Anda di halaman 1dari 7

Nama : Restu Januar Firmansyah

Kelas : Reguler Pagi B

NPM : A 221 054

Bab I

KEBIJAKAN BAHASA INDONESIA


Kebijakan bahasa ialah sebagai rangkaian dasar (asas) yang menjadi
pedoman dalam perencanaan, pengembangan, dan pembinaan bahasa dan
sastra indonesia secara umum. Kebijakan bahasa pada umumnya, tentu saja
kita paling tidak haruslah mengenal lebih awal hal-hal yang berkaitan dengan
bahasa, yaitu definisi bahasa, ciri bahasa, dan fungsi bahasa itu sendiri. Selain
ketiga hal tersebut, kitapun haruslah maklum tentang asal mula bahasa
indonesia, mengapa bahasa indonesia harus dipelajari di dunia pendidikan
formal, ragam bahasa, dan bahasa baku.

1.1 Definisi Bahasa

Secara teoritis, bahasa ialah sebagai sistem lambang bunyi yang


berupa ujaran bermakna yang di produksi oleh alat ucap manusia. Jika ada
ujaran yang di produksi manusia, tetapi tidak bermakna, ujaran tersebut tidak
dapat dikatakan sebagai sebagai bahasa.

Secara praktis bahasa merupakan sarana/ media berkomunikasi


antaranggota masyarakat dalam suatu tempat tertentu.

1.2 Ciri Bahasa

Pada hakikatnya bahasa yang kita gunakan dalam keseharian itu


memiliki ciri utama, yaitu arbiter (manasuka) dan konvensi. Arbitrer
(manasuka) ialah bahwa apa-apa (hal-hal) yang kita namai pada sesuatu
(benda) itu pada awalnya bebas sekehendak kita. Konveksi ialah proses
menyerpakati pemberian nama oleh kelompok penutur bahasa tertentu dalam
suatu masyarakat segingga nama untuk benda itu menjadi populer karena
sudah disepakati.
1.3 Fungsi Bahasa

Bahasa itu memiliki arti dan ciri juga mengembang fungsi-fungsi berikut.:

1. Sebagai alat Komunikasi

2. sebagai sarana gagasan

3. sebagai alat integritas

4. sebagai alat kontrol social

1.4 Bahasa Melayu Sebagai Sumber Bahasa Indonesia

Empat Faktor yang menjadi penyebab bahasa Melayu dijadikan dasar sumber
menjadi bahasa indonesia, yaitu sebagai berikut :

1. Sejak dulu ( kerajaan Sriwijaya dan Majapahit), bahasa melayu sudah


menjadi lingua franca di indonesia, yaitu bahasa perhubungan dan
bahasa perdagangan.

2. Relatif sederhana dan mudah dipelajari karena dalam bahasa ini tidak
dikenal tingkatan berbahasa.

3. Secara politis suku-suku di luar melayu tidak berprotes dan menerima


keputusan bahwa bahasa melayu dijadikan sumber bahasa indonesia.

4. Bahasa melayu memiliki kemampuan dan keluwesan untuk dijadikan


media dalam mengungkap berbagai kebudayaan yang dimiliki setiap
suku yang ada di indonesia

1.5 Bahasa Indonesia Dipelajari di Dunia Pendidikan

Faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah kedudukan dan fungsi


bahasa indonesia, variasi dalam pemakaian bahasa, sifat bahasa yang dinamis,
kemampuan mahasiswa dalam berbahasa masih rendah, serta adanya perintah
undang-undang. Untuk lebih jelas, perhatikan dan pahami hal-hal berikut.

1. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa indonesia


memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Sebagai lambang kebanggan nasional

b. Sebagai lambang identitas nasional

c. Sebagai penghubung antar suku bangsa


d. Sebagai pemersatu antar suku bangsa

e. Sebagai bahasa resmi

f. Sebagai bahasa pengantar pendidikan formal

g. Sebagai alat penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan


perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

h. Sebagai alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu


pengetahuan serta teknologi modern

2. Variasi dalam pemakaian berbahasa

Variasi pemakaian bahasa ialah wujud pemakaian bahasa yang di


dasarkan pada situasi. Situasi berbahasa dibagi menjadi 2 yaitu formal
dan non formal atau bahasa formal baku dan bahasa nonbaku.

