Anda di halaman 1dari 83

Webinar Perencanaan Pembelajaran

Kurikulum Merdeka Th. 2022


Tanggal 08 Juli 2022

H. Eduard Nurpatria Ch, M.Pd


Jabatan Koorwas SMP
Dinas Pendidikan Kota Bekasi
CV EDU HP. 081280228142
1. Identitas Diri
Nama : Eduard Nurpatria Ch, S.Pd, M.Pd
Agama : Islam
NIP : 196909241993011002
Tpt/Tgl.lahir : Cirebon, 24 -09-1969
Pekerjaan : Pengawas Ahli Madya Disdik Kota Bekasi

2. Riwayat Pendidikan
SD : SDN Palimanan IV Kab. Cirebon - 1983
SMP : SMPN 3 Kota Cirebon – 1986
SMA : SMAN 1 Kota Cirebon -1989
D3-FMIPA : ITB JURUSAN BIOLOGI – 1992
S1-BIOLOGI : UNIVERSITAS TERBUKA UPJ Jakarta - 2005
S2- MP : UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA – 2009

3. Riwayat Pekerjaan
Guru : SMPN 16 Bekasi- 1993/1994 s.d 2007/ 2008
Guru Inti IPA : MGMP IPA Kota Bekasi 2004 – 2008
Ketua MGMP : MGMP Biologi Kota Bekasi 2006 – 2008
Instruktur : Tk. Propinsi PTBK Mata Pelajaran Biologi
Tk. Nasional Briging Course
Penulis : Buku Super IPA Kelas 7,8 dan 9 penerbit ESIS - Erlangga
Kep.Sek : SMPN 28 Bekasi, SMPN 26 Bekasi dan PLt SMPN 8 Bekasi
Pengawas SMP : Disdik Kota Bekasi Th. 2011 s.d Sekarang
Dosen / Tutor : Universitas Terbuka Th. 2012 s.d 2018
Tim Teknis : Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 – Dir Pembinaan SMP Kemdikbud RI
Asesor Akreditasi : Assesor Akreditasi BAN SM – IASP 2020
Pengajar Diklat CKS : Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah dan Penguatan Kepala Sekolah
Ketua MKPS : Korwas SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi

4. Riwayat Diklat
: TOT Assesor PK Guru dan PKB- LPMP Jabar 2011
: TOT Assesor PK dan MK Rekrut Kep.sek - LP2KS 2011
: Assesor Akreditasi Tk. Propinsi BAN S/M 2012
Peningkatan Profesionalitas Pengawas SMP – BPPTKPU DISDIK Prop Jabar 2013
Pelatihan Kurikulum 2013 Sekolah Sasaran II- PPPPTK – Prop. Jabar
Pelatihan Assesor Akreditasi Revisi Tk. Propinsi BAN S/M April 2014
Pelatihan Implementasi Kuri 2013 bagi Pengawas – Disdik Prop. Jabar Mei 2014
Pelatihan IN Kur. 2013 bagi Pengawas – P4TK BISPAR Mei 2014
ToT Tim Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum (TPPK) Tk. Nasional – Direktorat SMP KemDikbud Juli 2015
Pelatihan Instruktur Kurikulum 2013 LPMP Jawa Barat Mei 2016
Diklat Pengajar Calon Kepala Sekolah dan Pengeuatan Kepala Sekolah – P4TK PLB Tahun 2019
Diklat Assesor Akreditasi IASP 2020 – BAN SM Tahun 2019
Pemantapan Nilai Nilai Kebangsaaan Angkatan III – LEMHANAS RI Tahun 2021
Diklat Kepemimpinan Pembelajaran Sekolah Penggerak Bagi Pengawas Sekolah – KemdikbudRistek Tahun 2021
Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka Tingkat Nasional region Jawa Barat –KemdikbudRistek Tahun 2022
Diklat Assesor PPG Pra Jabatan – Dirjen GTK Kemdikbudristek Tahun 2022
2
design by Edu
design by Edu 3
design by Edu 4
design by Edu 5
Dasar Hukum

