Anda di halaman 1dari 5

Luqmanul Hakim dan M.

Ricky Ramadhian | Kandidiasis Oral

Kandidiasis Oral

Luqmanul Hakim1, M. Ricky Ramadhian2


1
Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Kandidiasis oral merupakan suatu infeksi opurtunistik pada mukosa oral yang disebabkan oleh jamur dari jenis Candida
albicans. Selain Candida albicans penyebab kandidiasis oral pula dapat disebabkan oleh C. Tropicalis, C. Krusei, C.
Parapsilosis, C. Guilliermondi. Terdapat beberapa faktor yang membantu terjadinya kandidiasis oral diantaranya yaitu status
imun pasien, lingkungan mukosa oral, dan strain dari Candida albicans itu sendiri. Kandidiasis dibagi berdasarkan presentasi
klinisnya yaitu kandidiasis pseudomembranosa, kandidiasis atropik, kandidiasis eritematosa, kandidiasis hiperplastik, dan
keilitis angular. Diagnosis pada kandidiasis oral dapat ditegakan dengan mengenali tanda-tanda gejala klinis yang
berhubungan dengan kandidiasis oral ini serta dapat dilakukan pemeriksaan penunjang meliputi sitologi eksfoliatif, kultur
dan juga pemeriksaan biopsi jaringan. Pengobatan pada kandidiasis oral terbagi atas lini pertama dan lini kedua. Tujuan dari
pengobatan pada kandidiasis oral ini adalah untuk mencegah penyebaran sistemik, menghindari kekurangnyamanan pada
penderita dan mencegah berkembang biaknya jamur kandidiasis yang terlampau pesat. Prognosis pada kandidiasis oral
bergantung pada faktor-faktor yang mendasari terjadinya kandidiasis oral ini.

Kata kunci: Kandidiasis, Candida albicans

Oral Candidiasis
Abstract
Oral candidiasis is an opportunistic infection in oral mucosa caused by fungi of the Candida albicans. In addition oral
candidiasis can be caused by C. Tropicalis, C. krusei, C. parapsilosis, C. Guilliermondi. There are several factors that increase
the occurrence of oral candidiasis such as the patient's immune status, neighborhood oral mucosa, and strains of Candida
albicans itself. Clinical presentation of oral candidiasis are divided to pseudomembranous candidiasis, atrophic candidiasis,
erythematous candidiasis, hyperplastic candidiasis and angular cheilitis. Diagnosis on oral candidiasis can be enforced by
recognizing signs of clinical symptoms associated with this oral candidiasis and can be investigated include exfoliative
cytology, culture and biopsy tissue. Pharmacology treatment of oral candidiasis is divided into first-line and second-line
drugs. The goal of treatment in oral candidiasis is to prevent systemic spread, avoide the lack of comfort to the patient and
prevent the proliferation of fungal candidiasis. Prognosis in oral candidiasis depends on factors underlying this oral
candidiasis.

Keywords: Candidiasis, Candida albicans.

Korespondensi: Luqmanul Hakim, alamat Kompleks Pemuka, Jalan Rajasa, RT 04 RK 01, Kelurahan Rajabasa Pemuka,
35144, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, Hp 082280217069, e-mail luqmanulmy@yahoo.co.id

Pendahuluan infeksi sistemik melalui aliran getah bening


Candida albicans merupakan flora yang menyerang organ vital seperti ginjal,
normal rongga mulut, saluran pencernaan dan paru-paru, otak dan dinding pembuluh darah
vagina, jamur ini dapat berubah menjadi yang bersifat fatal. Penatalaksanaan
patogen jika terjadi perubahaan dalam diri kandidiasis yaitu berdasarkan penyebab yang
pejamu. Perubahan yang terjadi pada pejamu mendasarinya yaitu penatalaksanaan dalam
tersebut dapat bersifat lokal maupun sistemik.1 bentuk lokal maupun sistemik.
Lesi kandidiasis ini dapat berkembang di
setiap rongga mulut, tetapi lokasi yang paling Isi
sering adalah mukosa bukal, lipatan mukosa Kandidiasis oral adalah salah satu infeksi
bukal, orofaring dan lidah. Kandidiasis fungal yang mengenai mukosa oral. Lesi ini
kronis yang tidak segera dirawat dapat disebabkan oleh jamur Candida albicans.
berkembang menjadi kandidiasis leukoplakia Candida albicans adalah salah satu komponen
yang bersifat pra ganas, dan kemudian dari mikroflora oral dan sekitar 30-50% orang
mengakibatkan karsinoma sel skuamosa. Selain sebagai karier organisme ini. Tedapat lima tipe
itu, kandidiasis dapat berkembang menjadi

Majority | Volume 4 | Nomor 8 | Desember 2015 |53


Luqmanul Hakim dan Ricky Ramadhian | Kandidiasis Oral

spesies kandida yang terdapat di kavitas oral, memudahkan berkembangnya jamur


diantaranya adalah:2 kandida dalam keadaan PH rendah,
1. Candida albicans oksigen rendah, dan lingkungan
2. Candida tropicalis anaerobik. Penggunaan ini pula
3. Candida krusei meningkatkan kemampuan adhesi dari
4. Candida parapsilosis jamur ini.7
5. Candida guilliermondi b. Faktor sistemik
Penggunaan obat-obatan seperti
Dari kelima tipe tersebut, Candida antibiotik spektrum luas dapat
albicans adalah yang paling sering terdapat mempengaruhi flora lokal oral sehingga
pada kavitas oral. Candida albicans merupakan menciptakan lingkungan yang sesuai
fungi yang menyebabkan infeksi opurtunistik untuk jamur kandida berproliferasi.
pada manusia. Salah satu kemampuan yang Penghentian obat-obatan ini akan
dari Candida albicans adalah kemampuan mengurangi dari infeksi jamur kandida.
untuk tumbuh dalam dua cara, reproduksi Obat-obatan lain seperti agen
dengan tunas, membentuk tunas elipsoid, dan antineoplastik yang bersifat
bentuk hifa, yang dapat meningkatkan misela imunosupresi juga mempengaruhi dari
baru atau bentuk seperti jamur.3 perkembangan jamur kandida.8
Adapun faktor resiko yang Beberapa faktor lain yang menjadi
mempengaruhi dari infeksi dari kandidiasis oral predisposisi dari infeki kandidiasis oral
yaitu: adalah merokok, diabetes, sindrom
1. Faktor Patogen Cushing’s serta infeksi HIV.
Jamur kandida mampu melakukan
metabolisme glukosa dalam kondisi aerobik Secara umum presentasi klinis dari
maupun anaerobik. Selain itu jamur kandida kandidiasis oral terbagi atas lima bentuk:
mempunyai faktor-faktor yang kandidiasis pseudomembranosa, kandidiasis
mempengaruhi adhesi terhadap dinding sel atropik, kandidiasis hiperplastik, kandidiasis
epitel seperti mannose, reseptor C3d, eritematosa atau keilitis angular. Pasien dapat
mannoprotein dan Saccharin. Sifat menunjukan satu atau kombinasi dari
hidrofobik dari jamur dan juga kemampuan beberapa presentasi ini.
adhesi dengan fibronektin host juga 1. Kandidiasis pseudomembranosa
berperan penting terhadap inisial dari Kandidiasis pseudomembranosa secara
infeksi ini.4 umum diketahui sebagai thrush, yang
2. Faktor Host merupakan bentuk yang sering terdapat
a. Faktor lokal pada neonatus. Ini juga dapat terlihat pada
Fungsi kelenjar saliva yang terganggu pasien yang menggunakan terapi
dapat menjadi predisposisi dari kortikosteroid atau pada pasien dengan
kandidiasis oral. Sekresi saliva imunosupresi. Kandidiasis pseudomembran
menyebabkan lemahnya dan memiliki presentasi dengan plak putih yang
mengbersihkan berbagai organisme dari multipel yang dapat dibersihkan. Plak putih
mukosa. Pada saliva terdapat berbagai tersebut merupakan kumpulan dari hifa.
protein-protein antimikrobial seperti Mukosa dapat terlihat eritema. Ketika
laktoferin, sialoperoksidase, lisosim, dan gejala-gejala ringan pada jenis kandidiasis
antibodi antikandida yang spesifik.5 ini pasien akan mengeluhkan adanya
Penggunaan obat-obatan seperti obat sensasi seperti tersengat ringan atau
inhalasi steroid menunjukan kegagalan dalam pengecapan.9
peningkatan resiko dari infeksi 2. Kandidiasis atropik
kandidiasis oral. Hal ini disebabkan Kandidiasis atropik ditandai dengan
tersupresinya imunitas selular dan adanya kemerahan difus, sering dengan
fagositosis.6 mukosa yang relatif kering. Area kemerahan
Penggunaan gigi palsu merupakan biasanya terdapat pada mukosa yang
faktor predisposisi infeksi kandidiasis berada dibawah pemakaian seperti gigi
oral. Penggunaan ini menyebabkan palsu. Hampir 26% pasien dengan gigi palsu
terbentuknya lingkungan mikro yang terdapat kandidiasis atropik.10

