PDF Dhandhanggula Serat Wulangreh
PDF Dhandhanggula Serat Wulangreh
Iku parabot
parabot satuhu, tan kena
kena tininggala
tininggala
Angucap
Angucap meneng
meneng anendra
anendra
Duga-duga
Duga-duga nora keri”
keri”
Dalam
Dalam termino
terminolog
logii yang
yang paling
paling sederhan
sederhanaa yang
yang bisa saya
saya fahami,
fahami, Wulang
Wulangrehreh
berasal dari dua kata dasar, yaitu WULANG
WULANG dan REH. Wulang berarti ajaran
(katakan, teori) sedangkan REH berasal dari akar kata Ngereh atau Memerintah.
Jadi Wulangreh (sekali lagi, dalam pengertian saya) adalah ajaran untuk, ngereh,
memimp
memimpin in memerin
memerintah.
tah. Mudah
Mudahnya
nya,, Wulang
Wulangreh
reh adalah
adalah teori
teori kepemim
kepemimpina
pinan.
n.
Dalam
Dalam berbag
berbagaiai referens
referensi,
i, Serat
Serat Wulang
Wulangreh
reh dapat
dapat diterjem
diterjemahka
ahkann sebagai
sebagai ajaran
ajaran
untuk memahami kehidupan pribadi kaitannya dengan berbangsa dan bernegara.
Itu adalah arti yang lebih luas karena itulah tugas seorang pemimpin. Agar di garis
garis
bahwahi
bahwahi juga, memimpin
memimpin disini adalah memimpin
memimpin dalam arti luas. Bukan saja
memimpin suatu organisasi tetapi juga memimpin diri sendiri dan keluarganya.
Sesuai dengan kapasitas manusia sebagai khalifah
Serat
Serat Wulang
Wulangreh
reh terdiri
terdiri dari
dari 12 Bab yang masing
masing-ma
-masing
sing dibedakan
dibedakan dalam
dalam 14
pupuh tembang
tembang Macapat dan 1 tembang gedhe,
gedhe, masing-masing
masing-masing adalah sebagai
berikut:
berikut:
1. Pupuh
Pupuh I (Pangku
(Pangkur)
r) terdir
terdirii dari
dari 8 pada
pada
2. Pupuh
Pupuh II
II (Kina
(Kinanthi
nthi)) terdiri
terdiri dari
dari 16
16 pada
pada
3. Pupuh
Pupuh III
III (Gamb
(Gambuh)
uh) terdiri
terdiri dari
dari 16
16 pada
pada
4. Pupuh
Pupuh IV
IV (Pang
(Pangkur
kur)) terdiri
terdiri dari 16 pada
pada
5. Pupuh
Pupuh V (Masku
(Maskumam
mamban
bang)
g) terdir
terdirii dari 34
34 Pada
Pada
6. Pupuh
Pupuh VI (Mega
(Megatruh
truh / Dudu
Duduk
k Wuluh)
Wuluh) terdir
terdirii dari 18
18 pada
7. Pupuh
Pupuh VII
VII (Durma
(Durma)) terdir
terdirii dari
dari 12
12 pada
pada
8. Pupuh
Pupuh VIII
VIII (Wiran
(Wirangro
grong)
ng) terd
terdiri
iri dari
dari 26 pada
pada
9. Pupuh
Pupuh IX
IX (Pocu
(Pocung)
ng) terdiri
terdiri dari
dari 35
35 pada
pada
11. Pupuh
Pupuh XI (Mijil) terdiri dari 25 pada
Untuk Pakdhe Bagio, mohon maaf adalah kata yang paling tepat yang bisa saya
sampaikan.
*******
SERAT WULANGREH
PUPUH I
DHANDHANGGULA
(01)
Pamedare
Pamedare wasitaning ati,
cumantaka
cumantaka aniru Pujangga,
Nanging kedah
kedah ginunggung,
ginunggung,
(02)
Sasmitaning ngaurip
ngaurip puniki,
pangrasane
pangrasane sampun udani,
udani,
ing kauripanira.
banyak
banyak orang mengaku,
mengaku,
perasaannya
perasaannya sudah
sudah utama,
utama,
padahal
padahal belum tahu rasa,
rasa,
dalam kehidupan.
