Anda di halaman 1dari 4

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pemilihan lokasi yang berada di daerah Pulogebang sesuai dengan


program pemerintah yang ingin merelokasi warga kampung pulo yang ada di
sekitar kali Ciliwung. Kali ciliwung seharusnya merupakan daerah resapan air,
tetapi pada kenyataannya saat ini menjadi pemukiman warga. Hal ini yang
menyebabkan banjir.

Pemukiman penduduk kampung pulo yang berada di sekitar sungai


ciliwung memiliki kepadatan yang cukup tinggi. sehingga jarak antar rumah
sangat dekat. hal ini mempengaruhi pencahayaan alami pada pemukiman warga
tersebut dan berdampak pada kenyamanan visual dan kesehatan ruang dalam
hunian tersebut.

Lokasi relokasi warga kampung pulo yang direncanakan pemerintah di


Pulogebang didukung dengan adanya sarana transportasi, yaitu berupa terminal
bus Pulogebang dan stasiun kereta api Cakung

Pembangunan rumah susun menjadi solusi untuk relokasi warga


Kampung Pulo tersebut. Rumah susun yang ada kurang memperhatikan aspek
pencahayaan alami pada bangunan. Sehingga penghuni didalamnya mengalami
masalah kesehatan pernapasan. Daerah asal warga Kampung Pulo juga
merupakan daerah kumuh yang tidak mempertimbangkan aspek pencahayaan
alami untuk kesehatan. Maka dari itu pada penelitian ini membahas mengenai
pentingnya pencahayaan alami pada hunian, demi kenyamanan dan
meningkatkan kualitas hidup penghuninya.

Cahaya alami, yaitu cahaya yang berasal dari matahari merupakan faktor
yang sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri didalam hunian,.

69
70

Hunian yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Untuk
ukuran jendela sekurang-kurangnya 15-20% dari luas lantai (SNI). Fungsi
jendela di sini disamping sebagai ventilasi juga sebagai jalan masuk
cahaya. Lokasi penempatan harus diperhatikan dan diusahakan agar sinar
matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding).

Berdasarkan analisa menggunakan software Archicad yang ada maka dapat


disimpulkan bahwa yang paling optimal adalah unit hunian yang memiliki
bukaan jendela menghadap ke arah barat. Akan tetapi proses simulasi tersebut
tidak tepat, karena terjadi kesalahan input data saat menginstall software
Archicad sehingga terjadi kesalahan dalam mengeksekusi desain. Output
simulasi Archicad yang tepat adalah sebagai berikut:

Gambar 5.1 Hasil simulasi archicad (1)


71

Gambar 5.1 Hasil simulasi archicad (2)

Kesimpulan berdasarkan simulasi tersebut, arah yang paling optimal adalah


arah utara. Lebar bukaan yang sesuai adalah sebesar 20% karena memenuhi
standar kebutuhan cahaya yang ditetapkan dan tidak berlebihan saat menerima
intensitas cahaya terbanyak dibandingkan dengan bukaan 25%.

Daerah pada hunian yang semakin banyak terkena sinar matahari


menyebabkan turunnya tingkat kelembaban yang memungkinkan hilangnya
mikroorganisme penyebab penyakit. Selain itu pencahayaan alami berfungsi
untuk kenyamanan visual untuk melakukan kegiatan tanpa harus memakai
bantuan penerangan buatan Faktor lain yang dapat membantu membantu
menghilangkan kelembaban adalah dengan penghawaan alami untuk
mendapatkan tingkat suhu / temperatur yang sesuai dengan standar kesehatan.
72

5.2 Saran

Memperhatikan secara lebih dalam mengenai arah orientasi bangunan


terhadap matahari dan bangunan existing di sekitar tapak. Hal ini terkait dengan
pembayangan yang dapat terjadi dan mempengaruhi intensitas cahaya yang
didapat serta pemanfaatan lahan secara optimal.

Melakukan studi berupa survey yang lebih lengkap dan terperinci dengan
baik terhadap target yang akan direlokasi sehingga menyesuaikan dengan
kegiatan dan aktifitas lama obyek yang akan diteliti. Hal ini bertujuan agar proses
relokasi tidak menjadi masalah baru karena bersifat memindahkan suatu
pemukiman horizontal ke pemukiman vertikal.

Anda mungkin juga menyukai