Majority | Volume 4 | Nomor 9 | Desember 2015 |54


Luqmanul Hakim dan Ricky Ramadhian | Kandidiasis Oral

3. Kandidiasis hiperplastik
Kandidiasis hiperplastik dikenal juga
dengan leukoplakia kandida. Kandidiasis
hiperplastik ditandai dengan adanya plak
putih yang tidak dapat deibersihkan. Lesi
harus disembuhkan dengan terapi
antifungal secara rutin.
4. Kandidiasis eritematosa
Banyak penyebab yang mendasari
kandidiasis eritematosa. Lesi secara klinis
lesi timbul eritema. Lesi sering timbul pada
lidah dah palatum.
Berlainan dengan bentuk kandidiasis inokulasi
pseudomembran, penderita kandidiasis
eritematosa tidak ditemui adanya plak-plak
putih. Tampilan klinis yang terlihat pada
kandidiasis ini yaitu daerah yang eritema
atau kemerahan dengan adanya sedikit 14
Gambar 1. Kultur fungal kandida
perdarahan di daerah sekitar dasar lesi. Hal
ini sering dikaitkan terjadinya keluhan Adapun manajemen terapi yang
mulut kering pada pasien. Lesi ini dapat dilakukan pada kandidiasis oral adalah dengan
terjadi dimana saja dalam rongga mulut, pengobatan secara topikal. Setelah dilakukan
tetapi daerah yang paling sering terkena pengobatan topikal maka dilanjutkan
adalah lidah, mukosa bukal, dan palatum. pengobatan selama dua minggu setelah
Kandidiasis eritematosa dapat terjadinya resolusi pada lesi. Ketika terapi
diklasifikasikan dalam tiga tipe, yaitu : 11 topikal mengalami kegagalan maka
Tipe 1 : inflamasi sederhana terlokalisir atau dilanjutkannya terapi sistemik karena gagalnya
pinpoint hiperemia. respon obat adalah merupakan pertanda
adanya penyakit sistemik yang mendasari.
Tipe 2 : eritematosa atau tipe sederhana yang Follow up setelah 3 sampai 7 hari pengobatan
umum eritema lebih tersebar meliputi untuk mengecek efek dari obat-obatan.
sebagian atau seluruh mukosa yang Adapun tujuan utama dari pengobatan adalah .
tertutup gigi tiruan, 1. Untuk mengidentifikasi dan
mengeliminasi faktor-faktor yang
Tipe 3 : tipe granular (inflamasi papila berkontribusi.
hiperplasia) umumnya meliputi bagian 2. Untuk mencegah penyebaran sistemik.
tengah palatum durum dan alveolar 3. Untuk mengurangi kekurangnyamanan
ridge. yang terjadi.
5. Keilitis angular 4. Untuk mengurangi perkembangbiakan
Keilitis angular ditandai dengan pecah- kandida.
pecah, mengelupas maupun ulserasi yang
mengenai bagian sudut mulut. Gejala ini Pengobatan pada kandidiasis terdiri atas
biasanya disertai dengan kombinasi dari lini pertama dan pengobatan lini kedua.
bentuk infeksi kandidiasis lainnya, seperti Pengobatan kandidiasis oral lini pertama
tipe erimatosa. yaitu:13
Kandidiasis oral didiagnosis berdasarkan 1. Nistatin
tanda-tanda klinis dan gejalanya. Adapun tes Nistatin merupakan obat lini pertama
tambahan yaitu:12 pada kandidiasis oral yang terdapat dalam
1. Sitologi eksfoliatif bentuk topikal. Obat nistatin tersedia dalam
2. Kultur
3. Biopsi jaringan

