Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS PRAKTIK PROFESI NERS ASUHAN

KEPERAWATAN ANAK PADA AN.F DENGAN PNEUMONIA DI


RUANG DAHLIA ATAS RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 20222

OLEH
Mega Jayatri
220510016

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TIGGI ILMU


KESEHATAN BANTEN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


PADA An. F DENGAN PNEUMONIA DI RUANG DAHLIA
ATAS RSU KABUPATEN TANGERANG

TAHUN 2022

Laporan ini telah di setujui untuk dipertanggung jawabkan


dihadapan pembimbing/CI lapangan dan penguji akademik

Program Studi Ners (profesi) Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi


Ilmu Kesehatan Banten Tangerang Selatan

Tangerang, Agustus 2022

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan/CI

Fenny Kusumadewi, S.Kep., M.Kep Ns. Neneng Gustini, S.Kep


ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Nama : Mega Jayatri


NIM : 220510016
Tanggal Pengkajian : 08 Agustus 2022
Ruangan : Dahlia Atas

A. Identitas Data
Nama : M. Fikri
Tanggal Lahir : 23 Maret 2021
Jenis Kelamin : Laki- laki
Usia : 1 Tahun 2 Bulan
Nama Ayah/Ibu : Munawaroh
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : IRT
Agama : Islam
Alamat : Kp. Pabuaran kec. Pasar Kemis
Suku Bangsa : Indonesia

Dx. Medis : Pneumonia


B. Keluhan Utama
Ibu An.F mengatakan An.F Demam, kejang kejang dan sesak nafas

C. Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu An.F mengatakan anaknya demam yang tidak kunjung turun
lalu langsung dibawa ke klinik, pada malam hari pukul 23.00 An.F
demam dan kejang kejang selama 10 menit lalu kejangnya berenti
tetapi pada saat subuh pukul 05.00 kembali kejang dan langsung
dibawa ke RS dan langsung masuk ICU selama 2 minggu
dipindahkan ke ruang Anyelir tapi setelah itu An.F kembali masuk
ICU setelah itu An.F dipindahkan ke ruang Dahlia atas sampai
sekarang

D. Riwayat Masa Lampau


Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
Penggunaan Obat : Tidak ada
Dirawat di RS : Tidak ada
Kecelakaan : Tidak ada
Tindakan Operasi : Tidak ada

Imunisasi :

Keterangan : An.F Tidak diimunisasi dari lahir sampai usia 14 bulan


KETERANGGAN PENGISIAN DITULIS
E. Riwayat Sosial PERSONAL SOSIAL SESUAI USIANYA
Saat di rumah : Ibu An.F mengatakan “Jika sedang dirumah An.F anaknya
anteng, tidak rewel dan sering bermain dengan kakak perempuannya di depan
rumah”.

Saat di RS : Ibu An.F mengatakan “Selama dirawat An.F rewel dan


nangis saja mungkin karena kesakitan karena penyakitnya sekarang yang dia
alami”.

F. Riwayat Psikologis
ibu An.F mengatakan perasaanya sangat sedih dan tidak menyangka saat
diberi tahu bahwa An.F harus di rawat, ibunya An.F menerima dan
menyetujuinya langsung kalau An.F harus di rawat, Motivasi untuk anaknya
sembuh sangat tinggi.

G. Kebutuhan Dasar
1. Oksigenasi
DS : Ibu An.F mengatakan An.F sesak
DO : RR = 25 x/menit, pengembangan dada simetris, pola napas
regular, tidak ada nyeri saat dipalpasi dan saat di auskultasi suara dasar
Bronkial +/+, dan auskultasi suara tambahan Ronki +/- Wheezing -/-
RETRAKSI ???

2. Cairan
Riwayat Minum : Ibu An.F mengatakan, An.F minum susu
100ml dalam sehari
Tanda Dehidrasi :

Tanda dehidrasi pada anak : Baik, sadar


Kebutuhan Cairan pada anak : Tidak cekung
Tetesan Infus Permenit : Minum biasa, tidak haus
Intake : Kembali cepat
Dapat di simpulkan bahwa An.F tidak mengalami dehidrasi

Kebutuhan Cairan Pada Anak

Keterangan
BB An.F = 9 Kg PERHITUNGAN SALAH COBA LIHAT RUMUS
TB An.F = 78 Cm
100 cc/ 9 kg/

3 x 100 = 300
3 x 50 = 150
3 x 20 = 60 +
510 cc

Kebutuhan cairan An.F adal


Tetesan Infus Permenit

100 x 60 MAKRO/MIKRO??? = 4,16 tts/menit


24 x 60
Jadi dapat disimpulkan bahwa tetesan infus yang
diperlukan An.F adalah 4,16 tts/mnt

Intake
Minum (Susu) : 100 cc
Infus (KA-EN-1B) : 100/24 jam + (8cc x 9kg)
Total Intake : 272 cc

Output
IWL = (30 – usia anak dalam tahun) x BB
IWL ( 30- 1 ) x 9 = 261 cc

Urin = 8 cc

Total output 269 cc


Balance cairan = Intake cairan – output cairan
272 – 269 = +3 cc

3. Nutrisi
Riwayat Makan

DS:
Ibu An.F mengatakan An.F diberikan asupan nutrisi
melalui NGT sebanyak 100ml dalam 3 kali sehari, asupan
yang diberikan yaitu susu APA.

DO:
Terlihat sisa susu di selang NGT nya An.F.APAKAH ADA SISA
MAKNANAN SAAT DIBERIKAN

Keterangan
An.F, laki-laki, usia 1 tahun 2 bulan
BB = 9 Kg
TB = 78 Cm

DI SS SAJA TABELNYA DAN DIPILIH YG SESUAI USIA


TIDAK SEMUA
Status Gizi NHCS menurut WHO

Berat
Umur (bulan) Badan
(Kg)
-3 -2 -1 Media +1 +2 +3
SD SD SD n SD SD SD
0 2.1 2.5 2.9 3.3 3.9 4.4 5.0
1 2.9 3.4 3.9 4.5 5.1 5.8 6.6
2 3.8 4.3 4.9 5.6 6.3 7.1 8.0
3 4.4 5.0 5.7 6.4 7.2 8.0 9.0
4 4.9 5.6 6.2 7.0 7.8 8.7 9.7
5 5.3 6.0 6.7 7.5 8.4 9.3 10.4
6 5.7 6.4 7.1 7.9 8.8 9.8 10.9
7 5.9 6.7 7.4 8.3 9.2 10.3 11.4
8 6.2 6.9 7.7 8.6 9.6 10.7 11.9
9 6.4 7.1 8.0 8.9 9.9 11.0 12.3
1 6.6 7.4 8.2 9.2 10.2 11.4 12.7
0
1 6.8 7.6 8.4 9.4 10.5 11.7 13.0
1
1 6.9 7.7 8.6 9.6 10.8 12.0 13.3
2
1 7.1 7.9 8.8 9.9 11.0 12.3 13.7
3
1 7.2 8.1 9.0 10.1 11.3 12.6 14.0
4
1 7.4 8.3 9.2 10.3 11.5 12.8 14.3
5
1 7.5 8.4 9.4 10.5 11.7 13.1 14.6
6
1 7.7 8.6 9.6 10.7 12.0 13.4 14.9
7
1 7.8 8.8 9.8 10.9 12.2 13.7 15.3
8
1 8.0 8.9 10.0 11.1 12.5 13.9 15.6
9
2 8.1 9.1 10.1 11.3 12.7 14.2 15.9
0
2 8.2 9.2 10.3 11.5 12.9 14.5 16.2
1
2 8.4 9.4 10.5 11.8 13.2 14.7 16.5
2
2 8.5 9.5 10.7 12.0 13.4 15.0 16.8
3
2 8.6 9.7 10.8 12.2 13.6 15.3 17.1
4
2 8.8 9.8 11.0 12.4 13.9 15.5 17.5
5
2 8.9 10.0 11.2 12.5 14.1 15.8 17.8
6
2 9.0 10.1 11.3 12.7 14.3 16.1 18.1
7
Keterangan : Berdasarkan BB An.F berada pada rentang -1
SD sampai dengan +1 SD, artinya BB An.F
berada pada rentang normal

4. Eliminasi
a. BAK
Warna : Ibu An.F mengatakan An.F BAK 4 sampai 5 kali dalam
sehari
Frekuensi : Ibu An.F mengatakan air kencing An.F berwarna
kuning
Kekeruhan: Ibu An.F mengatakan tidak keruh
b. BAB
Frekuensi : Ibu An.F mengatakan An.F BAB 2 x sehari

Konsistensi : Ibu An.F mengatakan feses tampak berserat


(hampas)