Yang nanti akan diulas (panjang lebar) oleh Kanjeng Susuhunan Pakubuwana IV,
adalah filsafat dan hakikat hidup yang lebih pada pemaknaan rasa yang secara
manusiawi
manusiawi melekat pada diri tiap manusia. Merasa dirinya bisa memahami
memahami rasa,
tanpa pernah punya
punya perasaan. Kesalahan
Kesalahan fatal manusia menurut (pada 2 diatas)
adalah karena manusia tidak memahami hakekat rasa . Dalam hal ini, Kanjeng
Kanjeng
Susuhunan sangat menyayangkan apabila manusia tidak bisa kokoh hidupnya hanya
karena salah memaknai rasa.
(03)
Jroning Quran
Quran nggoning rasa yekti,
yekti,
mundak katalanjukan,
katalanjukan,
sampurnane
sampurnane ing badanira, (*kirang 3 wanda)
sira anggugurua.
(04)
sartane kawruhana.
Namun
Namun apabila
apabila kamu berguru
berguru
pilihlah manusia nyata
yang baik martabatnya
serta tahu hukum
yang beribadah dan sederhana
syukur dapat pertapa
yang sudah menanggalkan
pamrih pembe
pemberian
rian orang
itu pantas kamu berguru
serta ketahuilah
Meskipun demikian, jika kita hendak berguru (belajar, dalam hal ini Al Quran),
hendak
hendaklahlah hati-hat
hati-hati.
i. Pilihla
Pilihlah
h guru
guru yang benar-be
benar-benar
nar nyata
nyata baik
baik ilmu
ilmu maupun
maupun
aplikasi
aplikasinya
nya.. Tak jarang,
jarang, meski
meski sudah
sudah berdasarka
berdasarkan
n Al Quran,
Quran, jika salah
salah dalam
dalam
pemahaman,
pemahaman, salah pula dalam aplikasinya
aplikasinya dapat berakibat
berakibat buruk.
buruk. Boleh jadi, NII,
Bom Bunuh Diri, Ahmadiyah dan sebagainya adalah representasi dari warning yang
warning yang
diberikan oleh Kanjeng Susuhunan. Jelas sekali, belaiau memerintahkan untuk kita
berguru
berguru kepada orang yang (becik martabate),
martabate), Martabat
Martabat dapat difahami
difahami sebagai
sebagai
tindak, tingkah laku, track record . Akan lebih baik, jika orang tersebut memahami
hukum. Saya menterjemahkan hukum disini adalah hukum positf (bukan Hukum Al
Quran). Dalam pengertian saya, tempat kita berguru
berguru adalah orang yang alim, faham
al Quran dan tidak cacat hukum, atau setidaknya orang yang taat pada hukum
positif.
(05)
anganggep nyatanipun,
prakara rumuhun,
Lebih hebat lagi, jika mendapatkan orang yang ahli tapa (tirakat), tatat beribadah
dan hidup sederhana. Hal ini bisa dibuktikan apabila dia memang tanpa pamrih dan
jauh dari niat mencari keuntungan
keuntungan duniawi.
duniawi. Jika sudah mendapatkan
mendapatkan yang
demikian,. Bergurulah anda pada mereka! Jika hanya ada orang yang hanya pandai
berbicara
berbicara (sepandai
(sepandai apapun dia) jika tidak mengedepank
mengedepankan
an pada empat hal, maka
pertimbangkan
pertimbangkanlah
lah dulu. Empat hal itu adalah dalil (Qur’an),
(Qur’an), Hadis, Ijma dan
Qiyas. Itulah yang sejak dulu menjadi
menjadi dasar dan landasan berfikir manusia untuk
untuk
menjinakkan rasa guna memperoleh ketenteraman.
(06)
panganggepe
panganggepe wus angenggoki,
(07)
nanging ta asenengan,
pancene parijangga.
Dikatakan salah
Kanjeng
Kanjeng susuhunan
susuhunan juga
juga sangat
sangat memaha
memahamimi keadaan
keadaan.. Betapa
Betapa sulitny
sulitnyaa mencari
mencari
orang yang tepat untuk berguru (angel
( angel temen ing jaman puniki ………. ingkang
pantes ginuronan
ginuronan).
). Banyak orang
orang yang hebat dibidang
dibidang ilmu (pengetahuan)
(pengetahuan) tetapi
jarang yang menjadikannya
menjadikannya panutan.
panutan. Bahkan
Bahkan sebaliknya,
sebaliknya, yang meninggalkan
meninggalkan
syara
syarak,
k, dan
dan hany
hanyaa suka
suka berse
bersena
nang
ng-se
-senan
nang
g serta
serta sulit
sulit diiku
diikuti
ti kema
kemaua
uann
nnya
ya,,
memaksakan diri untuk menjadi panutan. Dasar manusia!
(08)
jaman
jaman kuna
kuna mapan
mapan si murid,
murid,
ingkang pada ngupaya,
kudu angguguru,
dadiya kanthinira.
