Anda di halaman 1dari 4

1.

Audit
Proses yang sistematik, independen dan terdokumentasi untuk mencari bukti-bukti audit
dan mengevaluasinya secara objektif untuk meninjau sejauh mana kriteria audit
terpenuhi.
Audit mutu
Pengujian sistematik dan mandiri tentang QMS untuk menetapkan apakah kegiatan mutu
dan hasil yang berkaitan sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan apakah
pengaturanpengaturan ini diterapkan secara efektif dan sesuai dengan pencapaian tujuan
organisasi.
Jenis Audit
- Audit Pemenuhan
Audit yang dilakukan untuk memeriksa pemenuhan sistem manajemen terhadap
persyaratan standar dan persyaratan lainnya yang harus diikutinya
- Audit Tindak Lanjut
Audit yang dilakukan untuk memeriksa pelaksanaan tindakan koreksi terhadap hasil
temuan dari audit pemenuhan yang dilakukan.
- Audit Pengamatan
Audit yang dilakukan oleh Badan Sertifikasi secara periodik untuk memeriksa
konsistensi penerapan Sistem Manajemen Mutu setelah mendapatkan sertifikat.
- Audit Kecukupan
Audit yang dilakukan untuk memeriksa kesiapan dan pemenuhan dokumentasi Sistem
Manajemen Mutu terhadap persyaratan yang ditentukan.

Tipe Audit

- First Party
Dilakukan sendiri (internal) untuk mengukur implementasi sistem untuk Memastikan
penerapan, pemeliharaan dan peningkatan
- Second Party
Dilakukan pihak lain (eksternal), oleh supplier atau subkontrator untuk Melihat dan
memastikan kompetensi dan menilai performance
- Third Party
Dilakukan pihak lain (eksternal), oleh badan independen akreditasi/ sertifikasi untuk
Melihat dan memastikan penerapan standard
2. Karena sesuai dengan klausul 9.2 yang berisi:
9.2.1. Organisasi harus melakukan audit internal pada selang waktu tertentu untuk
memberikan informasi apakah sstem manajemen mutu :
a. Sesuai dengan:
1. Persyaratan organisasi sendiri untuk sistem manajemen mutu
2. Persyaratan standar internasional ini
b. Secara efektif diimplementasikan dan dipelihara
9.2.2 Organisasi harus:
a. Merencanakan, menetapkan, menerapkan dan memelihara program audit
termasuk frekuensi, metode, tanggung jawab persyaratan perencanaan dan
pelaporan yang akan mempertimbangkan proses yang bersangkutan, perubahan
yang mempengaruhi organisasi dan hasil sebelumnya
b. Menentukan kriteria audit dan lingkup audit
c. Memilih auditor untuk pelaksanaan audit untuk memastikan obyektifitas dan
ketidakberpihakan
d. Memasikan hasil audit tersebut dilaporkan kepada manajemen yang berwenang
e. Mengambil tindakan koreksi yang tepat
f. Menyimpan informasi yang terdokumentasi sebagai bukti pelaksanaan program
audit dan hasil audit
3. 7 prinsip audit:
Integritas
melakukan pekerjaan mereka secara etis, dengan kejujuran dan tanggung jawab
Presentasi yang adil
Temuan audit, kesimpulan audit dan laporan audit harus mencerminkan kegiatan audit
secara jujur dan akurat.
Professional
Auditor harus berhati-hati sesuai dengan pentingnya tugas yang mereka lakukan dan
kepercayaan yang diberikan oleh klien audit dan pihak berkepentingan lainnya kepada
mereka.
Kerahasiaan
Informasi audit tidak boleh digunakan sembarangan untuk keuntungan pribadi oleh
auditor atau klien audit, atau dengan cara yang merugikan kepentingan auditi.
Independensi
Auditor harus independen dari aktivitas yang diaudit jika memungkinkan, dan dalam
semua kasus harus bertindak dengan cara yang bebas dari bias dan konflik kepentingan.
Pendekatan berbasi bukti
Bukti audit harus dapat diverifikasi.
Pendekatan berbasis risiko
Memastikan bahwa audit difokuskan pada hal-hal yang signifikan bagi klien audit, dan
untuk mencapai tujuan program audit.
4. Dokumen Program Audit Terlampir
Number : 1
PT MAHONI INTERIOR
Revision : 0
LOGO
Date : 8 April 2021
HASIL AUDIT Page : Page 4 of 4

STANDAR
PELAKSANA

SASARAN DESKRIPSI HASIL AUDIT KATEGORI HASIL AUDIT


No
STANDAR

SASARAN PROSES DOKUMEN SASARAN PROSES DOKUMEN

Tgl:

NO PIHAK TERLIBAT NAMA TTD


1 Auditee
2 Auditor
3 Ketua Tim Auditor

Anda mungkin juga menyukai