Anda di halaman 1dari 7

Diabetes pada bayi

( Kencing manis pada bayi )

Tidak menutup kemungkinan dialami oleh anak – anak


Tanda diabetes pada bayi :
bahkan bayi yang baru lahir. Ketika dialmami pada saat
sejak lahir, diabetes akan bertahan seumur hidup di dalam  Berat badan dibawah normal
tubuh. Agar pengidap dapat tetap sehat dan beraktivitas  Kelelahan dan mudah rewel
layaknya orang normal, Diabetes tp I merupakan jenis  Sering muntah ( 3 – 5 hari )
diabetes yang umum dialami oleh bayi. Penyakit ini terjadi  Sering buang air kecil
karena tubuh tidak mampu memproduksi hormone insulin  Mengidap ruam popok
dalam jumlah yang cukup. Bahayanya, gejalanya akan  Luka yang sulit sembuh
berkembang dengan cepat, hanya dalam waktu beberapa
minggu.

Diabetes tp II, juga bisa menyerang bayi dan anak, meski hal ini
terbilang jarang terjadi. DM Tipe II biasanya menyerang anak dengan
yang menderita kondisi medis tertentu, atau memiliki kelainan genetic,
seperti down syndrome dan sindrom turner.
Bayi yang baru lahir tetapi tidak
menangis

Tangisan bayi adalah hal yang paling ditunggu – tunggu Penyebab bayi tidak menangis saat lahir yang perlu
ketika proses persalinan, dalam dunia medis ini menjadi diwaspadai :
pertanda bahwa organ paru – paru bayi berfungsi dengan
baik. Namun ada beberapa bayi yang justru tidak menangis  Asfiksa, berupa lender, cairan ketuban, darah, tinja
atau terlambat menangis saat dilahirkan sehingga bai, maupun lidah yang terdorong ke belekang
memerlukan tenaga medis. Bayi normal umumnya akan tenggorokan. Saat bayi kekurangan respon dengan
menangis dalam 30 detik sampai 1 menit pertama menangis, faktornya : trauma bayi saat dalam
kelahirannya. Paru – paru bayi berisi cairan amnion ( cairan kandungan, masalah plasenta, prolaps tali pusar,
ketuban ) yang melindungi bayi selama di kandungan. ibu mengalami preeclampsia dan eklampsia, ibu
mengonsumsi obat-obatan tertentu, distosia bahu
atau persalinan macet saat mencapai bahu bayi.

 Lahir premature, menjadi salah satu penyebab bayi tidak


menangis saat lahir. Pasalnya, organ paru – paru pada bayi
premature belum berkembang secara sempurna layaknya bayi
yang lahir cukup bulan. Hal ini disebebkan karena surfaktan ( zat
pelindung paru – paru ) tidak berkembang secara sempurna.
Akibatnya, bayi premature cenderung mengalami gangguan
pernafasan saat lahir.
 Air ketuban Hijau, normalnya air ketuban berwarna bening, air
ketuban bisa berubah menjadi warna hijau karena adanya
campuran zat – zat lain di dalamnya, salah satunya bercampur
dengan meconium atau feses pertama bayi di dalam kandungan

Usus bayi dalam kandungan dapat secara reflex Kadar gula darah tinggi pada ibu dengan diabetes akan
melepaskan meconium ke dalam cairan ketuban. Bila membuat bayi memproduksi insulin lebih banyak dan
air ketuban hijau tersebut diminum oleh bayi, maka menumpuk lemak di dalam tubuh. Hal inilah yang membuat
ini akan menginfeksi paru – paru bayi dan memicu bayi cenderung mengalami kesulitan bernafas dan pada
peradangan. Akibatnya bayi mengalami kesulitan akhirnya menjadi penyebab bayi yang tidak menangis atau
bernafas dan kemudian sulit menangis saat lahir. terlambat menangis saat lahir. Diabetes saat hamil dikenal
 Ibu mengalami diabetes, ibu yang juga dengan istilah Diabetes Gestasional.
mengalami diabetes akan melahirkan bayi  Preeklamsia, komplikasi kehamilan yang ditandai
dengan kondisi hipoglikemia atau gula darah dengan hipertensi dan TT kerusakan pada organ misal
rendah. Bayi yang baru lahir akan tidak ginjal ( renal ), preeklamsia bisa menghambat aliran
lancer saat bernafas sehingga sulit darah ke plasenta yang menyebabkan janin
menunjukkan respon menangis saat kekurangan oksigen dan nutrisi
dilahirkan.
Kardiomiopati Peripartum
( Gangguan Jantung pada akhir masa
kehamilan )

ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab bayi terlilit tali
Penyakit ini bisa muncul saat mendekati waktu
pusar, yaitu:
persalinan atau beberapa hari, minggu dan
bahkan beberapa bulan ( setidaknya 4 – 5  Mengandung anak kembar
bulan ) setelah melahirkan. Jika terjadi setelah 6  Memiliki cairan ketuban yang berlebihan
bulan pascapersalinan, maka kondisi ini disebut  Memiliki tali pusar yang panjang
Kardiomiopati Postpartum.
Untuk mengetahui apakah bayi terlilit tali pusar, Anda perlu
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala ke
dokter kandungan. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dapat
membantu mendeteksi lilitan tali pusar.