Sekaran
Sekarangg yang
yang terjadi
terjadi sebalik
sebaliknya
nya.. Jika dahulu,
dahulu, seorang
seorang akan besusah
besusah paying
paying
berguru
berguru mencari ilmu pengetahuan,
pengetahuan, tetapi sekarang justru gurulah
gurulah yang mencari
murid.
murid. (Lihatl
(Lihatlah,
ah, spandu
spanduk,
k, baliho,
baliho, pample
pamplet,
t, selebara
selebaran
n beredar
beredar dimana
dimana mana
mana
mencari murid agar mau bersekolah) Akibatnya, murid yang belajar bukan tumbuh
dari dasar hatinya, tetapi termakan
termakan oleh bujukan iklan.
iklan. Kendati
Kendati demikian, belajar,
belajar,
belajar dan
dan belajarlah!
belajarlah!
Itulah
Itulah pesan
pesan awal
awal yang
yang disamp
disampaika
aikan
n oleh Kanjeng
Kanjeng Susuhu
Susuhunan
nan Pakubu
Pakubuwan
wanaa IV
dalam Pupuh
puh I Dhandandhangg
nggula,
la, untuk masuk leblebih focu
focuss pada Serat
Wulangreh………………….
PUPUH II
KINANTHI
01
pesunen sariranira,
Ngarsa dalem
dalem ingkang
ingkang Sinuhu
Sinuhun
n (pada
(pada masa itu)
itu) sudah sangat memaham
memahamii betapa
tantangan atas perkembangan jaman. Maka yang pertama ditekankan adalah
melatih, memahami dan mengasah rasa ( Padha
Padha gulangen
gulangen ing
ing kalbu).
kalbu). Langkah ini
dirasa paling efektif untuk menyikapi perkembangan keadaan. Nilai ini universal
universal
dan bisa diterapkan bahkan di era computer sekarang ini.
Salah
Salah satu langka
langkahh yang
yang mutlak
mutlak dilakuk
dilakukan
an adalah
adalah dengan
dengan mesu
mesu budi,
budi, prihat
prihatin
in
dengan
dengan jalan kurang
kurangii makan
makan dan kurangi
kurangi tidur.
tidur. Watak
Watak ksatria
ksatria harus
harus ditempu
ditempuhh
dengan cara itu agar kita kadunungan kawaskithan.
02
Dadiya lakuniraku,
anganggowa sawatawis,
Jadikanlah kebiasaanmu
jeleklah watak
watak orang
orang yang hanya bersuka-suka
bersuka-suka
Mengurangi makan dan tidur, agar dijadikan kebiasaan disamping mencegah hura-
hura
hura dan kesenang
kesenanganan ragawi semata.
semata. Sekaran
Sekarang g terbukt
terbukti.
i. Kesenang
Kesenangan
an duniawi
duniawi
dibuka lebar-lebar dan bahkan diberikan ijin resmi oleh penguasa.
penguasa. Akibatnya, para
pemuda
pemuda tak lagi peduli dengan
dengan pesan moral untuk mencegah makan
makan dan mencegah
tidur.
Boleh jadi, Sinuhun Pakubuwana sudah memprediksikan jika pada suatu saat nanti,
kesenan
kesenangan
gan memang
memang akan menjadi
menjadi bagian
bagian dari
dari kehidu
kehidupan
pan manusia.
manusia. Jiaka
Jiaka itu
terpaksa terjadi, lakukanlah
lakukanlah secukupnya
secukupnya (anganggowa sawetawis).
sawetawis) . Bagaimanapun
juga, orang yang hanya mengedepank
mengedepankan
an bersuka-suka,
bersuka-suka, termasuk kategori
kategori orang
yang berwatak
berwatak buruk.
buruk. Kesenangan
Kesenangan akan menguran
mengurangi
gi kewaspadaan.
kewaspadaan. Anda bisa
membuktikan bahwa sebagian besar tindak kriminal terjadi ketika orang tengah
hanyut dalam kesenangan.