Warna : Ibu An.F mengatakan feses berwarna hitam gelap

5. Aktivitas dan Istirahat


a. Istirahat/Tidur

Pola Tidur perhari : Ibu An.F mengatakan tidur siang ±1


jam dan tidur malam ± 2 jam COBA DIKAJI LAGI KRN
UMUR 1 TAHUN MASIH BANYAK TIDUR

Kebiasaan tidur sehari : Ibu An.F mengatakan An.F suka


tidur siang biasanya ± 1 jam sehari

Kesulitan tidur : Ibu An.F mengatakan An.F


mengalami susah tidur APA PENYEBAB

b. Aktivitas

1. Makan : Ibu An.F mengatakan makan dibantu oleh


ibunya, NGT (+)
2. Minum : Ibu An.F mengatakan minum dibantu oleh
ibunya, NGT (+)

3. BAB : Ibu An.F mengatakan An.F ketika BAB


tidak menggunakan pampers

4. BAK : Ibu mengatakan An.F jika BAK menggunakan


pampers

5. Berpindah : Dibantu oleh ibunya

6. Mandi : Ibu An.F mengatakan An.F dibantu oleh ibunya saat

mandi dan hanya di lap-lap saja sehari 2x

7. Kekuatan Otot BAGAIMANA CARANYA?? :


1 1
1 1

6. Rasa Aman dan Nyaman


Rasa Aman
Pengkajian Resiko Jatuh: Skala Resiko Jatuh Humpty Dumpty
Skala Resiko Jatuh Humpty Dumpty:

1
1

18

Keterangan : An.F memiliki resiko jatuh tinggi

Rasa Nyaman

Ibu An.F mengatakan anaknya nangis terus dan rewel,

7. Personal Hygiene :
Rambut : Ibu An.F mengatakan selama di RS belum
pernah dikeramas hanya di lap lap saja KONDISI.
Telinga : Ibu An.F mengatakan sering memberisihkan
telinga 1x dalam seminggu. Tidak ada cairan yang keluar
dari telinga.
Kuku : Ibu An.F mengatakan jarang membersihkan kuku
kaki dan tangan anaknya, Kuku terlihat panjang
Gigi : Ibu An.F mengatakan An.F belum sikat gigi sejak
masuk Rumah Sakit KONDISI
BADAN: KONDISI, Mandi : Ibu An.F mengatakan An.F
tidak mandi dengan air mengalir dan tidak menggunakan
sabun selama di RS, Ibu An.F mengatakan 2x sehari di
lap menggunakan kain dan air. Ibu An.F mengatakan
An.F badannya saat ini tidak lengket.

8. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)

1. Keadaan umum
Infus (+), KU = Somnolen
2. Tanda – tanda vital

TTD Nadi Pernafasan Suhu


Tgl/jam Sat
(mmHg) (x/mnt) (x/mnt) (0)
8/08/22 93/64 129 22x/menit 37,8 100

3. Antroprometri
 BB : 9 kg
 TB : 78 cm

4. Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan Fisik Pneumonia (BELUM SPESIFIK KE
PENYAKIT CARI REFERENSI)
 Mata
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri,
konjungtiva anemis dan sklera tidak ikterik,
kelopak mata tidak ada pembengkakan, dan
ada kelainan pada bola mata
 Kulit :
Kekeringan : Tidak ada
Bercak kemerahan : tidak ada
Lesi kulit lain : Tidak ada
Decubitus : Tidak ada

 Pendengaran :
Dengar suara : Normal
Pakai alat bantu dengar : Tidak ada

 Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba


membesar, tiroid tidak teraba membesar

 Mulut, Hygine mulut : Kurang


 Abdomen
- Inspeksi : Perut membuncit (-), Lesi (-),
Hepatomegali (-)
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, Edema (-),
- Auskultasi : Suara bising usus terdengar sebanyak
15x/menit
- Perkusi : Suara perkusi timpani, tidak ada
penumpukan cairan

 Thorax
Massa teraba : Tidak ada
Kelainan lain : Tidak ada

 Paru
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis, retraksi (+),
barrel chest (-)
Palpasi : pelebaran sela iga
Perkusi : sonor / sonor
Auskultasi suara dasar : Brpnkial +/+
Auskultasi suara tambahan : Ronki +/- wheezing -/-

 Jantung dan pembuluh darah


Irama : Reguler
Inspeksi : iktus kordis tak tampak
Palpasi : iktus kordis tak teraba
Perkusi : batas atas ICS II, batas kiri 2cm lateral MCL
S ICS V, batas kanan PSL D

 Ekstremitas Atas
- Inspeksi : Tidak ada pembengkakan,
ada petekie, kulit sedikit kering, tidak ada
lesi

- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,


CRT > 2 detik, teraba hangat

 Ektremitas Bawah
- Inspeksi : Tidak ada pembengkakan,
ada petekie, kulit sedikit kering, tidak ada
lesi

- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,


CRT < 3 detik, teraba hangat

b) Pemeriksan Fisik Dengue Haemorrhagic


Fever (ANAK DHF???)

+
+
+

+ +

H. Terapi/Penatalaksanaan Medis

1. Farmakoterapi MASUKAN KE INTERVENSI

Obat Suntik
Nama Obat Dosis Kegunaan
Omeprazole digunakan untuk
mengurangi kadar asam lambung.
Obat ini bisa digunakan dalam
Omeprazole 2 x 10 mg pengobatan tukak lambung, infeksi
Helicobacter pylori, GERD, atau
sindrom Zollinger- Ellison. Cara
kerja : mengurangi
produksi asam lambung.
Curcuma merupakan suplemen
makanan yang berasal dari ekstrak
temulawak yang digunakan untuk
Curcuma 2x1 membantu menambah atau
meningkatkan nafsu makan, membantu
menjaga daya tahan tubuh.

Phenitoin adalah obat untuk mengatasi


kejang atau antikonvulsan, obat ini juga

Phenitoin 2 x 23 mg digunakan untuk mengatasi trigeminal


neuralgia, sera mencegah dan
menangani kejang yang terjadi selama
atau setelah prosedur bedah saraf.

2. Terapi Cairan MASUKAN KE INTERVENSI


Nama Cairan Dosis Kegunaan
Infus KA-EN-1B Natrium, - KA-EN-1B - KA-EN-1B
100cc/24 jam Membantu
Klorida, Glukosida
menyalurkan atau
mengganti cairan dan
elektrolit pada kondisi
seperti: dehidrasi pada
pasien yang
kekurangan
karbohidrat, penyakit
yang belum diketahui
penyebabnya,
sebelum dan sesudah
operasi.
I. Pemeriksaan Penunjang
 Temuan Hasil Laboratorium
Confirm Date : 06.08.2022 14:43:24
Result Date : 06.08.2022 15:08:51
TEST RESULT REFERENCE UNITS
HEMATOLOGI

Hemoglobin 10.7 13.2 – 17.3 g/dl


Leukosit X10^3/ul
10.49 3.80 – 10.60
Hematokrit %
Trombosit 32 40 – 52
X10^3/ul
447 140 – 440

KIMIA
FUNGSI HATI
SGOT
142 0 – 50 U/L
SGPT
68 0 – 50 U/L

IMUNO-SEROLOGI
REMATOLOGI
CRP Kuantitatif 0.88 0.00 – 6.00 mg/L
DATA FOKUS DIURUT DARI DEPAN DAN DATA HARUS ADA DI
PENGKAJIAN

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


 Ibu An.F mengatakan An.F demam  Suhu : 37,80C
 An.F mengatakan kejang
 Tubuh teraba hangat
 Ibu An.F mengatakan sesak napas  RR : 22x/menit
 Ibu An.F mengatakan An.F tidak nafsu  N : 129 x/menit
makan selama sakit  BB : 9 kg
 An.F Tampak lemas
 CRT < 3 detik
 Ibu An.F meengatakan An.F tidak mandi
 Auskultasi suara tambahan : Ronki +/-
hanya di lap lap saja
wheezing -/-
 Ibu An.F mengatakan An.F tidak pernah
menggossok gigi selama di RS  Terpasang NGT (BUKAN DATA TAPI
TERAPI)

 Kuku tampak panjang

 Nebulizer 3x/sehari
 Kontak mata terbatas

 Nafsu makan menurun


 Pertumbuhan fisik tergganggu
 Skala risiko jatuh skor 18, resiko jatuh
tinggi
 An.F Tidak di imunisasi dari lahir sampai
usia 14 bulan
 Kebutuhan nutrisi 100ml
 Kebutuhan cairan infus 100cc/24 jam
 Haemoglobin dibawah normal 10.7 g/dl

