Anda di halaman 1dari 7

I.

Tujuan
 Menentukan bobot jenis minyak
 Menentukan asam lemak bebas dari suatu sampel

II. Prinsip & Mekanisme Reaksi


II.1. Bobot jenis
Bobot jenis merupakan bobot relatif 1 dm3 zat apabila bobot
relatif 1 dm3 air pada suhu 15oC diambil sama dengan satu, secara
numeris bobot jenis sama atau boleh dikatakan sama dengan
rapatan apabila rapatan zat dinyatakan dalam satuan kilogram
massa per dm3 (Pudjaatmaka, 2002).
II.2. Metode Piknometer
Metode piknometer merupakan suatu metode yang digunakan
untuk menentukan massa cairan dan ruangan yang ditempati cairan
tersebut (Roth, 1994).
II.3. Asam Lemak Bebas
Asam lemak adalah asam organik yang terdiri dari rantai
hidrokarbon lurus yang salah satu ujungnya memiliki gugus
karboksil (COOH) dan ujung satunya lagi mengandung gugu metil
(CH3) ( Arief, 2015 )
II.4. Bilangan Asam
Bilangan asam merupakan bilangan yang menunjukkan
banyaknya asam lemak bebas dalam minyak yang dinyatakan
dengan mg basa per mg minyak. Bilangan asam juga merupakan
suatu parameter penting yang digunakan untuk menentukan
kualitas minyak (Agoes, 2008).
II.5. Titrasi Langsung
Titrasi langsung merupakan perlakuan terhadap larutan, yang
terdapat dalam suatu wadah (titrat), dengan larutan standar yang
sesuai (titrant), dimana titik akhir ditentukan secara instrumen atau
visual dengan bantuan indikator yang sesuai (U.S Pharmacopeia,
2006)
II.6. Netralisasi
Ketika asam dan basa bereaksi satu sama lain, maka akan
terbentuk spesies garam yang biasanya diikuti dengan
pembentukan molekul air. Reaksi ini disebut sebagai reaksi
netralisasi, yang secara umum mengikuti persamaan kimia berikut
ini : HA + BOH  BA + H2O ( Winarto, 2013 )

III. Teori Dasar


Asam lemak merupakan senyawa pembangun senyawa lipida
sederhana, fosfogliserida, glikolipida, ester, kolesterol, lilin dan lain –
lain. Semua asam lemak berupa rantai hidrokarbon tak bercabang
dengan ujungnya berupa gugus karboksilat.Asam lemak ini biasanya
memiliki jumlah atom karbon genap, yaitu antara 14 sampai 22.
Sedangkan asam lemak yang banyak dijumpai memiliki jumlah atom
karbon 16 dan 18. Asam lemak jenuh yang paling banyak ditemukan
dalam bahan pangan adalah asam palmitat, yaitu 15 – 50% dari seluruh
asam – asam lemak yang ada. Asam stearat terdapat dalam konsentrasi
tinggi pada lemak biji – bijian tanaman tropis (Aisjah, 1993).
Analisis kualitatif merupakan analisis kimia yang mencari ada atau
tidaknya komponen-komponen dalam cuplikan, komponen dapat
berupa radikal, ion, kation ataupun molekul (Pudjaatmaka, 2002).
Analisis kualitatif bertujuan untuk mencari jenis ion, molekul atau
radikal yang terdapat dalam sampel (Sumardjo, 2006). Prinsip analisis
kualitatif dilakukan dengan deteksi perubahan warna dan adanya
endapan (Mardiah, dkk, 2015).
Bobot jenis merupakan suatu perbandingan antara bobot suatu zat
dengan bobot zat baku yang volumenya sama pada suhu yang sama
dan dinyatakan dalam desimal. Terdapat perbedaan antara kerapatan
dan bobot jenis. Kerapatan merupakan massaper satuan volume, yaitu
bobot zat per satuan volume (Ansel, 2006).
Alat yang digunakan untuk menentukan bobot jenis sesuai dengan
prinsip Archimedes adalah piknometer. Piknometer dapat digunakan
untuk mengukur bobot jenis zat semifluida. Cara penggunaan
piknometer sangat mudah. Piknometer diisi dengan zat yang akan
diukur beratnya dan ditutup dengan penutupnya. Penutupnya ditekan
ke bawah hingga sebagian cairan keluar melalui lubang piknometer.
Volume sisa dalam piknometer dikalibrasikan dengan berat,
ditimbang, kemudian dihitung perbedaannya (Bird, 1993).
Titrasi merupakan suatu proses analisis dimana suatu volume
larutan standar ditambahkan kedalam larutan dengan tujuan
mengetahui komponen yang tidak dikenal. Larutan standar dibedakan
menjadi larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Larutan
standar primer adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan
menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian
tinggi. Sedangkan larutan standar sekunder adalah larutan standar yang
dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu
dengan kemurnia relatif rendah sehingga konsentrasi hanya dapat
diketahui dari hasil standarisasi (Day dan Underwood, 2002).
Jenis titrasi yang digunakan untuk menentukan kadar asam lemak
bebas adalah titrasi metode alkalimetri. Alkalimeri merupakan suatu
teknik analisis yang menggunakan kadar keasaman suatu zat dengan
menggunakan larutan baku standar (Winarto, 2013).
Asam lemak bebas (ALB) adalah suatu asam yang dibebaskan
pada proses hidrolisis lemak oleh enzim. Proses hidrolisis dikatalisis
oleh enzim lipase yang juga terdapat dalam buah, tetapi berada diluar
sel yang mengandung minyak. Jika dinding sel pecah atau rusak
karena proses pembusukan atau karena pelukaan mekanik, tergores
ataumemar karena benturan, enzim akan bersinggungan dengan
minyak dan reaksi hidrolisis akan berlangsung dengan cepat sehingga
membentuk gliserol dan asam lemak bebas (Mangoensoekarjo, 2003).

