Bagian Pertama : Apa Bentuk Komitmen Saya Kepada Islam ?
Pada bagian pertama buku ini, dijelaskan bahwa sesunggunya untuk menjadi seorang muslim sejati tidak hanya sekedar identitas, keturunan dan penampilan luar, tetapi juga memiliki komitmen, mental dan ruh yang tulus dan benar dalam berislam. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang muslim pada bab ini dijelaskan ke dalam beberapa bagian seperti di vbawah ini.
Saya Harus Mengislamkan Aqidah Saya
Aqidah yang benar dan lurus sesuai dengan Alquran dan sunnah Rasulullah adalah salah satu syarat utama menjadi muslim yang benar, dengan beberapa tuntutan untuk beriman, bertawakal, berusaha mengenal dan menumbuhkan cinta sehingga semakin rindu kepada keagungan Allah Subhanahu Wa ta’ala, selalu bersyukur , selalu merasa takut dan diawasi oleh-Nya sehingga mendorong kita untuk selalu memohon ampun kepada-Nya.
Saya Harus Mengislamkan Ibadah Saya
Ibadah merupakan media untuk seorang muslim berhubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Seorang muslim harus menjadikan seluruh bagian dalam hidupnya sebagai bentuk ibadah dan ketaatan untuk meraih ridho-Nya, sebab, dalam surat Adz- Dzariyat ayat 56-58, Allah tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Nya. Dalam beribadah, seorang muslim dituntut untuk ihsan, yakni beribadah seakan- akan dia dapat melihat-Nya atau yakinlah bahwa Allah selalu melihatnya. Kemudian, seorang muslim juga dituntut untuk khusyu, melepaskan semua kesibukan duniawi, selalu merasa kurang atas ibadahnya, dan selalu menyempatkan atau berusaha untuk melakukan ibadah- ibadah sunnah.
Saya Harus Mengislamkan Akhlak Saya
Akhlak adalah hal yang paling utama yang dapat tercermin dari diri manusia. Seorang muslim dituntut untuk memiliki akhlak yang mulia, karena keimanan yang lurus, sudah pasti akan melahirkan hal tersebut. Akhlak mejadi hal yang penting karena akan menjadi kadar yang paling dipertimbangkan pada hari kiamat dan merupakan implementasi dari ibadah yang dilakukan seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang itu baik, maka ibadah tersebut akan menghindarkannya dari perilaku yang tercela. Dalam berakhlak, seorang muslim harus memperhatikan hal-hal tersebut : 1) Menjauhi atau menahan diri dari perkara yang syubhat, 2) Menjaga pandangan dari semua yang diharamkan Allah, 3)Menjaga lisan, 4) Memelihara rasa malu dari melakukan perbuatan yang buruk, 5) Lapang dada dan Sabar, 6) Jujur, 7) Rendah Hati, 8) Menghindarkan prasangka buruk, ghibah dan mencari-cari kesalahan orang lain, 9) Murah hati dan Dermawan, 10) Dapat menjadi teladan yang baik untuk orang lain. Saya Harus Mengislamkan Keluarga dan Rumah Tangga Saya Seorang muslim tidak cukup hanya mengislamkan pribadinya sendiri, ia harud dapat mempengaruhi dan berusaha mengislamkan orang-orang disekitarnya, dan yang terdekat adalah keluarga. Seorang muslim harus bersabar dalam mengingatkan, memberi nasihat dan berdakwah kepada anggota keluarganya, karena membangun sebuah peradaban dimulai dari aspek terkecil dalam peradaban tersebut, yakni keluarga. Jika seorang muslim adalah seorang kepala rumah tangga, maka menjadi kewajibannya untuk bertanggung jawab atas keluarga, rumah dan anak-anaknya. Seorang muslim memiliki beberapa tanggung jawab dalam keluarganya, yakni : 1) Tanggung jawab atas pernikahahannya, 2) Tanggung jawab setelah menikah, dan yang terakhir, 3) Tanggung jawab dalam mendidik anak.
Saya Harus Mampu Mengalahkan Hawa Nafsu Saya
Dalam menghadapi nafsu, manusia terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama ialah yang dapat mengalahkan nafsunya. Kelompok kedua ialah mereka yang dikuasai oleh nafsunya. Kelompok ketiga ialah mereka yang ketika terpedaya oleh nafsunya, mereka langsung mengingat Allah dan bertaubat. Mereka inilah yang selalu berusaha keras untuk mengontrol diri dan menahan hawa nafsunya. Terdapat beberapa faktor yang akan menunjang seorang muslim untuk berhasil melawan nafsunya. Pertama, seseorang harus menjaga hatinya tetap hidup, penuh kelembutan, jernih, keras dan bercahaya, yang dimaksud kera adalah keras dalam beragama. Kedua, seseorang harus memiliki akal yang jernih, memahami dan dapat membedakan hal baik dan buruk, selalu haus akan ilmu dan mengenali keagungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ketika seseorang kalah dalam mengontrol hawa nafsunya, lama-kelamaan hatinya akan mengeras dan mati, syetan akan terus menggodanya dan menjadi pendamping setianya serta hatinya akan dilingkupi oleh perasaan was-was yang merupakan usaha syetan untuk menjauhkannya dari jalan Allah. Beberapa cara untuk membentengi diri dari hawa nafsu adalah seseorang harus dapat menghindarkan dirinya dari perasaan tamak, cinta dunia, berprasangka buruk, berangan-angan, ujub, sombong, dengki, riya’, kikir, dan tergesa-gesa.
Saya Harus Yakin Bahwa Esok Hari Milik Islam
Seorang muslim harus yakin bahwa masa depan adalah milik islam. Islam akan memperoleh kemenangan dan layak mengatur seluruh aspek kehidupan, karena islam adalah agama yang istimewa, dapat melampaui batas-batas kedaerahan, ras, kebangsaan, nasionalisme dan keturunan, Islam adalah agama yang universal dan paling sempurna. Islam dapat mengatur berbagai aspek mulai dari aspek sosial, militer, ekonomi, politik, dan akan jauh lebih sempurna ketimbang hukum yang diciptakan oleh manusia, karena sebagaimna yang kita tahu, tidak ada hukum yang boleh kita gunakan selain hukum Allah.
Bagian Kedua : Apa Bentuk Komitmen Saya Kepada Harakah Islamiyah ?
Setelah dijelaskan bagaimana sifat-sifat dan karakteristik muslim sejati, bagian ini akan menjelaskan bagaimana seharusnya seorang muslim berkomitmen dalam agamanya. Saya Harus Mmpersembahkan Hidup Saya untuk Islam Seorang muslim sudah seharusnya mejadikan Islam sebuah prinsip hidup, yang berarti ia rela mengabdikan dirinya, mengarahkan dan mengerahkan seluruh hidupnya untuk memperkuat kedudukan islam. Pada dasarnya, dalam memahami tujuan hidup manusia terbagi menjadi 3 golongan : 1) Mereka yang mengabdikan dirinya hanya untuk kehidupan di dunia, 2) Mereka yang tidak memiliki tujuan jelas dalam hidupnya, 3) Mereka yang menganggap kehidupan dunia sebagai ladang untuk kehidupan akhiratnya, dan inilah yang seharusnya menjadi prinsip dan tujuan hidup seorang muslim sejati. Seorang muslim, dalam mengabdikan hidupnya untuk islam, harus memahami beberapa komitmen, seperti : 1) Mengerti tujuan hidup, 2) Mengetahui nilai dunia dan perbandingannya dengan akhirat, 3) Mengetahui kematian adalah suatu hal yang pasti dan mengambil nasihat darinya, 4) Mengetahui dan memahami hakikat islam beserta prinsip- prinsipnya, 5) Mengetahui hakikat jahiliyah agar dapat menghindarinya. Orang-orang yang sudah mengabdikan hidupnya untuk islam, akan memiliki karakteristik sebagai berikut yang akan membedakan kehidupannya dengan manusia kebanyakan : 1) Memiliki komitmen konkret terhadap islam, 2)Memberi perhatian terhadap kemaslahatan islam, 3)Teguh memegang kebenaran dan percaya kepada Allah, 4) Komitmen dengan perjuangan islam.
