Anda di halaman 1dari 17

HASIL TUGAS

MATA KULIAH UMUM PENDIDIKAN KONSERVASI


PERTEMUAN MINGGU 1-7

Disusun untuk memenuhi tugas individu

Mata Kuliah Umum Pendidikan Konservasi

Diampu oleh Prof. Dr. Ir. Saratri Wilonoyudho, M. Si.

Disusun oleh :

Nama : Sinta Yuliawati

NIM : 7311421384

Rombel : MAN E

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
Pertemuan 1 – PENGERTIAN EKOLOGI, EKOSISTEM, KONSERVASI

1. Penanaman Sikap
a. Ada beberapa mahasiswa yang tidak begitu antusias menerima pelajaran
tentang lingkungan hidup dan konservasi, apa sikapmu menanggapi fenomena
ini?

Jawab : Saya sedih ketika terdapat mahasiswa yang tidak antusias dan semangat
ketika belajar mengenai lingkungan hidup, karena sebuah ilmu jika tidak diterima
dengan baik maka akan sangat disayangkan. Sikap saya jika melihat ada mahasiswa
seperti itu adalah memberi tahu pentingnya mempelajari lingkungan hidup karena
ilmu tersebut memberi manfaat kepada kita untuk lebih merawat dan menjaga apa
yang telah kita miliki sekarang ini agar tetap lestari hingga kehidupan generasi
selanjutnya. Lingkungan dan manusia adalah dua hal yang saling berkaitan, sehingga
memerlukan pembelajaran lebih dalam untuk mengetahui kaitan antara dua hal
tersebut. Selanjutnya saya akan mengingatkan mereka bahwa diluar sana banyak
orang yang ingin mendapatkan ilmu namun terhalang oleh kondisi ekonomi atau
sosial yang mereka miliki, sehingga mereka harus lebih bersyukur dengan apa yang
mereka punya sekarang.

b. Apa sikapmu melihat civitas akademika UNNES yang belum sadar


melaksanakan prinsip konservasi dalam kehidupan keseharian? Misalnya,
tidak peduli melihat kran air kamar mandi mengucur/bocor, melihat
mahasiswa/dosen tidak mematikan lampu atau AC ketika keluar, atau
membiarkan menggunakan listrik dan air berlebihan?

Jawab : Sebagai sesama mahasiswa kita harus saling mengingatkan dan memberi
tahu satu sama lain pentingnya mematikan air kran, mematikan AC jika
meninggalkan ruangan, dan sebagainya. Karena walaupun itu terkesan sepele, namun
jika hal tersebut dilakukan berulang kali maka akan menyebabkan kerugian yang
cukup besar. Sebagai mahasiswa, kita perlu menyadari bahwa hal kecil/sepele di
sekitar kita bisa saja menimbulkan masalah yang kompleks dikemudian hari. Kita
juga perlu mengingat bahwa air dan listrik yang kita buang secara cuma-cuma itu
terlihat sangat berarti bagi orang-orang yang tidak mampu membayar tagihan listrik
dan air dirumahnya atau bahkan tidak bisa mendapatkan airan listrik dan air sampai
ke tempat tinggal mereka. Dengan demikian, kita harus menjadi mahasiswa yang
memiliki moral dan kepekaan yang tinggi agar menjadi pengaruh baik bagi
lingkungan sekitar kita.

c. Apa sikapmu melihat civitas akademika UNNES yang hanya bisa berteori
dalam pemahaman lingkungan hidup dan konservasi namun dalam kehidupan
keseharian tidak melakukannya?

Jawab : Menurut saya, ilmu yang sesungguhnya haruslah bisa diterapkan dan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena percuma saja kalau kita
hanya mempelajari teorinya tetapi tidak ada aksi nyata dalam penerapannya.
Sesungguhnya ilmu itu ada untuk menjadi pedoman manusia dalam menjalani
kehidupan. Ilmu yang kita pelajari dan kita miliki adalah pondasi awal bagi kita untuk
lebih memelihara dan melestarikan apa yang ada di bumi ini, sehingga kehidupan
manusia bisa berjalan teratur dan selaras dengan lingkungan di sekitarnya. Jangan
pernah berani untuk menyuruh orang peduli terhadap lingkungan jika diri kita sendiri
saja belum melakukan dan menerapkannya, karena di masa sekarang ini kita lebih
memerlukan sebuah aksi nyata dalam memelihara dan melestarikan lingkungan hidup,
daripada hanya sebuah teori.
Pertemuan 2 & 3 – PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP LOKAL, NASIONAL,
GLOBAL dan UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN HIDUP

1. Penanaman Sikap
Amatilah fenomena alam pada gambar;

a. Kemukakan sikap Anda sebagai seorang mahasiswa yang memiliki nilai dan
sikap konservasi!
Jawab : Sebagai mahasiswa yang memiiki nilai dan sikap konservasi, saya akan
mengingatkan orang-orang di sekitar saya untuk lebih mengurangi perilaku yang bisa
semakin memperparah kerusakan lingungan di bumi. Saya akan mengajak orang di
sekitar saya untuk menerapkan pola hidup yang lebih baik, dengan lebih
memeprhatikan keadaan bumi sekarang ini yang semakin rusak akbat perilaku buruk
manusia terhadap lingkungan.
b. Kemukakan tentang apa yang kita lakukan ketika melihat berbagai
permasalahan lingkungan berikut ini!
Jawab : Saya akan berusaha mengurangi kebiasaan saya yang mungkin akan
semakin memperparah fenomena di atas sebagai akibat dari pemanasan global.
Upaya pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan penghematan listrik,
sehingga hal tersebut akan berdampak pada berkurangnya kadar CO2 pada lapisan
atmosfer karena sebagian besar gas CO2 dihasilkan dari pembangkit listrik yang
berbahan bakar fosil. Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah mengurangi
penggunaan kendaraan bahan bakar fosil, yaitu mobil dan motor yang bisa
meningkatkan emisi karbondioksida. Untuk mengurangi penggunaan kendaraan
bahan bakar fosil, maka kita bisa mulai menggunakan transportasi umum. Dari
semua langkah tersebut, yang paling penting adalah kesadaran dari diri sendiri
terhadap lingkungan. Kita bisa melakukan reboisasi atau menanam pohon untuk
menyeimbangkan kadar gas CO2 di lapisan atmosfer. Dengan melakukan reboisasi,
pohon akan menyerap gas CO2 yang ada untuk melakukan fotosintesis dan aan
melepaskan oksigen ke udara. Dengan melakukan tiga hal terseut mulai dari sekaran,
maka tidak mustahil jika efek pemanasan lobal seperti fenomena pencairan es,
kerusakan lapisan ozon, pencemaran lingkungan dan juga kekeringan akan semakin
berkurang siring berjalannya waktu.
Pertemuan 4 – KONSERVASI NILAI

Tugas

1. Cermati materi paradigma dan etika lingkungan, tunjukkan sikap saudara sebagai
seorang mahasiswa!
Jawab : Alam dan manusia merupakan dua hal yang saling berkesinambungan. Dalam
hal ini, manusia sebagai makhluk hidup mempunyai andil terhadap sesama lingkungan
ekologis. masih banyak manusia beranggapan bahwa sumber daya alam yang ada
dikuasai oleh mereka secara penuh. padahal jika kita memilih untuk melihat sudut
pandang lebih dalam lagi, makhluk hidup lainnya seperti binatang dan tumbuhan yang
merupakan sumber pangan manusia juga memiliki hak yang sama untuk menggunakan
sumber daya alam. ini merupakan contoh nyata dalam sikap Antroposentrisme yang
dipahami sebagian manusia.

Mahasiswa tentu perlu memiliki sikap demokrasi yang baik dan setara dengan
teori serta praktik yang ada sehingga paham apapun yang dimiliki manusia saat ini dapat
berjalan dengan damai. sikap ini menggambarkan paradigma Ekofeminisme
bahwasanya manusia dan alam memiliki relasi yang harmonis dan penuh kasih sayang
serta rasa perduli untuk merawat lingkungan. alam berperan untuk tetap menyediakan
kebutuhan pangan manusia dan memperindah bumi kita, sedangkan manusia berperan
untuk menjaga dan merawat alam sesuai etika dan moral yang ada.

2. Sikap saudara terhadap perilaku masyarakat di sekitar bertempat tinggal dan di


kampus (fakultas masing-masing) terkait 9 prinsip etika lingkungan!
Jawab :

9 prinsip etika lingkungan

1. Hormat Terhadap Alam

Masyarakat di lingkungan rumah saya selalu merawat tanaman di sekitar tempat


tinggal mereka, walaupun tanaman di luar rumah ataupun di dalam.
2. Tanggung Jawab

Mesipun masyarakat sekitar rumah saya suka merawat tanaman, tetapi tidak sedikit
juga orang yang sering membuang sampah kesungai, seharusnya hal tersebut tidak
dilakukan karena kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab semua warga.