IV. Alat & Bahan


4.1 Alat
Piknometer dan neraca (Eni, 2005).
4.2 Bahan
 Minyak Kelapa
V. Pereaksi & Jumlahnya
VI. Prosedur
6.1 Penentuan Bobot Jenis
Bobot jenis. Piknometer ksong yang telah diketahui bobotnya diisi
dengan minyak kelapa kemudian ditimbang. Diukur pula bobot
piknometer yang berisi air dalam neraca dicatat. Perbandingan
bobot minyak dan air menunjukan bobot jenisnya (Eni, 2005).
6.2 Penentuan Asam Lemak Bebas
VII. Pengamatan yang Dilakukan
Dalam menentukan bobot jenis, dilakukan pengamatan terhadap
perubahan massa dari sampel yang telah dimasukkan dalam
piknometer yang dibandingkan dengan massa dari air dalam
piknometer, kemudian melakukan perhitungan denga rumus :
m2−m
Bobot Jenis =
m1−m
m adalah massa piknometer kosong dalam gram, m1 adalah
piknometer yang berisi air, dan m2 adalah piknomter yang berisi
sampel (Badan Standar Nasional, 2006).
Pengamatan yang dilakukan saat minyak yang telah ditetesi
indikator phenolpthalein dititrasi dengan larutan standar KOH akan
merubah warna minyak menjadi merah muda. Hal ini dikarenakan
indikator phelolpthalein merupakan indikator asam lemah basa kuat.
Indikator ini akan mengalami perubahan warna dari tidak berwarna
menjadi berwarna merah muda pada saat mencapai titik ekuivalen pada
kondisi basa (Purwono dan Mahardani, 2009).
DAFTAR PUSTAKA

Asjah, G. 1993. Biokimia I, Edisi Ketiga. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka


Agoes, S. 2008. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta :
Universitas Indonesia.

Arief, R. 2015. Asam Lemak Bebas. Tersedia di :


http://www.konsultankolesterol.com/asam-lemak-bebas.html [ Diakses
pada tanggal : 26 Februari 2016 ].
Ansel, C. Howard. 2006. Kalkulasi Farmasetik. Jakarta : EGC
Badan Standar Nasional. 2006. Minyak Nilam. Tersedia di :
http://disbun.sulselprov.go.id/files_download/SNI%2006-2385-
2006%20minyak%20nilam.pdf [Diakses tanggal : 26 Februari 2016].
Bird, T. 1993. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta : PT Gramedia.
Day dan Underwood. 2005. Kimia Analisis Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.

Eni, Hayani. 2005. Teknik Analisis Mutu Minyak Nilam. Buletin Teknik Pertanian.
Vol. 10. No 1. Tersedia di
http://pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/bt101056.pdf [diakses
pada 26 Februari 2016].

Mardiah, dkk.2015. Perubahan Kandungan Kimia Sari Rosela Merah dan Ungu
(Hibricus sabdariffa L.) Hasil Pengeringan Menggunakan Cabinet
Dryer dan Fluidized Bed Dryer. Jurnal Teknologi Industri Pertanian.
Vol.25. No.1 Tersedia di :
http://hayati.journal.ipb.ac.id/index.php/jurnaltin/article/view/9699
[diakses tanggal : 23 Februari 2016]

Mangoensoekarjo, S dan H. Semangun, 2003. Manajemen Agrobisnis Kelapa


Sawit. Gajah Mada University Press,Yogyakarta.

Pudjaatmaka, A. Handyana. 2002. Kamus Kimia. Jakarta : Balai Pustaka.


Purwono, B. Dan Mahardani, C. 2009. Pembuatan Senyawa Turunan Azo dari
Eugenol dan Penggunaannya Sebagai Indikator Titrasi. Indonesian
Journal Of Chemistry 9:95-98.

Roth, Herman J. 1994. Analisis Farmasi . Yogyakarta : Gadjah Mada University


Press.

Sumardjo, D. 2006. Pengantar Kimia : Buku panduan Mahasiswa Kedokteran dan


Program Strata I Fakultas Bioeksata. Jakarta : EGC.

Winarto, D. 2013. Asidimetri. Tersedia di :


http://www.ilmukimia.org/2013/05/asidimetri.html [Diakses Tanggal :
24 Februari 2016].

Winarto, D. 2013. Reaksi Netralisasi. Tersedia di :


http://www.ilmukimia.org/2013/01/reaksi-netralisasi.html [Diakses
Tanggal : 26 Februari 2016 ].

U.S Pharmacopeia. 2006. Titrimetry. Tersedia secara online di


http://www.pharmacopeia.cn/v29240/usp29nf24s0_c541.html [Diakses
tanggal : 26 Februari 2016].

Anda mungkin juga menyukai