Anda di halaman 1dari 7

KUESIONER PERHITUNGAN KEMATANGAN PERANGKAT DAERAH

BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 99 TAHUN 2018


DINAS/BADAN/KECAMATAN…………………………………………….
TAHUN 2020

VARIABEL
JAWABAN
NO DAN INDIKATOR
INDIKATOR
KUALIFIKASI

1 2 3 4
I PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Penentuan kegiatan yang diprioritaskan dalam dokumen perencanaan
1 Tingkat I
tahunan (Renja/RKPD) dilakukan tanpa ada kriteria yang terukur.

Penentuan kegiatan yang diprioritaskan dalam dokumen rencana tahunan


2 Tingkat II dilakukan berdasarkan analisis terhadap hasil (outcome) apa yang akan
dicapai kegiatan tersebut .
Penentuan prioritas kegiatan dalam dokumen rencana tahunan
3 Tingkat III
1
dilakukan berdasarkan analisis hasil (outcome) dan analisis kemampuan
kegiatan menghasilkan hasil (outcome).

Penentuan prioritas kegiatan dilakukan berdasarkan analisis yang


4 Tingkat IV membandingkan hasil (outcome) yang akan dicapai antara satu alternatif
kegiatan dengan alternatif kegiatan yang lain.

5 Tingkat V Penentuan prioritas kegiatan dalam dokumen tahunan dilakukan


dengan perbandingan hasil (outcome) antara satu alternatif kegiatan dengan
alternatif kegiatan yang lain dan dibantu dengan teknologi informasi.
II MONITORING DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN TUGAS PERANGKAT DAERAH
Monitoring dan pengendalian dilakukan dengan cara sederhana dan tidak
1 Tingkat I
terstruktur.
Monitoring dan pengendalian dilakukan secara berkala dengan fokus yang
2 Tingkat II
ditentukan.

3 Tingkat III Monitoring dan pengendalian dilakukan secara berkala dengan kriteria
penyimpangan yang terstandarisasi pada setiap tahap kegiatan.
1
Monitoring dan pengendalian dilakukan secara berkala dengan kriteria
4 Tingkat IV penyimpangan yang terstandarisasi dan diikuti dengan umpan balik berupa
perbaikan yang terdokumentasi dengan baik.

Monitoring dan pengendalian dilakukan secara sistematis, terstandarisasi


5 Tingkat V termasuk umpan balik yang didukung oleh penggunaan teknologi
informasi berbasis internet.
III PENJAMINAN MUTU LAYANAN PERANGKAT DAERAH
Tidak ada penjaminan mutu atas produk yang dihasilkan dan atas proses
1 Tingkat I
kerja yang dilakukan.

2 Tingkat II Penjaminan mutu produk dan proses kerja dilakukan secara berkala
namun tidak mempunyai standar mutu produk dan proses yang ditetapkan.
Mutu produk dan proses sudah distandarisasi dan dilakukan pengujian
3 Tingkat III
secara berkala secara internal.
Penjaminan mutu produk dan proses sudah distandarisasi serta
1
4 Tingkat IV dilakukan pengukuran/ pengujian secara berkala oleh tenaga yang
bersertifikat.

Penjaminan mutu produk dan proses dilakukan terstandarisasi dan


5 Tingkat V berkala oleh tenaga ahli bersertifikat serta didukung oleh teknologi
informasi berbasis internet.
IV STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
VARIABEL
JAWABAN
NO DAN INDIKATOR
INDIKATOR
KUALIFIKASI

1 Tingkat I Tidak ada definisi resmi proses pelaksanaan pekerjaan pada perangkat
daerah.

2 Tingkat II Definisi proses organisasi sudah dituangkan dalam standar operasi prosedur
(SOP).

3 Tingkat III Definisi proses organisasi sudah dituangkan ke dalam SOP dan telah
dilakukan evaluasi berkala terhadap penerapan SOP.

4 Tingkat IV
Definisi proses organisasi sudah dituangkan dalam SOP, sudah dievaluasi 1
secara berkala dan dilakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi
penerapan SOP berupa tindakan koreksi atau perbaikan SOP.
Definisi proses organisasi sudah dituangkan dalam SOP dan sudah dilakukan
5 Tingkat V evaluasi serta tindak lanjut, kemudian disesuaikan dengan
kebutuhan/keluhan pelanggan serta didukung oleh teknologi berbasis
internet.
VARIABEL
JAWABAN
NO DAN INDIKATOR
INDIKATOR
KUALIFIKASI

V PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR

1 Tingkat I Belum ada dokumen resmi rencana kebutuhan pendidikan dan pelatihan
pada perangkat daerah yang bersangkutan.

2 Tingkat II Dokumen rencana kebutuhan pengembangan pegawai sudah tersusun


secara parsial untuk jabatan tertentu.
Dokumen rencana kebutuhan pengembangan pegawai disusun untuk
3 Tingkat III
seluruh jabatan. 1
Rencana pengembangan pegawai dievaluasi secara regular dan seluruh
4 Tingkat IV pengembangan pegawai sudah dilaksanakan sesuai dengan dokumen
rencana pengembangan pegawai yang sudah ditetapkan.

5 Tingkat V Hasil (outcome) pengembangan pegawai dievalusi secara regular sebagai


umpan balik.
VI ANALISIS KEBIJAKAN DAN PEMECAHAN MASALAH TUGAS PERANGKAT DAERAH

1 Tingkat I Analisis kebijakan dan pemecahan masalah dilakukan secara


sederhana dan dengan metode yang tidak terukur.

2 Tingkat II Analisis kebijakan yang berdampak ke publik dilakukan oleh tim internal
perangkat daerah yang bersangkutan.
Analisis kebijakan dan pemecahan masalah yang berdampak ke publik
3 Tingkat III dilakukan menggunakan metode/teknik ilmiah oleh tim internal dengan
melibatkan instansi pemerintah terkait. 1
Analisis kebijakan dan pemecahan masalah yang bersifat
4 Tingkat IV
strategis/berdampak ke publik melibatkan tim ahli.

Analisis kebijakan dan pemecahan masalah strategis/berdampak ke


5 Tingkat V publik melibatkan tim ahli dengan melakukan konsultasi publik dan analisis
umpan balik yang terukur dan terdokumentasi.
VII MANAJEMEN SUMBER DAYA PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KERJA YANG TERUKUR
Penggunaan sumber daya dilakukan hanya berdasarkan ketentuan
1 Tingkat I
formal yang berlaku.

2 Tingkat II Penentuan penggunaan input proyek dilakukan berdasarkan analisis


kebutuhan bahan/ sumber daya yang sudah ditetapkan.
Analisis kebutuhan input/sumber daya proyek sudah distandarisasi
1
3 Tingkat III
dengan proses ujicoba secara terbuka dan menggunakan metode ilmiah.
Penyediaan sumber daya dalam pelaksanaan proyek dimonitor secara
4 Tingkat IV ketat berdasarkan standar input sumber daya, SOP dan prosedur penjaminan
mutu produk.
Penyediaan sumber daya dan pelaksanaan proyek dimonitor secara ketat
5 Tingkat V berdasarkan SOP dan prosedur penjaminan mutu produk dan didukung oleh
teknologi informasi berbasis internet.
VIII MANAJEMEN RESIKO PELAKSANAAN TUGAS APARATUR

1 Tingkat I Belum ada manajemen resiko dalam pelaksanaan tugas pada perangkat
daerah.
Sudah ada sebagian pegawai yang melakukan analisis resiko dalam
2 Tingkat II
pelaksanaan tugasnya, namun hanya bersifat individu.

3 Tingkat III
1
Perangkat daerah sudah menetapkan prosedur pengelolaan resiko dalam
pelaksanaan tugas tertentu yang dipandang mempunyai resiko tinggi.
Perangkat daerah sudah menetapkan prosedur pengelolaan resiko untuk
4 Tingkat IV seluruh tugas pada perangkat daerah yang bersangkutan, namun belum
dilakukan evaluasi secara berkala.
Perangkat Daerah sudah menetapkan prosedur pengelolaan resiko dalam
5 Tingkat V pelaksanaan tugas serta semua resiko dapat dikendalikan tanpa ada
kerugian baik bagi pegawai maupun instansi.
IX PENGUKURAN KINERJA PERANGKAT DAERAH DAN APARATUR
1 Tingkat I Belum ada target/rencana kinerja perangkat daerah yang terukur.

1
VARIABEL
JAWABAN
NO DAN INDIKATOR
INDIKATOR
KUALIFIKASI

Sudah ada target kinerja perangkat daerah, tapi belum konsisten mengacu
2 Tingkat II
dokumen perencanaan daerah.
Sudah ada target kinerja perangkat daerah yang konsisten dengan dokumen
3 Tingkat III

4 Tingkat IV
perencanaan.
Target kinerja perangkat daerah sudah dilakukan pengukuran
1
pencapaiannya.
Pencapaian target kinerja perangkat daerah sudah diukur dan sudah tercapai
5 Tingkat V dengan baik (diatas 90 %) serta telah dilakukan evaluasi pencapaian target
kinerja serta didukung dengan teknologi informasi.
VARIABEL
JAWABAN
NO DAN INDIKATOR
INDIKATOR
KUALIFIKASI

X PENGEMBANGAN INOVASI LAYANAN PERANGKAT DAERAH


Belum ada rencana pengembangan produk yang akan dilakukan secara
1 Tingkat I
sistematis.
Pengembangan produk dilakukan dengan mengadopsi inovasi yang
2 Tingkat II
dikembangkan oleh daerah lain (replikasi inovasi).

