Anda di halaman 1dari 31

Buku Saku Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata

Berbasis Pendampingan : Kerjasama Kemenparekraf dengan


Kemendes Pdtt dan Perguruan Tinggi
ISBN 978-623-94242-1-3

Penyusun
Wisnu Bawa Tarunajaya
Budi Setiawan
Diana Simanjuntak
Lia Afriza
Santi Palupi
Vitria Ariani
M. Husen Hutagalung

Editor
Santi Palupi
M. Husen Hutagalung
Vitria Ariani

Diterbitkan oleh
Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata,
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif /
Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Gedung Film
Jl. Letjen MT. Haryono Kav.47-48 Jakarta Selatan 12770

Hak cipta dilindungi Undang-Undang


KATA PENGANTAR
Salah satu peran dari Tridharma Perguruan Tinggi adalah
Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), untuk itu Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Deputi Bidang Sumber Daya Dan Kelembagaan -
Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata bersama-sama
dengan Kemendes PDTT dan Perguruan Tinggi membuat Program
Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Berbasis Pendampingan.
Hadirnya desa-desa wisata di Indonesia akan berdampak signifikan
kepada kemajuan dan kemandirian serta desa yang berkembang.
Kegiatan ini dilakukan melalui pendekatan dalam pengembangan
pariwisata yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal.
Agar pelaksanaan program kegiatan pendampingan oleh Per-
guruan Tinggi untuk pemberdayaan desa wisata berbasis
masyarakat dapat berjalan dengan lancar, maka disusunlah
buku saku ini agar dapat dijadikan pegangan bagi para trainer.
Buku saku ini merupakan edisi kedua, yang disempurnakan ber-
dasarkan hasil evaluasi penerapan pendampingan, dan bagian yang
tidak terpisahkan dengan dokumen Buku Panduan Pemberdayaan
Masyarakat Desa Wisata Berbasis Pendampingan.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terimakasih kepada
seluruh pihak yang telah mendukung proses penyusunan buku saku
ini. Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa memberkati kerja kita
dan dapat bermanfaat dalam mengembangkan Desa Wisata.

Jakarta, Juni 2020


Direktur Pengembangan SDM Pariwisata

Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya, S.E., M.M

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................... ii

A. Pendahuluan ........................................................................... 1
B. Tugas dan Tanggung Jawab Master Trainer ................... 3
C. Kerjasama Kemenparekraf/Baparekraf, Kemendes
PDTT dan Perguruan Tinggi ................................................ 4
D. Program Pendampingan ...................................................... 5
E. Fungsi dan Peran Pendamping dalam
Pengembangan SDM Desa Wisata ..................................... 7
F. Roadmap .................................................................................. 8
G. Ruang Lingkup Materi dan Rundown Acara TOT
Dosen PT .................................................................................. 9
H. Identifikasi Desa Wisata ..................................................... 10
I. Monitoring dan Evaluasi ..................................................... 13
J. Proposal dan Laporan ......................................................... 21

Penutup ............................................................................................... 24
Daftar Pustaka .................................................................................. 25

ii
A. Pendahuluan
Dalam mempercepat per-
tumbuhan pembangunan yang
salah satu target pembangu-
nan yaitu mengoptimalkan
pembangunan yang berimbas
tinggi terhadap kesejahteraan
masyarakat, sektor pariwisata
yang memiliki dampak pertum-
buhan paling tinggi, mengem-
bangkan destinasi wisata yang
menjadi daya Tarik dengan
mengangkat keanekaragaman alam, budaya dan has-
il karya manusia menjadi ciri keunikan daerah-daerah di
Indonesia dengan wisata alam, budaya dan hasil karya
manusia. Hal ini sejalan dengan manfaat pariwisata den-
gan adanya daerah tujuan wisata maka akan membuka
peluang dalam membuka lapangan pekerjaan, mengen-
taskan kemiskinan, menumbuhkan perekonomian, so-
sial dan budaya serta dapat tetap menjaga lingkungan.
Pembangunan Pa-
riwisata tidak dap-
at dilakukan oleh
hanya Kementeri-
an Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, tapi
peran lembaga/in-
stitusi lain sangat
membantu, era Pen-
tahelik pembangunan pariwisata, Kementerian Pa-
riwisata dan Ekonomi Kreatif menjalin sinergi den-
gan lembaga lain, yaitu perguruan tinggi sebagai
konseptor dan pelaksana lapangan, pemerintah sebagai

1
regulator, dinamisator, fasilitator dan motiva-
tor, pelaku bisnis sebagai mitra profesional, me-
dia sebagai promosi dan publikasi serta masyar-
akat pariwisata yang mau berkembang dan mandiri.
Tren dan target Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif terus naik dari tahun ke tahun meskipun saat ini se-
dang dilanda pandemik Covid 19, namun tetap optimis pari-
wisata akan kembali menggeliat pasca Covid 19. Untuk itu
berbagai upaya dilakukan dalam percepatan pembangunan
desa wisata secara terus menerus terutama dalam pemban-
gunan 3A, yaitu atraksi, amenitas dan aksesibilitas, teruta-
ma di wilayah 5 (lima) Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif da-
lam mempercepat pemberdayaan masyarakat yang ber-
fokus pada pengembangan desa wisata yang memiliki
karakteristik tersendiri dan memiliki potensi ekonomi
cukup besar, sehingga menggandeng berbagai pihak
terutama perguruan tinggi dalam mewujudkan desa
wisata yang berkembang secara terus-menerus se-
hingga percepatan masyarakat desa yang maju dan
mandiri dapat tercapai secara kuantitas dan kualitas.
Untuk mendapatkan pendampingan dalam
mewujudkan desa wisata, maka salah satu yang
memiliki kompetensi dalam pengetahuan dan pe-
mahaman baik secara ilmu, keterampilan dan pen-
gelolaan bisa menggandeng perguruan tinggi.
Perguruan Tinggipun menjalankan salah satu kewa-
jibannya dari Tridarma PT dengan melakukan Pengab-
dian kepada Masyarakat (PkM) dan biasanya pengab-
dian yang dilakukan oleh perguruan tinggi pariwisata
atau yang memiliki program studi pariwisata pada um-
umnya dilakukan di desa-desa. Maka Kementerian Pa-
riwisata dan Ekonomi Kreatif melihat peluang untuk

2
melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi dalam mel-
akukan pendampingan dalam membangun desa wisata.

B. Tugas dan Tanggung Jawab Master Trainer


1. Melaksanakan tugas sebagai narasumber dalam pro-
gram TOT dosen perguruan tinggi secara profesional
dan sesuai dengan surat tugas dari Kemenparekraf
2. Melakukan pelatihan sesuai standar Kemenparekraf
3. Membimbing disku si kelompok sesuai jadwal yang di-
tentukan
4. Memberikan penilaian dan feedback kepada peserta
5. Memberikan jawaban terhadap pertanyaan peserta
sesuai dengan kapasitasnya
6. Menerima/menampung saran peserta dan menyampai-
kannya kepada Kemenparekraf atau tim master train-
er lainnya untuk peningkatan pada masa mendatang
7. Mencatat hal-hal penting dan bermanfaat untuk pen-
ingkatan program pendampingan
8. Menjalin kerja sama yang baik dengan tim master train-
er dan dengan tim Kemenparekraf
9. Melakukan evaluasi tentang pelaksanaan pelatihan,
apakah ditemukan hasil yang positif atau sebaliknya?
sehingga dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk
perencanaan program pelatihan di masa yang akan da-
tang, apakah pelatihan tetap dilakukan dalam model
yang sama ataukah dibutuhkan pendekatan yang ber-
beda untuk membawa hasil yang lebih baik ?
10. Bekerjasama dengan anggota tim yang lain dalam hal
persiapan berbagai hal yang dibutuhkan dalam pelak-
sanaan pelatihan mulai dari buku manual, peralatan
multimedia dan berbagai alat edukasi lainnya.

3
C. Kerjasama Kemenparekraf/Baparekraf, Kemendes
PDTT dan Perguruan Tinggi
Dalam Kerjasama pembangunan pa-
riwisata harus memiliki keuntungan
untuk masing-masing Pihak. Ada tiga
yang berkepentingan
1. Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
2. Kemendes PDTT
3. Perguruan Tinggi

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dap-


at mempercepat pertumbuhan destinasi, dalam hal ini
membangun desa wisata sebagai destinasi akan men-
dokrak pada percepatan kesejahteraan masyarakat,
bertambahnya destinasi yang secara otomatis jumlah
kunjungan akan bertambah, dan secara keseluruhan men-
ingkatnya pertumbuhan sosial, ekonomi dan budaya.

Perguruan Tinggi, dengan kerjasama yang dilakukan


dapat meningkatkan kinerja perguruan tinggi dengan
mendorong Tridarma bagi dosen juga mahasiswa yang
berkolaborasi dengan kemenparekraf dan desa wisa-
ta. Kinerja yang menguntungkan bagi perguruan tinggi:
1. PT mendapatkan poin dalam kinerja melalui Ker-
jasama, dan Pengabdian kepada Masyrakat
2. Dosen mendapatkan poin dari Pengabdian kepada Masyar-
akat, data yang dimiliki bisa dijadikan karya untuk menu-
lis jurnal ilmiah maupun jurnal pengabdian masyarakat.
3. Mahasiswa dapat membantu melalui KKN, skripsi atau lapo-
ran yang berkaitan dengan matakuliah yang diampu den-
gan topik pengembangan destinasi atau daya Tarik wisa-
ta dan dapat melakukan implementasi belajar langsung
di lokasi yang terkait.

4
Kemendes PDTT dengan adanya Kerjasama antara Kemen-
parekraf dan Perguruan Tinggi, maka desa sebagai lokusnya
akan menerima manfaat terhadap:
1. Pengembangan pengetahuan SD
2. Promosi Kementerian dan PT di media
3. Publikasi Ilmiah di Jurnal Nasional/Internasional
4. Pengembangan potensi yang ada di desa menjadi daya
Tarik wisata baru .
5. Pengelolaan desa untuk menjadi daya tarik wisata
diperkuat dengan adanya lembaga yang kredibel.
6. Tumbuh usaha masyarkat seperti : UKMM, homestay,
kuliner dan lainnya.

D. Program Pendampingan
Program Pendampingan Desa Wisata menggandeng Per-
guruan Tinggi yang bekerjasama dengan Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Teritnggal dan Transimgrasi
dimulai pada tahun 2018 disaat Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif masih menjadi Kementerian Pari-
wisata. Program ini diinisiasi karena adanya kebutuhan
membangun desa menjadi Desa Wisata sesuai arahan
Presiden pada tahun 2017 untuk gerakan mengembangkan
desa wisata dengan mengawinkan desa dengan pariwisa-
ta untuk membangun ekonomi kerakyatan dan mecipta-
kan ketahanan nasional melalui desa yang Mandiri mel-
alui pariwisata. Program pendampingan ini selain sebagai
satu bentuk penerapan kebijakan dari pemerintah juga
sebagai salah bentuk kepedulian Kementerian Pariwisa-
ta RI pada saat itu untuk mengembangkan desa melalui
pendampingan yang terarah, terukur dan dapat dimonitor
pergerakannya dengan baik dan mengacu pada konsep
keberlanjutan.

5
Membangun 75.000 desa di Indonesia tidak mungkin dap-
at dilakukan oleh satu atau dua kementerian atau pero-
rangan tapi membangun desa dan mengembangkan desa
perlu adanya bantuan dari para pihak terlebih para akade-
misi yang bernaung di Perguruan Tinggi yang menyebar di
seluruh Indonesia. Konsep yang dibuat dalam penerapan
program pendampingan oleh Perguruan Tinggi ini adalah
konsep penerapan program pendampingan dibuat sebagai
trigger atau penggerak bagi desa yang mengiginkan desan-
ya dikembangkan menjadi desa wisata yang perlu diban-
tu dalam peningkatan kapasitas secara soft skill dan hard
skill dalam hal pariwisata, pelayanan prima, pengemban-
gan diri, leadership, manajemen dan teknologi Informasi.
Perguruan Tinggi memiliki sumber daya yang diperlukan
baik secara pendanaan dari internal PT itu sendiri atau ek-
sternal melalui hibah. Selain itu PT memiliki keilmuan ser-
ta peserta didik (mahasiswa) yang dapat dijadikan sebagai
agent kepanjangan tangan untuk membantu mengembang-
kan desa wisata melalui pendampingan dengan konsep
KKN di desa. Konsep KKN di desa ini selain membantu ma-
hasiswa untuk kreatif mengimpelementasikan mengem-
bangkan keilmuan yang didapatkannya juga sebagai alat
untuk mengenalkan desa sebaga inti budaya di satu daer-
ah serta menambah kecintaan akan Budaya asli Indonesia.
Pelaksanaan Program Pendampingan melalui PT
ini dilakukan dengan mengadopsi konsep Train-
ing of Trainer yang nantinya akan menjadi sporadis

6
dan berkembang dengan satu
tujuan dan visi yang sama da-
lam hal penerapan indikator
serta tata cara pendampingan
yang dilakukan untuk desa yang
akan dikembangkan menja-
di desa wisata oleh para train-
er dari seluruh PT di Indonesia.

E. Fungsi dan Peran Pendamping dalam Pengemban-


gan SDM Desa Wisata
1. Menjalankan dan menciptakan kegiatan yang mendor-
ong peserta pendampingan mau belajar mandiri secara
berkelanjutan.
2. Membantu melakukan pemecahan masalah yang terjadi
dalam proses kemandirian mereka.
3. Menciptakan kegiatan yang membangun kemandirian.
4. Merupakan sistem kegiatan yang mengikuti tindakan
kelompok masyarakat
5. Sebagai pemersatu apabila dari komunitas saling berten-
tangan atau konflik.
6. Sebagai narasumber jika masyarakat desa wisata men-
galami hambatan

Peran pendamping masyarakat adalah sebagai pendorong,


pemberi semangat masyarakat, sebagai komunikator yang
dapat mempersuasi, membujuk mendekati secara menye-
nangkan dan setara. Sebagai pendidik, mampu mengem-
bangkan potensi menjadi kekuatan masyarakat, juga mam-
pu mengevaluasi, mengawasi dan mefasilitasi apa yang
diperlukan masyarakat yang digambarkan sebagai berikut:

7
F. Roadmap
Ada dua jenis roadmap dalam program pendampingan
ini, yaitu: Roadmap program pendampingan Kemen-
parekraf, yang menggambarkan keseluruhan kegiatan
dengan mitranya, dari awal hingga akhir program sele-
sai. Roadmap yang kedua adalah yang dibuat oleh pergu-
ruan tinggi, yang menggambarkan keseluruhan kegiatan
mereka di dalam pendampingan desa wisata. Berikut
ini adalah roadmap pendampingan Kemenparekraf:

8
G. Ruang Lingkup Materi dan Rundown Acara TOT
Dosen PT

9
H. Identifikasi Desa Wisata
Kriteria, Sub Kriteria, dan Indikator Desa/Kampung Wisata

10
11
Sumber : Kemenpar, 2019
Keterangan:
A= Desa/ Kampung Wisata Rintisan
B= Desa/ Kampung Wisata Berkembang
C= Desa/ Kampung Wisata Maju
D= Desa/ Kampung Wisata Mandiri

12
I. Monitoring dan Evaluasi
Lembar Monev merupakan catatan kegiatan monev
yang akan menjadi bukti otentik dalam pelaporan pen-
dampingan pengembangan desa wisata, yang isinya meli-
puti: monitoring, coaching, FGD ( kalau ada), dan evaluasi.
Lembar Monev ini tidak hanya digunakan untuk mencatat
kegiatan lapangan saja, tetapi juga mencatat semua ke-
majuan dan progres dan perkembangan masyarakat desa
wisata dalam program pendampingan. Pencatatan dalam
Lembar Monev dilakukan sejak awal monev dilakukan
hingga selesainya program pendampingan. Data pada
Lembar Monev dapat dijadikan sebagai lampiran pada
laporan akhir dan dapat digunakan sebagai data peneli-
tian dan pelaporan pengabdian masyarakat bagi pergu-
ruan tinggi oleh dosen dan mahasiswa pendamping, dan
juga sebagai dokumen Kemenparekraf dalam melakukan
evaluasi program pendampingan yang masih relatif baru.
Jika perguruan tinggi ingin menambahkan logo dan nama
institusinya pada instrumen-instrumen pendampingan
ini, diperbolehkan untuk mendesain baru istrumen yang
tersedia, namun template dasarnya tidak boleh dirubah.
Di dalam Lembar Monev disediakan beberapa instrumen
untuk memudahkan pelaksanaan monitoring, coaching
dan evaluasi. Instrumen dibuat secara sistematis dan
terukur, hasil monitoring hendaknya didokumentasikan
dengan baik dan menjadi bahan analisis dalam pelaporan
akhir, sehingga dapat menarik kesimpulan dan rekomen-
dasi yang tepat bagi pengambilan keputusan, pelaporan
bahkan untuk pengembangan desa wisata pada periode
berikutnya;

13
LEMBAR MONITORING & EVALUASI PENGELOLAAN DESA WISATA
Hari/ Tanggal : .........................................................................................
Nama Pendamping : .........................................................................................
Kategori Desa : .........................................................................................

14
ASPEK-ASPEK YANG TELAH DICAPAI DENGAN BAIK PASCA
PELATIHAN:
....................................................................................................................
ASPEK-ASPEK YANG BELUM TERCAPAI :
....................................................................................................................
MASALAH /HAMBATAN YANG DIHADAPI :
....................................................................................................................
SARAN TINDAK UNTUK MENGATASI MASALAH
....................................................................................................................

15
LEMBAR COACHING DESA WISATA

Hari/Tanggal :
...............................................................................................................................
Pukul :
...............................................................................................................................
Nama Coachee :
...............................................................................................................................
Nama Pendamping :
...............................................................................................................................
Permasalahan :
...............................................................................................................................

Catatan Pendamping:
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
....................................................................................................................

16
LEMBAR MONITORING DAN EVALUASI
PENGELOLAAN HOMESTAY

Hari/Tanggal :
...................................................................................................................................
Nama Pendamping :
............................................................................................................................................

Perkembangan Kondisi Produk, Pengelolaan, Pelayanan Homestay

17
18
ASPEK-ASPEK YANG TELAH DICAPAI DENGAN BAIK PASCA PELATIHAN:
............................................................................................................................................

ASPEK-ASPEK YANG BELUM TERCAPAI :


............................................................................................................................................

MASALAH /HAMBATAN YANG DIHADAPI :


............................................................................................................................................

SARAN TINDAK UNTUK MENGATASI MASALAH


............................................................................................................................................

19
LEMBAR COACHING PENGELOLAAN HOMESTAY

Hari/Tanggal : .............................................................................
Pukul : .............................................................................
Nama Coachee : .............................................................................
Nama Pendamping : .............................................................................
Permasalahan : .............................................................................

Catatan Pendamping:
....................................................................................................................
................................

20
Setiap pelaksanaan monev dan coaching, sebaiknya
dilakukan dokumentasi yang lengkap berupa, foto atau vid-
eo, yang nantinya menjadi bukti otentik pelaksanaan mon-
ev dan obyek dan subyek PkM. Jika ada aspek lain yang ingin
dimonev selain aspek desa wisata dan homestay, maka tim
pendamping disarankan membuat instrumen monev seperti
contoh di atas, supaya ada panduan teknis di lapangan ketika
monev dilakukan. Silahkan instrumen ini diperbanyak sesuai
dengan kebutuhan dan akan menjadi dokumen yang dilampir-
kan pada laporan monev dan laporan program pendampingan
yang akan dikirim ke Kemenpar.

J. Proposal dan Laporan


1. Proposal
Sistematika Proposal terdi dari beberapa sub bagian, yang
meliputi:
Judul Kegiatan
Halaman Sampul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
1.1 Latar Belakang.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Sasaran
1.4 Target Konsep Dasar Pemberdayaan dan Model
Pengembangan (buat dalam matriks / desain lain)
1.5 Materi, Waktu dan Narasumber Pelatihan
1.6 Rundown Acara Pelatihan
1.7 Program Kerja Pendampingan Perguruan Tinggi
1.8 Roadmap Program Kerja sama Kemenparekraf dengan
Perguruan
Tinggi
1.9 Roadmap Program Pendampingan Perguruan Tinggi

21
1.10 Rencana Anggaran Biaya ( sesuai anggaran PT
masing-masing)
1.11 Penutup
1.12 Daftar Pustaka
1.13 Biodata Tim
1.14 Lampiran
a. SK Desa Wisata/Surat Keterangan
b. SK atau Surat Tugas Tim
c. SK atau Surat Tugas Mahasiswa
2. Laporan
Sistematika laporan ini sedikit berbeda dengan yang ada
pada proposal, karena pada sub bab ini dilengkapi dengan
konsep teori pariwisata untuk panduan dalam menganali-
sis hasil PkM berbasis pendampingan ini. Adapun sub-sub
bagian yang ada pada laporan pendampingan ini adalah
sebagai berikut:

Judul Kegiatan
Halaman Sampul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Lokasi dan Jadwal Pelaksanaan
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Pariwisata
2.2 Desa Wisata
2.3 Pengembangan desa Wisata berbasis CBT
2.4 .....dst......

22
BAB III DESAIN DAN ROADMAP Pendampingan
3.1 Desain Pelaksanaan Program Pendampingan
3.2 Roadmap Pelaksanaan Program Pendampingan
BAB IV HASIL DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM
4.1 Profil Desa Wisata
4.2 Profil Peserta
4.3 Pelaksanaan Pelatihan ( Metode, materi, Rundown,
Peran Masyarakat , dll)
4.4 Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan coaching
4.5 Perkembangan Desa Wisata Pasca Pendampingan
(dilengkapi dengan dokumen)
4.6 Analisis/ Pembahasan Hasil Pendampingan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN ( selengkap mungkin)

23
PENUTUP

Kegiatan pendampingan pemberdayaan desa wisata


berbasis masyarakat oleh Perguruan Tinggi adalah repre-
sentasi dari Tridharma Perguruan tinggi, yaitu dalam peran
sosialnya sebagai bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat
(PkM). Dalam program ini peran perguruan tinggi dipertaruh-
kan eksistensinya sebagai salah satu pemegang komponen
Pentahelix pembangunan Pariwisata, untuk bersama mensuk-
seskan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Republik Indonesia. Dan diharapkan kampus berperan serta
secara aktif dalam melaksanakan pembangunan yang berk-
esinambungan, demi kemajuan sektor pariwisata Indonesia
khususnya Pariwisata berbasis masyarakat di Desa Wisata.
Program yang diikuti oleh lebih 109 Perguruan Tinggi
dan Desa Wisata di seluruh Indonesia ini, berusaha memaksi-
malkan peran Civitas Akademika sebagai agen perubahan un-
tuk memajukan Desa Wisata berbasis masyarakat yang dalam
pelaksanaannya melibatkan Dosen dan Mahasiswa menjadi
sebuah hubungan simbiosis mutualisma dalam peningkatan
kapasitas bersama, antara pihak kampus dengan masyar-
akat Desa Wisata yang menjadi fokus desa wisata binaan
masing-masing perguruan tinggi. Apresiasi yang akan diberi-
kan oleh pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
bukanlah menjadi prioritas semata, tapi diharapkan kegiatan
ini dapat menjadi pemicu tumbuhnya keberdayaan masyar-
akat Desa Wisata, yang pada akhirnya masyarakat merasakan
manfaat kesejahteraan sebenarnya dalam prioritas pengem-
bangan pariwisata yang berkelanjutan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Ali Gholipour Soleimani & Hannaneh Einolahzadeh, 2019, The


influence of service quality on revisit intention: The
mediating role of WOM and satisfaction (Case study:
Guilan travel agencies). Journal Cogent Social Sciences.
Vol.4,2018-issue 1.

Asean CBT Standard, 2016

Brunner, Edward., 2010, New Paradigm of Tourism: review of the


literature from 2005 to 2009. Scientific Research In Tourism

Fahrudin, Adi. 2012. Pemberdayaan, Partisipasi dan Penguatan


Kapasitas Masyarakat. Bandung: Humaniora.

Hermawan, H. 2017. Pengaruh Daya Tarik Wisata, Keselamatan dan


Sarana Wisata Terhadap Kepuasan serta Dampaknya
terhadap Loyalitas Wisatawan/: Studi Community Based
Tourism di Gunung Api Purba Nglanggeran. Wahana
Informasi Pariwisata/: Media Wisata, 15(1), 562–577.

Kementerian Pariwisata, 2019, Kriteria Sub Kriteria dan Indikator


Desa Wisata, Asdep Pengembangan SDM Pariwisata

Kementerian Pariwisata, 2019, Buku Panduan Program


Pengembangan Desa Wisata Berbasis Pendampingan
melalui PT, Asdep Pengembangan SDM Pariwisata

Kementerian Pariwisata RI, 2016. Buku Saku Sadar Wisata


dan Sapta Pesona. Jakarta : Kementerian Pariwisata RI.

Kementerian Pariwisata, 2016, Panduan Pengelolaan Pari


wisata Berbasis Masyarakat (CBT), Jakarta

25
Kementerian Pariwisata RI, 2016. Buku Saku Sadar Wisata dan Sapta
Pesona. Jakarta : Kementerian Pariwisata RI.

Kementerian Pariwisata, 2016, Panduan Pengelolaan Pariwisata


Berbasis Masyarakat (CBT), Jakarta

Long, P.T., Nuckolls, J.S., 1994, Organizing Resources for Rural


Tourism Development: The Importance of Leadership,
Planning and Technical Assistance, Tourism Recreation
Research, Vol 19 Num 2, USA.

Morrison, Alastair M. 2013. Marketing and Managing Tourism


Destination. New York: Routledge.

Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. 1995. A Conceptual


Model of Service Quality and Its Implications for Future
Research. Journal of Marketing, 49(fall), 41-50

Travis A, 2011, Planning for Tourism, Leisure and Sustainability,


CABI,United Kingdom

WTO, 1997b, Rural Tourism: A Solution for Employment, Local


Development and Environment, World Tourism
Organization, Spain

26

Anda mungkin juga menyukai