1. Permendikbud Ristek, No.5, Tahun 2022, tentang Standar Kompetensi


Lulusan.
2. Permendikbud Ristek, No.7, Tahun 2022, tentang Standar isi .
3. Permendikbud Ristek, No. 16, Tahun 2022, tentang Standar Proses.
4. Kepetusan Kepmendikbud Ristek, No:56/M/2022, tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
5. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 371/M/2021 tentang
Program Sekolah Penggerak.
No. 5 Tahun 2022
5
“Pendidikan nasional berfungsi
Profil Pelajar Pancasila adalah
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban profil lulusan yang bertujuan
bangsa yang bermartabat dalam rangka menunjukkan karakter dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan kompetensi yang diharapkan
untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan diraih dan menguatkan nilai-nilai
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, luhur Pancasila peserta didik dan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang
para pemangku kepentingan.
demokratis serta bertanggung jawab.”

Struktur Kurikulum terdiri :

1. Struktur Kurikulum Intrakurikuler


2. Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila CP adalah serangkaian
Kompetensi dan konten pada
mata pelajaran yang disusun
dalam satu fase
Definisi Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila adalah
profil lulusan yang bertujuan
menunjukkan karakter dan
kompetensi yang diharapkan
diraih dan menguatkan nilai-nilai
luhur Pancasila peserta didik dan
para pemangku kepentingan.

Terdiri dari 6 dimensi dengan


penjabaran elemen di
masing- masing dimensinya.
*Dimensi adalah karakter dan kompetensi fondasi yang perlu
dikembangkan pendidik.
1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

Pelajar Indonesia yang menghayati


keberadaan Tuhan dan selalu
berupaya mentaati perintah serta
menjauhi larangan sesuai dengan
ajaran agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan
ke dalam akhlak yang mulia, baik
dalam beragama, akhlak yang
baik
kepada diri sendiri, kepada
sesama
manusia, kepada alam dan
kepada
negara Indonesia.
2.Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia yang berkebinekaan global
memiliki identitas diri yang matang, mampu
menunjukan dirinya sebagai representasi
budaya luhur bangsanya, sekaligus memiliki
wawasan serta keterbukaan tentang eksistensi
ragam budaya daerah, nasional dan global.
Pelajar Indonesia memiliki sikap menghormati
keberagaman dan toleransi terhadap
perbedaan.
Untuk mencapai Berkebinekaan Global, pelajar
Indonesia harus dapat mengenal dan
menghargai budaya, dapat berkomunikasi
dan berinteraksi antar budaya, berefleksi
dan bertanggung jawab terhadap
pengalaman kebinekaan serta berkeadilan
sosial.
3.Mandiri
Pelajar Indonesia memiliki prakarsa
atas pengembangan dirinya yang
tercermin dalam kemampuan untuk
bertanggung jawab, memiliki
rencana strategis, melakukan
tindakan dan merefleksikan proses
dan hasil pengalamannya.
Untuk itu, pelajar Indonesia perlu
memiliki kesadaran akan diri dan
situasi yang dihadapi serta
memiliki regulasi diri.
4.Bergotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan untuk
melakukan kolaborasi dengan sukarela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar
dan mencapai tujuan untuk kebaikan
bersama.
Pelajar Indonesia selalu berusaha melihat
kekuatan-kekuatan yang dimiliki setiap orang
di sekitarnya, yang dapat memberi manfaat
bersama. Mencegah terjadinya konflik dan
tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
Hal-hal yang harus dilakukan pelajar Indonesia
untuk mewujudkan gotong royong adalah
melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian
yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
5.Bernalar Kritis
Pelajar Indonesia yang bernalar kritis
berpikir secara objektif, sistematik dan
saintifik dengan mempertimbangkan
berbagai aspek berdasarkan data dan fakta
yang mendukung, sehingga dapat membuat
keputusan yang tepat dan berkontribusi
memecahkan masalah dalam kehidupan,
serta terbuka dengan penemuan baru.
Untuk bernalar kritis, pelajar Indonesia perlu
memperoleh dan memproses informasi
serta gagasan dengan baik, lalu
menganalisa dan mengevaluasinya,
kemudian merefleksikan pemikiran dan
proses berpikirnya.
6.Kreatif
Pelajar Indonesia mampu memodifikasi
dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak,
dalam bentuk gagasan, tindakan, dan
karya nyata secara proaktif dan
independen untuk menemukan cara-cara
lain dan berbeda untuk bisa berinovasi.
Pelajar Indonesia yang kreatif adalah
pelajar yang bisa menghasilkan
gagasan, karya dan tindakan yang
orisinil, memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternatif solusi
permasalahan.
Ringkasan Dimensi dan Elemen
Profil Pelajar Pancasila

