Anda di halaman 1dari 18

PENGAJARAN BAHASA INGGRIS DI PONDOK

PESANTREN AL-MA’SOEM

LAPORAN PRAKTIK PENGENALAN LAPANGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah

Praktik Pengenalan Lapangan

Oleh :

Siti Khofifah

215508020

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS MA’SOEM

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul :Pengajaran Bahasa Inggris Di Pondok


Pesantren Al-Ma’soem

Nama : Siti Khofifah

NIM : 215508020

Jurusan : Pendidikan Bahasa Inggris

Menyutujui dan mengesahkan

Menyetujui,

Pembimbing

Mengesahkan,

Dekan Ketua Program Studi,

Andrea Julius,M.Pd Rizky Ramadhan. Ir.,M SI


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada ke hadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga program
Praktik Pengenalan Lapangan ini dapat selesai pada waktunya.
Sholawat beserta salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW.

Penulisan Laporan Praktik Pengenalan Lapangan ini


merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah praktik
pengenalan lapangan pada program pendidikan Diploma dan Sarjana
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Ma’soem

Dalam kesempatan ini, penulis juga menyampaikan ucapan


terimakasih kepada kedua orang tua yng selalu memberikan motivasi
serta semua pihak yang memberikan bantuan dalam penyelesaian
laporan ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. H. Ceppy Nasahi Ma’soem, Ir., M.S. selaku Ketua


Yayasan Al-Ma’soem Bandung.
2. Bapak Dr. Asep Sujana, M.M. selaku Direktur Pendidikan
Yayasan Al-Ma’soem Bandung.
3. Bapak Yudhy, Drs., M.Ag selaku Pimpinan Devisi Pendidikan
Tinggi & Non Formal Yayasan Al Ma’soem Bandung.
4. Bapak H. Dadang M Ma’soem, Ir., MSCE ., Ph.D. selaku Rektor
Universitas Ma’soem.
5. Bapak Encep Supriatna, S.E., S.Kom., M.M. selaku Wakil Rektor
I Bidang Akademik Universitas Ma’some.
6. Bapak Dr. H. Tonton Taufik Rachman, Ir. MBA selaku Wakil
Rektor Universitas Ma’soem.
7. Bapak Andre Julius, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Ma’soem.
8. Bapak Rizky Ramadhan. Ir.,M Si selaku Ketua Program Studi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ma’soem.
9. Bapak Yudhy, Drs., M.Ag selaku Dosen Pembimbing Penulisan
Laporan.

Untuk penyempurnaan Penulisan laporan ini, kritik dan


saran sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jatinangor, 25 Maret 2021


Siti Khofifah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................3
BAB I........................................................................................6
PENDAHULUAN.......................................................................6
1. 1 Latar Belakang.........................................................6
1. 2 Maksud dan Tujuan.................................................7
1. 3 Kegunaan PPL.........................................................7
1. 4 Tempat Praktik........................................................9
1. 5 Jadwal dan Waktu....................................................9
BAB II.....................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................10
2. 1 Pengertian Pondok Pesantren.................................10
2. 2 Tujuan Pondok Pesantren......................................10
2. 3 Fungsi Pondok Pesantren.......................................11
2. 4 Komponen Dasar yang Membentuk Pesantren......13
BAB III....................................................................................15
KEADAAN UMUM TEMPAT PPL.............................................15
3.1 Sejarah Pondok Pesantren Al-Ma’soem.....................15
3.2 Visi dan Misi...............................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan teknologi terus menerus
meningkat sejalan dengan itu setiap generasi dituntut untuk menjadi
pribadi yang berkualiatas, terampil, dan terdidik. Maka dari itu
dengan adanya tuntuta tersebut mahasiswa perlu adanya suatu
praktik pengenalan lapangan kerja dan menambah pengalaman yang
berguna dimasa yang akan datang.

Pada umumya proses kegiatan perkuliahan hanya sebatas aktivitas


didalam kelas bahkan di masa pandemi COVID-19 kegiatan hanya
sebatas virtual saja hal tersebut bisa menyebabkan pengetahuan dan
kemampuan yang didapat sulut untuk dipraktikan dalam lapangan
kerja nyata.

Atas dasar itu, dalam rangka memudahkan penerapan teori-


teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataan didalam
lingkungan masyarakat, perlu diadakan praktik pengenalan lapangan
(PPL) dengan tujuan untuk mengukur pengetahuan dan kemampuan
mahasiswa itu sendiri. Disamping itu mahasiswa juga dapat
mengetahui kekurangan yang harus diperbaiki sehingga
menumbuhkan motivasi bagi mahasiswa untuk meningkatkan
prestasinya dan terus memperbaiki dirinya agar ia siap dalam
menghadapi tantangan dan rintangan kerja dimasa yang akan datang.
Dengan kegiatan tersebut diharapkan mahasiswa untuk dapat
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan mampu bekerja sama
dengan mitra kerjanya.

1. 2 Maksud dan Tujuan


Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) adalah suatu bentuk
kegiatan intrakulikuler program Diploma Tiga (D3) dan Sarjana (S1)
di Universitas Ma’soem yang bertujuan untuk:
1. Untuk memenuhi mata kuliah Praktik Pengenalan Lapangan
(PPL).
2. Memberikan latihan kerja pada mahasiswa mengenai berbagai
keterampilan mengajar.
3. Melatih mahasiswa agar mempunyai kedisiplinan dan tanggung
jawab dalam melakukan tugas kerja.
4. Melatih mahasiswa untuk dapat bekerja bersama-sama dengan
mitra kerja di tempat PPL.
5. Membantu mahasiswa dalam memperoleh pengalaman faktual.
6. Agar mahasiswa menerapkan berbagai kemampuan keguruan
secara utuh dan terintegrasi dalam situasi nyata kepada
mahasiswa.
7. Mengenalkan mahasiswa secara utuh lingkungan fisik, sosial,
administrasi, dan akademik sekolah tempat pengabdian kelak.
1. 3 Kegunaan PPL

Dalam pelaksanaanya, Praktik Pengenalan Lapangan


mempunyai kegunaan, baik bagi penulis, perusahaan tempat
dilaksanakannya PPL, Lembaga dan pembaca laporan, antara lain:
1. Bagi Mahasiswa
a. Praktek Lapangan ini berguna untuk melatih mental serta
mengetahui suasana dunia kerja.
b. Untuk menambah pengalaman kerja dan kemampuan yang
didapat ditempat Praktik Pengenalan Lapangan.
c. Mengenal berbagai keterampilan mengajar di lapangan.
d. Dapat menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara
utuh dan terintegrasi dalam situasi nyata.
2. Bagi Perusahaan
a. Praktik Pengenalan Lapangan ini berguna dalam membantu
penyelesaian pekerjaan yang ada dengan menggunakakan
para peserta PPL yang sebelumnya diberikan pengarahan
terlebih dahulu agar peserta PPL tersebut mengerti dan
mengerjakannya dengan baik.
b. Sebagai salah satu cara untuk mencari sumber daya manusia
yang berkualitas untuk direkrut menjadi karyawan di
perusahaan tersebut.
3. Bagi Lembaga
a. Praktik Pengenalan Lapangan ini berguna utuk mengetahui
kemampuan mahasiswanya dalam melaksanakan tugasnya
dengan baik.
b. Untuk mengetahui seberapa besar kaitan ilmu yang diberikan
dalam perkuliahan sehari hari, agar dapat dijadikan
perbandingan apakah cukup atau diperlukannya tambahan
dalam memberikan mata kuliah.

1. 1 Tempat Praktik

Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) dilaksanakan di


Pondok Pesantren Al-Masoem yang beralamat di jalan Raya
Cipacing No. 22 Jatinangor Sumedang.

