Anda di halaman 1dari 23

Berkas Okupasi

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou

No Berkas : Tidak ada data

No Rekam Medis : Tidak ada data

Data Administrasi
Tanggal : 7 November 2013 diisi oleh Nama: NPM/NIP:

Nama Ny. X
Alamat Manado
Umur 37 tahun Tempat/tanggal lahir: tidak ada data
Kedudukan dalam
Istri
keluarga
Jenis kelamin Perempuan
Agama Tidak ada data
Pendidikan Tidak ada data
Pekerjaan Petani kebun Nama Perusahaan : tidak ada data

Industri jenis : tidak ada data


Status perkawinan Menikah
Kedatangan yang ke Pertama
Telah diobati - Diagnosis sebelumnya :
sebelumnya Tidak ada data
Obat yang telah dipakai :
Tidak ada data
Alergi obat Disangkal
Sistem pembayaran Tidak ada data

1
Data Pelayanan

I. ANAMNESIS (subyektif dilakukan secara autoanamnesis, dan alloanamnesis dengan istri dan
rekan kerja pasien)

A. Alasan kedatangan/keluhan utama:


Timbul benjolan-benjolan di kaki kanan sejak 20 tahun yang lalu.

B. Keluhan lain /tambahan


Bercak kemerahan, bengkak, lepuh-lepuh kecil dan luka yang menebal dan menjadi benjolan,
gatal, nyeri

C. Riwayat perjalanan penyakit sekarang:


Seorang perempuan berumur 37 tahun, suku Sangihe, datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou pada tanggal 7 November 2013 dengan keluhan timbul benjolan di
kaki kanan sejak 20 tahun lalu. Pada awalnya muncul berupa bercak kemerahan di punggung kaki
kanan, kemudian membengkak dan tidak hilang sampai sekitar 5 tahun kemudian, yang diikuti
dengan timbulnya lepuh-lepuh kecil di punggung kaki yang kemudian menjadi luka. Sebagian luka
kemudian tumbuh menebal dan menjadi benjolan dengan permukaan kasar yang makin lama makin
banyak dan meluas. Benjolan kadang-kadang dirasakan gatal dan juga nyeri. Benjolan akan berdarah
saat dikupas. Sehari-hari penderita bekerja sebagai petani, dan saat beraktivitas di kebun penderita
tidak mengenakan alas kaki. Penderita sering tergores ranting atau rumput tajam saat berkebun dan
tidak pernah mengalami luka berat atau dalam yang mengenai kaki selama berkebun. Riwayat
okupasi tidak ada data.

D. Riwayat penyakit dahulu:


Riwayat sakit kencing manis atau sakit berat lainnya disangkal, riwayat alergi disangkal dan
riwayat konsumsi kortikosteroid jangka panjangdan riwayat operasi sebelumnya disangkal.

E. Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang sama

F. Riwayat Reproduksi (khusus untuk pasien perempuan)


2
G1P1A0

G. Anamnesis Okupasi

1. Tuliskan jenis pekerjaan

Jenis pekerjaan bahan/material tempat kerja (perusahaan) Masa kerja


yang digunakan (dalam bulan / tahun)

Pekerja kebun (petani) Perlengkapan Kebun milik sendiri >20 tahun


berkebun :
- Cangkul
- Skop
- Jerami padi
- Caping
- Gunting
tanaman
- Karung
- Korek Api

2. Uraian Tugas
Pasien bekerja sebagai petani kebung, dengan jadwal sebagai berikut:
Jadwal 1
08.00 - 08.30 : Persiapan pergi ke kebun
08.30 - 08.40 : Perjalan ke kebun
08.40 - 10.00 : Menanam ubi jalar
10.00 - 12.00 : Proses pemupukkan tanah
12.00 : Pulang

Jadwal 2
08.00 - 08.30 : Persiapan pergi ke kebun
08.30 - 08.40 : Perjalan ke kebun
08.40 - 10.00 : Mencabut rumput liar
10.00 - 12.00 : mengumpulkan dan membakar rumput

3
12.00 : Pulang

Jadwal 3
08.00 - 08.30 : Persiapan pergi ke kebun
08.30 - 08.40 : Perjalan ke kebun
08.40 - 10.00 : Proses memanen
10.00 - 12.00 : Proses packing
12.00 : Pulang

Urutan pekerjaan pasien sebagai berikut:


1. Proses menanam ubi
2. Proses pemupukan
3. Proses mencabut rumput liar
4. Proses memanen

3. Bahaya Potensial (potential hazard) dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada
lingkungan kerja

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelakaa
Fisik Kimi Biologi Ergonom Psikososi
(tuliskan urutan yang n kerja
a i al
sesuai bagan mungkin
(sesuai
alur di no 2)
Brief
survey)

Penanaman ubi Suhu - Jamur Membungk Monoton Sunburn Trauma


jalar Panas (Foncasea uk, Katarak, LBP, tajam pada
Radiasi pedrosoi, memutar, Tendinitis kaki/luka
(UV B) aspergillus, Gerakan Sendi bahu, tusuk
Fusarium, repitisi Anemia,
Penicillium sendi bahu helmentiasis,
, Jamur (mencangku Stress Psikis
tiram l)

4
putih/Pleur
otus
ostreatus ),
cacing
tanah
(Amynthas
aspergillum
, Perionyx
sp
1,Perionyx
sp 2

Proses Suhu - Jamur Posisi statis Monoton Sunburn Trauma


pemupukkan Panas (Foncasea dalam Katarak, LBP, tajam pada
(Jerami) Radiasi pedrosoi, jangka Tendinitis kaki/luka
(UV B) aspergillus, waktu lama Sendi bahu, tusuk
Fusarium, (jongkok) Anemia,
Penicillium helmentiasis,
, Jamur Stress Psikis
tiram
putih/Pleur
otus
ostreatus ),
cacing
tanah
(Amynthas
aspergillum
, Perionyx
sp
1,Perionyx
sp 2

Proses Suhu - Jamur Posisi statis Monoton Sunburn Trauma


Pencabutan Panas (Foncasea dalam Katarak, LBP, tajam pada

5
rumput luar Radasi pedrosoi, jangka Tendinitis kaki/luka
(UV B) aspergillus, waktu lama Sendi bahu, tusuk
Fusarium, (jongkok) Anemia,
Penicillium helmentiasis,
), cacing Stress Psikis
tanah
(Amynthas
aspergillum
, Perionyx
sp
1,Perionyx
sp 2

Proses memanen Suhu - Jamur Posisi statis Monoton Sunburn Trauma


Panas (Foncasea dalam Katarak, LBP, tajam pada
Radiasi pedrosoi, jangka Tendinitis kaki/luka
(UV B) aspergillus, waktu lama Sendi bahu, tusuk
Fusarium, (jongkok) Anemia,
Penicillium helmentiasis,
, Jamur Stress Psikis
tiram
putih/Pleur
otus
ostreatus ),
cacing
tanah
(Amynthas
aspergillum
, Perionyx
sp
1,Perionyx
sp 2

6
4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada

5. Body Map of Discomfort:

Pegal pada Tangan kanan dan kiri serta kaki kanan dan kiri Pegal padaTangan kanan dan kiri serta kaki
kanan dan kiri

Keterangan : 1. Tanyakan kepada pasien atau pasien dapat mengisi sendiri


2. Isilah : keluhan yang sering dirasakan oleh pasien dengan memberti
tanda/mengarsir bagian- bagian sesuai dengan gangguan muskulo skeletal yang
dirasakan pasien
Tanda pada gambar area yang dirasakan :
Kesemutan = x x x Pegal-pegal = / / / / /
Baal = vvv Nyeri = ////////

7
6. B R I E F • SURVEY

Berikan tanda ‘√’ pada bagian kanan atau kiri sesuai dengan hasil anamsesis / observasi

Kesimpulan :