 Hematokrit dibawah normal 32%


 Trombosit diatas normal 447 X10^3/ul

 ADL dibantu oleh ibu (Mandi di lap,


BAB menggunakan pampers, BAK
menggunakan pampers, Makan
menggunakan NGT)
 Kekuatan Otot : 1 1

1 1

 Skala Resiko Jatuh Humpty Dumpty


“18” yang artinya An.F memiliki resiko
jatuh tinggi

ANALISA DATA DATA JUGA DIURNYA UT DARI DEPAN


PENGELOMPOKA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Proses infeksi Hipertermia
 Ibu An.F mengatakan An.F LENGAPI DATA
demam YG
MEMNUNJANG
 Ibu An.F mengatakan An.F kejang KE ETIOLOGI
ATAU GANTI
ETIOLOGI SESUAI
DO : DATA
 Suhu : 37,80C
 Tubuh teraba hangat

2. DS : Ketidakmam Risiko Defisit


 Ibu An.G mengatakan An.G puan Nutrisi
tidak nafsu makan selama sakit menelan
makanan
LENGAKPI
DO :
DATA
 N : 129 x/menit
SESUAI
ETIOLOGI
 CRT < 3 detik
ATAU
 BB : 9 kg
ETIOLOGI
 Terpasang NGT GANTI
 Kebutuhan nutrisi 100ml/ hari SESUAIKA
 Kebutuhan cairan infus 100cc/24 N DENGNA
jam DATA
3. DS : SESUAIKAN DATA Penyakit kronis Risiko gangguan
GANGGUAN PERKEMBAGAN LENGAKPI DATA perkembangan
 Ibu An.F SESUAI
mengatakan anaknya ETIOLOGI ATAU
tidak di imunisasi dari awal ETIOLOGI GANTI
SESUAIKAN
DO : DENGNA DATA

 An.F Tidak di imunisasi dari


lahir sampai usia 14 bulan
 Pertumbuhan fisik tergganggu
 Kontak mata terbatas
 Nafsu makan menurun
4. DS : Kondisi fisiologis Bersihan jalan napas
 Ibu mengatakan An. F sesak akibat proses penyakit tidak efektif
napas LENGAKPI DATA
SESUAI ETIOLOGI
DO : ATAU ETIOLOGI
 RR : 25x/menit GANTI SESUAIKAN
 Nebulizer 3x/hari DENGNA DATA
 RR : 22x/menit
 Auskultasi suara tambahan :
Ronki +/- wheezing -/-

5. DS : SESUIKAN DENGAN SDKI Intake Hipovolemia


 An.F Tampak lemas CairanETIOLOGI
SESUAIKAN
DENGAN SDKI
DO
 CRT < 3 detik
 N : 129 x/menit

 Kebutuhan nutrisi 100ml


 Kebutuhan cairan infus 100cc/24
jam
6. DS : Kelemahan Defisit perawatan
 Ibu An.F meengatakan An.F tidak LENGAKPI DATA diri
SESUAI ETIOLOGI
mandi hanya di lap lap saja
ATAU ETIOLOGI
 Ibu An.F mengatakan An.F tidak GANTI SESUAIKAN
DENGNA DATA
pernah menggossok gigi selama di
RS

DO
 Kuku tampak panjang

7. DS Riwayat Jatuh Resiko Jatuh


 Ibu An.F mengatakan An.F Kejang LENGAKPI DATA
SESUAI ETIOLOGI
ATAU ETIOLOGI
DS GANTI SESUAIKAN
DENGNA DATA
 Kekuatan Otot : 1 1

1 1
 An.F Tampak lemas
 Skala risiko jatuh skor 18, resiko
jatuh tinggi
8. DS Kejang Risiko Cedera
 An.F mengatakan kejang ????
DATA TIDAK ADA PADA
PENGKAJIAN

DO
 Pertumbuhan fisik tergganggu

DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS PERBAIKI PRIOROTAS


BERDASARKAN TEORI

1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi


2. Risiko Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan
makanan
3. Gangguan perkembangan berhubungan dengan penyakit kronis
4. Bersihan jalan nafas tidak efektf berhubungan dengan Kondisi fisiologis
akibat proses penyakit
5. Hipovolemia b.d intake cairan
6. Defisit perawatan diri b.d kelemahan
7. Risiko jatuh b.d Riwayat Jatuh
8. Risikp cedera b.d kejang

INTERVENSI KEPERAWATAN TAMBAHKAN KOLOM NOMER

Diagnosa Tujuan dan


Rencana Tindakan PAKAI Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil NOMER WAJIB
LENGKAPI KRITERIA MENGGUNA
DS DO HASIL LIHAT KAN
DS DO REFERENSI
UNTUK
SETIAP
INTERVENS
I YG
DITULIS
Hipertermia B.D Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia Observasi
Proses Infeksi tindakan asuhan Observasi : 1. Mengetahui
D.D Suhu Tubuh keperawatan  Identifikasi adanya
Diatas Nilai selama 3 x 24 penyebab peningkatan
Normal jam diharapkan hipertermia (mis. suhu tubuh
termoregulasi Dehidrasi, terpapar 2. Mengetahui
DS : membaik dengan lingkungan panas, adanya
 Ibu An.F kriteria hasil : penggunaan peningkatan
mengatakan  Suhu tubuh inkubator) hasil
An.F demam
menurun  Monitor suhu laboratorium
 Ibu An.F
hingga tubuh
mengatakan
An.F kejang normal 36-  Monitor Terapeutik
kejang 37,5̊ komplikasi akibat 3. Memberikan
 Suhu kulit hipertermia rasa nyaman
DO :
tidak teraba  Monitor hasil
 Suhu : 37,8 C 0
panas/hangat
 Tubuh teraba  Kulit merah laboratorium
panas/ hangat tidak ada
 Kulit terlihat Terapeutik :
kemerahan  Longgarkan atau
karena suhu lepaskan pakaian
tubuh  Berikan cairan oral
 Trombosit diatas  Lakukan pendinginan
normal 447
X10^3/ul eksternal (mis.selimut
hipotermia atau
kompres dingin pada
dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)
BISA DUGUNAKAN
DI LAPANAGAN???
 Berikan
oksigenPERLUKAH??
INTERVENSI SESUAIKAN
DENGAN KEPENTINGAN
PASIEN LIHAT ETIOLOGI
DAN DS DO

Risiko Defisit Setelah dilakukan Pemberian makan 1. Dapat


Nutrisi B.D tindakan asuhan Parenteral mengetahui
Ketidakmampuan keperawatan Observasi status nutrisi
Menelan selama 2 x 24  Periksa posisi pasien sehingga
Makanan jam Risiko nasogastric tube dapat
defisit nutrisi (NGT) dengan melakukan
DS : dapat teratasi memeriksa residu intervensi yang
 Ibu An.F dengan kriteria lambng atau tepat
mengatakan
hasil : mangaukultasi 2. Memenunuhi
An.F tidak
 Berat badan hembusan udara kebutuhan
nafsu makan
atau IMT  Monitor tetesan protein yang
selama sakit
Meningkat makanan pada hilang dan
 Frekuensi pompa setiap jam membantu
DO : makan  Monitor rasa panuh, meringankan
 N : 129 x/menit
meningkat mual dan muntah kerja hepar
 S : 37,8 C
0
dalam
 Nafsu Terapeutik
 Terpasang NGT makan  Gunakan teknik memproduksi
 Kebutuhan meningkat bersih dalam protein
nutrisi 100ml/ pemberian makanan 3. Meningkatkan
hari via selang rasa