Tanda dan gejala Kardiomiopati Peripartum ;  Penyakit tertentu, misalnya hipertensi,


preeklamsia, diabetes, dan gangguan pada
 Mudah lelah dan letih jantung seperti miokarditis, kardiomiopati, atau
 Jantung berdebar- debar lemah jantung, serta penyakit jantung coroner.
 Sesak nafas saat berbaring atau beraktivitas  Malnutrisi ( kurang gizi )
 Sering buang air kecil pada malam hari  Kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman
 Pusing beralkohol saat hamil
 Nyeri dada  Usia di atas 30 th
 Pembengkakan pada tungkai dan pergelangan kaki  Efek samping obat – obatan tertentu, seperti
 Batuk – batuk obat tokolitik untuk mengurangi kontraksi Rahim
 Detak jantung tidak teratur ( aritma ) dan narkotika, misalnya ( kokain )
 Kelainan katup jantung
 Gagal jantung Diagnosis :
 Kematian  Obat golongan ACE-inihibitor dan penghamat
 Berat badan berlebih ( Obesitas ) beta untuk membantu menstabilkan tekanan
 Kehamilan kembar darah dan meringankan kerja jantung

 Obat digitalis, untuk menguatkan fungsi pompa jantung


 Obat antikoagulan atau obat pengencer darah untuk mencegah
terbentuknya gumpalan darah yang dpaat memperparah
kardiomiopati
 Obat diuretic, untuk mengurangi penumpukan cairan dari dalam
tubuh.
Kelahiran Premature ( bayi yang
lahir pada belum waktunya )

Kelahiran premature adalah kelahiran yang terjadi  Penyakit yang bersifat kronis
sebelum minggu 37 atau lebih awal dari hari perkiraan  Penyakit infeksi
lahir. Kondisi ini terjadi ketika kontraksi Rahim  Kelainan bentuk Rahim
mengakibatkan terbukanya leher Rahim ( serviks ).  Ketidakmampuan serviks menutup selama masa
Sehingga membuat janin memasuki jalan lahir. kehamilan ( inkompetensi serviks )
Penyebab kelahiran premature :  Stress
 Kebiasaan merokok sebelim dan selama masa
 Preeklamsia
kehamilan

 Penyalahgunaan NAPZA Gejala kelahiran premature :


 Pernah mengalami kelahiran premature sebelumnya  Nyeri punggung bagian bawah
 Kelainan atau menurunya fungsi ari – ari  Konstraksi setiap 10 minggu
 Kelainan posisi ari – ari  Kram di perut bagian bawah
 Ari – ari yang lepas sebelum waktunya  Keluar cairan dan lender dari vagina semakin
 Terlalu banyak cairan ketuban ( polihidramnion ) banyak
 Ketuban pecah lebih awal.  Perdarahan vagina
 Kehamilan kembar  Tekanan di bagian panggul dan vagina
 Kelainan darah pada janin  Mual, muntah, hingga diare

Diagnosis kelahiran premature :

a. USG dari vagina, untuk mengukur panjang serviks dan


kondisi Rahim
b. Pemeriksaan lender serviks, untuk memeriksa protein yang
dinamakan Fetal Fibronection yaitu protein yang
dilepaskan ketika terjadi infeksi atau gangguan pada
jaringan Rahim
c. Tes usap vagina ( vaginal swab ), untuk memeriksa dan
mendeteksi keberadaan bakteri penyebab infeksi, bila
dicurigai terdapat infeksi
Memberikan susu formula untuk bayi
yang baru lahir

Beberapa jenis susu formula untuk bayi yang ada Kondisi medis yang mendukung pemberian Sufor untuk
meliputi : bayi :
a. Sufor berasal dari susu sapi a. Mengalami galaktosemia
b. Sufor dari susu kedelai b. Bayi premature
c. Sufor bebas laktosa c. Kondisi lainya
d. Sufor hipoalergenik

Aturan yang perlu diperhatikan dalam memberikan Sufor  Jumlah dan frekuensi pemberian susu untuk
untuk bayi baru lahir : bayi usia 4 bulan
 Jumlah dan frekuensi pemberian susu untuk
 Jumlah dan frekuensi pemberian susu formula bayi usia 6 bulan
 Jumlah dan frekuensi pemberian susu untuk bayi  Selalu jaga kebersihan botol bayi
baru lahir  Memilih botol khusus untuk memberikan
 Jumlah dan frekuensi pemberian susu untuk usia 1 Sufor bayi
bulan.  Memperhatikan cara membuat susu
 Jumlah dan frejuensi pemberian susu untuk bayi  Memperhatikan penyimpanan Sufor bayi
usia 2 bulan