8
I. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital
a. Nadi : 86 x/ menit, isi cukup, irama c. Tekanan Darah (duduk) : 120/70 mm Hg
reguler

b. Pernafasan : 20x/menit d. Suhu Badan : 36,5o C

2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : tidak ada data Berat Badan : 47 Kg IMT = …. kg/m2
b. Lingkar Perut : tidak ada data c. Bentuk Badan : tidak ada data

3. Tingkat Kesadaran dan Keadaan Umum Keterangan


a.Kesadaran : Compos Mentis
b.Kualitas Kontak : Cukup Baik
c.Tampak Kesakitan : Tampak Sakit Sedang
d.Berjalan ada gangguan : Ada

4. Kelenjar Getah Bening


jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi

Leher : tidak terdapat pembesaran

Submandibula : tidak terdapat pembesaran

Ketiak : tidak terdapat pembesaran

Inguinal : tidak terdapat pembesaran

7. Kepala
a.Tulang : deformitas (-), fraktur (-)
b.Kulit Kepala : dalam batas normal
c.Rambut : dalam batas normal

9
d.Bentuk Wajah : normocephali

6. Mata Mata kanan Mata-kiri Ket


a. b. Persepsi Warna : Normal Normal
c. d. Kelopak Mata : Tidak terdapat deformitas Tidak terdapat deformitas
e. f. Konjungtiva : g. tidak tampak anemis tidak tampak anemis
h. i. Kesegarisan / GBM :

Sklera : tidak ikterik tidak ikterik


Lensa Mata : Jernih jernih
Kornea : dalam batas normal dalam batas normal
Iris : dalam batas normal
Bulu Mata : dalam batas normal

7.Telinga Telinga kanan Telinga kiri

a. b. Daun Telinga : dalam batas normal dalam batas normal


c. d. Liang Telinga : dalam batas normal dalam batas normal
- Serumen :
e. f. Membrana Timpani: intak intak
g. h. Test Berbisik : dalam batas normal dalam batas normal
i. j. Test Garpu tala
Rinne : tidak ada data
k. l. Weber : tidak ada data
m. n. Swabach : tidak ada data
o. p. Lain – lain :

8. Hidung
a. Meatus Nasi : dalam batas normal
b. Septum Nasi : deviasi (-)
c. Konka Nasal : hipertrofi (-)
d. Nyeri Ketok Sinus : tidak ada data
e. Penciuman : tidak ada data

10
9.Mulut dan Bibir
a.Bibir : tidak terdapat deformitas
b.Lidah : tidak terdapat deformitas
c.Gusi : dalam batas normal
d.Lain-lain :

10. Gigi dan Gusi :


87654321 12345678
87654321 12345678

11. Tenggorokan
a. Pharynx : dalam batas normal dalam batas normal
b. c. Tonsil : tidak ada
data Kanan : Kiri :
Ukuran :
d. e. Palatum : tidak ada
data
f. g. Lain- lain :

12. Leher
a. Gerakan leher : dalam batas normal
b. Otot-otot leher : normotonus
c. Kelenjar Thyroid : tidak ditemukan adanya hipertrofi
d. Pulsasi Carotis : dalam batas normal
e. Tekanan Vena Jugularis : dalam batas normal
f. Trachea : lurus tanpa deviasi
g. Lain-lain : …..

13. Dada
a. Bentuk : Simetris
b. Mammae : dalam batas normal
c. Lain – lain :

11
14. Paru- Paru dan Jantung
Kanan Kiri
a. Palpasi dalam batas normal dalam batas normal
b. Perkusi dalam batas normal dalam batas normal

Iktus Kordis : Teraba


setinggi ICS V linea
midclavicularis sinistra
Batas Jantung : dalam
batas normal

c. Auskultasi : - Bunyi napas

- Bunyi Napas tambahan -

- Bunyi Jantung dalam batas normal

15. Abdomen Keterangan


a. Inspeksi : tidak tampak ada deformitas/benjolan/distensi abdomen

b. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada 9 regio, tidak teraba massa

c. Perkusi : timpani, edema (-)

d. Auskultasi: Bising Usus : dalam batas normal

e. Hati : normal (tidak terdapat pembesaran)

f. Limpa :normal (tidak terdapat pembesaran)

g. Ginjal : Kanan ; Kiri :

12
dalam batas normal dalam batas normal

Kanan ; Kiri :
h. Ballotement : - -

Kanan ; Kiri :
i. Nyeri costo vertebrae :
- -
16. Genitourinaria
a. Kandung Kemih : nyeri tekan (-)

b. Anus/Rektum/Perianal : dalam batas normal

c Genitalia Eksternal : dalam batas normal

d. Prostat (khusus Pria) :-

17.Vertebra Normal
Kanan Kiri
18.Tulang / Sendi Ekstremitas Atas
-Simetri kanan dan kiri : dalam batas normal dalam batas normal
- Gerakan :

Range of Motion
Abduksi - Neer’s test :
Adduksi - Hawkin’s test :
Drop arm’s test :
Yergason test :
Speed test :
- Tulang :
- Sensibilitas :
- Oedema :
- Varises :
- Kekuatan otot :
Pin Prick test :

13
Phallen test :
Tinnel test :
Finskelstein test :
- - Vaskularisasi :
- - Kelainan Kuku/ Jari :

19.Tulang / Sendi Ekstremitas Bawah


- Simetri kanan dan kiri : dalam batas normal
- Gerakan
Test Laseque : -
Test Kernique : -
Test Patrick : -
Test Kontra Patrick : -
Nyeri tekan :-
- Kekuatan otot :dalam batas normal
- Tulang : dalam batas normal
- Sensibilitas : dalam batas normal
- Oedema : -
- Varises : -
-Kelainan Kuku/ Jari : -

20. Otot Motorik


1. Trofi :
2. Tonus :
3. Kekuatan :

21.Fungsi Sensorik dan Otonom


Fungsi Sensorik : dalam batas normal

Fungsi Otonom : dalam batas normal


22.Saraf dan Fungsi Luhur
Daya Ingat Segera : tidak ada data Jangka Pendek :
tidak ada data
Jangka Menengah : tidak ada data

14
Jangka Panjang : tidak ada data

Orientasi Waktu : tidak ada data


Orang : tidak ada data
Tempat : tidak ada data
Kesan Saraf Otak
N I (Olfaktorius/Penciuman) : tidak ada NVII(Facialis) : tidak ada
data data
NII (Optikus/Penglihatan) : tidak ada NVIII(Vestibulokokhlearis): tidak ada
data data
NIII(Okulomotorius) : tidak ada NIX(Glosofaringeus) : tidak ada data
data NX(Vagus) : tidak ada data
NIV(Trokhlearis) : tidak ada NXI(Aksesorius) : tidak ada data
data NXII(Hipoglosus)
NV(Trigeminus) : tidak ada data
NVI(Abdusen) : tidak ada data

23. Refleks Kanan kiri

a. Refleks Fisiologis Patella: Tidak ada data


lainnya :
b Refleks Patologis Babinsky: Tidak ada data
lainnya :

24. Kulit Efloresensi dan Lokasi nya


a. Kulit : Tampak plak hipertrofi
dengan pemukaaan
papulonodul verukous,
multipel, ukuran bervariasi
dari lentikuler sampai
plakat dengan konsistensi
keras. Terdapat juga erosi,
pus minimal, serta krusta.
b. Selaput :

15
Lendir
c. Kuku :
d. Lain-lain :

25. Status Lokalis:

Tampak plak hipertrofi dengan pemukaaan


papulonodul verukous, multipel, ukuran
bervariasi dari lentikuler sampai plakat dengan
konsistensi keras. Terdapat juga erosi, pus
minimal, serta krusta.