 Kebutuhan  Berikan tanda pada keterlibatakann

cairan infus selang untuk ya, memberikan

100cc/24 jam mempertahankan informasi

lokasi yang tepat kepada

 Tinggikan kepala keluarga untuk

tempat tidur 30-45 memenuhi

derajat selama kebutuhan

pemberian makan nutrisi pasien

 Ukur residu
sebelum pemberian
makan ???
 Peluk dan bicara
dengan bayi selama
d berikan makan
untuk menstimulasi
aktivitas makan???
 Irigasi selang
dengan 30ml air
setiap 4-6 jam
selama pemberian
makan dan setelah
pemberian makan
intermiten
 Hindari pemberian
makan jika residu
lebih dari 150cc
atau lebih dari
110%-120% dan
jumlah makanan
tiap jam ????
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan
langkah-langkah
prosedur
Kolaborasi
 Kolaborasi
pemeriksaan sinar
X untuk konfirmasi
posisi selang, jika
perlu ?????
 Kolaborasi
pemilihan jenis dan
jumlah makan
enteral ????
INTERVENSI SESUAIKAN
DENGAN KEPENTINGAN
PASIEN LIHAT ETIOLOGI
DAN DS DO
Gangguan Setelah dilakukan Perawatan 1. Untuk
Perkembangan tindakan asuhan Perkembangan mengetahui
B.D Penyakit keperawatan Observasi aktivitas
Kronis selama 2 x 24 1. Identifikasi pecapaian fisik pada
jam diharapkan tugas perkembangan pasien
DS : perkembangan anak 2. Untuk
 Ibu An.F
membaik dengan 2. Identifikasi isyarat mengetahui
mengatakan
kriteria hasil : perilaku dan fisiologis kemampuan
anaknya tidak di
1. Kontak mata yang ditunjukkan anak dalam
imunisasi dari
tidak terbatas Terapeutik pengekangan
awal
2. Nafsu makan 1. Berikan sentuhan pada tangan,
meningkat yang bersifat genle kaki dan
DO :
3. Pertumbuhan dan tidak rag-ragu dada
 Pertumbuhan fisik 3. Untuk
2. Pertahankan
fisik meningkat mencegah
lingkungan yag
tergganggu hal yang
mendukung
 Kontak mata tidak
perkembangan
terbatas diinginkan
optimal
 Nafsu makan 3. Motivasi anak pada pasien
menurun berinteraksi dengan
anak lain
4. Dukung anak
mengekspreikan
diri melalui
penghargaan positif
atau umpan balik
atas usahanya
5. Pertahankan
kenyamanan anak
6. Fasilitasi anak
melatih
keterampilan
pemenuhan
kebutuhan secara
mandiri
Edukasi
1. Jelaskan orangtua
tentang
perkembangan anak
2. Anjurkan orangua
berinterksi dengan
anaknya
3. Ajarkan anak
keterampilan
berintersksi
Kolaborasi
1. Rujuk untuk
konseling
INTERVENSI SESUAIKAN
DENGAN KEPENTINGAN
PASIEN LIHAT ETIOLOGI
DAN DS DO

Bersihan Jalan Setelah dilakukan Manajemen jalan napas 1. Penurunan


Napas Tidak tindakan asuhan Observasi bunyi napas,
Efektif B.D keperawatan 1. Monitor pola napas rinki indikasi
Kondisi Fisiologis selama 2 x 24 (frekuensi, kedalaman, akumulasi
Akibat Proses jam diharapkan usaha napas) secret/ketida
Penyakit pola nafas 2. Monitor bunyi napas kmampuan
membaik dengan tambahaan (mis. membersihka
DS : kriteria hasil : Gurgling, mengi, n jalan napas
 Ibu
1. Pola napas wheezing, ronkhi 2. Meningkatka
mengatakan
membaik kering) n ekspansi
An. F sesak
2. RR batas 3. Monitor sputum paru,
napas normal (jumlah, warna, ventilasi
3. Pemberentian aroma) maksimal
DO : Pemberian Terapeutik membuka
 RR :
nebulizer 1. Berikan minum area
22x/menit
hangat atelektasis
 Nebulizer 3. Mencegah
2. Berikan oksigen
3x/hari obstruksi/asp
INTERVENSI SESUAIKAN
DENGAN KEPENTINGAN irasi
PASIEN LIHAT ETIOLOGI
DAN DS DO

Hipovoemia B.D Setelah dilakukan Manajemen 1. Mengetahui


Intake Cairan tindakan asuhan Hipovolemia kadar naik
keperawatan Observasi turunnya
selama 2 x 24  Periksa tanda dan frekuensi
jam diharapkan gejala hipovolemia tanda dan
pola nafas (mis. Frekuensi gejala pada
membaik dengan nadi meningkat, hipovolemia
kriteria hasil : nadi teraba lemah, 2. Mengelola
1. mempertahan tekanan darah penurunan
kan kebutuhan menurun, tekanan volume
cairan dalam nadi menyempit, cairan
tubuh volume urine 3. Menjaga
2. engembalikan menurun) TTV dan
cairan aktif  Monitor intake dan tingkat
output cairan kesadaran

Terapeutik pada pasien

 Hitung kebutuhan dengan baik

cairan
 Berikan asupan
cairan oral
Edukasi
 Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian cairan
IV isotonis (mis.
NaCl, RL)
INTERVENSI SESUAIKAN
DENGAN KEPENTINGAN
PASIEN LIHAT ETIOLOGI
DAN DS DO

