Anda di halaman 1dari 2

Akuntansi Manajemen

Diskusi 6
Jelaskan perbedaan anggaran fleksibel konvensional dengan anggaran fleksibel
berbasis aktivitas?

Jawab:
1. Anggaran Fleksibel Fungsional/Tradisional/Konvensional
Penggunaan anggaran fleksibel untuk penilaian kerja memungkinkan
perusahaan untuk menyesuaikan tolak ukur agar mencerminkan kos yang
direncanakan pada level aktivitas aktualnya dan bahkan pada rentang
aktivitas berapa pun. Terdapat dua tipe dari anggaran fleksibel:
a. Sebelum fakta (before-the-fact): anggaran yang dibuat pada berbagai
level aktivitas
b. Sesudah fakta (after-the-fact): anggaran yang dibuat pada level aktual.
Anggaran fleksibel sebelum fakta memungkinkan manajer untuk
menghasilkan informasi keuangan pada berbagai skenario yang
memungkinkan sehingga manajer mampu menentukan efeknya terhadap kos
atas berbagai level output yang bervariasi. Anggaran fleksibel sesudah fakta
digunakan untuk menghitung berapa kos yang seharusnya muncul pada level
aktivitas yang sebenarnya. Kos ekspetasi tersebut, kemudian dibandingkan
dengan kos aktual untuk menentukan penilaian kinerja.
Tindakan korektif akan segera dieksekusi setelah ditemukan adanya variasi
yang bersifat unfavourable. Di sinilah peran penting lain dari anggaran
fleksibel karena secara berkala mampu menyediakan umpan balik positif
yang diperlukan manajer agar berkinerja lebih baik lagi.
Sistem anggaran konvensional adalah suatu cara menyusun anggaran yang
tidak didasarkan atas pemikiran dan Analisa rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penyusunan lebih
didasarkan pada kebutuhan untuk belanja atau pengeluaran.
2. Anggaran Fleksibel Berbasis Aktivitas
Berbeda dengan anggaran berbasis fungsional yang menekankan pada
pengestimasian pada pendapatan dan biaya pada tiap unit organisasi (seperti
departemen dan pabrik), anggaran berbasis aktivitas lebih menekankan pada
pengestimasian pendapatan maupun biaya per masing-masing aktivitas.
Akibatnya, apabila anggaran berbasis fungsional menggunakan hanya satu
jenis pemicu kos, anggaran berbasis aktivitas menggunakan tidak hanya satu
jenis pemicu kos. Pemicu kos itu pun tidak hanya bersifat unit-related namun
juga bersifat nonunit-related. Namun perlu diperhatikan, perbedaan tersebut
hanya muncul untuk jenis kos yang sukar ditelusuri secara langsung ke
produk, seperti kos overhead.
Anggaran Fleksibel Berbasis Aktivitas merupakan salah satu alat bantu
manajemen yang merupakan bagian dari dimensi proses Activity-Based
Management. Hal tersebut dikarenakan Anggaran Fleksibel Berbasis Aktivitas
membantu perusahaan dalam menelusuri varians yang terjadi secara lebih
hati-hati dan menghasilkan hasil yang lebih akurat sehingga tindakan korektif
yang diambil akan menjadi tepat. Penggunaan driver (pemicu kos) sebagai
pusat dari tindakan evaluasi merupakan hal masuk akal karena kos itu sendiri
timbul karena terjadi aktivitas, sehingga sudah seharusnya apabila
perusahaan ingin mengevaluasi kos yang timbul, dimulai dari analisis ke akar
penyebabnya (pemicu kos dari aktivitas itu sendiri)
Anggaran Fleksibel Berbasis Aktivitas disusun dengan dimulainya terlebih
dahulu pengklasifikasian aktivitas-aktivitas sebagai kelompok yang homogen
dengan pemicu kos yang sama. Selanjutnya, anggaran kos total diperoleh
dari penjumlahan antara kos tetap dan kos variabel (sama seperti anggaran
statis maupun anggaran fleksibel berbasis fungsional). Namun demikian,
dalam mencari kos variabel, tarif kos variabel tidak dikalikan dengan level unit
yang diproduksi melainkan level aktivitas yang terjadi untuk masing-masing
level estimasi produksi yang diinginkan. Perbandingan antara hasil dari
anggaran fleksibel berbasis aktivitas dengan hasil aktual pada level produksi
aktual menghasilkan laporan kinerja berbasis aktivitas.

Sumber: BMP EKMA4314/Modul 6 – KB.1 & KB.2

Anda mungkin juga menyukai