3 Tingkat III Telah disusun rencana pengembangan inovasi baik jenis, mutu maupun
metodenya. 1
Telah ada inovasi yang dikembangkan sendiri oleh perangkat daerah yang
4 Tingkat IV
bersangkutan.
Perangkat daerah sudah mempunyai program pengkajian dan inovasi
5 Tingkat V
secara terencana dan berkelanjutan.
XI BUDAYA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
1 Tingkat I Belum ada budaya organisasi pada perangkat daerah.
Sudah ada slogan-slogan yang menggambarkan nilai organisasi pada
2 Tingkat II
perangkat daerah yang bersangkutan.

3 Tingkat III Sudah ada dokumen budaya organisasi yang resmi menggambarkan nilai-

4 Tingkat IV
nilai, sikap dan perilaku di perangkat daerah yang bersangkutan.
Sudah ada program internalisasi budaya organisasi yang berkelanjutan
1
berdasarkan dokumen resmi.
Budaya organisasi sudah tercermin dalam sikap dan perilaku pegawai pada
5 Tingkat V perangkat daerah yang bersangkutan berdasarkan hasil evaluasi secara rutin
dan berkelanjutan.
NILAI TOTAL 11
TINGKAT KEMATANGAN PERANGKAT DAERAH SANGAT
RENDAH

PONOROGO,....................................
KEPALA DINAS…............................

NAMA
PANGKAT
NIP
HASIL ANALISIS KEMATANGAN PERANGKAT DAERAH
BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 99 TAHUN 2018
KABUPATEN PONOROGO

TINGKAT
NO PERANGKAT DAERAH SKOR
KEMATANGAN
1 SEKRETARIAT DAERAH 43 TINGGI
2 SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 37 SEDANG
3 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 41 TINGGI
4 INSPEKTORAT 32 SEDANG
5 DINAS PENDIDIKAN 44 TINGGI
6 DINAS PARIWISATA 30 SEDANG
7 DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA 35 SEDANG
8 DINAS KESEHATAN 36 SEDANG
DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN
9 32 SEDANG
ANAK

10 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA 45 TINGGI

11 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 42 TINGGI


12 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 32 SEDANG

13 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU 55 SANGAT TINGGI

14 DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA MIKRO 42 TINGGI


15 DINAS TENAGA KERJA 39 TINGGI
16 DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK 30 SEDANG
17 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG 37 SEDANG
18 DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PEMUKIMAN 47 SANGAT TINGGI
19 DINAS PERHUBUNGAN 38 TINGGI
20 DINAS KETAHANAN PANGAN 30 SEDANG
21 DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN 33 SEDANG
22 DINAS LINGKUNGAN HIDUP 30 SEDANG
23 DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN 35 SEDANG

24 BADAN PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH 44 TINGGI

25 BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH 35 SEDANG

26 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 32 SEDANG


27 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 29 SEDANG
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN 46 TINGGI
28
PENGEMBANGAN
29 RSUD DR. HARJONO 42 TINGGI
30 KECAMATAN PONOROGO 30 SEDANG
31 KECAMATAN BABADAN 35 SEDANG
32 KECAMATAN KAUMAN 42 TINGGI
33 KECAMATAN SAMPUNG 29 SEDANG
34 KECAMATAN SUKOREJO 33 SEDANG
35 KECAMATAN BADEGAN 30 SEDANG
36 KECAMATAN SIMAN 35 SEDANG
37 KECAMATAN JENANGAN 30 SEDANG
38 KECAMATAN NGEBEL 37 SEDANG
39 KECAMATAN SOOKO 36 SEDANG
40 KECAMATAN PUDAK 30 SEDANG
41 KECAMATAN SAWOO 35 SEDANG
42 KECAMATAN JETIS 31 SEDANG
43 KECAMATAN BALONG 31 SEDANG
44 KECAMATAN PULUNG 41 TINGGI
45 KECAMATAN SAMBIT 31 SEDANG
46 KECAMATAN MLARAK 35 SEDANG
47 KECAMATAN NGRAYUN 32 SEDANG
48 KECAMATAN SLAHUNG 35 SEDANG
49 KECAMATAN BUNGKAL 35 SEDANG
50 KECAMATAN JAMBON 35 SEDANG

KEMATANGAN PERANGKAT DAERAH TINGKAT KABUPATEN PONOROGO 36.02 SEDANG


Ponorogo, Desember 2019
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN PONOROGO

Dr.Drs. AGUS PRAMONO, MM


Pembina Utama Madya
NIP.19700111 198903 1 002

Anda mungkin juga menyukai