3. Perkembangan bahasa yang dinamis

Ialah tumbuh atau “hidupnya” suatu bahasa dalam komunitas yang


menempati daerah tertentu menunjukan perubahan ke arah yang lebih
baik atau maju.

4. Kemampuan mahasiswa dalam berbahasa masih rendah

Hal ini dapat kita lihat, terutama dalam situasi formal baik ragam lisan
maupun tulisan. Bahasa yang di sampaikan mereka belum baik dan
benar.

5. Perintah undang-undang

Karena tercantum pada pasal 37, ayat 2 tentang pendidikan nasional


dalam undang-undang Republik indonesia No. 20 tahun 2003.

1.6 Ragam Bahasa

Ragam bahasa dalam praktik pemakaian dibedakan menjadi 2 yaitu : ragam


lisan dan ragam tulis. Selanjutnya kedua ragam tersebut sangat dipengaruhi oleh
variasi pemakaian, yaitu baku dan nonbaku. Suatu bahasa dikatakan baku jika
memiliki sifat berikut :

1. Kemantapan dinamis

2. Kecendekiaan
Pertanyaan BAB I

1. Jelaskan apa itu arbitrer ?

2. Jelaskan apa itu konvensi ?

3. Contoh bahasa melayu yang di serap kedalam bahasa indonesia (minimal 3) ?


BAB II

EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA


2.1 Definisi Ejaan

Ejaan ialah seperangkat kaidah tata tulis yang berisikan


bagaimana cara penulis melambangkan bunyi ujaran, memenggal
kata, menggabungkan kata, menerapkan tanda baca, serta melafalkan
bagian kata atau kata.

2.2 Fungsi Ejaan

Ejaan memiliki fungsi sebagai pedoman tata tulis sehingga


tulisan yang kita sajikan itu benar berdasarkan kaidah dalam hal
pelafalan dan penulisan kata dan sebagai sarana estetis.

2.3 Jenis Ejaan

1. Ejaan fonotesis, ialah suatu ejaan yang melambangkan tiap-tiap


bunyi ujaran melalui alat pengukur sehingga akan tampak getaran
yang di hasilkan

2. Ejaan fonesis, ialah ejaan yang melambangkan setiap fonem oleh


satu huruf atau satu lambang

2.4 Ejaan yang Pernah Berlaku

1. Ejaan Ch. A. Van Ophuysen

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dari ejaan tersebut
yaitu :

a. Fonem / huruf /j/ pada kata pajah, sajang, jang

b. Fonem / hurud /oe/ pada kata oelama, tahoe, oemoer

c. Tanda diakritik

2. Ejaan Soewandi

Yang perlu di perhatikan dari ejaan Republik ini adalah hal-hal


sebagai berikut

a. Fonem /oe/ diganti dengan /u/ misalnya guru, itu, umur


b. Bunyi hamzah dan bunyi sentak dilambangkan dengan
fonem /k/ misalnya, tak, pak, maklum, rakyat.

c. Penulisan bentuk ulang dapat diungkapkan dengan cara


memakai angka arab 2 misalnya, mobil2, berlari-lari2.

d. Penulisan kata depan di dengan kata pendamping kananya dan


awalan di- selalu dirangkaikan misalnya, didepan

3. Ejaan yang disempurnakan

Ejaan yang disempurnakan dapat dikatakan sebagai


penyempurnaan dari ejaan dari ejaan-ejaan sebelumnya perhatikan
perubahannya :

a. Diresmikanya fonem-fonem /f/, /v/, dan /z/ sebagai pinjaman


bahasa asing

b. Fonem /q/ dan /x/ yang lazim dipakai pada ilmu eksakta tetap
dipertahankan

c. Penulisan di sebgai kata depan ditulis terpisah dengan kata


yang dengan kaya yang mengikutinya dan di- sebagai awalan
dirangkaikan.

4. Ejaan bahasa indonesia

Ejaan bahasa indonesia sebagai pengganti ejaan yang


disempurnakan ditetapkan oleh menteri pendidikan dan
kebudayaan Republik indonesia, Anies Baswedan pada 26
november 2015. Selanjutnya pada 30 november 2015 ejaan ini
diundangkan oleh Direktur Jendral peraturan Perundang-undangan
kementrian hukum dan hak asasi manusia RI.

Pertanyaan BAB II

1. Apa itu sarana estetis ?

2. Apa yang dimaksud ejaan fonemis ?

3. Apa yang dimaksud ejaan fonetis ?

Anda mungkin juga menyukai