Majority | Volume 4 | Nomor 9 | Desember 2015 |55


Luqmanul Hakim dan Ricky Ramadhian | Kandidiasis Oral

bentuk krim dan suspensi oral. Tidak menyerang oral. Berbagai faktor yang
terdapat interaksi obat dan efek samping mempengaruhi organisme ini untuk
yang signifikan pada penggunaan obat berkembang yaitu dari pejamu dan juga dari
nistatis sebagai anti kandidiasis. lingkungan yang mendukung terjadinya
2. Ampoterisin B pertumbuhan dari jamur ini. Untuk
Obat ini dikenal dengan Lozenge memastikan penderita terinfeksi kandidiasis
(fungilin 10 mg) dan suspensi oral 100 maka dilakukan berbagai pemeriksaan terkait
mg/ml dimana diberikan tiga sampai empat gejala-gejala yang timbul pada pasien juga
kali dalam sehari. Ampoterisin B dilakukan pemeriksaan penunjang. Pengobatan
menginhibisi adhesi dari jamur kandida pada kandidiasis ini bergantung atas penyebab
pada sel epitel. Efek samping pada obat ini serta faktor-faktor yang mendukung terjadinya
adalah efek toksisitas pada ginjal. infeksi opurtunistik ini.
3. Klotrimazol
Obat ini mengurangi pertumbuhan Simpulan
jamur dengan menginhibisi ergosterol. Prognosis dari oral kandidiasis adalah
Klotrimazol dikontraindikasikan pada infeksi baik ketika faktor-faktor predisposisi yang
sistemik. Obat ini tersedia dalam bentuk berhubungan dengan infeksi ini tereliminasi.
krim dan tablet 10 mg. Efek utama pada Ketika faktor-faktor predisposisi meningkat
obat ini adalah rasa sensasi tidak nyaman pada pasien kandidiasis primer maka
pada mulut, peningkatan level enzim hati, meningkatkan pula resiko yang lebih buruk
mual dan muntah. pada kandidiasis. Pada kebanyakan kasus
Adapun pengobatan kandidiasis lini kandidiasis oral adalah penyebab dari infeksi
kedua yaitu: superfisial sekunder yang dapat dengan mudah
1. Ketokonazol diobati dengan terapi antifungal.
Ketokonazol memblok sintesis
ergosterol pada membran sel fungal dan Daftar Pustaka
diserap dari gastrointestinal dan 1. Lewis MAO, Lamey P-J. Tinjauan Klinis
dimetabolisme di hepar. Dosis yang Penyakit Mulut/Clinical Oral Medicine.
dianjurkan adalah 200-400 mg tablet yang Alih bahasa. Wiriawan E. Widya Medica,
diberikan sakali atau dua kali dalam sehari Jakarta. 1994.
selama dua minggu. Efek samping adalah 2. Gravina, HG, de Morán, EG, Zambrano, O,
mual, muntah, kerusakan hepar dan juga Chourio, ML, de Valero, SR, Robertis, S,
interaksinya dengan antikoagulan. Mesa L. Oral Candidiasis in children and
2. Flukonazol adolescents with cancer. Identification of
Obat ini menginhibisi sitokrom p450 Candida.spp Med Oral Patol Oral Cir Bucal.
fungal. Obat ini digunakan pada kandidiasis 2007; 12: E419-23.
orofaringeal dengan dosis 50-100mg kapsul 3. Cutler, JE. Putative virulence factors of
sekali dalam sehari dalam dua sampai tiga Candida albicans. Annual Rev. Microbiol.
minggu. Efek samping utama pada 1991; 45:187–218.
pengobatan dengan menggunakan 4. Lehmann PF. Fungal structure and
flukonazol adalah mual, muntah dan nyeri morphology. Medical Mycology .
kepala. 1998;4:57–8.
3. Itrakonazol 5. Peterson DE. Oral candidiasis. Clin Geriatr
Itrakonazol merupakan salah satu Med. 1992; 8:513–27.
antifungal spektrum luas dan 6. Garber GE. Treatment of oral candida
dikontraindikasikan pada kehamilan dan mucositis infections. Drugs. 1994;47:734–
penyakit hati. Dosis obat adalah 100 mg 40.
dalam bentuk kapsul sehari sekali selama 7. Epstein JB. Antifungal therapy in
dua minggu. Efek samping utama adalah oropharyngeal mycotic infections. Oral
mual, neuropati dan alergi. Surg Oral Med Oral Pathol 1990;69:32–41.
8. Epstein JB, Truelove EL, Izutzu KL. Oral
Ringkasan candidiasis: pathogenesis and host
Kandidiasis oral merupakan infeksi defense. Rev Infect Dis 1984;6:96–106.
oportunistik dari jamur Candida albicans yang

Majority | Volume 4 | Nomor 9 | Desember 2015 |56


Luqmanul Hakim dan Ricky Ramadhian | Kandidiasis Oral

9. Skoglund A, Sunzel B, Lerner 12. Agha-Hosseini, F. Fluconazole and/or


UH.Comparison of three test methods hexetidine for management of oral
used for the diagnosis of candidiasis. candidiasis associated with denture-
Scand J Dent Res 1994;102(5): 295‐298. induced stomatitis. Oral Dis. 2006 ,12:434.
10. Fenlon MR, Sherriff M. Prevalence of 13. Pappas, PG, Rex, JH, Sobel, JD, Filler, SG,
denture related stomatitis in patients Dismukes, WE, Walsh, TJ, Edwards, JE.
attending a dental teaching hospital for Guidelines for Treatment of
provision of replacement complete CandidiasisCID, 2004;38: 161-89
dentures. J Ir Dent ssoc 1998;44(1):9‐10. 14. Rao PK. Candidiasis Oral: A Review.
11. Herawati E. Kandidiasis rongga mulut, Scholarly Journal of Medicine. 2012;
gambaran klinis, dan terapinya. Bandung. 2(2):26-30.
FKG Unpad; 2008.

Majority | Volume 4 | Nomor 9 | Desember 2015 |57

Anda mungkin juga menyukai