03
satemah anenulari.
janganlah
janganlah kamu
kamu menyombo
menyombongkan
ngkan diri
biarlah dia
dia seperti
seperti itu
pada khirnya
khirnya akan
akan menular
menular (pada
(pada dirimu)
dirimu)
Pesa
Pesan
n beri
beriku
kutt dial
dialam
amat
atka
kan
n kepa
kepada
da mere
mereka
ka yang
yang suda
sudah
h menj
menjad
adii pemb
pembes
esar
ar
(peng
(pengua
uasa)
sa).. Wula
Wulang
ngre
reh
h meng
mengaja
ajark
rkan
an untu
untukk tidak
tidak sombo
sombong
ng (sumongah
sesongaran)
sesongaran).. Seorang pembesar
pembesar / penguasa
penguasa jangalah
jangalah terlalu denkat
denkat dengan
dengan orang
yang
yang berw
berwat
atak
ak buru
burukk karen
arenaa pada
pada kahir
ahirny
nyaa Cuma
Cuma akan
akan meng
mengaj
ajak
ak dan
dan
menjerumuskan pada tindakan jelek pula.
04
jika wataknya
wataknya bagus
jika memang
memang layak,
layak, dekatilah
dekatilah
Sebaliknya, meskipun berasal dari golongan rakyat jelata, jika memang memiliki
watak dan kepribadian
kepribadian yang bagus layak untuk didekati. Pembesar / penguasa yang
demikian
demikian akan sangat memahami apa yang terjadi pada masyarakatnya.
masyarakatnya. Mereka
akan mengambil keputusan tepat bagi rakyat, karena dia mendekat langsung dan
mendengarka
mendengarkan n cerita mereka.
mereka. Jika sudah demikian,
demikian, bukan tidak mungkin,
mungkin, dari
rakyat jelata inilah yang mampu mengangkat harkat dan martabatnya.
05
akeh durjana,
jika yang
yang dihadapi
dihadapi banyak
banyak orang
orang licik
licik
paling-paling
paling-paling akan
akan bisa
bisa berjudi
berjudi
jika yang
yang menghada
menghadap
p banyak
banyak bangsat
bangsat
khususnya kepada para pemuda, Wulangreh mengingatkan untuk tunduk pada yang
dihadapi.
dihadapi. Dimana bumibumi dipijak,
dipijak, disitu langit
langit dijunjung.
dijunjung. Tapi hati-hati,
hati-hati, banyak
banyak
orang
orang licik disekita
disekitarr kita.
kita. Jika menghada
menghadapi pi orang
orang licik tetapi kita tidak
tidak bisa
menge
mengendal
ndalikan
ikan diri,
diri, akhirny
akhirnyaa akan terjeru
terjerumus
mus.. paling
paling-pal
-paling
ing Cuma
Cuma akan
akan jadi
jadi
tukang judi. Demikian juga, jika tak mampu mengendalikan
mengendalikan diri ketika berhadapan
dengan bangsat, akhirnya akan tergoda untuk menjadi pencuri.
Koru
Korupsi
psi dan
dan kolu
kolusi
si terja
terjadi
di karen
karenaa peng
pengua
uasa
sa tidak
tidak mamp
mampu u menah
menahanan diri
diri pada
pada
gemerlapnya
gemerlapnya keadaan.
keadaan. Dia tidak mampu mendteksi
mendteksi orang baik dan orang buruk.
buruk.
Sekalipun
Sekalipun pada awalnya tidak berniat untuk korupsi, tetapi karena kurang waspada
(batin, jiwa dan rasanya) akhirnya dia terjebak pada pilihan korupsi atau jatuh. Jika
dia tidak
tidak korups
korupsi,
i, maka
maka akan
akan kedudu
kedudukan
kannya
nya akan terancam
terancam.. Pilihan
Pilihannya
nya jelas,
korupsi akan lebih baik
baik daripada dirinya jatuh. Inilah kekgagalan pemimpin dalam
mengolah rasa dan salah dalam menilai baik buruk watak orang yang didekati.
06
Sekalipun, keadaan itu tejadi karena sebuah keterpaksaan sejak awal Wulangreh
sudah mengingatka
mengingatkann agar kita tidak ikut-ikutan hanyut
hanyut terbawa keadaan. Jadi tak
ada salah mempelajari watak dan perilaku pencuri. Bukan untk ikut mencuri, tetapi
mengh
menghinda
indarka
rkan
n diri
diri dari keterpa
keterpaksaa
ksaann mancur
mancuri.i. Karena
Karena untuk
untuk belajar
belajar menjadi
menjadi
buruk sungguh
sungguh sangat
sangat gampang.
gampang. Sekali melihat
melihat akan
akan bisa.
