Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KEBUTUHAN SINIAR (PODCAST) SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO

Oleh: Noer Fitriyanti, S.S.

Pengembang Teknologi Pembelajaran Pertama

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PAPUA BARAT
2021
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Media Audio Pembelajaran

Media audio pembelajaran merupakan program pembelajan


yang pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Atau
dengan kata lain media yang melibatkan indera dengan ini
menyapaikan pesan hanya melalui suara. Menurut Raharjo, 2010
(dalam Innayah, Media Audio Pembelajaran untuk Pendidikan Anak
Usia Dini dengan Model Permainan) media audio mempunya
karakteristik yang khas yaitu hanya mengandalkan suara (indra
pendengaran), personal, cenderung satu arah, dan mampu
menggugah imajinasi.

Definisi lain disampaikan oleh Riyana, 2012 ( dalam


https://rimatrian.blogspot.com/2013/12/media-pembelajaran-
audio.html,) bahwa media audio dalam pembelajaran adalah bahan
pembelajaran yang dapat disajikan dalam bentuk auditif yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa
sehingga terjadi proses belajar mengajar. Menurut Anderson (1987:
127) media audio dianggap sebagai bahan ajar yang ekonomis,
menyenangkan, dan mudah disiapkan dan digunakan oleh guru dan
siswa. Penyajian materi pelajaran berurutan, bersifat tetap, pasti, dan
juga dapat digunakan sebagai media instruksional secara mandiri.

Jenis media audio dapat dibedakan menjadi dua, yaitu analog


dan digital. Contoh media audio analog adalah radio, alat perekam
pita magnetik. Berbeda dengan media audio analog, media audio
digital dinilai lebih praktis dan memberi kemudahan dengan alat
penyimpanan dan akses yang lebih canggih. Contoh penyimpanan
media audio digital adalah cakram padat (compact disc), MP 3 (MPEG
Audio layer 3), WAV (Waveform Audio Format). Untuk mengkases
audio digital dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu melalui
streaming audio, podcasting, radio internet, dan pemutar audio digital
portable.

Untuk menghindari kesalahan dan hambatan yang mungkin


akan muncul pada saat pembelajaran, pemilihan media audio dalam
pembelajaran perlu mempertimbangkan faktor usia siswa karena
penggunaan media audio membutuhkan kemampuan berpikir
abstrak. Media audio bersifat auditif sehingga dibutuhkan kontrol
dalam penggunaan kata-kata, bahasa, dan susunan kalimat. Dalam
penggunaannya, media audio membutuhkan perhatian lebih dari
siswa, sehingga diperlukan teknik khusus saat penerapannya. Materi
pelajaran yang akan disampaikan melalui media audio ini juga harus
memiliki kriteria yaitu mengajarkan verbal, atau respon terhadap
rangsangan verbal (Anderson, 1987: 134; http://paud.unnes.ac.id).

Dalam menggunakan media audio dibutuhkan format


penyampaian materi. Format program audio dapat berupa uraian,
wawancara, diskusi, dan dialog. Uraian merupakan dasar dari setiap
program yang menggambarkan adanya pembicaraan yang
memberikan informasi, penjelasan, dan penerangan sehingga pesan
dapat dipahami. Wawancara adalah program audio yang
menampilkan dua orang melakukan tanya jawab untuk memperoleh
informasi. Diskusi merupakan format audio yang menampilkan
pendapat dari beberapa orang yang berbeda-beda untuk memecahkan
suatu masalah. Sedangkan dialog adalah percakapan antara dua
orang atau lebih untuk membahas suatu masalah. Dialog akan
berjalan baik atau tidak, bergantung pada pengalaman, pengetahuan,
keahlian/pendidikan dan status sosial yang terlibat dalam dialog.
Dialog ini dapat dimunculkan dalam suatu drama/sandiwara dan
ceritera (http://pjjpgsd.dikti.go.id).

Pada proses pengembangan media audio, penulisan naskah


perlu memperhatikan beberapa hal:

1. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa percakapan. Bukan
bahasa tulisan. Kalimat yang digunakan dalam naskah
sebisa mungkin menggunakan kalimat tunggal dan
menghindari istilah-istilah sulit
2. Musik
Dalam media audio dikenal beberapa jenis musik yaitu: a)
musik tema, yaitu musik yang menggambarkan watak dan
situasi dari keadaan atau pesan yang akan disajikan; b)
musik transisi, yaitu musik yang berfungsi sebagai
penghubung dua adegan; c) musik jembatan, yaitu musik
yang merupakan bentuk khusus dari musik transisi yang
menjembatani dua buah adegan; d) musik latar belakang,
yaitu musik yang digunakan untuk mengiringi pembacaan
teks percakapan; e) musik smash, yaitu musik yang
digunakan untuk membuat penekanan/kejutan
3. Keterbatasan konsentrasi
Dalam media audio terdapat keterbatasan konsentrasi pada
pendengar, maka sebaiknya suatu pengertian tidak
dibicarakan satu kali, tetapi harus diulang-ulang dengan
cara yang berbeda dan bervariasi sehingga dapat lebih
dimengerti (Sadiman, dkk. 2002: 114 - 117)

Penulisan naskah media audio melalui beberapa tahap sebagai


berikut:

1. Menentukan topik
2. Melakukan riset pendengar/audience
3. Merumuskan tujuan/kompetensi
4. Menentukan pokok-pokok materi
5. Menulis draf naskah audio

B. Definisi Siniar (Podcast)


Siniar [si. ni. ar] yang merupakan padanan dari podcast
menurut https://kbbi.kemdikbud.go.id adalah telekom siaran (berita,
musik, dan sebagainya) yang dibuat dalam format digital (baik audio
maupun video) yang diunduh melalui internet.
Sedangkan Podcast dikutip dari
https://www.thepodcasthost.com/listening/what-is-a-podcast/
adalah sebagai berikut :
“ an audio programme, just like Talk Radio, but you subscribe to
it on your smartphoneand listen to it anywhere you like.
In a little more detail, a podcast is a series of spoken word,
audio episodes, all focused on a particular topic or theme, like
cycling or startups.”

Menurut definisi yang dikutip dari laman tersebut siniar


merupakan program berbentuk audio seperti halnya radio yang dapat
didengarkan melalui telepon pintar di mana dan kapan saja. Siniar
adalah rangkaian percakapan berbentuk audio yang dapat berupa
episode-episode yang fokus pada topik atau tema tertentu.

C. Perbedaan antara podcast, audio file, dan Radio

D. Manfaat Siniar dalam Pembelajaran

E. Kelebihan dan kekuarangan Podcast sebagai Media Pembelajaran

F. Podcast sebagai Sumber Belajar


BAB III

METODOLOGI

Tempat
Waktu

Subyek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai