DISUSUN OLEH :
Laporan praktikum mata pelajaran biologi yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli – 3 Agustus 2022
yang berjudul “Pengaruh Cahaya dan Media Tanam Pada Tumbuhan Jagung telah disahkan pada 31
Agustus 2022
Menyetujui,
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya khususnya
bagi penulis yang telah menyelesaikan makalah laporan hasil praktikum yang berjudul “Pengaruh
Cahaya Dan Media Pada Tumbuhan Jagung”
Dalam menulis karya ilmiah ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala – kendala,
sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Prasetyo Anggun Pribadi, S.Pd. selaku guru biologi, orang tua dan semua orang
yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Disini penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan laporan ini terdapat hal – hal
yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan
dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga apa
yang di harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna. Amin.
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................................................vi
BAB I........................................................................................................................................................1
1. Latar Belakang.............................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
3. Tujuan...........................................................................................................................................1
4. Manfaat.........................................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................................3
1. Pertumbuhuan dan Perkembangan...........................................................................................3
2. Pengaruh Cahaya.........................................................................................................................3
3. Pengaruh Media...........................................................................................................................4
BAB III.....................................................................................................................................................5
1. Waktu dan Tempat......................................................................................................................5
2. Alat dan Bahan.............................................................................................................................5
3. Cara Kerja....................................................................................................................................5
BAB IV.....................................................................................................................................................7
1. Hasil Pengamatan........................................................................................................................7
2. Pembahasan..................................................................................................................................9
3. Dokumentasi Pengamatan..........................................................................................................9
BAB V....................................................................................................................................................10
1. Simpulan.....................................................................................................................................10
2. Saran...........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................11
4
DAFTAR GAMBAR
5
DAFTAR TABEL
6
7
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup akan mengalami proses pertumbuhan begitu pula pada tumbuhan.
Dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan faktor fisiologis, sedangkan faktor
eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut
yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor ekternal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembnagn yaitu intensitas cahaya dan media tanamnya. Banyak sekali teori yang
menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun, teori terseut
belum sepenuhnya dapat dipelajari jika belum mengetahui kebenarannya pada lingkungan kami.
Untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut, kami melakukan penelitian
pada pada salah satu tumbuhan yaitu tumbuhan jagung. Tumbuhan ini kami ambil karena proses
pertumbuhan pada jagung tidak memerlukan waktu yang lama.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut penulis dapat merumuskan suatu masalah, yaitu :
a. Adakah pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan jagung?
b. Adakah pengaruh media tanah terhadap pertumbuhna jagung?
c. Bagaimana perbedaan pertumbuhan pada jagung yang mendapatkan cahaya matahari
langsung dengan jagung yang tidak mendapatkan cahaya matahari?
d. Bagaimana perbedaan pertumbuhan pada jagung yang menggunakan media tanah dengan
jagung yang menggunakan media air/kapas?
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari laporan ini adalah :
Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan cahaya matahari terhadap pertumbuhan
jagung.
Untuk mengetahui pengaruh pada media tanam terhadap pertumbuhan jagung.
1
Untuk mengetahi perbedaan tumbuhan jagung yang terkena matahari langsung dengan
yang tidak terkena sinar matahri.
Untuk mengetahui perbedaan tumbuhan jagung yang menggunakan media tanah dan media
air/kapas.
4. Manfaat
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (diantarnya volume, massa, dan tinggi)
serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan bersifat
kuantitatif (dapat diukur) menggunakan auksanometer. Pertumbuhan terjadi karena pertambahan
jumlah sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan bersifat
meristematik. Contoh, pertambahan tinggi batang dan jumlah daun.
Perkembangan adalah proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang
mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible.
Contoh, munculnya bunga sebagai alat perkembangbiakan.
2. Pengaruh Cahaya
Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi berbagai proses yang terjadi di permukaan
bumi. Khusus bagi kehidupan tanaman yang merupakan organisme autrotof yang dapat
menyediakan makanan organisme lain dalam bentuk zat organik melalui proses fotosintesis dan
fotorespirasi. Pengaruh cahaya memeliki arti penting bagi pertumbuhan tanaman, terutama
perannya dalam kegiatan – kegiatan fisiologis. Ditinjau dari faktor cahaya matahari sebagai faktor
tumbuh bagi tanaman, maka cahaya dapat dibedakan menjadi tiga komponen yaitu :
1) intensitas cahaya
2) kualitas cahaya
3) lama penyinaran
Diantara ke tiga komponen cahaya tersebut diatas, maka intensitas cahaya matahari yang
merupakan komponen kritis yang mempengaruhi langsung hasil fotosintat pada tanaman.
