dengan eksisi lokal atau marginal biasanya
memberikan hasil yang baik.

Eksisi dilakukan dengan membentuk sayatan fusiform di atas lipoma. Kemudian,


kulit di dalam sayatan digenggam menggunakan hemostat untuk menimbulkan traksi.
Lipoma dibebaskan dari jaringan sekitarnya menggunakan gunting atau pisau bedah.
Lalu, lipoma diangkat secara utuh dan area sekitar dipalpasi untuk memastikan seluruh
jaringan lipoma sudah diangkat.

VII. Penatalaksanaan Keperawatan

1. Skrining
2. Laboratorium
3. Teknik Pencitraan (Imaging)
4. Pemeriksaan Rontgen Konvensional
5. Radiografi Digital
6. Tomografi Komputer (CT Scan)
7. Ekhografi
8. Resonansi magnetik nuklear
9. Skintigrafi
10. Patologi anatomi

Anda mungkin juga menyukai