Beriman, Berkebinekaa Bergotong Mandiri Bernalar kritis Kreatif


bertakwa n global royong • Pemahaman diri • Memperoleh dan • Menghasilkan
kepada Tuhan • Mengenal dan • Kolaborasi dan situasi memproses gagasan yang
YME, dan menghargai budaya • Kepedulian • Regulasi diri informasi dan orisinal
berakhlak mulia • Komunikasi dan • Berbagi
gagasan • Menghasilkan karya
interaksi antar • Menganalisis dan dan tindakan yang
• Akhlak beragama budaya mengevaluasi orisinal
• Akhlak pribadi • Refleksi dan penalaran • Memiliki keluwesan
• Akhlak kepada tanggung jawab • Merefleksi dan berpikir dalam
manusia terhadap mengevaluasi mencari alternatif
• Akhlak kepada alam pengalaman pemikirannya solusi
• Akhlak bernegara kebinekaan sendiri permasalahan
• Berkeadilan soial
Keunggulan Kurikulum Merdeka

1. Lebih Sederhana dan


Mendalam

Fokus pada materi yang esensial dan


pengembangan kompetensi peserta didik
pada fasenya. Belajar menjadi lebih
mendalam, bermakna, tidak terburu-buru
dan menyenangkan.
Keunggulan Kurikulum Merdeka

Peserta didik: Tidak ada program peminatan


2. Lebih Merdeka di SMA, peserta didik memilih mata
pelajaran sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap


capaian dan perkembangan
peserta didik.

Satuan pendidikan: memiliki wewenang


untuk mengembangkan dan mengelola
kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan dan peserta
didik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka

3. Lebih Relevan dan


Interaktif
Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara aktif
mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya
isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya
untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil Pelajar
Pancasila.
Struktur Kurikulum Merdeka:

Apa kekhasan dari


Kurikulum Merdeka?
Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan Secara pengelolaan wakt u pelaksanaan,


pembelajaran intrakurikuler untuk setiap projek dapat dilaksanakan dengan
mata pelajaran mengacu pada capaian menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
pembelajaran. semua mata pelajaran dan jumlah total
2. Projek penguatan profil pelajar waktu pelaksanaan masing-masing projek
Pancasila. Kegiatan khusus yang tidak harus sama.
ditujukan untuk memperkuat upaya
Alokasi waktu untuk setiap projek
pencapaian profil pelajar Pancasila yang
penguatan profil pelajar Pancasila tidak
mengacu pada Standar Kompetensi
harus sama. Sat u projek dapat dilakukan
Lulusan.
dengan durasi waktu yang lebih panjang
daripada projek yang lain.
Struktur Kurikulum SMP

Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII,
Kelas VIII, dan Kelas IX.

Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

a. pembelajaran intrakurikuler; dan

b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua


puluh lima persen) total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara
muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,
projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata
pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing- masing projek tidak harus sama.
SMP Kelas VII-VIII
Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1 JP=40 menit (minggu) per tahun TAHUN
agama/kepercayaan masing-masing.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
jenis seni atau
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Tari, dan/atau
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Prakarya). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
atau prakarya
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108 Prakarya)
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216
*** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun.
Matematika 144 (4) 36 180

IPA 144 (4) 36 180 **** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
IPS 108 (3) 36 144
Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Bahasa Inggris 108 (3) 36 144

PJOK 72 (2) 36 108

Informatika 72 (2) 36 108

Seni dan Prakarya**: 72 (2) 36 108


o Seni Musik
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
o Prakarya

Muatan Lokal*** 72 (2) - 72

Total****: 1044 (29) 360 1404


Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMP Kelas IX

Alokasi pertahun (minggu) Alokasi Projek TOTAL JP PER TAHUN


* Diikuti oleh peserta didik
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu; 1 JP=40 menit per tahun
sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 agama/kepercayaan
masing-masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 ** Satuan pendidikan


menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 (satu) jenis seni atau
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 prakarya (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 Tari, dan/atau
Pendidikan Pancasila 64 (2) 32 96 Prakarya). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni
Bahasa Indonesia 160 (5) 32 192 atau prakarya
Matematika 128 (4) 32 160 (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, Seni Tari, atau
IPA 128 (4) 32 160 Prakarya)
IPS 96 (3) 32 128 .
*** Maksimal 2 JP per
Bahasa Inggris 96 (3) 32 128 minggu atau 64 JP per
PJOK 64 (2) 32 96 tahun.

Informatika 64 (2) 32 96 **** Total JP tidak


termasuk mata pelajaran
Seni dan Prakarya**: 64 (2) 32 96
o Seni Musik Muatan Lokal, dan/atau
o Seni Rupa mata pelajaran tambahan
o Seni Teater yang diselenggarakan oleh
o Seni Tari satuan pendidikan.
o Prakarya

Muatan Lokal*** 72 (2) ** - 72**

Total****: 928 (29) 320 1248


Guru harus hindari &
Tinggalkan Hal-Hal Berikut
Pada Era Kurikulum Merdeka

Kegiatan
Menggunakan hanya pembelajaran searah Proses belajar
Membuat satu perspektif (memberikan bertujuan tes atau ujian
pembelajaran Interaksi dengan misalnya hanya pemaparan dalam akhir, serta
pembelajaran dengan
mengikuti buku peserta didik hanya melihat kemampuan bentuk ceramah dan
kegiatan yang sama
dengan mengabaikan memberikan dan kognitif peserta didik, instruksi tugas) tanpa dari tahun ke tahun
kebutuhan peserta menagih tugas. tanpa melihat faktor adanya dengan soal tes dan
didik lain seperti sosial pendampingan dan ujian yang sama.
emosi atau spiritual. pemberian umpan
balik

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Platform Merdeka Mengajar

Bagaimana Pemerintah mendukung


kemerdekaan guru untuk
menerapkan Kurikulum Merdeka?
Penerapan Kurikulum Merdeka
didukung oleh Platform Merdeka
Mengajar.

Platform Merdeka Mengajar membantu


guru dalam mendapatkan referensi,
inspirasi, dan pemahaman untuk
menerapkan Kurikulum Merdeka.
Apa itu Platform Merdeka
Mengajar?

Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk guru dalam
mewujudkan Pelajar Pancasila serta mendukung guru untuk mengajar, belajar dan berkarya lebih baik lagi.