Selanjutnya dua komponen cahaya lainnya yaitu foto periodisma dan kualitas cahaya dalam
tulisan ini tidak diuraikan lebih lanjut. Hasil fotosintesis tanaman akan berkurang apabila
intensitas cahaya berkurang tergantung pada species tanaman. Menurut Trehow(1971 dalam
Subronto dkk. 1977) , menyatakan bahwa penghambatan proses fotosintesis pada intensitas
cahaya yang tinggi (>10.000 foot candle) merupakan pengaruh tidak langsung dari intensita
cahaya tersebut, dimana pada intensitas cahaya yang tinggi akan menyebabkan terjadinya
3
penutupan dari stomata dan mengurangi evapotranspirasi terutama melalui daun. Selanjutnya
terjadi penghambatan pembentukan khlorofil dan kerusakan organ-organ fotosintesis yaitu
terjadinya lyisis khlorofil dan semua hal tersebut akan menyebabkan penghambat proses
fotosintesis pada daun secara keseluruhan. Intensitas cahaya yang tinggi di daerah tropis tidak
seluruhnya dapat digunakan oleh tanaman. Energi cahaya yang digunakan oleh tanaman dalam
proses fotosintesis berkisar antara 0,5 sampai dengan 2 % dari jumlah total energy matahari yang
tersedia untuk proses pertumbuhan. Sedangkan hasil fotosintesis yang terbentuk tersebut akan
berkurang apabila intensitas cahaya matahari yang di terima kurang dari batas optimal yang
dibutuhkan oleh tanaman, dan ini sangat tergantung pada jenis tanaman.
3. Pengaruh Media
Media tanam yang baik adalah media yang mampu menyediakan air dan unsur hara dalam
jumlah cukup bagi pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat ditentukan pada tanah dengan tata udara
dan air yang baik, mempunyai agregat yang mantap, kemampuan menahan air yang baik dan
ruang untuk perakaran yang cukup (Gardner dan Mitchell, 1991).
Penggunaan media tanam yang sifatnya menyimpan air lebih banyak akan mengakibatkan
akar dan batang bagian bawah sirih merah dapat membusuk dan jenis media tanam yang memiliki
sifat kemampuan menahan air rendah akan mengakibatkan media tanam mudah kering dan
tanaman akan cepat mati (Sudewo, 2005). Prayugo (2007) menyebutkan bahwa media tanam yang
baik harus memiliki persyaratan-persyaratan sebagai tempat berpijak tanaman, memiliki
kemampuan mengikat air dan menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman, mampu
mengontrol kelebihan air (drainase) serta memiliki sirkulasi dan ketersediaan udara (aerasi) yang
baik, dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar tanaman dan tidak mudah lapuk atau
rapuh.
Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai media tanam diantaranya arang
sekam, cacahan pakis, sebuk sabut kelapa dan humus daun bambu. Arang sekam bersifat porous
dan tidak dapat menggumpal/memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan
sempurna. Serbuk sabut kelapa mempunyai kemampuan menyerap air yang tinggi yaitu delapan
kali dari berat keringnya dan mengandung beberapa hara utama seperti N, P, K, Ca dan Mg.
Media batang pakis bersifat mudah mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang baik serta
bertekstur lunak sehingga mudah ditembus oleh akar tanaman (Wuryaningsih dan Andyantoro.
1998).
