3. Tingkat III Penentuan prioritas kegiatan dalam dokumen Renja didukung/ memuat detil jabaran SDA
rencana tahunan dilakukan berdasarkan aktivitas; ada renaksi pelaksanaan Dokumen Rencana Aksi Perangkat
analisis hasil (outcome) dan analisis kegiatan; untuk mengukur kualitas Daerah
kemampuan kegiatan menghasilkan hasil relasi logis antara indikator.
(outcome).
4. Tingkat IV Penentuan prioritas kegiatan dilakukan Renja dikomparasikan; hasilnya SDA
berdasarkan analisis yang membandingkan memuat perbedaan; ada perbedaan Dokumen Renja PD yang berbasis
hasil (outcome) yang akan dicapai antara satu antar tahun, ada perbedaan penetapan Renstra PD (kesesuaian program dalam
alternatif kegiatan dengan alternatif kegiatan dan perubahan. Renstra dan Renja)
yang lain. Dokumen Cascading/Pohon Kinerja
5. Tingkat V Penentuan prioritas kegiatan dalam dokumen Renja disusun menggunakan sistem SDA
tahunan dilakukan dengan perbandingan hasil informasi; ada sistem informasi Aplikasi khusus pendukung e planning
(outcome) antara satu alternatif kegiatan (aplikasi) terbatas yang digunakan
dengan alternatif kegiatan yang lain dan mendukung e planning
dibantu dengan teknologi informasi.
Dilihat dari tingkat kesesuaian program, kegiatan dan angaran dalam dokumen perencanaan (Renja Pagu Definitif); didukung
persentase indikator outcome dan teknologi informasi
4. Tingkat IV Monitoring dan pengendalian dilakukan secara Pelaksanaan monitoring periodik, ada SDA
berkala dengan kriteria penyimpangan yang standar penilaian, telah dilakukan Dokumen pengendalian (meliputi
terstandarisasi dan diikuti dengan umpan balik umpan balik perbaikan; tindaklanjut dokumen evaluasi, rekomendasi dan
berupa perbaikan yang terdokumentasi hasil monitoring tingkat 3. tindak lanjut rekomendasi)
dengan baik.
5. Tingkat V Monitoring dan pengendalian dilakukan secara Pelaksanaan monitoring periodik, SDA
sistematis, terstandarisasi termasuk umpan berstandar, telah didukung dengan Pemanfaatan sistem informasi dalam
balik yang didukung oleh penggunaan sistem sistem informasi basis web. pengendalian
teknologi informasi berbasis internet.
Dilihat dari persentase pelaksanaan monitoring dan pengendalian yang telah dilakukan (Rakor POK, Rakor Pengendalian, Rakor
Fungsional, Rakor Sektoral, dll); didukung dengan hasil tindak lanjut dan teknologi informasi
5. Tingkat V Penjaminan mutu produk dan proses dilakukan Penjaminan mutu produk dan proses SDA
terstandarisasi dan berkala oleh tenaga ahli berjalan, terstandar, dilakukan Penerapan penjaminan mutu basis web,
bersertifikat serta didukung oleh teknologi pengujian berkala, dilakukan tenaga terkoneksi PD dengan lembaga
informasi berbasis internet. bersertifikat, didukung sistem informasi sertifikasi.
basis web.
Dilihat dari jenis dan jumlah manajemen mutu yang digunakan; didukung dengan dokumen manajemen mutu, hasil
pemantauan, dan teknologi informasi
3. Tingkat III Definisi proses organisasi sudah dituangkan Proses pelaksanaan pekerjaan SDA
ke dalam SOP dan telah dilakukan evaluasi didukung SOP resmi, sudah dievaluasi Dokumen evaluasi SOP (Nota dinas
berkala terhadap penerapan SOP. berkala (minimal setelah 2 tahun) edaran evaluasi, Nota dinas laporan
hasil evaluasi)
4. Tingkat IV Definisi proses organisasi sudah dituangkan Proses pelaksanaan pekerjaan SDA
dalam SOP, sudah dievaluasi secara berkala didukung SOP resmi, sudah dievaluasi SOP dievaluasi, revisi, dan diujicobakan
dan dilakukan tindak lanjut terhadap hasil berkala (minimal setelah 2 tahun), ada
evaluasi penerapan SOP berupa tindakan tindaklanjut perbaikan SOP.
koreksi atau perbaikan SOP.
5. Tingkat V Definisi proses organisasi sudah dituangkan Proses pelaksanaan pekerjaan SDA
dalam SOP dan sudah dilakukan evaluasi didukung SOP resmi, sudah dievaluasi Ada masukan perbaikan dari
serta tindak lanjut, kemudian disesuaikan berkala (minimal setelah 2 tahun), ada pelanggan, ada mekanisme pengaduan
dengan kebutuhan/keluhan pelanggan serta tindaklanjut perbaikan SOP, basis IT
didukung oleh teknologi berbasis internet. memperhatikan masukan pelanggan, SOP sudah didukung sistem informasi
menggunakan sistem informasi basis basis web
web.
Dilihat dari tingkat ketersediaan SOP pelayanan publik, baik internal maupun eksternal; didukung hasil evaluasi dan
tindaklanjut dan penggunaan aplikasi teknologi informasi
VARIABEL VI: ANALISIS KEBIJAKAN DAN PEMECAHAN MASALAH TUGAS PERANGKAT DAERAH
1. Tingkat I Analisis kebijakan dan pemecahan masalah Analisis kebijakan sederhana tanpa Perda OTK dan Perbup Tusi
dilakukan secara sederhana dan dengan metode terukur; dilakukan per
metode yang tidak terukur. bidang/unit sesuai tusi.
2. Tingkat II Analisis kebijakan yang berdampak ke publik Analisis kebijakan dilakukan tim SDA
dilakukan oleh tim internal perangkat daerah internal PD SK Tim Analis Kebijakan / SK Analis
yang bersangkutan. Kebijakan
5. Tingkat V Analisis kebijakan dan pemecahan masalah Analisis kebijakan strategis melibatkan SDA
strategis/berdampak ke publik melibatkan tim tim ahli, disertai konsultasi publik, Adanya mekanisme evaluasi (umpan
ahli dengan melakukan konsultasi publik dan analisis umpan balik yang terukur. balik) hasil analisis kebijakan, termasuk
analisis umpan balik yang terukur dan hasil pelaksanaan rekomendasi
terdokumentasi.
Dilihat dari persentase hasil kajian dan policy paper yang dihasilkan; didukung dengan alat kontrol jumlah analis kebijakan,
jumlah aparatur yang dilatih, dll
VARIABEL VII: MANAJEMEN SUMBER DAYA PERALATAN DAN PERLENGKAPAN YANG TERUKUR
1. Tingkat I Penggunaan sumber daya dilakukan hanya Penggunaan sumber daya sesuai SK Pengelola Barang, SK Pengguna
berdasarkan ketentuan formal yang berlaku. ketentuan formal. Barang
2. Tingkat II Penentuan penggunaan input proyek Input proyek berdasar analisis SDA
dilakukanberdasarkan analisis kebutuhan kebutuhan sumber daya(analisis Perbup analisis standar biaya/belanja
bahan/ sumberdaya yang sudah ditetapkan. standar biaya/ belanja). sumber daya (ASB)
3. Tingkat III Analisis kebutuhan input / sumber daya Input proyek berdasar analisis SDA
5. Tingkat V Penyediaan sumber daya dan pelaksanaan Input proyek dimonitor menggunakan SDA
proyek dimonitor secara ketat berdasarkan standar penjaminan mutu (SOP), Penerapan aplikasi Simcan
SOP dan prosedur penjaminan mutu produk didukung sistem informasi basis web
dan didukung
oleh teknologi informasi berbasis internet.
Dilihat dari persentase kegiatan pakai ASB, didukung dengan tindak lanjut hasil evaluasi danj teknologi informasi