Gambar 16. Keadaan kaki Pasien

26. Pemeriksaan Fisik Khusus :

27. RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT:


Perempuan 37 tahun datang dengan engeluh timbul benjolan di kaki kanan sejak 20 tahun lalu.
Pada awalnya muncul berupa bercak kemerahan di punggung kaki kanan, kemudian membengkak
dan tidak hilang sampai sekitar 5 tahun kemudian, yang diikuti dengan timbulnya lepuh-lepuh kecil
di punggung kaki yang kemudian menjadi luka. Sebagian luka kemudian tumbuh menebal dan
menjadi benjolan dengan permukaan kasar yang makin lama makin banyak dan meluas. Benjolan
kadang dirasakan gatal dan juga nyeri. Benjolan akan berdarah saat dikupas. Sehari-hari penderita
bekerja sebagai petani, dan saat beraktivitas di kebun penderita tidak mengenakan alas kaki.
16
Penderita sering tergores ranting atau rumput tajam saat berkebun dan tidak pernah mengalami luka
berat atau dalam yang mengenai kaki selama berkebun. Pada pemeriksaan dermatologik regio kruris
dekstra tampak plak hipertrofi dengan permukaan papulonodul verukous, multipel, ukuran bervariasi
dari lentikuler sampai plakat dengan konsistesnsi keras. Terdapat juga erosi, pus minimal, serta
krusta. Pada pemeriksaan penunjang laboratorium dengan KOH 20 % didapatkan badan sklerotik.
Laboratorium darah kadar leukosit yang meningkat yaitu 11.000/uL. Hasil kultur jaringan
menggunakan media Sabouraud dextrose agar pada pemeriksaan makroskopik ditemukan koloni
filamen warna coklat tua, merah kehitaman, dengan latar belakang merah tua/hijau tua. Mikroskopik
tampak hifa bersepta positif, spora coklat tua, serta konidia dan hifa berwarna coklat., Mikroskopik
slide kultur ditemukan konidia bercabang bentuk oval menonjol pada ujung hifa, hiperpigmentasi
warna coklat dan spora warna coklat. Pada pemeriksaan histopatologik didapatkan epidermis yang
hiperkeratosis, papilomatosis, dan sedikit degenerasi vaskuler, pada dermis tampak fokus-fokus
infiltrat sel-sel radang limfosit, PMN, dan histiosit yang sebagian membentuk granuloma.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


- KOH 20% didapatkan badan sklerotik
- Pemeriksaan darah didapatkan kadar leukosit yang meningkat (11.000/uL)
- SGOT dan SGPT dalam batas normal
- Radiologi : paru dan jantung dalam batas normal
- Kultur SDA (Saboraud Dextrose Agar) :
❖ Makroskopik ditemukan filamen warna coklat tua, merah kehitaman, dengan latar belakang
merah tua/hijau tua
❖ Mikroskopik ditemukan hifa bersepta positif, spora coklat tua serta konidia dan hifa tampak
warna coklat
❖ Mikroskopik Slide kultur ditemukan konidia bercabang bentuk oval menonjol pada ujung
hifa, hiperpigmentasi warna coklat dan spora warna coklat
Kesimpulan : Fonsecaea pedrosoi
- Histopatologik
❖ Epidermis yang hiperkeratosis, papilomatosis dan sedikit degenerasi vaskuler.
❖ Dermis tampak fokus-fokus infiltrat sel-sel radang limfosit, PMN, dan histiosit yang
sebagian membentu granuloma
Kesimpulan : Radang Kronik.

