Anda di halaman 1dari 4

UAS Akuntansi Manajemen

Nama : M Charis Nasih


NIM : 22321104
Kelas :D

1.Activity Based Cost System


adalah konsep perhitungan biaya dalam akuntansi manajemen yang didasarkan pada aktivitas-
aktivitas bisnis dalam organisasi yang dapat diterapkan untuk menghitung biaya produk dengan
lebih akurat. Produk merupakan hasil aktivitas-aktivitas bisnis dan aktivitas-aktivitas tersebut
memanfaatkan sumberdaya yang berarti menimbulkan biaya. Biaya produk dihubungkan ke
aktivitas-aktivitas bisnis relevan dan kemudian ke sumberdaya-sumberdaya yang dimanfaatkan.

Manfaat sistem biaya Activity Based Costing ( ABC ) bagi pihak manajemen perusahaan ialah :

• Ddapat meyakinkan pihak manajemen bahwa mereka harus mengambil sejumlah langkah
untuk menjadi lebih kompetatif. Sebagai hasilnya mereka dapat berusaha untuk
meningkatkan mutu sambil secara simultan focus pada pengurangan biaya yang
memungkinan.
• Pihak manajemen akan berada dalam suatu posisi untuk melakukan penawaran
kompetitif yang lebih wajar.
• Sistem baiaya ABC dapat membantu dalam pengambilan keputusan ( management
decision making ) membuat-membeli yang manajemen harus lakukan, disamping itu
dengan penentuan biaya yang lebih akurat maka keputusan yang akan diambil oleh pihak
manajemen akan lebih baik dan tepat. Hal ini didasarkan bahwa dengan akurasi
perhitungan biaya produk yang menjadi sangat penting dalam iklim kompetisi dewasa ini.
• Mendukung perbaikan yang berkesinambungan melalui analisa aktivitas sistem ABC
memungkinkan tindakan eleminasi atau perbaikan terhadap aktivitas yang tidak bernilai
tambah atau kurang efisien. Hal ini berkaitan erat dengan masalah produktivitas
perusahaan.
• Memudahkan penentuan biaya-biaya yang kurang relevan ( cost reduction ) pada sistem
tradisional banyak biaya-biaya yang kurang relevan yang tersembunyi. Sistem ABC yang
transparan menyebabkan sumber-sumber biaya tersebut dapat diketahui dan dieliminasi.
• Engan analisis biaya yang diperbaiki, pihak manajemen dapat melakukan analisis yang
lebih akurat mengenai volume produksi yang diperlukan untuk mencapai impas ( break
even ) atas produk yang bervolume rendah.

2. Target Costing
adalah strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk merencanakan harga produk baru
mereka sebelum mereka memproduksinya.
Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk menentukan apakah mereka dapat memproduksi
produk baru dan mencapai tujuan laba mereka. Jika perusahaan menentukan melalui
penetapan biaya target bahwa suatu produk tidak dapat diterapkan, mereka dapat
membatalkan rencana produk.
Manfaat Target Costing adalah

A.Memastikan bahwa keuntungan dapat dicapai


Salah satu manfaat utama dari penetapan biaya target adalah dapat membantu memastikan
keuntungan yang diharapkan untuk produk tertentu dapat dicapai.

B.Mengurangi biaya produksi


Penetapan biaya target dapat membantu perusahaan Anda mengurangi biaya produksinya
dengan memperpendek waktu siklus produk dan menghapus langkah-langkah siklus yang tidak
menciptakan nilai bagi pelanggan.

C Tetap fokus pada pelanggan


Proses penetapan biaya target juga dapat membantu perusahaan Anda untuk tetap berfokus
pada pelanggan, karena penetapan biaya target mendasarkan biaya produk pada harga yang
diharapkan pelanggan.

3.Variasi Produk Kuantitatif dan Harga

Variasi Produk adalah strategi perusahaan dengan menganekaragamkan produnya dengan


tujuan agar konsumen mendapatkan produk yang diinginkan dan dibutuhkanya

Variasi Produk Kuantitatif memiliki pengertian yang luas tidak hanya menyangkut jenis produk
dan line produk tetapi juga menyangkut kualitas, desain, bentuk, merek, kemasan,
ukuran,pelayanan, jaminan dan pengembalian yang harus diperhatikan oleh perusahaan secara
seksama terhadap keanekaragaman (variasi) produk yang dihasilkan secara keseluruhan.

Variasi Harga adalah adalah selisih antara jumlah yang seharusnya dibayarkan dengan jumlah
yang sebenarnya dibayarkan untuk memperoleh input (contohnya bahan baku atau tenaga
kerja langsung).

Dalam hal ini variasi kunatitatif akan lebih baik dikarenakan dengan semakin bervariasinya
produk yang dihasilkan, maka perusahaan juga semakin banyak melayani berbagai macam
kebutuhan konsumen yang dituju.Sehingga target yang dituju akan lebih mudah tercapai.
4.Model Dua Selisih
Kuantitas Standard = 60 Kg
Harga Standard / Kg = Rp 100
Produk yang dihasilkan 2.500 satuan dengan konsumsi bahan baku sebanyak 130.000 Kg
Kuantitas bahan baku yang dibeli 170.000 Kg dengan harga Rp 90.
Hitung selisih biaya bahan baku:
a.Selisih Harga = (HSt – Hs) x KS
= (100 – 90)x 130.000
= Rp 1.300.000
b.Selisih Kuantitatif = (KSt-Ks) x HSt
= (60-52) x 100
= 800

Note : 130.000 : 2.500 = 52

5. Jenis Pusat Pertanggungjawaban

Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang mengelola pemasukan dan


menghasilkan pengeluaran.
Pusat pertanggungjawaban dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
1. Pusat Biaya (Expense Center)
2. Pusat Pendapatan (Revenue Center)
3. Pusat Laba (Provit Center)
4. Pusat Investasi (Investasi Center)

Dilihat dari hubungan antara pemasukan dan pengeluarannya, pusat biaya dapat dibedakan
menjadi bebarapa bagian, yaitu :
1. Pusat Biaya Enjiner (Enggineered Expence Center)
Adalah pusat biaya yang sebagian besar pemasukannya mempunyai hubungan yang jelas dengan
pengeluarannya. Hubungan masukan secara fisik dapat diamati dengan jelas, dan umumnya
keluaran berup produk atau jasa yan dapat dikuantitafkan. Contoh pusat biaya ini adalah
departemen produksi, yang mengelolah masukan berupa bahan baku dan tenaga kerja yang
hubungan yang jelas secara fisik dengan produk atau jasa yang dihasilkan.
2. Pusat Biaya (Disretionary Center)
Adalah pusat biaya yang sebagian besar masukannya tidak mempunyai hubungan yang jelas
dengan pengeluarannya.
3. Pusat Pendapat (Revenue Center)
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan pendapatan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
4. Pusat Laba (Provit Center)
Pusat laba adalah pusat pertanggungjwaban yang prestasi manajernya dinilai atas dasar laba
yang diperoleh, yang merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya.
5. Pusat Investasi (Investasi Center

Pusat investasi adalah pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai atas dasar laba yang
dihasilkan dihubungkan dengna investasi yang ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban
yang dipimpinnya. Pengukuran prestasi pusat investasi ini diperlukan suatu divisi yang
memperoleh laba tinggi tidak berarti mempunyai prestasi yang baik jika laba tersebut
dihubungkan dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba.

Anda mungkin juga menyukai