Anda di halaman 1dari 5

TEHNIK INSTRUMENTASI HERNIOTHOMY HERNIORAPH

NO. Dokmen No. Revisi Halaman


Um.090/RSUD.Kep/ 00 5/5
SPO 185/VI/2020
UPTD RSUD
BORONG

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan oleh Dierektur


PROSEDUR 18 Juni 2020 UPTD RSUD Borong

OPERASIONAL

dr.Emilia Hernawati Y. Dorsi


NIP : 19830225 200804 2 001
PENGERTIAN Adalah suatu cara yang dilakukan perawat kamar operasi dalam
menyiapkan dan membantu tindakan operasi Herniotomy (suatu
tindakan membuka dan memotong kantong hernia serta
mengembalikannya isi kantong hernia ke dalam cavum abdominalis,
sedangkan), Hernioraphy (mengikat leher hernia dan
menggantungkannya ke conjoint tendon.)
TUJUAN Sebagai acuan penerapan teknik instrumentasi herniotomi, mengatur
alat secara sisternatis di meja instrumen, memperlancar handling
instrumen dan mempertahankan kesterilan alat-alat instrumen selama
operasi.

KEBIJAKAN 1. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.


2. Peraturan Bupati Manggara Timur No. 78 Tahun 2019 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja UPTD RSUD Borong Kabupaten Manggarai Timur.
3. Surat Kepetusan Direktur UPTD RSUD Borong Nomor
um.090/RSUD.Medprnj/SK.01/VI/2020 tentang penetapan jenis
pelayanan di UPTD RSUD Borong
PROSEDUR A. Persiapan pasien dan lingkungan
1. Persetujuan operasi.
2. Alat-alat dan obat-obatan
3. Puasa
4. Lavement
5. Skiren
6. Setelah penderita dilakukan anesthesi mengatur posisi
terlentang

380
TEHNIK INSTRUMENTASI HERNIOTHOMY HERNIORAPH

NO. Dokmen No. Revisi Halaman


Um.090/RSUD.Kep/ 00 5/5
SPO 185/VI/2020
UPTD RSUD
BORONG
7. Memasang plat diatermi di bawah paha penderita
B. PERSIAPAN ALAT
1. Alat On Steril
a. Meja operasi
b. Lampu operasi
c. Mesin suction dan mesin coutter
d. Tempat sampah
2. Alat Steril
a. Di Meja Linen

1. Duk besar : 2 buah

2. Duk sedang : 4 buah

3. Duk kecil : 4 buah

4. Gaun steril : 4 buah

5. Handuk steril : 4 buah

6. Instrumen steril : 1 buah

b. Di Baskom Steril

1. Baskom besar : 2 buah

2. Bengkok : 1 buah

3. Cucing : 1 buah

4. Kabel coutter : 1 buah

c. Di Meja Mayo

1. Handle Mess no 3 :1

2. Gunting Metzenbaum / gunting jaringan : 1/1 : 1/1

3. Pinset anatomis / pinset cirurgis : 2/2

4. Disinfeksi klem / duk klem / mosquito : 1/5/2

5. Pean bengkok sedang / kokher bengkok sedang : 4/8

6. Kokher lurus / Needle holder / gunting benang : 3/2/1

7. Langenbeck :1
381
TEHNIK INSTRUMENTASI HERNIOTHOMY HERNIORAPH

NO. Dokmen No. Revisi Halaman


Um.090/RSUD.Kep/ 00 5/5
SPO 185/VI/2020
UPTD RSUD
BORONG

a. Bahan Habis Pakai


a. Handscone steril / Mess no 10 :4/1
b. Kassa / deepers / deepers ”kacang” / rol pita :
2/5/1/30cm
c. Povidon Iodine 10% / NS 0,9 % 100 cc/ 500 cc
d. Prolene 2.0/Tvio 2.0/mesh/klip kulit/Tlene 3/0 :
1/1/1/secukupnya/1
TEKNIK INSTRUMENTASI
1. Setelah pasien diberikan anestesi SAB dan diposisikan supinasi,
kemudian pasanglah bough di atas dada lalu pasang arde
dibawah kaki.
2. Perawat sirkuler membersihkan lapang operasi dengan povidon
iodine 10% dan kassa kering (antisepsis), perawat instrumen
melakukan surgical scrubing.
3. Perawat instrumen mengenakan gaun steril dan handscone steril
kemudian membantu operator dan asisten untuk mengenakan
gaun dan handscone.
4. Berikanlah disinfeksi klem (1), deepers dan iodine 10% dalam
cucing pada asisten untuk melakukan disinfeksi pada
lapangan operasi.
5. Lakukanlah drapping dengan memberikan:
i. Duk kecil (1) untuk bawah simpisis
ii. Duk besar (2) untuk bagian atas+bawah
iii. Duk sedang (2) untuk bagian kanan/kiri, Fiksasi dengan
duk klem (4).
6. Dekatkan meja mayo dan linen lalu pasang kabel coutter dan
fiksasi dengan duk klem (1).
7. Berikan kassa basah dan kering pada operator untuk
membersihkan lap operasi dari iodine.
8. Berikan pada operator pinset chirurgie untuk menandai area
382
TEHNIK INSTRUMENTASI HERNIOTHOMY HERNIORAPH

NO. Dokmen No. Revisi Halaman


Um.090/RSUD.Kep/ 00 5/5
SPO 185/VI/2020
UPTD RSUD
BORONG
insisi.
9. Berikan Handvat Mess no 10 pada operator untuk dilakukan
insisi pada kulit dan berikan kassa kering+mosquito pada asisten
dan rawat perdarahan dengan coutter. Insisi dengan coutter
pada fat.
10. Berikan langenbeck (2) untuk melebarkan lapangan operasi.
Pada lapisan fasia berikan hanvat mess (1) dan kokher lurus
(2) untuk menjepit fasia proximal dan distal, dan berikan
gunting jaringan untuk melebarkan incisi.
11. Setelah fasia dilebarkan ditemukan muskulus, kemudian di split
dengan stiil deepers (kacang yang dibasahi NS lalu dijepit
dengan kokher lurus)
12. Berikan pinset anatomis (2) dan kassa basah untuk mencari
kantong dan menemukan preperitonial fat.
13. Setelah kantong ditemukan kemudian dibuka dengan gunting
metsembaum, dengan memberikan kokher (2) + gunting
metzenbaum untuk memotong kantong.
14. Setelah itu berikan klem kokher + pean ditemukan omentum
dalam kantong lalu dilakukan Omintektomi dan dijahit dengan
Silk 2-0, Operator membebaskan perlengketan dengan pinset
anatomis (1) dan kassa basah pada kantong proximal.
15. Operator mengangkat kokher+pean serta melakukan
penjahitan. Berikan needle holder dan Tvio 2-0 untuk
melakukan jahitan tabagzaknat pada kantong proximal, lalu
potong sisa kantong dengan coutter (herniotomy)
16. Kemudian mesh dibentuk seperti contong / roll lalu dimasukan
ke dalam lubang kantong dan dijahit Prolene 2-0 dikaitkan
dengan conjoint tendon (hernioraphy)
17. Setelah itu dilakukan jahitan dalam (musculus s/d fat) dengan
T vio 2-0
18. Berikan pinset cirurgis (1) Berikan needle holder dan TLene 3-0
untuk melakukan jahitan untuk kulit.
19. Luka tertutup bersihkan dengan kassa basah dan kering lalu

383
TEHNIK INSTRUMENTASI HERNIOTHOMY HERNIORAPH

NO. Dokmen No. Revisi Halaman


Um.090/RSUD.Kep/ 00 5/5
SPO 185/VI/2020
UPTD RSUD
tutup dengan ”sterile tulle gras” + kassa kering + hipavik.
20. Operasi selesai, rapikan pasien. Perawat instrumen
menginventaris alat-alat dan bahan habis pakai pada depo
farmasi, kemudian mencuci dan menata kembali alat-alat pada
intrumen set (yang akan disterilkan), serta merapikan kembali
ruangan.

UNIT TERKAIT SMF Bedah, SMF Anestesi

384

Anda mungkin juga menyukai