4
BAB III
METODE PENELITIAN
3. Cara Kerja
5
6
BAB IV
1. Hasil Pengamatan
BIJI
HARI
1 2 3 4 5 6
– – – – – –
1
– – – – – –
2
– – – – – –
3
7
Tinggi tanaman 8,6 Tinggi tanaman Tinggi tanaman 8,3 Tinggi tumbuhan 6 Tinggi tumbuhan 2
5 Tinggi tanaman 9 cm
cm 7,3 cm cm cm cm
Memiliki 5 daun, Memiliki 4 daun, Memiliki 4 daun, Memiliki 4 daun, Tinggi tanaman 13
9 Tinggi tanaman 9 cm
tinggi tanaman 27 cm tinggi tanaman 25 cm tinggi tanaman 25 cm tinggi tanaman 27 cm cm
Tinggi tanaman 29 Tinggi tanaman 29 Tinggi tanaman 27 Tinggi tanaman 29 Memiliki 3 daun dan Tinggi tanaman 10
10
cm cm cm cm tinggi tanaman 15 cm cm
Memiliki 6 daun dan Tinggi tanaman 30 Tinggi tanaman 31 Tinggi tanaman 32 Tinggi tanaman 19 Tinggi tanaman 14
11
tinggi tanaman 32 cm cm cm cm cm cm
8
2. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa perkecambahan biji jagung
termasuk tipe perkecambahan hypogeal karena kotiledonnya terletak di bawah permukaan tanah.
Berdasarkan tabel diatas tentang perkembangan biji jagung, tampak bahwa pada hari pertama
sampai hari ketiga menunjukkan bahwa biji jagung belum mengalami pertumbuhan sama sekali.
Selain itu, pengaruh hormon auksin yang terdapat pada tanaman sangat mempengaruhi
perkecambahan pada biji jagung. Hormone auksin pada pertumbuhan berfungsi untuk
pertumbuhan bagi tanaman dan menjadi penghambat pertumbuhan tanaman jika terkena cahaya
matahari. Dalam keadaan banyak cahaya, auksin tidak bekerja secara maksimal sehingga
pertumbuhan kecambah terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut segera
berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang
sempurna, dan berwarna hijau. Hari ke 6 dan 7 telah tumbuh daun yang berarti bahwa tanaman itu
sudah bisa berfotosintesis/memasak makanannya sendiri. Sehingga peran dari kotiledon sudah
digantikan oleh daun. Hari demi hari tanaman tersebut tumbuh dengan lebat dan subur. Suburnya
tanaman disebabkan karena banyaknya unsur hara yang terkandung dalam tanah.
3. Dokumentasi Pengamatan
Gambar 3.1 Pertumbuhan Hari Ke 4 Gambar 2.1 Pertumbuhan Hari Ke 5 Gambar 1.1 Pertumbuhan Hari Ke 6
PENUTUP
1. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa tanaman jagung
yang tumbuh di tempat gelap dan tempat terang mempunyai perbedaan. Tanaman biji kacang
hijau yang berada di tempat terang pertumbuhannya akan lebih lamban. Hal ini terlihat dari tinggi
batang yang jauh berbeda dibandingkan tanaman jagung yang tumbuh di tempat gelap walaupun
keduanya mendapat perlakuan yang sama. Selain itu, tanaman kacang hijau yang tumbuh ditempat
terang daunnya akan berwarna hijau dan tebal serta memiliki batang yang kokoh dibandingkan
tanaman yang tumbuh di tempat gelap. Tanaman jagung yang tumbuh di tempat gelap mengalami
peristiwa etiolasi. Hal ini lah yang menyebabkan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan
tanaman yang tumbuh di tempat terang.
Media tanam yang digunakan juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Pada tanaman jagung yang ditanam di kapas mengalami pertumbuhan
yang kekurangan nutrisi. Sebaliknya dengan yang menggunakan tanah, tanaman tersebut tumbuh
dengan sangat subur dikarenakan telah dipengaruhi oleh unsur hara yang terkandung dalam tanah
sehingga kebutuhan nutrisi tumbuhan terpenuhi.
2. Saran
Dalam melakukan pengukuran terhadap tanaman biji jagung diperlukan ketelitian agar data
hasil pengamatan lebih akurat, yaitu dengan menggunakan alat pengukuran yang sama dan waktu
pelaksanaan pengukuran yang terjadwal dengan baik. Selain itu, sebelum melakukan percobaan
hendaknya periksalah dulu bibit atau biji jagung yang akan digunakan agar mengurangi resiko
tanaman yang tidak tumbuh.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://hanalathifahtakwim.blogspot.com/2011/10/laporan-pengamatan-pertumbuhan-dan.html
http://adihadiana.blogspot.com/2013/03/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan.html
http://id.scribd.com/doc/85008426/Makalah-Biologi-Pertumbuhan-Kacang-Hijau
11