Bayi bisa menolak susu karena :

a. Bayi gumoh
b. Bayi mengalami sembelit
c. Bayi memiliki alergi protein di dalam Sufor sapi
Imunisasi Hepatitis B pada bayi
yang baru lahir ( BBL )

Hepatitis B adalah infeksi viral yang Imunisasi ini diikuti dengan pemberian vaksin hepatitis B
menyerang hati dan dapat menyebabkan Monovalen pada usia 0,1 dan 6 bulan. Adapun vaksin hepatitis B
penyakit kronis dan akut. Penyakit ini diberikan kepada bayi yang bersamaan dengan immunoglobulin
menjadi masalah kesehatan global dan hepatitis B (HBlg) pada bagian tubuh lain jika ibu melahirkan
merupakan tipe hepatitis yang paling serius. merupakan HBsAG positif. Jika imunisasi hepatitis B
Diperkirakan sekitar 780.000 orang di seluruh dikombinasikan dengan vaksin difteri, tetanus, dan pertussis
dunia meninggal akibat dampak hepatitis B, aselular (DPTPa), jadwal vaksinasi adalah 0,2,4 dan 6 bulan.
antara lain Sirosis hati dan kanker hati. Sedangkan jika dikombinasikan DTPw jadwalnya 0,2,3 dan 4
bulan.

Bayi premature ada sejumlah factor yang mesti dilihat sebelum


memberikan imunisasi Hep. B, di antaranya berat badannya.
Vaksin baru bisa diberikan ketika bobot bayi sudah 2.000 gram
atau usianyan 2 bulan. Bayi umumnya menerima vaksin Hep. B,
hingga 4 kali sampai 6 bulan, tergantung kondisi dan vaksin lain
yang diberikan, yang pasti vaksin harus diberikan sesaat setelah
bayi lahir. Resiko terpapat virus hrpatitis orang – orang yaitu :

 Sedang dalam pemeriksaan penyakit menular seksual

 Berbagai jarum suntik atau alat injeksi lain


 Tenaga medis yang rentan terpapar virus di
tempat kerja
Efek samping imunisasi itu meliputi :  Penghuni lembaga pemasyarakatan
 Wisatawan yang hendak dating ke daerah yan
 Luka pada bagian tubuh yang disuntik
memiliki kasus Hepatitis B.
 Demam
 Pengidap infeksi HIV, diabetes, atau ginjal
 Nyeri pada sekitar tubuh yang di suntik
 Tinggal dengan pengidap hepatitis B
 Alergi

Dosis pemberian vaksin hepatitis B :

 Dewasa usia >18 tahun : 0,5 – 1 ml, sebanyak 3 kali.


Jadwal pemberian vaksin dihitung dengan bulan 0
sebagai dosis pertama, diikuti dengan bulan ke 1 dan
bulan ke 6.
 Bayi dan anak – anak : 0,5 ml, sebanyak 3 kali. Untuk
vaksin hepatitis primer, dosis pertama diberikan segera
setelah bayi baru lahir. Dosisnya diberikan pada usia 2,3,
dan 4 bulan. Vaksin Heb. B booster diberikan mulai 18
bln
DAMPAK PENYAKIT BILIRUBIN PADA
BAYI YANG BARU LAHIR ( BAYI KUNING )

 Bayi kurang dari 24 jam : Bilirubin lebih dari


Bilirubin merupakan pigmen kuning dalam darah 10 miligram ( Mg )
dan tinja. Bilirubin dibuat oleh tubuh ketika sel  Usia bayi 24 – 48 jam : kadar bilirubin di atas
darah merah hancur secara alami ( bayi kuning ) 15 mg
kadar bilirubin tinggi sesuai usia bayi ( APA )  Bayi 49 – 72 : Bilirubin lebih dari 18 mg
American Pregnancy Association :  Usia bayi lebih dari 72 jam : kadar bilirubin
lebih dari 20 mg

Efek samping pada bayi bila jumlah bilirubin tidak


Factor yang meningkatkan risiko kadar bilirubin pada normal :
bayi yang tidak normal :
 Cerebral palsy
1. Bayi lahir premature  Penurunan fungsi otot
2. Tidak mendapat ASI yang cukup  Reflek berlebihan saat mendapat
3. Golongan darah ibu dan anak berbeda rangsangan
 Kerusakan otak, dan bayi mengalami tuli

Beberapa perawatan yang perlu bayi lakukan agar kadar


bilirubin kembali normal yakni :  Infus hemoglobin bila ibu dan bayi memiliki
 Susui lebih sering agar bayi buang air besar, golongan darah yang berbeda
gerakan usus membantu mengeluarkan bilirubin  Transfuse tukar unuk kasus penyakit kuning
dari tubuh yang parah.
 Melakukan fototerapi untuk memecah bilirubin
pada kulit bayi

Anda mungkin juga menyukai