Anda di halaman 1dari 7

INTAN Jurnal Penelitian Tambang

Volume 2, Nomor 1, 2019

ANALISIS HUBUNGAN KEBERADAAN PT. SDIC PAPUA


CEMENT INDONESIA TERHADAP SOSIAL EKONOMI
MASYARAKAT DI MARUNI KABUPATEN MANOKWARI
PROVINSI PAPUA BARAT

Meylin Randongkir1), Yulius G. Pangkung2)


1) 2)
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Universitas Papua
1) 2)
Jl. Gunung Salju Amban Manokwari
Email: 1) meylinrandongkir@gmail.com, 2)yulius.pangkung@yahoo.co.id

Abstract

The importance of analysing the relationship between the existence of PT. SPCI and the socio-
economic condition of the Maruni village community is to determine how close the relationship between
PT. SPCI and the Maruni village community. It turns out that after analysing the results it shows that there
is a fairly positive relationship between the existence of PT. SPCI and the basic livelihoods of the
community and employment. Meanwhile, there has no association between the presence of PT. SPCI and
job opportunities among the villagers.

Keyword: Presence of PT. SPCI, Socio-economic Conditions, Correlation

Abstrak

Pentingnya menganalisis hubungan keberadaan PT. SPCI terhadap sosial ekonomi masyarakat
kampung Maruni yaitu agar dapat menentukan bagaimana keeratan hubungan antara PT.SPCI dengan
masyarakat kampung Maruni. Sedangkan masalah yang dianalisis yaitu apakah keberadaan PT. SPCI
memiliki keeratan hubungan yang positif atau negatif terhadap sosial ekonomi masyarakat di kampung
Maruni dan ternyata setelah dianalisis hasilnya menunjukan bahwa terdapat hubungan yang cukup positif
antara keberadaan PT. SPCI dengan mata pencaharian pokok masyarakat dan penyerapan tenaga kerja.
Sedangkan untuk kesempatan berusaha ternyata tidak memiliki hubungan baik positif maupun negatif.

Kata Kunci: Keberadaan PT. SPCI, Kondisi Sosial Ekonomi, Korelasi.

