NPM : 2106631015
Kelas : Kepemimpinan A
Varian : S1 Reguler Kesehatan Masyarakat
Mata Kuliah : Kepemimpinan untuk Pengembangan Kesehatan
PILAR KEPEMIMPINAN
1. Kekuasaan
2. Kompetensi/kemampuan
3. Kredibilitas
Seseorang yang kredibel adalah yang bersifat dapat dipercaya melebihi rasa suka
atau persahabatan. Seorang pemimpin harus bisa menguasai hal-hal administrasi maupun
teknis terkait dengan institusi yang dipimpinnya. Jika hal itu sudah terpenuhi, barulah
seseorang dapat dikatakan kredibel. Kredibilitas membuat yang dipimpin rela meletakkan
nasib mereka pada pimpinan, sehingga semua perintah dilakukan dengan senang hati dan
akan menimbulkan hubungan kerja yang efisien. Kredibilitas memiliki beberapa manfaat,
seperti meningkatkan keeratan hubungan dan meningkatkan produktivitas. Cara menjaga
kredibilitas seseorang adalah dengan kejujuran, tanggung jawab, kecakapan (kompetensi),
keterbukaan, dukungan, dan kepercayaan.
5. Keberanian
Keberanian adalah kemampuan bertahan dari rasa khawatir dan takut. Menurut
Maxwell (2014), keberanian dimulai dengan pergumulan batin. Keberanian adalah
bertahan dari rasa takut, tetapi bukan berarti tidak memiliki rasa takut. Keberanian
membuat segalanya berjalan dengan benar, walaupun banyak tentangan dan perlawanan.
Ukuran keberanian seorang pemimpin bukanlah di mana orang itu berdiri di masa nyaman,
melainkan di mana orang itu berdiri di masa-masa penuh tantangan. Keberanian dibagi
menjadi dua, yaitu keberanian internal dan eksternal.
a. Keberanian internal
Keberanian untuk mendengar nurani dan menjalankan tanpa kompromi (inner
voice). Keberanian internal digolongkan menjadi dua jenis kepemimpinan, yaitu
kepemimpinan konsensus dan kepemimpinan kontributif. Kepemimpinan
konsensus menerima tugas kepemimpinannya hanya sebagai kewajiban saja dan
lari dari tanggung jawab apabila menghadapi tantangan dalam suara hatinya,
sedangkan kepemimpinan kontributif mendengarkan suara hatinya untuk
menghadapi risiko apapun yang berupa tantangan dari luar.
b. Keberanian eksternal merupakan keberanian untuk mendengar suara yang berasal
dari orang lain termasuk orang-orang yang menentang.
Pemimpin yang efektif adalah seorang penggagas visi, misi, dan tujuan organisasi,
komunikator, inisiator dan pengarah proses perubahan, motivator, pembangun integritas dan
keteladanan, pembuat keputusan, manajer, fasilitator, penyelesai masalah dan konflik, pencipta
iklim organisasi yang kondusif, pembentuk dan pemelihara jaringan, guru dan pelatih, dan
sebagainya. Menurut Ki Hajar Dewantara, kepemimpinan dapat diumpamakan sebagai tiga
semboyan: