Anda di halaman 1dari 11

MATERI

Sistem penganggaran fleksibel dan support activity costs

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen

Dosen pengampu : Dyah Ciptaning LSW

Disusun oleh :
Miftah Parij 2001014
Elis Susilawati 2001

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIYAH SURYALAYA-


TASIKMALAYA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN 4 A

TAHUN AJARAN 2022/2023


 sistem penganggaran fleksibel
 Pengertian Anggaran Fleksibel

Anggaran fleksibel adalah suatu sistem perencanaan dan penyusunan anggaran

perusahaan apabila hasil output kegiatan operasional bersifat tidak tetap atau

berubah-ubah. Pengertian lainnya, anggaran fleksibel adalah anggaran yang dapat

menghitung berbagai tingkat pengeluaran untuk biaya variabel.

Secara umum, anggaran sendiri terbagi atas 2 jenis, yaitu anggaran fleksibel

dan anggaran tetap (statis). Pengertian dari anggaran tetap adalah anggaran yang

dibuat berdasarkan produksi atau penjualan yang tetap. Tentunya kedua jenis

anggaran ini bertujuan agar manajemen perusahaan bisa mengelola keuangan

bisnis dengan baik dan benar.

Anggaran fleksibel mempunyai dua karakteristik mendasar yaitu :

 Dibuat atau disusun untuk suatu rentangan (beberapa) aktivitas, bukan untuk

satu tingkat aktivitas saja.

  Bersifat dinamis. Anggaran ini dapat disesuaikan dengan tingkat aktivitas

yang dilakukan selama masih dalam range relevan walaupun periodenya sudah

berlalu

Kedua karakteristik di atas juga merupakan kelebihan anggaran fleksibel

dibandingkan dengan anggaran tetap. Kelebihan anggaran fleksibel lainnya yaitu

dapat memprediksi dampak perubahan volume yang mempengaruhi pendapatan

dan pengeluaran. Kelebihan anggaran fleksibel membuat beberapa jenis industri

memilih menggunakannya dibandingkan anggaran tetap yang bersifat kaku.


 Bentuk-Bentuk Anggaran Fleksibel

Ada 3 bentuk anggaran fleksibel yang sering digunakan, yaitu :

1. Bentuk Formula

Merupakan anggaran yang disusun dalam bentuk yang hanya

menggambarkan unsur variabel dan unsur tetap dengan jelas yang dimiliki

oleh setiap pos biaya.

2. Bentuk Tabel

Melalui anggaran bentuk tabel, dapat dilihat berapa besarnya biaya

masing-masing pos pada berbagai tingkat kegiatan atau output. Anggaran ini

tidak menonjolkan unsur variabel dan unsur tetap.

3. Bentuk Grafik

Merupakan anggaran dengan bentuk pelengkap dari kedua bentuk

anggaran di atas (bentuk formula dan tabel).

Selain itu, ada juga anggaran fleksibel berbasis aktivitas yang juga

sering digunakan. Anggaran fleksibel berbasis aktivitas merupakan metode

penganggaran yang didasarkan pada kuantifikasi (penghitungan dan

pengukuran) aktivitas bisnis dan biaya yang terkait.

Dalam anggaran fleksibel berbasis aktivitas, proses alokasi uang

dilakukan dengan cara perusahaan terlebih dahulu memetakan aktivitas-

aktivitas kunci untuk mencapai tujuan perusahaan. Setelah itu, perusahaan

menghitung biaya dan mengembangkan anggaran lebih lanjut berdasarkan

aktivitas tersebut. Hal yang dilakukan ini juga bisa meminimalisasi

timbulnya hutang dalam melaksanakan aktivitas yang telah ditetapkan.


 Keuntungan anggaran fleksibel berbasis aktivitas

- Bisa memberikan rincian aktivitas utama. 

- Mampu mengontrol anggaran secara lebih baik. 

- Bisa memanfaatkan sumber daya secara lebih efektif dan efisien. 

- Meminimalisir atau menghilangkan pemborosan uang. 

- Mencapai keunggulan sekaligus mengurangi beban kerja. 

- Mendukung sinergi dalam perusahaan.

 Kelemahan anggaran fleksibel berbasis aktivitas

- Bukan metode yang ideal untuk semua perusahaan, cendrung lebih cocok

untuk perusahaan besar.

- Pengerjaannya lebih mahal dan lama daripada penganggaran tradisional.

- Terkadang menggunakan asumsi yang belum tentu akurat.

- Tergolong kompleks dan membutuhkan pemahaman yang mendalam.

- Memerlukan lebih banyak sumber daya manusia dalam menjalankannya.

 Analisis Penyimpangan Anggaran Fleksibel

Dalam menyusun anggaran fleksibel bisa terjadi penyimpangan (variance).

Pada dasarnya penyimpangan (variance) anggaran fleksibel dibagi dalam dua

kategori, yaitu :
-  Penyimpangan Efektivitas

Penyimpangan ini disebut juga sebagai penyimpangan volume atau

penyimpangan target yang ditentukan.

