VARIABEL
JAWABAN
NO DAN INDIKATOR
INDIKATOR
KUALIFIKASI
1 2 3 4
I PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Penentuan kegiatan yang diprioritaskan dalam dokumen perencanaan
1 Tingkat I
tahunan (Renja/RKPD) dilakukan tanpa ada kriteria yang terukur.
3 Tingkat III Monitoring dan pengendalian dilakukan secara berkala dengan kriteria
penyimpangan yang terstandarisasi pada setiap tahap kegiatan.
1
Monitoring dan pengendalian dilakukan secara berkala dengan kriteria
4 Tingkat IV penyimpangan yang terstandarisasi dan diikuti dengan umpan balik berupa
perbaikan yang terdokumentasi dengan baik.
2 Tingkat II Penjaminan mutu produk dan proses kerja dilakukan secara berkala
namun tidak mempunyai standar mutu produk dan proses yang ditetapkan.
Mutu produk dan proses sudah distandarisasi dan dilakukan pengujian
3 Tingkat III
secara berkala secara internal.
Penjaminan mutu produk dan proses sudah distandarisasi serta
1
4 Tingkat IV dilakukan pengukuran/ pengujian secara berkala oleh tenaga yang
bersertifikat.
1 Tingkat I Tidak ada definisi resmi proses pelaksanaan pekerjaan pada perangkat
daerah.
2 Tingkat II Definisi proses organisasi sudah dituangkan dalam standar operasi prosedur
(SOP).
3 Tingkat III Definisi proses organisasi sudah dituangkan ke dalam SOP dan telah
dilakukan evaluasi berkala terhadap penerapan SOP.
4 Tingkat IV
Definisi proses organisasi sudah dituangkan dalam SOP, sudah dievaluasi 1
secara berkala dan dilakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi
penerapan SOP berupa tindakan koreksi atau perbaikan SOP.
Definisi proses organisasi sudah dituangkan dalam SOP dan sudah dilakukan
5 Tingkat V evaluasi serta tindak lanjut, kemudian disesuaikan dengan
kebutuhan/keluhan pelanggan serta didukung oleh teknologi berbasis
internet.
VARIABEL
JAWABAN
NO DAN INDIKATOR
INDIKATOR
KUALIFIKASI
1 Tingkat I Belum ada dokumen resmi rencana kebutuhan pendidikan dan pelatihan
pada perangkat daerah yang bersangkutan.
2 Tingkat II Analisis kebijakan yang berdampak ke publik dilakukan oleh tim internal
perangkat daerah yang bersangkutan.
Analisis kebijakan dan pemecahan masalah yang berdampak ke publik
3 Tingkat III dilakukan menggunakan metode/teknik ilmiah oleh tim internal dengan
melibatkan instansi pemerintah terkait. 1
Analisis kebijakan dan pemecahan masalah yang bersifat
4 Tingkat IV
strategis/berdampak ke publik melibatkan tim ahli.
1 Tingkat I Belum ada manajemen resiko dalam pelaksanaan tugas pada perangkat
daerah.
Sudah ada sebagian pegawai yang melakukan analisis resiko dalam
2 Tingkat II
pelaksanaan tugasnya, namun hanya bersifat individu.
3 Tingkat III
1
Perangkat daerah sudah menetapkan prosedur pengelolaan resiko dalam
pelaksanaan tugas tertentu yang dipandang mempunyai resiko tinggi.
Perangkat daerah sudah menetapkan prosedur pengelolaan resiko untuk
4 Tingkat IV seluruh tugas pada perangkat daerah yang bersangkutan, namun belum
dilakukan evaluasi secara berkala.
Perangkat Daerah sudah menetapkan prosedur pengelolaan resiko dalam
5 Tingkat V pelaksanaan tugas serta semua resiko dapat dikendalikan tanpa ada
kerugian baik bagi pegawai maupun instansi.
IX PENGUKURAN KINERJA PERANGKAT DAERAH DAN APARATUR
1 Tingkat I Belum ada target/rencana kinerja perangkat daerah yang terukur.
1
VARIABEL
JAWABAN
NO DAN INDIKATOR
INDIKATOR
KUALIFIKASI
Sudah ada target kinerja perangkat daerah, tapi belum konsisten mengacu
2 Tingkat II
dokumen perencanaan daerah.
Sudah ada target kinerja perangkat daerah yang konsisten dengan dokumen
3 Tingkat III
4 Tingkat IV
perencanaan.
Target kinerja perangkat daerah sudah dilakukan pengukuran
1
pencapaiannya.
Pencapaian target kinerja perangkat daerah sudah diukur dan sudah tercapai
5 Tingkat V dengan baik (diatas 90 %) serta telah dilakukan evaluasi pencapaian target
kinerja serta didukung dengan teknologi informasi.
VARIABEL
JAWABAN
NO DAN INDIKATOR
INDIKATOR
KUALIFIKASI
3 Tingkat III Telah disusun rencana pengembangan inovasi baik jenis, mutu maupun
metodenya. 1
Telah ada inovasi yang dikembangkan sendiri oleh perangkat daerah yang
4 Tingkat IV
bersangkutan.
Perangkat daerah sudah mempunyai program pengkajian dan inovasi
5 Tingkat V
secara terencana dan berkelanjutan.
XI BUDAYA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
1 Tingkat I Belum ada budaya organisasi pada perangkat daerah.
Sudah ada slogan-slogan yang menggambarkan nilai organisasi pada
2 Tingkat II
perangkat daerah yang bersangkutan.
3 Tingkat III Sudah ada dokumen budaya organisasi yang resmi menggambarkan nilai-
4 Tingkat IV
nilai, sikap dan perilaku di perangkat daerah yang bersangkutan.
Sudah ada program internalisasi budaya organisasi yang berkelanjutan
1
berdasarkan dokumen resmi.
Budaya organisasi sudah tercermin dalam sikap dan perilaku pegawai pada
5 Tingkat V perangkat daerah yang bersangkutan berdasarkan hasil evaluasi secara rutin
dan berkelanjutan.
NILAI TOTAL 11
TINGKAT KEMATANGAN PERANGKAT DAERAH SANGAT
RENDAH
PONOROGO,....................................
KEPALA DINAS…............................
NAMA
PANGKAT
NIP
HASIL ANALISIS KEMATANGAN PERANGKAT DAERAH
BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 99 TAHUN 2018
KABUPATEN PONOROGO
TINGKAT
NO PERANGKAT DAERAH SKOR
KEMATANGAN
1 SEKRETARIAT DAERAH 43 TINGGI
2 SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 37 SEDANG
3 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 41 TINGGI
4 INSPEKTORAT 32 SEDANG
5 DINAS PENDIDIKAN 44 TINGGI
6 DINAS PARIWISATA 30 SEDANG
7 DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA 35 SEDANG
8 DINAS KESEHATAN 36 SEDANG
DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN
9 32 SEDANG
ANAK
13 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU 55 SANGAT TINGGI