3. Solidaritas Kosmis

Perilaku masyarakat lingkungan saya masih belum sepenuhnya menerapkan prinsip


ini, dan bisa dibuktikan dengan sejumlah kecil sampah plastik yang masih berserakan
di tempat tertentu.

4. Kasih Sayang dan Kepedulian Terhadap Alam

Perilaku masyarakat di lingkungan rumah saya lumayan memiliki kasih sayang


terhadap alam, hal ini dapat dilihat dari banyaknya warga yang memiliki tanaman
rumahan dan bahkan menambah koleksinya di masa pandemi ini karena kebijakan
Work From Home.

5. Tidak Merugikan

Masih banyak juga warga yang merugikan warga yang lain dengan berkumpul saat
pandemi ataupun dengan mebuang smpa di pekarangan rumah orang lain.

6. Hidup Sederhana dan Selaras Dengan Alam

Masyarakat di lingkungan saya terbilang sederhana, tapi tidak selalu selaras dengan
alam. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penggunaan kendaraan bermotor ke tempat
dengan jarak dekat yang sebenarnya dapat di akses hanya menggunakan sepeda atau
berjalan kaki.

7. Keadilan

Masyarakat di lingkungan rumah saya sering membantu satu sama lain dengan adil,
contohnya ketika ada hajatan di satu rumah, semua ikut membantu, tidak ada yg piih
kasih sama sekali.
8. Demokrasi

Perilaku masyarakat di lingkungan rumah saya telah menerapkan prinsip demokrasi


dengan baik. Yang Bisa dibuktikan dalam pemilihan struktur kepemimpinan RT/RW
sudah menggunakan cara-cara yang demokratis, dan juga dalam pengambilan
keputusan menggunakan sistem musyawarah dan mufakat.

9. Integritas Moral

Perilaku masyarakat di lingkungan rumah saya telah menerapkan prinsip Integritas


Moral dengan cukup baik. Masyarakat sekitar lingkungan rumah saya sudah terbilang
jujur dan dapat dipercaya sampai derajat tertentu, akan tetapi tidak ada orang yang
dengan sempurna menerapkan prinsip ini.

3. Lakukan pengamatan tentang perilaku di masyarakat (di lingkungan saudara


bertempat tinggal) terkait 9 prinsip etika lingkungan tersebut!
Jawab :
9 Prinsip Etika Lingkungan :

1. Sikap Hormat Terhadap Alam

Perilaku masyarakat di lingkungan rumah saya masih belum mencerminkan sikap


hormat terhadap alam, masih banyak orang yang tidak memiliki kesadaran untuk
merawat tanaman atau pohon disekitar jalan.

2. Tanggung Jawab

Perilaku masyarakat di lingkungan rumah saya sudah banyak yang memiliki


tanggung jawab terhadap lingkungan, tetapi masih ada beberapa oknum yang
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu contohnya seperti
buang sampah sembarangan.

3. Solidaritas Kosmis

Perilaku masyarakat di lingkungan rumah saya masih kurang baik dalam penerapan
prinsip tersebut. Karena masyarakat sekitar rumah saya masih belum pro alam.
Mereka masih mementingkan kesenangan mereka sendiri dan tidak perduli terhadap
dampaknya ke alam.

4. Kasih Sayang dan Kepedulian Terhadap Alam

Perilaku masyarakat di lingkungan rumah saya rata-rata sudah memiliki kasih


sayang terhadap alam atau lingkungan, banyak diantara mereka yang memiliki
tanaman rumahan terutama di masa pandemi ini makin banyak yang memelihara
tanaman di pot atau di halaman belakang rumah.

5. Tidak Merugikan

Perilaku masyarakat di lingkungan rumah saya masih banyak yang merugikan,


seperti acuh terhadap kebersihan lingkungan dan masih ada warga yang suka
membuang sampah sembarangan.

6. Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam

Perilaku masyarakat di lingkungan rumah saya masih belum menerapkan prinsip


tersebut. Karena sekarang sudah difasilitasi teknologi rata rata masyarakat dirumah
saya hampir semua memiliki kendaraan pribadi dan handphone pribadi serta dalam
pemakaiannya terbilang cukup sering.

7. Keadilan

Perilaku masyarakat di lingkungan rumah saya telah menerapkan prinsip tersebut


dengan baik. Mulai dari ketua RT/RW sekitar ke masyarakatnya, hingga
masyarakat ke masyarakat lainnya.

8. Demokrasi

Perilaku masyarakat di lingkungan rumah saya telah menerapkan prinsip demokrasi


dengan baik. Seperti dalam pemilihan struktur kepemimpinan RT/RW sudah
menggunakan cara-cara yang demokratis, dan juga dalam pengambilan keputusan
menggunakan sistem musyawarah dan mufakat.
9. Integritas Moral

Perilaku masyarakat di lingkungan rumah saya telah menerapkan prinsip Integritas


Moral dengan cukup baik. Masyarakat sekitar lingkungan rumah saya sudah
terbilang jujur dan dapat dipercaya lingkungan rumah saya memiliki nilai
kekeluargaan yang cukup tinggi, tetapi kembali lagi kepada sifat manusia pasti ada
salah satu dari masyarakat yang mempunyai sifat iri atau dengki.

4. Buatlah kesimpulannya!

Jawab : Dari data di atas dapat kita simpulkan bahwa perilaku masyarakat di lingkungan
masih banyak yang tidak sesuai dengan 9 prinsip etika lingkungan. Banyak dari mereka
belum sadar akan pentingnya terhadap kehidupan sekarang dan di masa yang akan
mendatang. Walaupun beberapa masyarakat cukup baik dalam hal kasih sayang dan
peduli terhadap alam, melakukan penanaman pohon dan merawatnya. Namun mereka
kurang bertanggung jawab dan merugikan dan hidup tidak selaras dengan alam.
Pertemuan 5 – KONSERVASI BUDAYA

1. Penanaman Sikap

a) Kemukakan skap Anda terhadap gambar berikut sebagai wujud nilai


konservasi!
Jawab : Saya sangat senang dan setuju keika banyak pertunjukan budaya dilakukan
oleh para generasi muda sekarang ini, karena hal tersebut akan membantu pelestarian
beragam budaya yang dimiiki oleh Indonesia. Generasi muda sekarang ini diharapkan
bisa lebih menghargai budaya warisan para leluhur kita
b) Bagaimana pendapat Anda terkait gambar tersebut dan cara menyikapinya?
Jawab : Pelestarian budaya daerah harus terus dilakukan demi tetap menjaga keaslian
dan keberagaman yang ada di Indonesia. Msyarakat bisa memulai hal tersebut dengan
mengajarkan kesenian atau budaya daerah terhadap para pemuda, sehingga para
pemuda bisa menerapkannya dan juga dapat melestarikannya juga. Kesenian dan
budaya daerah di Indonesia harus tetap terjaga dan lestari meskipun banyak sekali
bentuk kebudayaan baru yang muncul saat ini karena pengaruh dari bangsa luar.
Menanam rasa cinta tanah air dan kebudayaan sangat penting saat ini demi
menghindari terkikisnya kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
2. Psikomotorik
a. Setelah mempelajari materi mengenai seni dan budaya, potensi budaya apa saja
yang ditemukan di sekitar anda?
Jawab : Saya bertempat tinggal di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Di Ngawi terdapat
beberapa budaya yang ada, diantaranya :
 Tari Bedoyo Srigati
 Tari Penthul Melikan
 Tari Orek-orek
 Upacara Kebo Ketan
 Keduk Bedji
 Dongkrek
 Maguti
b. Selanjutnya, buatlah salah satu dokomentasi berupa foto atau video mengenai
seni atau budaya tersebut!
Jawab : Saya memilih untuk mendokumentasikan budaya Upacara Kebo Ketan

c. Deskripsikanlah dalam bentuk tulisan apa yang Anda dokomentasikan!


Jawab : Upacara Kebo Ketan merupakan suatu perayaan perwujudan dari ‘rahmatan
lil alamin’, yaitu dengan merawat hutan dan mata air terutama Sendang Margo dan
Sendang Ngiyom di Alas Begal, Ngawi. Seni upacara pada umumnya menurut tradisi
Nusantara memiliki beberapa ciri. Salah satunya adalah adanya kuliner khas terkait
upacara itu. Di Upacara Kebo Ketan, ada wajik ketan berwarna merah gula dan jadah
putih, sebagai makanan khas selain urap ingkung dan kelengkapan bancakan desa
pada umumnya. Kuliner khas berwarna “merah-putih”, terbuat dari ketan mengadung
makna simbolik terkait warnanya, dan juga terkait sift fisik ketan serta asosiasi bunyi
namanya. Ketan, mudah diasosiasikan dengan “keraketan” atau kohesi, maka
hidangan ketan dalam warna merah putih mengandung makna doa permohonan di
dalam bentuk makanan. Sang Kebo Ketan di dalam tandu diarak ke Lapangan Desa
Sekarputih diiringi berbagai kesenian arak-arakan dari berbagai kabupaten yang
mendampaki atau didampaki oleh Bengawan Solo dan berkenan menyumbang
upacara, serta diiringi satu atau dua bregada pasukan tradisional dari Kraton
Yogyakarta, dan dikawal kelompok seni budaya Sekar Pangawikan dari Yogyakarta,
sejauh 3 km sehingga sampai ke Lapangan Desa Sekarputih.

d. Berilah pendapat anda, cara mempertahankan atau mengonservasi seni atau


budaya tersebut!
Jawab : Untuk mempertahankan seni budaya Upacara Kebo Ketan, para sesepuh
yang mengetahui rangkaian dan proses acaranya harus memberi tahu kepada
masyarakat yang lebih muda agar Upacara Kebo Ketan dapat terus dilaksanakan
setiap tahunnya. Masyarakat Ngawi sendiri tentunya harus bisa mengenalkan
Upacara Kebo Ketan kepada masyarakat luar, selain itu sebagai penduduk lokal, kita
harus bangga terhadap kesenian yang kita miliki sebagai bentuk apresiasi kepada
para sesepuh kita karena sudah menciptakan kesenian yang begitu luar biasa.
Pertemuan 6 – KEARIFAN LOKAL DAN KONSERVASI NILAI
1. Kemukakan sikap anda sebagai mahasiswa apabila mengetahui seseorang yang
peduli terhadap kearifan lokal
Jawab : Menurut saya, saya akan mendukung hal tersebut karena kearifan lokal yang
dimiliki oleh Indonesia maupun suatu daerah perlu di lestarikan sebagai daya upaya
konservasi budaya tersebut. Kepedulian terhadap lingkungan dan budaya sangat
diperlukan apalagi generasi millenial merupakan generasi emas Indonesia yang
nantinya akan menjadi penerus

2. Kemukakan tentang apa yang kita lakukan ketika melihat kearifan lokal yang
ditinggalkan oleh generasi muda
Jawab : Sebagai generasi muda, di era globalisasi ini kita harus terbuka dengan
dunia luar serta mengikuti perkembangan zaman dan teknologi yang ada, tetapi, selain
membawa dampak positif globalisasi juga bisa menjadi ancaman besar bagi budaya
bangsa yang menyebabkan pergeseran atau perubahan pada tatanan nilai dan norma
yang telah tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat. Sebagai generasi
muda beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk menjaga kearifan lokal adalah
dengan bijak dalam memanfaatkan teknologi dan informasi yang ada, menyaring
setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia berlandaskan kepribadian bangsa
seperti pancasila, adat istiadat, dan norma yang berlaku, menambah wawasan dan juga
pengetahuan akan budaya sendiri, dan yang terpenting adalah meningkatkan
kesadaran para generasi muda bahwa sebagai generasi penerus bangsa harus bisa
mempertahankan kearifan lokal kita, bukan saja mempertahankan tetapi
melestarikanya juga agar kita bisa menunjukan kepada dunia bahwa budaya Indonesia
ini memiliki keragaman dan keunikannya masing masing.

3. Identifikasi kearifan lokal yang ada di daerah asal saudara

Tradisi Methil (Kab. Ngawi)

Tradisi “methil” adalah suatu proses dimana warga melakukan beberapa tahap
sebelum mereka melaksanakan panen raya padi. Berikut ini, beberapa proses atau
tahapan yang harus dilakukan oleh warga desa Karangmalang. Proses atau tahapan
pertama yang dilakukan oleh warga masyarakat desa Karangmalang yang
melaksanakan tradisi tersebut di sawah adalah menentukan hari baik untuk
melaksanakan tradisi tersebut, proses kedua yaitu memberi batas lokasi sawah yang
akan dipethil, ketiga yaitu menyiapkan sesaji, dan yang terakhir yaitu pelaksanaan
“methil” itu sendiri. Sedangkan mereka yang memilih melaksanakan tradisi “methil”
di rumah proses pelaksanaannya lebih simpel yaitu hanya dengan menentukan hari
baik dan menyiapkan makanan saat bancaan.
Pertemuan 7 – KADERISASI KONSERVASI

1. Penanaman Sikap

a. Kemukakan sikap Anda terhadap gambar berikut sebagai wujud nilai


konservasi!
Jawab : Gambar 1 merupakan gambar pelatihan kaderisasi yang dimana kader
merupakan sumber daya manusia sebagai calon anggota yang disiapkan dalam
organisasi yang melakukan proses seleksi yang dilatih dan dipersiapkan untuk
memiliki keterampilan dan disiplin ilmu. Proses seleksi dapat disebut juga kaderisasi.
Sikap saya cukup mendukung dalam kegiatan ini karena kegiatan bersifat membangun
sumber daya manusia untuk menjadi manusia yang lebih baik dan juga mengerti
tentang baik dan buruknya sesuatu.
Gambar 2 merupakan massa yang sedang melakukan demo.
Demonstrasi/mogok adalah tindakan massa yang mendukung, menolak, atau
mengoreksi kebijakan pemerintah pusat atau daerah. Demo yang dimaksud adalah
demo yang memprotes kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat dan daerah dan
bahkan kebijakan di luar negeri/internasional. Sikap saya cukup netral dalam kegiatan
ini, karena terkadang masyrakat banyak sekali memiliki keinginan. Ketika keinginan
tersebut tidak disetujui oleh pemerintah, mereka langsung melakukan aksi demo
padahal keputusan pemerintah sudah yang terbaik. Begitu sebaliknya, pemerintah
kadang kurang mengerti kondisi masyrakatnya, jadilah masyrakat melakukan aksi
demo kepada pemerintah.

b. Bagaimana pendapat Anda terkait gambar berikut dan cara menyikapinya?


Jawab : Gambar 1 : Pendapat saya dengan dilakukannya pelatihan kaderisasi adalah
sebenarnya sama dengan training atau pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
sumber daya manusia agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Seperti kampus atau organisasi agar dikemudian hari mampu ikut serta dalam
memajukan organisasi tersebut.
Gambar 2 : Sikap saya cukup netral dalam kegiatan ini, karena terkadang
masyrakat banyak sekali memiliki keinginan. Ketika keinginan tersebut tidak disetujui
oleh pemerintah, mereka langsung melakukan aksi demo padahal keputusan
pemerintah sudah yang terbaik. Begitu sebaliknya, pemerintah kadang kurang
mengerti kondisi masyrakatnya, jadilah masyrakat melakukan aksi demo kepada
pemerintah.

2. Psikomotorik
a. Berapa teman dan keluarga yang anda miliki saat ini? Bandingkan berapa
yang peduli dengan lingkungan dan berapa yang kurang peduli dengan
lingkungan!
Jawab : Saya memiliki 5 anggota keluarga dan 10 orang teman. Dari anggota
keluarga saya, ada 3 orang yang peduli lingkungan dan 2 diantaranya kurang
peduli, sedangkan dari 10 teman yang saya miliki, 7 orang memiliki sikap peduli
dan 3 orang lainnya kurang peduli dengan lingkungan.
b. Berilah pemahaman mengenai konservasi kepada 5 teman atau keluarga
anda yang masih kurang peduli dengan lingkungan!
Jawab : Saya akan berusaha menjelaskan dan memberi pemahaman kepada
mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar untuk kepentingan dan
kenyamanan bersama. Dengan menanamkan sikap peduli lingkungan, berarti kita
sudah membangun pondasi awal untuk menjaga dan melestarikan alam dan
lingkungan sekitar yang kita miliki untuk bisa dinkmati oleh generasi selanjutnya.
Selain itu, seabagi generasi muda, saya dan teman-teman saya memiliki andil
yang cukup besar untuk turut serta menjaga apa yang telah Tuhan Yang Maha Esa
berikan untuk keberlanjutan kehidupan di masa seterusnya.
c. Catatlah reaksi dan tanggapan mereka terhadap apa yang anda sampaikan!
Jawab : Anggota keluarga dan teman saya yang kurang peduli lingkungan bisa
menerima apa yang saya sampaikan tentang pentingnya merawat dan menjaga
lingkungan. Mereka bersedia berubah dengan melakukan hal kecil namun sangat
beramnfaat yaitu dengan tidak lagi membuang sampah di sembarang tempat.

Anda mungkin juga menyukai