Mengajar

Belajar

Berkarya
Platform Merdeka Mengajar dapat digunakan
melalui aplikasi di gawai Android atau melalui laman situs

Unduh Aplikasi Merdeka Mengajar Akses melalui laman situs


untuk gawai Android di Google Play Store https://guru.kemdikbud.go.id/

Untuk dapat masuk ke beberapa produk Platform Merdeka Mengajar gunakan akun
Belajar.id atau madrasah.fiemenag.go.id
Informasi & rujukan:

Di mana informasi tentang Kurikulum


Merdeka yang lebih mendalam dan
menyeluruh dapat dipelajari?
Informasi terkait:
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/

Playstore: Platform Merdeka Mengajar


Atau
https://guru.kemdikbud.go.id/
1. PRAKTIK
MENGELOLA CAPAIAN
PEMBELAJARAN (LK.1)
( CP )
Info Grafis Menyusun Perencanaan Pembelajaran
( Struktur Kurikulum Intrakurikuler )

1. Guru Mapel Mengetahui dan


Memahami Capaian
Pembelarannya (CP)

2. Guru Mapel Menyusun Tujuan


Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)

3. Guru Mapel Mengembangkan Modul


Ajar (RPP) Berdasarkan Tujuan
Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)
Info Grafis Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Tujuan Pembelajaran merupakan sekumpulan dari Tujuan Pembelajaran

Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan


Fase D dimulai
kelas 7
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
7.1 7.2 7.3 7.4

Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan


Lanjut ke
kelas 8
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
8.1 8.2 8.3 8.4

Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan


Fase D berakhir di
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran kelas 9
9.1 9.2 9.3 9.4
CP Fase D Info Grafis Menyusun Perencanaan Pembelajaran
( CP, TP, ATP, PROTA, MODUL AJAR/RPP )

Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran
PROTA/PROSEM Berdeferensiasi
TP & ATP “ Studen Center “

1. Memetakan Kebutuhan
ATP Belajar Murid.
MODUL AJAR
Kumpulan Tujuan Berdasarkan
RPP
Pembelajaran a. Kesiapan Belajar
1. TP Satu Modul Murid
2. TP Ajar/RPP terdiri b. Minat Murid
3. TP ATP dari 1 TP atau lebih C. Profil Belajar Murid
4. TP
5. Dst Penilaian 2. Lakukan Test Dianostik
disesuaikan
dengan kebutuhan
belajar siswa
design by Edu 36
design by Edu 37
Mau kemana kita…..?

Jika Anda diminta mengantar kerabat Anda ke suatu tempat sementara Anda
belum tahu letak dan bagaimana tempat tersebut apa yang akan Anda lakukan
supaya Anda dan kerabat Anda dapat menuju tempat tersebut dengan selamat ?
MENGAPA MENGGUNAKAN CP
• Capaian Pembelajaran sebagai sarana untuk
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
 BERIMAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA BERAKHLAK MULIA
 BERKEBHINEKAAN GLOBAL
 GOTONG ROYONG
 KREATIF
 BERNALAR KRITIS
 MANDIRI
Kepmen RI Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
Dan Pendidikan Menengah dinyatakan bahwa

Capaian Pembelajaran merupakan bentuk pengintegrasian


kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi yang meliputi: sekumpulan
kompetensi dan lingkup materi sehingga CP memungkinkan
setiap anak memperdalam pengetahuannya tanpa harus
terstandar oleh sistem.
CP secara garis besar diartikan sebagai >>>

• Kualitas hasil pembelajaran :


yang meliputi tingkat pengetahuan, kedalaman pemahaman,
kompleksitas ketrampilan yang akan dicapai peserta didik dalam
suatu mata pelajaran
Perlu diingat …
• Pemahaman dan kompetensi sebagai acuan CP bukan materi asesmen
yang secara langsung diuji di kelas.
• Sederet perkembangan yang akan dicapai secara utuh dari pendidikan
dasar sampai menengah bukan target yang dilihat secara terpisah-pisah.
• Tingkat kedalaman pemahaman konsep dan kompleksitas kompetensi
dalam setiap mata pelajaran bukan rancangan aktivitas pembelajaran
• Penjelasan singkat mengenai konsep dan kemampuan kunci, yang dapat
ditunjukkan dengan performa yang nyata, bukan objektif pembelajaran
yang hanya berisi topik dan konten yang konkret.
TUJUAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
• PAUD
memberikan arah yang sesuai dengan usia perkembangan anak
- nilai agama,
- fisik-motorik,
- emosional, anak siap mengikuti jenjang pendidikan
selanjutnya
- bahasa, dan
- kognitif)
• SD-SMA
menunjukkan kemajuan belajar yang digambarkan secara vertikal
dan didokumentasikan dalam suatu kerangka kualifikasi.
PRINSIP PENYUSUNAN CP
 TERUKUR dan SPESIFIK
 ditulis berdasarkan taksonomi Bloom
 Memperhatikan aspek pengetahuan dan pemahaman
 Praktis
 Ketrampilan generik
 FLEKSIBEL
 Sesuai proses dan tahapan belajar
 OTONOMI
 Satuan Pendidikan diberi kebebasan menyesuaikan CP
TUJUAN CP DIRUMUSKAN PER FASE
materi pelajaran tidak terlalu padat