Contoh dari penyimpangan efektivitas :

Target produksi yang ditetapkan perusahaan adalah 80.000 unti tapi

hanya tercapai 65.000 unit, maka keadaan ini disebut sebagai tidak efektif.

-  Penyimpangan  Efisiensi.

Penyimpangan efisiensi terjadi karena perubahan harga per unit atau

karena penggunaan input yang tidak efisien yaitu anggaran input lebih kecil

dari input aktual. Tugas dari manajemen perusahaan adalah menemukan

kendala sehubungan dengan penyimpangan tersebut dan mencari solusinya.

 Rumus Anggaran Fleksibel

Cara menghitung anggaran fleksibel dapat dilakukan dengan rumus di bawah


ini.

Besarnya Anggaran Fleksibel = (Biaya Variabel x Kuantitas) + Biaya Tetap

 Cara Membuat Anggaran Fleksibel

Dalam menyusun anggaran fleksibel, berikut beberapa langkah dasar yang

harus dilakukan :

- Menentukan rentangan yang relevan (relevant range). Adapun yang dapat

diharapkan pada range ini yaitu aktivitas akan fluktuasi selama periode yang

akan datang.
- Menganalisa biaya pada rentangan yang relevan dengan menentukan jenis

biaya (biaya tetap, biaya variabel dan biaya campuran).

- Memisahkan biaya berdasarkan jenisnya serta menentukan rumus biaya

variabel dan biaya campuran.

- Setelah itu, dengan menggunakan rumus biaya variabel maka anggaran

fleksibel disusun berdasarkan pada biaya yang dikeluarkan di berbagai tingkat

aktivitas sepanjang relevant range.


 Support Activity Costs
 Pengertian
Menurut para ahli
 Menurut Cooper dan Kalpan, ABC didefinisikan sebagai :
“Sistem ABC menghitung biaya aktivitas individu dan menetapkan
biaya ke objek biaya seperti produk dan layanan berdasarkan aktivitas
yang dilakukan untuk menghasilkan setiap produk atau layanan”.
 Menurut Horngren,:
“ABC adalah sistem yang berfokus pada aktivitas dan objek biaya
dasar dan menggunakan biaya aktivitas ini sebagai blok bangunan
atau kompilasi biaya objek biaya lainnya.”
 CIMA mendefinisikan ABC sebagai :
“Atribusi biaya ke unit biaya berdasarkan manfaat yang diterima dari
aktivitas tidak langsung”. Contoh – Pemesanan, penanganan, jaminan
kualitas, dll. Ini juga dapat didefinisikan sebagai “pengumpulan
informasi kinerja keuangan dan operasional yang menelusuri aktivitas
signifikan perusahaan hingga biaya produk”

Sistem activity-based costing (ABC) adalah metode akuntansi yang


dapat Anda gunakan untuk mencari total biaya aktivitas yang
diperlukan untuk membuat suatu produk. Sistem ABC menetapkan
biaya untuk setiap aktivitas yang masuk ke produksi, seperti pekerja
yang menguji suatu produk.
 Fungsi Activity Based Costing
 Untuk memberikan akurasi yang lebih tinggi dalam
penghitungan biaya produk dan layanan dibandingkan dengan
sistem penetapan biaya tradisional, karena semua produk tidak
diproduksi secara merata dan beberapa produk diproduksi
dalam jumlah besar dan beberapa dalam jumlah kecil, sehingga
biaya overhead produksi telah meningkat secara signifikan dan
tidak lagi berkorelasi dengan jam kerja mesin produktif atau
jam kerja langsung.
 Untuk memahami biaya produk dan pelanggan.
 Untuk memahami profitabilitas berdasarkan proses produksi
atau pelaksanaan.
 Untuk memiliki analisis terstruktur sehubungan dengan proses
yang kompleks.
 Untuk menyediakan banyak informasi kepada manajemen
untuk membantu dalam pengambilan keputusan.
 Menghilangkan aktivitas yang tidak menambah nilai karena
keragaman produk.
 Untuk meningkatkan aktivitas nilai tambah karena keragaman
permintaan pelanggan berkembang pesat.

 Karakteristik Activity Based Costing

 Meningkatkan jumlah kumpulan biaya yang digunakan untuk


mengakumulasi biaya overhead. Jumlah nilai tergantung pada
biaya kegiatan produksi. Jadi, alih-alih mengumpulkan biaya
overhead-dalam satu kumpulan perusahaan atau kumpulan
departemen, biaya diakumulasikan oleh aktivitas.
 Ini membebankan biaya overhead untuk pekerjaan atau produk
yang berbeda sebanding dengan biaya aktivitas dalam bisnis
berdasarkan biaya tenaga kerja langsung atau jam langsung
atau jam mesin.
 Ini meningkatkan keterlacakan biaya overhead yang
menghasilkan data biaya unit yang lebih akurat untuk
manajemen.
 Identifikasi biaya selama aktivitas dan penyebabnya tidak
hanya membantu dalam perhitungan biaya yang lebih akurat
dari suatu produk atau pekerjaan tetapi juga menghilangkan
aktivitas non-nilai tambah. Penghapusan aktivitas non-nilai
tambah akan menurunkan biaya produk. Ini, pada
kenyataannya, adalah inti dari penetapan Activity Based
Costing.