INTAN Jurnal Penelitian Tambang


48
Randongkir dan Pangkung INTAN Volume 2, Nomor 1, 2019

PENDAHULUAN Tujuan Penelitian


Latar Belakang Tujuan penelitian ini yaitu untuk
Menurut AMDAL PT. State Development menentukan sejauh mana keeratan hubungan baik
and Investment Corporation (SDIC) Papua Cement positif maupun negatif dari keberadaan PT. SPCI
Indonesia. 2014, bahwa dampak yang diperkirakan terhadap sosial ekonomi Masyarakat di Kampung
akan terjadi terhadap aspek sosial ekonomi Maruni.
masyarakat pada saat kegiatan pertambangan
batugamping dimulai, diantaranya yaitu perubahan METODE PENELITIAN
kepadatan penduduk, perubahan kondisi Metode penelitian sangat berhubungan erat
pendidikan, perubahan mata pencaharian pokok, dengan prosedur, teknik, alat serta desain
perubahan kesempatan berusaha, perubahan penelitian yang digunakan. Metode penelitian pada
kesempatan kerja, perubahan pendapatan dan lain dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
sebagainya. Sedangkan PT. SDIC Papua Cement mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Metode
Indonesia (PT. SPCI) mulai beroperasi pada tahap penelitian yang digunakan dalam penyusunan
konstruksi yaitu tahun 2012 kemudian tahap skripsi ini yaitu metode penelitian survey.
produksi pada tahun 2016 hingga saat ini, jadi Penelitian survey adalah penelitian yang
diperkirakan perusahaan ini telah beroperasi ± 5 mengambil sampel dari satu populasi dengan
(lima) tahun. Jangka waktu 5 (lima) tahun adalah menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan
waktu yang cukup lama sehingga berkemungkinan data yang pokok (M. Singarimbun dan
besar telah menimbulkan dampak terhadap aspek S.Effendi,1989). Metode survey digunakan untuk
sosial ekonomi masyarakat di sekitar wilayah mendapatkan data dari tempat tertentu yang
kegiatan pertambangan. alamiah tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
menampilkan data, misalnya dengan menyebarkan
Oleh karena itu, sangat penting untuk kuisioner, wawancara terstruktur dan sebagainya
mengetahui sejauh mana pengaruh kegiatan (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).
pertambangan batugamping terhadap tingkat Penelitian ini dilakukan dengan berbagai
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat yang pertimbangan agar mudah dalam mendapatkan data
berdomisili di sekitar wilayah pertambangan. Hal dari sumber yang kompeten dibidangnya.
inilah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian
tentang “Analisis Hubungan Keberadaan PT. SDIC TINJAUAN PUSTAKA
Papua Cement Indonesia Terhadap Sosial Ekonomi Kegiatan Pertambangan
Masyarakat di Kampung Maruni, Kabupaten Menurut UU Nomor 4 Tahun 2009 Tentang
Manokwari, Provinsi Papua Barat. Mineral dan Batubara, Pasal 1 yang dimaksud
dengan pertambangan adalah sebagian atau seluruh
Masalah tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
Masalah yang akan dianalisis yaitu apakah pengelolaan dan pengusahaan mineral atau
keberadaan PT. SPCI memiliki keeratan hubungan batubara yang meliputi penyelidikan umum,
yang positif atau negatif terhadap sosial ekonomi eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
masyarakat di Kampung Maruni. penambangan, pengolahan danpemurnian,
Batasan Masalah pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan
Untuk menghindari terlalu luasnya ruang pascatambang.
lingkup pembahasan, serta tercapainya suatu hasil Usaha pertambangan adalah kegiatan dalam
pembahasan yang lebih rinci dan terarah maka rangka pengusahaan mineral atau batubara yang
ruang lingkup pembahasan hanya dibatasi pada: meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
1. Masyarakat asli kampung Maruni yang telah penambangan, pengolahan dan pemurnian,
berdomisili sebelum adanya PT. SPCI hingga pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang.
saat ini dan yang berusia produktif yaitu dari 20-
60 tahun. 1. Penyelidikan umum adalah tahapan kegiatan
pertambangan untuk mengetahui kondisi
2. Sebagian aspek sosial ekonomi masyarakat geologi regional dan indikasi adanya
yang meliputi mata pencaharian, kesempatan mineralisasi.
berusaha, penyerapan tenaga kerja dan tingkat
pendapatan Masyarakat khusus kampung 2. Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha
Maruni. pertambangan untuk memperoleh informasi
secara terperinci dan teliti tentang lokasi,