1. 1 Jadwal dan Waktu

PPL dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2022 sampai


dengan tanggal 13 Agustus 2022. Adapun waktu pelaksanaan PPL
yaitu:

Hari/Tangal Jam Jam Istirahat Jam Pulang


Masuk
Senin, 8 Agustus 08.00 12.00 – 13.00 16.30
Selasa, 9 Agustus 08.00 12.00 – 13.00 16.30
Rabu,10 Agustus 08.00 12.00 – 13.00 16.30
Kamis, 11 Agustus 08.00 12.00 – 13.00 16.30
Jumat, 12 Agustus 08.00 11.30 – 13.00 16.30
Sabtu,13 Agustus 08.00 12.00 -13.00 16.30
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Pengertian Pondok Pesantren
Pesantren merupakan asrama tempat santri belajar ilmu
agama pesantren sering disebut juga sebagai “Pondok Pesantren”.
Kata pondok (kamar, gubuk, rumah kecil) yang dipakai dalam
bahasa Indonesia dengan menekankan kesederhanaan bangunannya.
Sedangkan kata pesantren berasal dari kata dasar “santri” yang
dibubuhi awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti tempat tinggal
para santri.

Nurchalish Madjid pernah menegaskan, pesantren ialah


artefak peradaban Indonesia yang dibangun sebagai institusi
pendidikan keagamaan bercorak tradisional, unik dan indigenous.

Pesantren dimasa ini merupakan lembaga pendidikan Islam


yang memiliki ciri khas tersendiri. Lembaga pesantren ini sebagai
lembaga Islam tertua dalam sejarah Indonesia yang memiliki peran
besar dalam proses keberlanjutan pendidikan nasional. KH.
Abdurrahman Wahid, mendefinisikan pesantren secara teknis,
pesantren adalah tempat di mana santri tinggal.

Definisi diatas menunjukkan betapa pentingnya pesantren


sebagai sebuah totalitas lingkungan pendidikan dalam makna dan
nuansanya secara menyeluruh. Pesantren bisa juga dikatakan sebagai
laboratorium kehidupan, tempat para santri belajar hidup dan
bermasyarakat dalam berbagai segi dan aspeknya.

2. 2 Tujuan Pondok Pesantren


Pada umumnya tujuan pondok pesantren adalah membina
warga Negara agar memiliki sikap yang menggambarkan
berkepribadian seorang Muslim sesuai dengan ajaran-ajaran yang
telah dijelaskan oleh agama Islam serta menanamkan rasa
keagamaan tersebut pada semua segi kehidupannya serta
menjadikannya sebagai orang yang berguna bagi agama, masyarakat,
dan Negara.

Pondok pesantren merupakan tempat untuk membentuk


seseorang agar menjadi Muslim yang tangguh, selain itu menurut
Qomar secara khusus pondok pesantren mempunyai tujuan sebagai
berikut:

a. Mendidik siswa atau santri untuk menjadikan manusia Muslim


selaku kader-kader ulama dan mubalig yang berjiwa ikhlas,
tabah, tangguh, wiraswasta dalam mengamalkan sejarah Islam
secara utuh dan dinamis
b. Mendidik santri agar menjadi tenaga-tenaga yang cakap dalam
berbagai sektor pembangunan, khususnya pembangunan mental-
spiritual
c. Mendidik santri anggota masyarakat untuk menjadi seorang
Muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT berakhlak mulia,
memiliki kecerdasan, ketrampilan, dan sehat lahir batin sebagai
warga Negara yang berpancasila.
d. Mendidik santri untuk membantu meningkatkan kesejahteraan
sosial masyarakat lingkungan dalam rangka usaha pembangunan
masyarakat bangsa Dari beberapa tujuan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa tujuan pesantren adalah membentuk
kepribadian Muslim yang menguasai ajaran-ajaran Islam dan
mengamalkannya, sehingga bermanfaat bagi agama,
masyarakat, dan Negara.