07
aras-arasen nglakoni,
mufa’ati badanneki.
maka lakukanlah
Demi
Demikikian
an juga
juga perb
perbua
uata
tan
n baik
baik.. Ia juga
juga muda
mudah
h untu
untukk dila
dilaku
kuka
kan.
n. Yang
Yang
membedakan
membedakan dengan perbuatan
perbuatan buruh adalah pada tindakannya.
tindakannya. Jika perbuatan
buruk akan
akan sangat mudah
mudah dilakukan,
dilakukan, sedang perbuatan
perbuatan baik akan sangat
sangat sulit untuk
memulai,
memulai, smeski sebenarnya mudah dipelajari.
dipelajari. Untuk memul;ai
memul;ai suatu perbuatan
baik, meski kita tahu itu sangat mudah,
mudah, namun begitu beratnya untuk dilakukan.
dilakukan.
Wulangreh menyebut aras-arasen nglakoni.
nglakoni.
08
bergaya,
bergaya, congkak
congkak dan
dan mentang-me
mentang-mentang
ntang
Kembali
Kembali pada persolanan anak muda.
muda. Disetiap jaman, anak mudamuda berada dalam
dinamik
dinamikany
anyaa sendiri.
sendiri. kanjen
kanjeng
g Susuhu
Susuhunan
nan juga sudah
sudah menyad
menyadari
ari bahwa
bahwa para
pemuda
pemuda adalah segmen penting yang harus digarap
digarap secara tuntas. Masalah sopan
santu
santun
n namp
nampakakny
nyaa masih
masih menja
menjadi
di perh
perhati
atian
an belia
beliau.
u. Kuran
Kurang
g Sopa
Sopann santu
santun,
n,
sombong, egois, sok gaya adalah label yang acap kali menmpel di pundak pemuda.
Kebiasa
Kebiasaan
an yang
yang sekaran
sekarang
g jamak
jamak terjadi
terjadi di kalang
kalangan
an muda,
muda, sudah
sudah disoro
disorott oleh
oleh
wulangreh sejak 2 abad lalu.
09
pemuda
pemuda yang jauh dari
dari orang baik
10
perbuatan
perbuatan buruk
buruk dan baik
perbuatan
perbuatan benar
benar dan salah
Dengan
Dengan sangat
sangat lugas
lugas Pakubu
Pakubuwan
wanaa IV menga
mengakui,
kui, bahwa
bahwa mencer
menceritak
itakan
an keadaa
keadaann
pemuda
pemuda terutama
terutama yang menyangkut
menyangkut perbuatan
perbuatan baik buruk dan benar salah adalah
bagian penting
penting dari cerita
cerita (maksudnya)
(maksudnya) karangan
karangan ini. Maka sekalipun
sekalipun dirasa terlalu
terlalu
vulgar tetap saja disebut untuk bisa diketahui dan dipelajari
11
jejagonga
jejagongan
n lan wong
wong tuwa,
tuwa,
jika berbicara
berbicara / berhadapan
berhadapan dengan
dengan orang tua
pembicaraan
pembicaraan itu bermacam
bermacam-macam
-macam
Maka sebagai
sebagai orang muda, sudah selayaknya
selayaknya apabila lebih teliti. Jika berhadapan
berhadapan
dengan orang tua yeng kebetulan sedang berbicara, maka dengarkanlah. Meskipun
kadangkala menjengkelkan karena terlalu banyak yang dibicarakan / diomongkan,
tapi mendengarkan
mendengarkan dengan
dengan seksama adalah lebih bijaksana. Karena dari sanalah
kita bisa menge
mengenal
nal banyak
banyak orqang
orqang dengan
dengan berbag
berbagai
ai perwatak
perwatakannannya,
ya, baik
baik baik
baik
maupun buruk
12
bawalah
bawalah dengan
dengan cermat
cermat
Yang (kebetulan) mempunyai materi pembicaraan yang baik, maka camkanlah dan
gunaka
gunakan
n dengan
dengan cermat. Sebalk
Sebalknya,
nya, apabila
apabila ada yang
yang kurang
kurang baik, terimal
terimalah
ah
sebagai berbandingan
berbandingan,, dan sembunyikanl
sembunyikanlah.
ah. Tetapi tetaplah waspada
waspada dan teliti
mendengarkan pembicaraan orang yang terjadi pada saat itu.
13
biarlah aku
aku sendiri
sendiri
15
jika kamu
kamu duduk
duduk berdamping
berdampingan
an (dengan
(dengan orang
orang semacam
semacam itu)
itu)
Nanti kamu
kamu akan
akan tertular
tertular
16
Poma-poma wekasingsun,
Ingat-ingatlah pesanku
pada (siapapun)
(siapapun) yang memba
membaca
ca surat (tulissan)
(tulissan) ini
baik lahir
lahir maupun
maupun batin
batin
jangan menghindar
menghindar ajaran
ajaran baik.
baik.
**********BERSAMBUNG***********