INTAN Jurnal Penelitian Tambang


49
Randongkir dan Pangkung INTAN Volume 2, Nomor 1, 2019

bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendidikan
daya terukur dari bahan galian, serta informasi serta pendapatan. Dalam pembahasannya sosial
mengenai lingkungan sosial dan lingkungan dan ekonomi sering menjadi obyek pembahasan
hidup. yang berbeda.
3. Studi kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha Ada beberapa faktor yang dapat menentukan
pertambangan untuk memperoleh informasi tinggi rendahnya keadaan sosial ekonomi
secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk seseorang dalam masyarakat yaitu tingkat
menentukan kelayakan ekonomis dan teknis pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan,
usaha pertambangan, termasuk analisis keadaan rumah tangga, tempat tinggal,
mengenai dampak lingkungan serta kepemilikan kekayaan, jabatan dalam organisasi,
perencanaan pascatambang. aktivitas ekonomi.
4. Operasi produksi adalah tahapan kegiatan usaha
pertambangan yang meliputi konstruksi, Tingkat sosial merupakan faktor non
penambangan, pengolahan, pemurnian, ekonomis seperti budaya, pendidikan, umur dan
termasuk pengangkutan dan penjualan, serta jenis kelamin, sedangkan tingkat ekonomi seperti
sarana pengendalian dampak lingkungan sesuai pendapatan, jenis pekerjaan, pendidikan dan
dengan hasil studi kelayakan. investasi.
5. Konstruksi adalah kegiatan usaha Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan
pertambangan untuk melakukan pembangunan hidupnya baik moral maupun material. Kebutuhan
seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pokok atau basic human needs dapat dijelaskan
pengendalian dampak lingkungan. sebagai kebutuhan yang sangat penting guna
6. Penambangan adalah bagian kegiatan usaha kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan manusia
pertambangan untuk memproduksi mineral terdiri dari kebutuhan dasar fisiologis, kebutuhan
dan/atau batubara dan mineral ikutannya. akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang,
kebutuhan akan dihargai dan kebutuhan
7. Pengolahan dan pemurnian adalah kegiatan mengaktualisasikan diri.
usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu
mineral dan/atau batubara serta untuk Kedudukan sosial ekonomi mencakup 3
memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan. (tiga) faktor yaitu pekerjaan, pendidikan, dan
8. Pengangkutan adalah kegiatan usaha penghasilan. Status sosial ekonomi adalah
pertambangan untuk memindahkan mineral kemampuan seseorang untuk mampu
dan/atau batubara dari daerah tambang dan atau menempatkan diri dalam lingkungannya sehingga
tempat pengolahan dan pemurnian sampai dapat menentukan sikap berdasarkan atas apa yang
tempat penyerahan. dimilikinya dan kemampuan mengenai
keberhasilan menjalakan usaha dan berhasil
9. Penjualan adalah kegiatan usaha pertambangan mencukupinya. Sosial mengandung arti segala
untuk menjual hasil pertambangan mineral atau sesuatu yang berhubungan dengan Masyarakat,
batubara. sementara itu ekonomi memiliki artian sebagai
10. Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan ilmu yang berhubungan dengan asas produksi,
sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk distribusi, pemakaian barang serta kekayaan.
menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas Sekilas sosial dan ekonomi seperti dua hal dan
lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi cabang ilmu yang berbeda, namun diantara
kembali sesuai peruntukannya. keduanya sebenarnya terdapat kaitan yang erat.
11. Kegiatan pascatambang, yang selanjutnya Salah satu kaitan yang erat tersebut adalah, jika
disebut pascatambang, adalah kegiatan keperluan ekonomi tidak terpenuhi maka akan
terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir terdapat dampak sosial yang terjadi di masyarakat
sebagian atau seluruh kegiatan usaha kita. Jadi dapat disimpulkan bahwa sosial ekonomi
pertambangan untuk memulihkan fungsi mengandung pengertian sebagai segala sesuatu hal
lingkungan alam dan fungsi sosial menurut yang berhubungan dengan tindakan ekonomi
kondisi lokal di seluruh wilayah penambangan. dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat seperti
sandang, pangan dan papan.
Konsep Sosial Ekonomi
Sosial ekonomi adalah kedudukan atau Analisis Korelasi
posisi seseorang dalam kelompok masyarakat yang Korelasi merupakan teknik statistik yang