Saya Harus Meyakini Kewajiban Berjuang untuk Islam
Berjuang untuk islam dapat diartikan juga dengan mengimplementasikan islam secara aqidah maupun akhlak. Beberapa alasan mengapa kita harus berjuang untuk islam adalah sebagai berikut : 1) Merupakan hal yang wajib dari segi prinsip, 2)Wajib dari segi hukum, 3)Wajib secara darurat, 4)Wajib dalam skala individu dan kolektif, 5) Orang yang berjihad hakikatnya adalah berjihad untuk dirinya sendiri. Perjuangan islam menjadi kewajiban kolektif karena : 1) Beban perjuangan terlalu berat dipikul satu orang, 2)Rasulullah mencontohkan perjuangan secara berjamaah, 3)Perjuangan islam terlalu sulit untuk dilalui sendiri.
Harakah Islamiyah : Tugas, Karakteristik dan Bekal
Tugas dari harakah islamiyah adalah mengarahkan manusia agar menyembah Allah Ta’ala baik individu maupun kelompok, melalui usaha membangun masyarakat islami yang mengadopsi hukum-hukum dan ajaran-ajaran dari al-quran dan sunnah Rasullah Sallallahu A’laihi Wassalam. Harakah Islamiyah memilki karakter prinsip sebagai berikut : Rabbaniyyah, Independen, Modern, Komprehensif dan Menghindari masalah-masalah khilafah dalam bidang fiqh. Sedangkankarakter pergerakan itu sendiri diantaranya adalah : Jauh dari kendala politisi dan penguasa, bertahap, lebih banyak beramal dan berkarya daripada melakukan propaganda dan publikasi, taktik bernapas panjang, terbuka dalam aktivitas dan tertutup dalam persiapan, uzalah secara maknawi bukan jasadi, dan tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah, dalaam memperjuangkan islam, kita juga membutuhkan bekal-bekal yang nantinya akan menjadikan kita lebih memaknai pergerakan tersebut. Diantaranya adalah :keimanan yang kuat, keimanan yang mendalam, percaya diri, dan niat untuk berjihad. Saya Harus Memahami Lika-Liku Perjuangan Islam dan Alasan Harus Memilih Harakah Islamiyah Jawaban sederhana dari pertanyaan mengapa harus memilih harakah islamiyah adalah harakah islamiyah bukanlah sebuah institusi yang hanya memiliki kecenderungan terhadap satu aspek dan mengabaikan aspek lainnya. Harakah islamiyah memperhatikan mulai dari aspek sosial hingga aspek politik, sehingga tidak membuat mereka jauh dari kehidupan nyata dan peristiwa yang terjadi di dalamnya. Sehingga, secara langsung maupun tidak langsung harakah islamiyah dapat memberi pengaruh atau merubah suatu kondisi.
Saya Harus Memahami Dimensi-Dimensi dalam Berkomitmen kepada Harakah
Islamiyah Dimensi-dimensi yang dimaksud dari judul sub-bab diatas adalah : Dimensi ideologis dan dimensi keanggotaan.
Saya Harus Memahami Pilar Pilar Perjuangan Islam
Keberhasilan perjuangan islam didukung oleh pilar-pilar yang harus diketahui oleh setiap aktivis yaitu : Tujuan yang jelas, jalan yang jelas, tabiat perubahan, tabiat totalitas, dan tabiat universalitas.
Saya Harus Memahami Syarat Syarat Baiat dan Keanggotaan
Beberapa syarat baiat dan keanggotaan Harakah Islamiyah adalah : 1) Mengutamakan kualitas bukan kuantitas, 2)Mengerti masalah baiat dan hukumnya menurut islam, 3)Mengerti masalah ketaatan dam hukumnya menurut islam, 4)Memahami ruku-rukun baiat, 5) Memahami kewajiban-kewajiban seorang akh.