17
Gambar 17. Kultur

Gambar 18. Histopatologi

V. Hasil Body Map :

VI. Hasil Brief Survey ;

VII. DIAGNOSIS KERJA


Chromoblastomycosis

VIII. DIAGNOSIS DIFERENSIAL


Tuberkulosis kutis verukosa

IX. DIAGNOSIS OKUPASI

Langkah Diagnosis kesatu Diagnosis kedua Diagnos


is
Ketiga
1. Diagnosis Klinis Chromoblastomycosis

18
Dasar diagnosis
(anamnesis, Pada anamnesis pasien (Ny. X 37 tahun) mengeluh timbul benjolan di kaki kanan
pemeriksaan fisik, sejak 20 tahun lalu. Pada awalnya muncul berupa bercak kemerahan di punggung
pemeriksaan kaki kanan, kemudian membengkak dan tidak hilang sampai sekitar 5 tahun
penunjang, body kemudian, yang diikuti dengan timbulnya lepuh-lepuh kecil di punggung kaki yang
map, brief survey) kemudian menjadi luka. Sebagian luka kemudian tumbuh menebal dan menjadi
benjolan dengan permukaan kasar yang makin lama makin banyak dan meluas.
Benjolan kadang dirasakan gatal dan juga nyeri. Benjolan akan berdarah saat dikupas.
Sehari-hari penderita bekerja sebagai petani, dan saat beraktivitas di kebun penderita
tidak mengenakan alas kaki. Penderita sering tergores ranting atau rumput tajam saat
berkebun dan tidak pernah mengalami luka berat atau dalam yang mengenai kaki
selama berkebun.
Pada pemeriksaan dermatologik regio kruris dekstra tampak plak hipertrofi dengan
permukaan papulonodul verukous, multipel, ukuran bervariasi dari lentikuler sampai
plakat dengan konsistesnsi keras. Terdapat juga erosi, pus minimal, serta krusta.
Pada pemeriksaan penunjang laboratorium dengan KOH 20 % didapatkan badan
sklerotik. Laboratorium darah kadar leukosit yang meningkat yaitu 11.000/uL. Hasil
kultur jaringan menggunakan media Sabouraud dextrose agar pada pemeriksaan
makroskopik ditemukan koloni filamen warna coklat tua, merah kehitaman, dengan
latar belakang merah tua/hijau tua. Mikroskopik tampak hifa bersepta positif, spora
coklat tua, serta konidia dan hifa berwarna coklat., Mikroskopik slide kultur
ditemukan konidia bercabang bentuk oval menonjol pada ujung hifa, hiperpigmentasi
warna coklat dan spora warna coklat. Pada pemeriksaan histopatologik didapatkan
epidermis yang hiperkeratosis, papilomatosis, dan sedikit degenerasi vaskuler, pada
dermis tampak fokus-fokus infiltrat sel-sel radang limfosit, PMN, dan histiosit yang
sebagian membentuk granuloma.

2. Pajanan di tempat
kerja
Fisik

19
Kimia

Biologi Jamur Fonsecaea pedrosoi

Ergonomi (sesuai
brief survey)
Psikososial

3 . Evidence Based- - Menurut penelitian Rosameilina di Madagascar mengatakan bahwa CBM


(sebutkan secara merupakan infeksi yang didapat secara traumatis akibat duri, tanaman, serpihan
teoritis) pajanan di kayu atau tanah yang telah terkontaminasi oleh jamur penyebab CBM. prevalensi
tempat kerja yang terbanyak (63%) adalah jamur Fonsecaea sp., dan Rhinocladiella sp . yang banyak
menyebabkan berada di daerah tropis dan subropis.
diagnosis klinis di - - Menurut Agarwal di India, CBM disebabkan oleh Fonsecaea sp. (66,1%), banyak
langkah 1. terjadi pada laki-laki di banding perempuan yaitu 4,2 :1 . dan banyak terjadi pada
pekerja tani (74,1%), lesi tersering pada tungkai bawah (57,8%), dan 33,6%
Dasar teorinya apa? terjadi akibat adanya riwayat trauma saat bekerja.
- - Pada penelitian yang dilakukan oleh Minotto et al di Brazil (2001) dari 100 kasus
kromoblastomikosis didapatkan 72 % sebagai pekerja dibidang pertanian dan
78% pada laki-laki.
- - Pada laporan satu laporan kasus yang di teliti oleh fitri amalia umar dkk tahun 2013
di makasar , mengatakan bahwa faktor risiko terjadinya infeksi jamur pada pasien
antara lain riwayat pekerjaan dan higienis yang kurang. Agen penyebab
kromoblastomikosis umumnya ditemui pada tanah, kayu, atau debris tumbuhan
yang menginvasi melalui trauma pada kutis dan/atau subkutis, akibat
pekerjaannya sebagai pekerja kebun. Infeksi kromoblastomikosis dapat
disebabkan oleh beberapa jamur berpigmen yang berbeda, yang paling sering
adalah Phialophora verrucosa, Fonsecaea pedrosoi, F. compactum, Wangiella
dermatidis, dan Cladophialophora carrionii.
- - Menurut penelitian Baddley JW and Dismukes WE tahun 2011, penyebaran lesi
dapat terjadi karena autoinokulasi akibat garukan atau penyebaran limfatik.
Penyebaran hematogen sangat jarang
- - Menurut gaffi, pada kulit pohon kelapa yang keras dan terontaminasi oleh jamur