INTAN Jurnal Penelitian Tambang


50
Randongkir dan Pangkung INTAN Volume 2, Nomor 1, 2019

digunakan untuk menguji ada atau tidaknya variabel X dan variabel Y. Jika variabel X naik
hubungan serta arah hubungan dari dua variabel maka variabel Y naik.
atau lebih. Apabila terdapat hubungan
antarvariabel maka perubahan-perubahan yang Tabel 1. Tingkat korelasi dan kekuatan hubungan
terjadi pada salah satu variabel akan
mengakibatkan terjadi perubahan pada variabel Nilai Korelasi Tingkat Hubungan
lainnya. Jadi dari analisis korelasi dapat diketahui 0,00-0,199 Sangat Lemah
hubungan antar variabel tersebut yaitu merupakan 0,20-0,399 Lemah
suatu hubungan kebetulan atau memang hubungan
0,40-0,599 Cukup
yang sederhana.
0,60-0,799 Kuat
Korelasi yang terjadi antara dua variabel 0,80-1,00 Sangat kuat
dapat berupa korelasi positif, korelasi negatif, tidak (Sumber: Syofian Siregar 2012)
ada korelasi, ataupun korelasi sempurna.
1. Korelasi positif Uji Signifikansi
Korelasi positif adalah korelasi dari dua variabel Uji signifikansi koefisien korelasi person
yaitu apabila variabel yang satu (X) meningkat product moment dapat dihitung dengan
atau menurun maka variabel lainnya (Y) menggunakan persamaan berikut:
cenderung untuk meningkat (X↑Y↑) atau
menurun (X↓Y↓). √
thitung = (1)
2. Korelasi Negatif
Korelasi negatif adalah korelasi dari dua Dimana r adalah korelasidan n adalah
variabel yaitu apabila variabel yang satu (X) jumlah sampel. thitung kemudian di bandingkan
meningkat atau menurun maka variabel lainnya dengan ttabel.
(Y) cenderung menurun atau meningkat (X↑Y↓)
atau (X↓Y↑). Kaidah pengujian signifikansi:
Jika, - ttabel ≤thitung≤ttabel, maka tidak signifikan.
3. Tidak Ada Korelasi Jika, thitung >ttabel maka signifikan, artinya terdapat
Tidak ada korelasi terjadi apabila kedua variabel hubungan yang signifikan.
(X dan Y) tidak menunjukan adanya hubungan.
4. Korelasi Sempurna Taraf signifikansinya yang digunakan adalah
Korelasi sempurna adalah korelasi dari dua α=0.05. Sedangkan nilai ttabel dapat dicari dengan
variabel, yaitu apabila kenaikan atau penurunan menggunakan tabel distribusi t, dengan cara, taraf
variabel yang satu (variabel X) berbanding signifikansi α=0.05/2 = 0,025 (dua sisi). Kemudian
dengan kenaikan atau penurunan variabel dicari ttabel pada tabel distribusi studenta t dengan
lainnya (variabel Y). ketentuan sebagai berikut: ttabel = t(α, df), (df = n-2).

Koefisien Korelasi HASIL DAN PEMBAHASAN


Koefisien korelasi adalah bilangan yang Hasil
menyatakan kekuatan hubunngan antara dua Uji korelasi
variabel atau lebih, juga dapat menentukan arah X1 Mata pencaharian dengan Y. Tingkat
hubungan dari kedua variabel. Nilai korelasi (r) = pendapatan
(-1≤ 0 ≤ 1), untuk kekuatan hubungan, nilai Tabel 2. Rekapan Hasil Uji Korelasi variabel X1.
koefisisen korelasi berada diantara -1 sampai 1, Mata pencaharian pokok dengan Y.
sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk Tingkat pendapatan dan juga antara
positif (+) dan negatif (-). indikator dari variabel X1 yang
Signifikan.
Misalnya:
1. Apabila r = -1 korelasi negatif sempurna, Indikator Nilai r Nilai Kekuatan Arah
Sig Hubungan Hubungan
artinya terjadi hubungan bertolak belakang
antara variabel X dan variabel Y. Jika variabel X1.1-X1.7 -0.565 0.000 Cukup Tidak Searah
X naik, maka variabel Y turun.
X1.5-Y.1 0.459 0.001 Cukup Searah
2. Apabila r = 1 korelasi positif sempurna,
artinya terjadi hubungan searah antara X1.5-Y.2 0.403 0.004 Cukup Searah

INTAN Jurnal Penelitian Tambang


51
Randongkir dan Pangkung INTAN Volume 2, Nomor 1, 2019

X3 Penyerapan Tenaga kerja dengan Y. Tingkat


Indikator Nilai r Nilai Kekuatan Arah
Pendapatan
Sig Hubungan Hubungan
Tabel 3. Rekapan Hasil Uji Korelasi variabel X3.
X1.3-X1.6 -0.363 0.010 Lemah Tidak Searah Penyerapan tenaga kerja dengan Y.
Tingkat pendapatan dan juga antara
X1.4-X1.5 0.485 0.000 Cukup Searah indikator dari variabel X3. yang
X1.5-X1.6 0.418 0.003 Cukup Searah Signifikan.

Nilai Nilai Kekuatan Arah


X2. Kesempatan Berusaha dengan Y. Tingkat Indikator
r Sig Hubungan Hubungan
Pendapatan
Output hasil uji korelasi person product X3.6-X3.7 0.476 0.000. Cukup Searah
moment menunjukan bahwa pada uji korelasi X2.
X3.7-Y.1 0.408 0.003 Cukup Searah
Kesempatan berusaha dengan Y.1 Tingkat
pendapatan masyarakat tidak terdapat korelasi
yang signifikan.

Hasil Uji Signifikansi


Tabel 4. Uji Signifikansi dengan metode Person Product Moment

Variabel Indikator Nilai r Nilai Nilai Keterangan


thitung ttabel
X1.1-X1.7 -0.565 4.744055 Signifikan
X1.5-Y.1 0.459 3.579415 Signifikan
X1.5-Y.2 0.403 3.050682 Signifikan
X1-Y
X1.3-X1.6 -0.363 2.638061 Signifikan
X1.4-X1.5 0.485 3.050889 2.010635 Signifikan
X1.5-X1.6 0.418 3.171855 Signifikan
X2-Y X2.2-Y.1 0.102 0.71035 Tidak Signifikan
X3.6-X3.7 0.476 3.749975 Signifikan
X3-Y
X3.7-Y.1 0.408 3.095974 Signifikan

Pembahasan menunjukan arah hubungan yang searah


Uji Korelasi Person Product Moment (positif). Maka dapat diartikan bahwa setelah
Dari hasil uji korelasi antara variabel X1. adanya kegiatan pertambangan batugamping,
Mata pencaharian dengan Y. Tingkat pendapatan pendapatan masyarakat Maruni cukup
masyarakat, terdapat 1 indikator dari variabel X1. meningkat karena ada peningkatan hasil-hasil
Mata Pencaharian yaitu indikator X1.5 mata pencaharian pokok masyarakat yang
Peningkatan hasil-hasil mata pencaharian pokok cukup baik. Peningkatan hasil-hasil mata
masyarakat yang berhubungan dengan 2 indikator pencaharian pokok masyarakat disebabkan
Y. Tingkat pendapatan masyarakat yaitu : karena penambahan jumlah penduduk dan ada
1. X1.5. Peningkatan hasil-hasil mata pencaharian penyerapan tenaga kerja lokal sehingga ada
pokok masyarakat dengan Y.1 Peningkatan pendapatan ganda yaitu dari hasil pertanian dan
pendapatan responden/ masyarakat memiliki dari gaji sebagai karyawan di PT. SPCI.
nilai r sebesar 0.459, maka dapat disimpulkan 2. X1.5 Peningkatan hasil-hasil mata pencaharian
bahwa antara peningkatan hasil-hasil mata pokok Masyarakat dengan Y.2. Peningkatan
pencaharian pokok masyarakat dengan pendapatan hasil pertanian masyarakat
kenaikan pendapatan masyarakat memiliki memilikinilai r sebesar 0.403 maka dapat
kekuatan/ keeratan hubungan dalam kategori disimpulkan bahwa antara peningkatan hasil-
“cukup”. Sedangkan angka positif (0.459) hasil matapencaharian pokok masyarakat

INTAN Jurnal Penelitian Tambang


52
Randongkir dan Pangkung INTAN Volume 2, Nomor 1, 2019

dengan kenaikan pendapatan hasil pertanian Taraf signifikansinya yang digunakan adalah
masyarakat memiliki kekuatan/ keeratan α=0.05. Sedangkan nilai ttabel dapat dicari dengan
hubungan dalam kategori “cukup”. Sedangkan menggunakan tabel distribusi t, dengan cara yaitu
angka positif (0.403) menunjukan hubungan taraf signifikansi α = 0.05/2 = 0,025 dua sisi (lihat
yang searah (positif). yaitu semakin baik hasil- lampiran B). Kemudian dicari ttabel pada tabel
hasil mata pencaharian masyarakat maka distribusi studenta t dengan ketentuan sebagai
pendapatan hasil masyarakat akan semakin berikut: ttabel = t(α, df), (df = n-2).
meningkat atau sebalik. Maka dapat diartikan
bahwa setelah adanya kegiatan pertambangan 1. X1.5 Peningkatan hasil-hasil mata pencaharian
batugamping, pendapatan masyarakat Maruni pokok masyarakat dengan Y.1 Peningkatan
cukup meningkat karena ada peningkatan hasil pendapatan responden/ masyarakat memiliki
pertanian masyarakat yang cukup baik. nilai thitung sebesar 579415 artinya terdapat
Peningkatan pendapatan hasil pertanian hubungan yang signifikan antara kedua variabel
disebabkan karena bertambahnya jumlah tersebut karena thitung (3.579415) > ttabel
penduduk sehingga hasil penjualan dari (2.010635).
masyarakat cukup baik. 2. X1.5 Peningkatan hasil-hasil mata pencaharian
pokok masyarakat dengan Y.2 Peningkatan
Hasil uji korelasi antara variabel X2. pendapatan hasil pertanian memiliki nilai thitung
Kesempatan berusaha dengan Y. Tingkat sebesar 3.050682 artinya terdapat hubungan
pendapatan masyarakat tidak terdapat korelasi/ yang signifikan antara kedua variabel tersebut
hubungan yang signifikan artinya memiliki karena thitung (3.050682) > ttabel (2.010635).
hubungan tetapi tingkat kepercayaannya sangat
rendah karena dibawah 95% atau diatas nilai sig 3. X2.2 Keinginan masyarakat untuk membuka
0.005. Hal ini disebabkan karena masyarakat asli usaha baru dengan Y.1 Peningkatan pendapatan
kampung Maruni tidak memilki usaha baik usaha masyarakat memiliki nilai thitung sebesar 0.71035
lama yang dikembangkan maupun usaha baru yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan
dibuka (usaha yang ada di kampung Maruni adalah antara kedua variabel tersebut karena thitung
milik mayarakat non lokal) dan juga karena belum (0.71035) <ttabel (2.010635).
ada CSR dari perusahaan hingga saat ini. 4. X3.7 Peningkatan penyerapan tenaga kerja
lokal Y.1 Peningkatan pendapatan responden/
Hasil uji korelasi antara variabel X3. masyarakat memiliki nilai thitungsebesar
Penyerapan tenaga kerja dengan Y. Tingkat 3.095974 artinya terdapat hubungan yang
pendapatan masyarakat terdapat 1 indikator dari signifikan antara kedua variabel tersebut karena
Variabel X3. Penyerapan tenaga kerja yaitu thitung (3.095974) > ttabel (2.010635).
indikator X3.7. Peningkatan penyerapan tenaga
kerja dengan Y.1 Peningkatan pendapatan PENUTUP
masyarakat memiliki nilai r sebesar 0.408, maka Kesimpulan
dapat disimpulkan bahwa antara peningkatan
penyerapan tenaga kerja lokal dengan perubahan 1. Terdapat “hubungan yang positif” antara
peningkatan pendapatan masyarakat memiliki keberadaan PT. SPCI tehadap mata pencaharian
kekuatan hubungan/ keeratan hubungan dalam pokok masyarakat di kampung Maruni karena
kategori “cukup”. Sedangkan angka positif (0.408) pada uji korelasi antara indikator hasil-hasil
menunjukan hubungan yang searah (positif). Maka mata pencaharian pokok masyarakat dengan
dapat diartikan bahwa setelah adanya kegiatan peningkatan pendapatan masyarakat, hasilnya
pertambangan batugamping di Maruni pendapatan menunjukan bahwa keduanya memilki keeratan
responden/ masyarakat cukup meningkat karena hubungan yang “cukup” dan arah hubungan
adanya penyerapan tenaga kerja lokal yang cukup yang “positif” artinya bahwa setelah adanya
banyak. kegiatan pertambangan batugamping, hasil-
hasil mata pencaharian pokok masyarakat
Uji Signifikansi Person Product Moment cukup meningkat sehingga pendapatan
Kaidah pengujian signifikansi: masyarakatpun ikut meningkat.
Jika, - ttabel ≤thitung≤ttabel, maka tidak signifikan. 2. Tidak terdapat hubungan baik positif maupun
Jika, thitung >ttabel maka signifikan, artinya terdapat negatif antara keberadaan PT. SPCI dengan
hubungan yang signifikan. kesempatan berusaha di kampung Maruni
karena pada uji korelasi antara indikator dari