2. 3 Fungsi Pondok Pesantren


Selain memiliki tujuan pondok pesantren menurut Qomar Mujamil
juga memiliki fungsi sebagai lembaga pendidikan, pesantren juga
memiliki fungsi lain di antaranya:

a. Pesantren sebagai lembaga dakwah, dari sisi lain pesantren


harus mampu menempatkan dirinya sebagai transformator,
motivator dan innovator sebagai transformator pesantren
dituntut agar mampu mentrasformasi nilai- nilai agama Islam ke
tengah-tengah masyarakat secara bijaksana sebagai motivator
dan innovator pesantren dan ulama harus mampu memberi
rangsangan ke arah yang lebih maju terutama bagi kualitas
hidup berbangsa dan beragama.
b. Pesantren sebagai lembaga pengkaderan ulama, tugas ini tetap
luluh dan tetap relevan pada tiap waktu dan tempat.
c. Pesantren sebagai lembaga pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya ilmu agama pada era kekinian dan era keberadaan
pesantren ditengah– tengah masyarakat. Semakin dituntut ia
tidak hanya sebagai lembaga pengembangan ilmu pengetahuan
agama, tetapi dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan
teknologi.

2.3 Komponen Dasar yang Membentuk Pesantren


Komponen utama yang secara tradisional membentuk sebuah
pondok pesantren sebagaimana dimmuskan oleh Dhofier (1982),
yaitu: kyai, santri, kitab, pondok dan masjid.

Komponen tersebut merupakan kesatuan unsur pelaku, obyek


yang digeluti, pondok dan mesjid sebagai alat atau wadah yang
digunakan. Komponen ini merupakan unsur pesantren yang paling
tua dan sampai sekarang masih dipertahankan meski mengalami
beberapa perubahan serta penambahan secara kualitas maupun
kuantitas sesuai perkembangan zaman.

1. Kyai

Kyai adalah guru agama yang dipercaya untuk mengajarkan


ilmunya kepada para santri. Kyai juga sering dimaksud sebagai
pemimpin dari pesantren tersebut.

2. Santri Santri adalah orang yang menuntut ilmu di pesantren. Ada


dua kelompok santri yaitu:

a. Santri Mukim ialah santri yang tinggal atau bermukim di pondok


pesantren.

b. Santri Kalong, yaitu santri yang datang ke pesantren hanya pada


saat jam pelajaran berlangsung, setelah itu pulang ke rumah masing-
masing. Santri kalong ini biasanya berasal dari daerah di sekitar
pesantren.

3. Pengajaran Kitab-Kitab Islam Klasik

Tujuan utama pengajaran ini ialah untuk membentuk dan


mendidik calon-calon ulama. Keseluruhan kitab Islam klasik yang
diajarkan di pesantren dapat digolongkan menjadi 8 kelompok yaitu:
Nahwu (syntax) dan Sharaf(morfologi), Fiqh,Ushul Fiqh,Tafsir,
Hadits, Tauhid dan Tasawuf

4. Masjid

Masjid merupakan elemen yang tak dapat dipisahkan dengan


pesantren dan dianggap sebagai tampat yang paling tepat untuk
mendidik para santri, terutama dalam praktek sembahyang lima
waktu, khutbah dan sembahyang Jum'at dan pengajaran kita-kitab
Islam klasik.

5. Pondok

Pondok merupakan tempat menginap para santri. Pondok atau


asrama bagi para santri ini merupakan ciri khas tradisi pesantren.
BAB III

KEADAAN UMUM TEMPAT PPL

3.1 Sejarah Pondok Pesantren Al-Ma’soem

Pesantren al Al Ma’soem dibangun pada tahun 2000 yang


bermula dari Pesantren Pendidikan Formal. Pesantren ini berada
dibawah naungan Yayasan Pendidikan Al ma’soem yang dibangun
diatas tanah jariyah dari almarhum Bapak H. Ma’soem. Didukung
oleh istri dan anak beliau Bapa H. Nanang Iskandar Ma’soem beserta
adik-adiknya ikut serta dalam mengembangkan pesantren ini sebagai
ladang amal dengan pembiayaan dari hasil PT.Ma’soem.

Pada awal berdirinya pesantren ini menerima santri


berstatus pelajar baik SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi
intern maupun extern. Hali ini dimaksudkan untuk merespon
kebijakan pemerintah bahwa wilayah jatinangor menjadi kota
pendidikan. Yang dengan demikian migrasi para pendidik, dosen,
mahasiswa dan masyarakat wirausaha akan berduyun-duyun ke
wilayah ini, yang tentunya mereka memerlukan lembaga pendidikan
yang bagus bagi anak-anaknya, layanan pendidikannya baik,
fasilitasnya memadai.