20
coklat penyebab kromoblastomikosis , ketika kulit petani tertusuk oleh kulit
kelapa yang keras, infeksi yang progresif perlahan menjadi sangat gatal. saat
petani menggaruk menyebabkan infeksi sekunder ke bagian tubuh lain seperti
pada wajah.
-

4. Masa kerja
Jumlah jam terpajan
per hari
Pemakaian APD Tidak memakai APD (alas kaki)
Konsentrasi pajanan Tidak bisa dinilai
Lainnya...........
Kesimpulan jumlah
pajanan dan dasar
perhitungannya

5. Apa ada faktor Tidak ada (tidak menderita Diabetes Mellitus/ riwayat konsumsi obat kortikosteroid
individu yang dalam jangka waktu lama)
berpengaruh thd
timbulnya diagnosis
klinis? Bila ada,
sebutkan.
6 . Apa terpajan Tidak ada
bahaya potensial
yang sama spt di
langkah 3 di luar
tempat kerja?
Bila ada, sebutkan
7 . Diagnosis Okupasi Belum dapat ditentukan sebagai chromoblastomycosis akibat kerja. Perlu
pemeriksaan lingkungan tempat kerja untuk memastikan pajanan dari tempat kerja.

Apa diagnosis klinis


ini termasuk penyakit
akibat kerja?
Bukan penyakit akibat

21
kerja (diperberat oleh
pekerjaan atau
bukan sama sekali
PAK)_
Butuh pemeriksaan
lebih lanjut)?

X. PROGNOSIS

1. Klinis:
ad vitam : ad bonam
ad functionam : dubia ad bonam
ad sanationam : dubia

2. Okupasi (bila ada d/ okupasi) : -

XI. PERMASALAHAN PASIEN & RENCANA PENATALAKSANAAN

Rencana Tindakan (materi &


No Jenis permasalahan metoda) Target Hasil yangKeterangan
Medis & non medisTatalaksana medikamentosa, waktu diharapkan
(okupasi, dll) non medikamentosa (nutrisi,
olahraga, konseling dan
OKUPASI)
- Itraconazole 2x2006-12 bulan-- Ukuran Lesi
mg / hari, berkurang
- Perawatan luka -- Gatal dan nyeri
dengan Nacl 0,9 % berkurang
- Asam fusidat topikal
pada luka

22
TATALAKSANA OKUPASI
Edukasi untuk pengendalian : Edukasi kepada pasien untuk selalu menggunakan alat pelindung diri
agar tidak terjadi trauma. Seperti menggunakan alas kaki dapat berupa sepatu dan pengguanaan sarung
tangan. Hal ini di lakukan agar terjadi trauma yang mengakibatkan implantasi jamur kembali. Personal
Hygiene juga harus di tingkatkan seperti mencuci sepatu dan sarung tangan secara teratur dan
membatasan durasi dalam berkerja dan menggunakan APD.

Persetujuan Pembimbing Nilai

Tanggal :

Nama Jelas :

Tanda Tangan :

23

Anda mungkin juga menyukai