INTAN Jurnal Penelitian Tambang


53
Randongkir dan Pangkung INTAN Volume 2, Nomor 1, 2019

kesempatan berusaha dengan tingkat DAFTAR PUSTAKA


pendapatan masyarakat, ternyata hasilnya Elfindri dkk. 2004. Ekonomi Ketenaga Kerjaan,
menunjukan bahwa hubungan yang terjadi yaitu Andalas University Press, Padang.
dibawah taraf signifikan (<95%), artinya Hasan Igbal. 1999. Pokok-pokok Materi
korelasi/ hubungan tersebut tidak dipercaya STATISTIK 1 (Statistik Deskriptif). Edisi
(tidak ada hubungan). Kedua. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
3. Terdapat “hubungan yang positif” antara Kuncono Mudrajad. 2010. Dasar-dasar
keberadaan PT. SPCI dengan mata pencaharian Ekonomika Pembangunan, Edisi 5.
pokok masyarakat di kampung Maruni karena Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
pada uji korelasi antara indikator penyerapan
tenaga kerja lokal dengan peningkatan M.Singarimbun dan S. Effendi,.1989. Metode
pendapatan masyarakat, hasilnya menunjukan Penelitian Survai. LP3ES Jakarta.
bahwa keduanya memilki keeratan hubungan Siregar Syofian. 2012. Statistik Parametrik
yang “cukup” dan arah hubungan yang “positif” untuk penelitian kuantitatif. Penerbit
artinya bahwa setelah adanya kegiatan Bumi Aksara, Jakarta.
pertambangan batugamping pendapatan
masyarakat cukup meningkat karena ada Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif,
penyerapan tenaga kerja lokal yang cukup Kuantitatif dan R&D. Penerbit Erlangga,
banyak. Bandung.
Undang Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang
Saran Perindustrian.
Untuk lebih meningkatkan pendapatan
masyarakat (ekonomi masyarakat) maka Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang
disarankan kepada pejabat-pejabat kampung Mineral dan Batubara.
Maruni agar meminta kerja sama dengan PT. SPCI Walpole Ronald E dan Myers Riamond H. 1995.
untuk memasarkan hasil-hasil mata pencaharian Ilmu Peluang dan Statistik untuk
pokok masyarakat lokal seperti hasil kebun, hasil Insinyur dan Ilmuan. Edisi 4. Penerbit ITB,
tangkapan ikan dan lain sebagainya. Bandung.

INTAN Jurnal Penelitian Tambang


54

Anda mungkin juga menyukai