Defisit Perawatan Setelah dilakukan Dukungan Perawatan 1. Untuk tetap


Diri b.d tindakan asuhan Diri menjaga
keperawatan Observasi kebersihan
selama 2 x 24  Identifikasi klien
jam diharapkan kebiasaan aktivitas 2. Menjaga
personal hygine perawatan diri kebersihan
membaik dengan sesuai usia rambut klien
kriteria hasil :  Identifikasi 3. Mencegah
1. Klien terbebas kebutuhaan alat kulit kering
dari bau bantu kebersihan serta
badan diri, berpakaian, komplikasin
2. Dapat berhias dan makan ya
melakukan Terapeutik 4. Mencegah
ADLS dengan  Sediakan penyebab
bantuan lingkungan yang bakteri

terapeutik (mis. melalui

Suasana hangat, tangan

rileks, privasi) 5. Memantaau

 Siapkan keperluan adanya


pribadi (mis. kerusakan
Parfum, Sikat gigi integritas
dan sabun mandi) kulit
 Dampingi dalam
melakukan
perawatan diri
sampai mandiri
 Fasilitasi
kemandirian, bantu
jika tidak mampu
melakukan
perawatan diri
 Jadwalkan rutinitas
perawatan diri
Edukasi
 Anjurkan
melakukan
perawatan diri
secara konsisten
sesuai kemampuan
INTERVENSI SESUAIKAN
DENGAN KEPENTINGAN
PASIEN LIHAT ETIOLOGI
DAN DS DO

Resiko Jatuh b.d Setelah dilakukan Pencegahan Jatuh 1. Mengetahui


Riwayat Jatuh tindakan asuhan Observasi tingkat
keperawatan  Identifikasi faktor keparahan
selama 2 x 24 risiko jatug terjadinya
jam diharapkan  Identifikasi risiko risiko jatuh
resiko jatuh jatuh setidaknya 2. Pemasangan
menurun kriteria sekali setiap shift tanda risiko
hasil : atau sesuai dengan jatuh
1. Klien tidak kebijakan institusi 3. Menjaga
terjatuh dari  Identifikasi faktor keamanan
tempat tidur lingkungan yang klien pada
meningkatkan saat berada
risiko jatuh diatas tempat
 Hitung risiko jatuh tidur
dengan
menggnakan skala
Terapeutik
 Pastikan roda
tempat tidur dan
kursi roda selalu
dalam kondisi
terkunci
 Pasang handrall
tempat tidur
 Atur tempat tidur
mekanis pada posisi
terendah
 Tempatkan pasien
berisiko tinggi jatuh
dekat dengan
pantauan perawat
dari nurse station
INTERVENSI SESUAIKAN
DENGAN KEPENTINGAN
PASIEN LIHAT ETIOLOGI
DAN DS DO

Risiko Cedera b.d Setelah dilakukan Manajemen 1. Untuk


tindakan asuhan Keselamatam mengetahui
kejang keperawatan Lingkungan sejak dini
selama 2 x 24 Observasi pencegahan
jam diharapkan  Identifiksi risiko cedera
risiko cedera kebutuhan 2. Mengurangi
menurun dengan keselamatan (mis. resiko cedera
kriteria hasil : Kondisi fisik, 3. Agar tidak
1. Klien terbebas fungsi kognitif dan menyebabka
dari cedera riwayat perilaku) n resiko
2. Menggunakan  Monitor perubahan cedera
fasilitas status keselamatan
kesehatan lingkungan
yang ada Terapeutik
 Hilangkan bahaya
keselamatan
lingkungan (mis.
Fisik, biologi dan
kimia)
 Modifikasi
lingkungan untuk
meminimalkan
bahaya dan risiko
 Gunakan
peranggkat
pelindung (mis.
Pengekangan fisik,
rel samping, pintu
terkunci, pagar)
 Fasilitasi relokasi
ke lingkungan yang
aman
 Lakukan program
skrining bahaya
lingkungan
Edukasi
 Ajarkan individu,
keluarga dan
kelompok risiko
tinggi bahaya
lingkungan
INTERVENSI SESUAIKAN
DENGAN KEPENTINGAN
PASIEN LIHAT ETIOLOGI
DAN DS DO

IMPELMENTASI EVALUASI

CAT PERKEMBANGAN

APAKAH INI SUDAH DIREVISI AFTER UJIAN????????

Anda mungkin juga menyukai