Pada Juli 2001 pesanten yang dipinpin oleh Pak H.


Abdurrahman Lubis, dibantu oleh 4 orang ustadz mulai menerima
santri Angkatan pertama berjumlah 49 orang tingkat SMA dengan 14
kamar tidur dan kamar mandi indoor. Pada saat itu santri masih
mengurus sendiri mengenai makan, minum dan londry. Adapun
pelajaran yang mereka dapatkan murni hanya kitab kuning dan
sarana ibadah serta pembelajaran kepesantrenan saat itu ialah
ruangan AMIK.

Seiring dengan perkembangan waktu pesantren masoem


terus berkembang. Santri terus menerus bertambah tercatat pada
tahun 2005 terdapat 550 orang santri dengan kamar yang berjumlah
129. Pertambahan tersebut tentu diiringi dengan bertambahnya pula
tenaga pengajar, adminitrasi, penyedia catering, grup sarana, dll.

Di tahun 2007 yayasan memutuskan untuk menerima hanya


santri siswa SMP – SMA Al Ma’soem saja, karena ternyata animo
masyarakat semakin baik. Pada tahun 2009 Pesantren Al Ma’soem
memantapkan dirinya menjadi sebuah pesantren yang tidak identik
dengan kumuh, keras, kampungan, gaptek. Penerapan tag
line”disiplin dan islami” menjadi tugas utama pengelola dan
siapapun yang terlibat di dalamnya.

Hal tersebut ditandai dengan diperbaharuinya pola


pelayanan katering, londry, penanganan kedisiplinan, pola
pembelajaran, system informasi-teknologi dan kegiatan-kegiatan
kesantrian lainnya. Semua dimaksudkan untuk mewujudkan insan
kamil yang kemudian dibahasakan dalam motto “Cageur Bageur
Pinter”.

Pembelajaran tidak hanya mengkaji kitab kuning klasik, akan


tetapi diberikan juga materi yang sudah disederhanakan ke dalam
bahasa Indonesia juga didalamnya Bahasa Inggris, tanpa
meninggalkan khas kepesantrenannya. Al Ma’soem meyakini alumni
yang sudah digembleng dengan pola ini akan mewujud menjadi
insan yang beritelektual tinggi dan berakhlakul karimah,
sebagaimana visi yang ditanamkan sejak awal berdirinya.

3.2 Visi dan Misi


Visi

o Mewujudkan insan berintelektual tinggi dan berakhlakul


karimah.
Misi

o Membentengi remaja dari pengaruh narkoba dan pergaulan


bebas.
o Melaksanakan pembinaan dan bimbingan secara optimal dan
efektif
o Menciptakan hubungan yang harmonis dalam memotivasi
semangat belajar santri
o Menjaga dan meningkatkan suasana kondusif bagi
kelancaran proses pembelajaran
o Mendorong dan mengembangkan minat, bakat, dan potensi
santri melalui wadah Dewan Santri (DESA)
o Memberi suri tauladan dalam pemahaman akhlakul karimah
yang menitikberatkan pada praktek-praktek agama secara
nyata
o Membiasakan disiplin semua sivitas pesantren melalui
penerapan tata tertib yang konsisten dan konsekuen.
o Menerapkan manajemen terbuka dan partisipatif

3.3 Struktur Organisasi


Pesantren ini dipinpin oleh bapak Asep Dedi Suhendri
3.4 Deskripsi Tugas

3.5 Fasilitas
Adapun fasilitas yang terdapat di pesantren Ma’soem ialah
sebagai berikut:

o Kamar yang setiap kamar diisi antara 4-6 santri, dilengkapi


kamar mandi di dalam, dan tempat tidur 
o Kantin yang representative
o Mesjid
o Mini Market 
o Laundry
o Lab. Komputer 
o Lingkungan yang tenang, nyaman, dan asri
o Lab. Animasi
o Berkuda
o Memanah
o Kolam Renang Terpisah
o Ruang Bernyanyi
o Gym 

Anda mungkin juga menyukai