Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fadilah Martiza Rafa

NPM : 2106631015
Kelas : Kepemimpinan A
Varian : S1 Reguler Kesehatan Masyarakat
Mata Kuliah : Kepemimpinan untuk Pengembangan Kesehatan

Resume Kuliah Umum dengan Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, Bapak Arry
Yuswandy, SKM. MKM.

KEPEMIMPINAN UNTUK MENGGERAKKAN MASYARAKAT

Kepemimpinan memiliki beberapa pengertian menurut para ahli. Menurut


Wahjosumidjo (1987: 11), kepemimpinan adalah kemampuan yang ada pada diri seorang
pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu, seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.
Menurut Sutarto (1998: 25), kepemimpinan adalah rangkaian aktivitas penataan berupa
kemampuan seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu.
Tujuannya agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut
Moejiono (2002), kepemimpinan adalah kemampuan dalam memberikan pengaruh satu arah,
karena pemimpin mungkin memiliki beberapa kualitas tertentu yang membuatnya berbeda
dengan pengikutnya. Menurut S. P. Siagian, kepemimpinan adalah kemampuan dan
keterampilan seseorang ketika menjabat sebagai pimpinan dalam suatu organisasi untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, khususnya bawahannya. Hal ini bertujuan agar mereka
berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga dapat memberikan sumbangan nyata dalam
pencapaian tujuan organisasi.

Dalam penerapannya, pengertian pemimpin adalah seorang yang memiliki kepribadian


sebagai problem solver (pemecah masalah), innovator (pembaru), decision maker (pengambil
keputusan), communicator (penghubung), sales person (pembujuk), coach (pelatih), risk taker
(pengambil risiko), goals manager (pengatur tujuan), dan quality manager (pengatur kualitas).

1. Problem Solver

Seorang pemimpin harus bisa menjadi pemberi solusi terhadap masalah. Dalam
menyelesaikan masalah, tentu butuh menentukan banyak opsi solusi. Untuk bisa
mengembangkan kemampuan ini, pemimpin harus punya banyak bekal, baik didapatkan di
bangku kuliah, maupun secara langsung dari lapangan. Penyelesaian masalah yang
dihadapi seorang pemimpin tidaklah hanya soal pekerjaan, tetapi juga soal permasalahan
pribadi. Jika permasalahan tidak diselesaikan, maka akan mengganggu kinerja organisasi
dan berdampak pada tujuan organisasi tidak tercapai.

2. Innovator

Pemimpin harus bisa menstimulasi anggotanya agar bisa memiliki inovasi-inovasi


dan memunculkan ide-ide baru dari sumber-sumber lain yang diupayakan dan diterapkan.
Inovasi ini dapat membuat suasana kerja menjadi lebih bergairah, sehingga tidak monoton.
Selain itu, inovasi juga akan melahirkan perubahan pada organisasi, sehingga organisasi
menjadi berkembang.

3. Decision Maker

Seorang pemimpin harus bisa mengambil keputusan. Mengambil keputusan


diperlukan karena adanya alternatif, ketidakpastian, risiko, isu interpersonal, serta
kompleksitas dalam organisasi. Dalam mengambil keputusan ini tentu akan melahirkan
konsekuensi, misalnya ketidaknyamanan individu. Akan tetapi, hal itu harus tetap
dilakukan karena yang terpenting adalah organisasi bisa berjalan dengan baik.

4. Communicator

Pemimpin harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan siapapun. Dengan


menjadi seorang komunikator, pemimpin dapat menjalin hubungan yang akrab dengan
anggotanya, sehingga mereka merasa senang untuk melaksanakan perintahnya.
Kemampuan komunikasi juga menguntungkan organisasi dalam hubungannya dengan
pihak luar. Organisasi akan terhindar dari berita-berita negatif karena sudah dipercaya.

5. Sales Person

Pemimpin harus mampu menjelaskan/menjual ide sehingga orang paham tentang


apa yang menjadi tujuan organisasi. Seorang sales person yang baik memiliki kemampuan
menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan jawaban-jawaban, punya kepercayaan
diri, mudah akrab dengan siapa saja, serta proaktif. Kepribadian ini merupakan bagian dari
upaya-upaya membuat iklim kerja menjadi lebih baik dan orang lain menjadi terpengaruh.

6. Coach

Seorang pemimpin harus bisa membantu anggotanya agar bisa bekerja dengan
cepat. Seorang pemimpin juga seorang pelatih, sehingga tidak hanya memberikan perintah
saja, tetapi juga harus mampu mengarahkan dan mencontohkan para anggotanya.
7. Risk Taker

Pemimpin harus berani mengambil risiko, sebab setiap pilihan pasti ada
konsekuensinya. Seseorang tidak mungkin bisa menjadi pemimpin jika tidak berani
mengambil risiko. Banyak risiko yang harus dihadapi oleh para pemimpin yang harus
sebisa mungkin diminimalisir. Menghindari risiko adalah hal yang tidak mungkin. Sampai
pada risiko kemungkinan diberhentikan, sehingga seorang pemimpin harus siap dengan
kemungkinan terburuk.

8. Goals Manager

Pemimpin harus bisa mengelola, menjaga, mengawasi, memonitor, dan memastikan


agar tujuan organisasi tercapai. Maka dari itu, seorang pemimpin harus memiliki mimpi
yang besar. Kemudian mimpi itu harus diatur, dipersiapkan, serta diwujudkan dengan aksi
yang jelas agar bisa terwujud. Janganlah menjadi seorang pemimpin yang hanya berbicara
tanpa beraksi.

9. Quality Manager

Seorang pemimpin harus mampu mengelola dan menata organisasi agar kualitas
organisasi tersebut dapat meningkat, baik dalam lingkup pribadi, maupun orang-orang
sekitar. Segala hal yang dikerjakan haruslah yang terbaik, sehingga hasilnya pun bisa
maksimal.

Haji Agus Salim pernah berkata, “Jalan pemimpin bukan jalan yang mudah. Memimpin
adalah menderita”. Menjadi seorang pemimpin itu harus siap menderita, tidak boleh hanya bisa
menyuruh bawahan atau anggotanya. Memimpin adalah melayani, bukan dilayani.

Anda mungkin juga menyukai