 Komponen dalam Activity Based Costing


Berdasarkan gambar di atas, berikut adalah lima komponen dasar untuk dalam
Activity Based Costing:

1. Resources (Sumber Daya)

Resources  adalah tempat organisasi membelanjakan uang mereka — kategori


biaya yang dicatat. Sumber daya didefinisikan sebagai elemen ekonomi atau uang
yang diterapkan atau digunakan dalam pelaksanaan aktivitas.

Gaji dan material, misalnya, merupakan sumber daya yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan. Contoh tambahan dari sumber daya termasuk perbaikan,
inspeksi, sewa, depresiasi, utilitas, asuransi, dan persediaan.

Sebagian besar sistem Activity Based Costing saat ini mengecualikan biaya
seperti pajak penghasilan dan beban bunga yang tidak digunakan dalam
pelaksanaan aktivitas.

2. Resource Drivers (Penggerak Sumber Daya)

Penggerak sumber daya adalah dasar untuk menelusuri sumber daya ke


aktivitas. Penggerak sumber daya didefinisikan sebagai ukuran kuantitas sumber
daya yang dikonsumsi oleh suatu aktivitas.

Contoh penggerak sumber daya adalah persentase total meter persegi ruang
yang ditempati oleh suatu aktivitas. Faktor ini digunakan untuk melacak sebagian
dari biaya pengoperasian fasilitas ke aktivitas.

3. Aktivitas
Aktivitas adalah unit kerja. Jika Anda pergi ke restoran Anda untuk makan
siang / makan malam, pelayan atau pramusaji dapat melakukan unit kerja berikut:

- Kursi pelanggan dan menu penawaran


- Mengambil pesanan Anda
- Mengambil pesanan ke dapur
- Membawa makanan
- Mengisi minuman
- Mentukan dan memberi tagihan
- Mengumpulkan uang dan berikan kembalian
-  Mengapus table

Masing-masing merupakan aktivitas dan kinerja setiap aktivitas menghabiskan


sumber daya yang memerlukan biaya

Aktivitas mewakili pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organisasi. Biaya


kegiatan ditentukan dengan menelusuri sumber daya ke kegiatan menggunakan
penggerak sumber daya.

4. Activities Drivers (Penggerak Biaya Kegiatan)


Seperti penggerak sumber daya yang digunakan untuk melacak sumber daya
ke aktivitas, penggerak biaya aktivitas digunakan untuk melacak biaya aktivitas ke
objek biaya. Penggerak aktivitas didefinisikan sebagai ukuran frekuensi dan
intensitas permintaan yang ditempatkan pada aktivitas oleh objek biaya.
Penggerak aktivitas digunakan untuk menetapkan biaya ke objek biaya.
Penggerak biaya adalah kegiatan yang menghasilkan biaya. Penggerak biaya
adalah faktor, seperti tingkat aktivitas atau volume, yang secara kausal
mempengaruhi biaya (selama rentang waktu tertentu).
Artinya, ada hubungan sebab-akibat antara perubahan tingkat aktivitas atau
volume dan perubahan tingkat biaya total objek biaya tersebut. Jadi, pendorong
biaya menandakan faktor, kekuatan atau peristiwa yang menentukan biaya
kegiatan. Berdasarkan penggunaan aktivitas (konsumsi), biaya aktivitas dilacak ke
objek biaya.
Dalam organisasi manufaktur, berikut adalah contoh dari beberapa penggerak
biaya aktivitas:

Beberapa Contoh Penggerak Biaya Kegiatan:

 Jumlah menerima pesanan untuk departemen penerima.


 Jumlah pesanan pembelian untuk biaya pengoperasian departemen pembelian.
 Jumlah pesanan pengiriman untuk departemen pengiriman.
 Jumlah unit.
 Jumlah pengaturan.
 Besarnya biaya tenaga kerja yang dikeluarkan.
 Nilai bahan dalam suatu produk.
 Jumlah jam penanganan material.
 Jumlah inspeksi.
 Jumlah perubahan jadwal.
 Jumlah bagian yang diterima per bulan.
  Jumlah jam mesin yang digunakan pada suatu produk.
 Jumlah jam pengaturan
  Jumlah jam kerja langsung.
  Jumlah sub-majelis.
  Jumlah vendor.
 Jumlah jam pembelian dan pemesanan.
 Jumlah unit yang dihapus.
 Jumlah transaksi tenaga kerja.
 Jumlah pesanan pelanggan yang diproses
 Jumlah bagian
 Jumlah karyawan.

5. Cost Objects (Objek Biaya)


Objek biaya, dapat berupa pelanggan, produk, layanan, kontrak, proyek, atau
unit kerja lain yang menginginkan pengukuran biaya terpisah. Objek biaya yang
paling umum adalah biaya produk atau jasa. Penggerak aktivitas digunakan untuk
melacak biaya aktivitas ke objek biaya

Anda mungkin juga menyukai