peserta didik mempunyai cukup banyak


waktu untuk memperdalam materi dan
mengembangkan kompetensi
Penggunaan istilah “fase” dalam CP

 untuk membedakannya dengan kelas


 karena peserta didik di satu kelas yang sama
bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran yang
berbeda.
FASE dalam CAPAIAN PEMBELAJARAN
Sekolah Umum
(Reguler) Sekolah Luar Biasa
• Fase A : Pada umumnya SD Kelas 1-2 • Fase A : Pada umumnya usía mental (≤7 tahun)
• Fase B : Pada umumnya SD Kelas 3-4 • Fase B : Pada umumnya usía mental (±8 tahun)
• Fase C : Pada umumnya SD Kelas 5-6 • Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase D : Pada umumnya SMP Kelas 7-9 • Fase D : Pada umumnya usía mental (±9 tahun)
• Fase E : Pada umumnya SMA Kelas 10 • Fase E : Pada umumnya usía mental (±10 tahun)
• Fase F : Pada umumnya SMA Kelas 11-12 • Fase F : Pada umumnya usía mental (±10 tahun)
Untuk SLB CP memakai acuan usía
mental yang ditetapkan berdasarkan
hasil asesmen
Sinkronisasi Jenjang, Usia Mental, dan Usia Kronologis
Fase Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F

Jenjang/ SMA
Kelas SD (1-2) SD (3-4) SD (5-6) SMP (7-9) SMA (10)
(11-12)

Usia
kronologis ≤ 6-8 th 9-10 th 11-12 th 13-15 th 16-17 th 17-23 thn

Usía mental ≤7
±8 tahun ±8 tahun ±9 tahun ±10 tahun ±10 tahun
tahun
KOMPONEN CP
 Alasan mempelajari mapel
tersebut Karakteristik Mata Pelajaran
 keterkaitan antara Mapel Tujuan Mata Pelajaran Deskripsi umum tentang apa yang
dengan salah satu (atau lebih) Kemampuan yang perlu dipelajari dalam mata pelajaran
Profil Pelajar Pancasila dicapai pelajar setelah Elemen-elemen (strands) atau domain
 kebermanfataan mata mempelajari mata mata pelajaran serta deskripsinya
pelajaran dalam kehidupan pelajaran tersebut
anak

Capaian dalam setiap Capaian setiap fase Alur Capaian Alur Konten Materi
fase secara keseluruhan menurut elemen Pembelajaran setiap setiap tahun
Integrasi KI dan KD yang Dibuat dalam bentuk tahun dari CP, setiap
Turunan Alur atau materi setiap
dibuat dalam bentuk matriks. Setiap fase diturunkan tahun yang
pernyataan yang elemen dipetakan menjadi alur CP yang dikembangkan oleh
disajikan dalam dalam menurut dijabarkan dari tahun satuan pendidikan/guru.
bentuk paragraf perkembangan siswa ke tahun.
2. Praktik Menyusun Alur
Tujuan Pembelajaran
Pada Kurikulum Merdeka
(LK.2)
3. Praktik Menyusun
Modul Ajar
Pada Kurikulum Merdeka
(LK.3)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai