Data Administrasi
Tanggal : 19 Juli 2016 diisioleh Nama : Mirah Avisha NPM/NIP : C111 11 813
Nama Tn. R
Alamat Jl. Toddopuli 18 No.192A
Umur 30 tahun Tempat/tanggal lahir : Makassar, 5 Januari 1986
Kedudukan dalam
keluarga Anak ke 3 dari 6 bersaudara
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pendidikan SMP
Pekerjaan Pekerja Meubel Kayu
Status perkawinan Menikah
Kedatangan yang ke 1
Telah diobati Belum
sebelumnya
Alergi obat Tidak ada
Sistem pembayaran BPJS
Data Pelayanan
I. ANAMNESIS(subyektif)
Dilakukan secara : autoanamnesis dengan pasien sendiri
A. Alasankedatangan/keluhanutama
Batuk berdahak
1. Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap pekerjaan tersebut
Pekerja Meubel Kayu Amplas, debu, Intan Maharani Meubel 1,5 tahun
(pengamplas) serbuk kayu.
2. Uraian tugas/pekerjaan
Pasien adalah seorang pengamplas. Pasien bekerja 6 hari dalam seminggu dari senin – sabtu, bekerja dari
jam 09.00 – 17.00 atau sekitar 8 jam dalam sehari dengan waktu istirahat sekitar 30 menit – 1 jam
3 Bahaya Potensial (potential hazard) dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada lingkungan kerja
4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada)
Paisen mengeluh batuk berdahak yang hilang timbul akibat selalu terpapar dengan bakteri yang terdapat
pada debu dan serbuk kayu.
5. Body Discomfort Map:
II. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
a. Nadi : 88x/menit c. Tekanan Darah (duduk) : 110/80 mmHg
: 80 kali/menit
b. Pernafasan : 24 kali/menit d. Suhu Badan :36,80C
2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 170 cm Berat Badan : 60 Kg c IMT = 20,76 kg/m2
b. Lingkar perut : 83cm d. Bentuk badan : Astenikus Atletikus
Piknikus
7. Hidung
9. Tenggorokan
a. Pharynx Normal Granulasi
Hiperemis
b. Tonsil : Kanan : To T1 T2 Kiri : To T1 T2 T3
Ukuran T3 Normal □Hiperemi
Normal □
Hiperemis
c. Palatum Normal Tidak
Normal
d. Lain- lain
c. Auskultasi:
Normal Tidak Normal
BisingUsus
d. Hati Normal Teraba…….jbpx
……jbac
e. Limpa Normal-
Terabashoeffne …..
f. Kanan; Normal Kiri : Normal Tidak
Ginjal Tidak Normal
Normal
Kanan; Normal
Kiri : Normal
g. Ballotement Tidak Normal Tidak Normal
Kanan; Normal
h. Nyericosto vertebrae Kiri : Normal Tidak
Tidak Normal Normal
14. Genitourinaria
a. KandungKemih Normal Tidak Normal
b. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak Normal
Normal Tidak Normal
c Genitalia Eksternal
d. Prostat (khususPria) Normal Tidak Normal
Kanan Kiri
15a.Tulang / sendi
Ekstremitas atas
- Gerakan Normal tidak Normal tidak
normal normal
- Tulang Normal Normal tidak
tidak normal
normal
Kanan Kiri
15b.Tulang / Sendi
Ekstremitas bawah
- Gerakan Normal tidak Normal tidak
normal normal
- Kekuatanotot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Tulang Normal tidak Normal tidak
normal normal
- Sensibilitas baik tidak baik baik tidak baik
- Oedema tidakada ada tidakada ada
- Varises tidakada ada tidakada ada
- vaskularisasi baik tidak baik baik tidak baik
- kelainan Kuku
tidakada ada tidakada ada
jari
Pemeriksaankhusus:
Tes Range of Motion: (+)
Tes Strength: a. Heel walking: (+) b. Toe walking: (+) c. Resistes great toe dorsoflexion: (+)
Tes Patrick: (+)
Tes Kontra patrick : (+)
V. DIAGNOSIS KERJA :
Bronkhitis akibat kerja (Penyakit Akibat Kerja)
2. Pajanan di tempat
kerja
Fisik -
Kimia -
Biologi Bakteri dari debu
Ergonomi Tidak ada
Psikososial Jam kerja yang panjang yaitu sekitar 8 jam
3 . Evidence Based Menurut Robert L. Wilkins dan James B. Dexter dalam buku
(sebutkan secara teoritis)
Respiratory Diseases: Principles of Patient Care, bronkitis kronis
pajanan di tempat kerja
yang menyebabkan adalah salah satu penyakit paru dimana pasien memiliki batuk produktif
diagnosis klinis di langkah
kronik yang berhubungan dengan inflamasi bronchus. Untuk membuat
1. Dasar teorinya apa?
diagnosis, para ahli menyatakan bahwa jangka waktu kronik pada
penyakit iniadalah selama batuk produktif muncul, minimal selama tiga
bulan setahun dan pada dua tahun berturut-turut. Sebelum diketahui
menderita Bronkitis kronis, pada awalnya pasien yang mengalami batuk
produktif yang panjang biasanya terdiagnosis oleh dokter mengalami
tuberculosis, kanker paru, dan congestive heart failure.
Bronkitis kronik sering disamakan dengan emfisema, padahal
keduanya berbeda. Kedua penyakit ini sering ditemukan pada penderita
Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM). PPOM merupakan
penyebab kematian keempat di Amerika Serikat. Diperkirakan 12 juta
orang Amerika menderita bronkitis kronik dan atau emfisema (National
Heart, Lung, and Blood Institute, 1986). Sedangkan American Thoracic
Society dalam buku Standards for the diagnosis and care of patients
with chronic obstructive pulmonary disease tahun 1995, sekitar 10 juta
orang Amerika menderita PPOM, dan menyebabkan 40.000 kematian
setiap tahun. Sedangkan Tjandra Yoga Aditama dosen FK UI, dalam
Cermin Dunia Kedokteran No. 84 tahun 1993 menyatakan bahwa di
Indonesia penyakit asma, bronkitis dan emfisema merupakan penyebab
kematian ke 10. Bronkitis, asma dan penyakit saluran napas lain
menduduki peringkat ke lima dalam pola morbiditas di negara kita.
PPOM menyerang pria dua kali lebih banyak daripada wanita,
diperkirakan karena pria merupakan perokok yang lebih berat
dibandingkan wanita, tetapi insidensnya pada wanita semakin meningkat
dan stabil pada pria (Price, 1992). Untuk Bronkitis kronik, jumlah orang
dewasa yang terdiagnosa kronik Bronkitis pada tahun 2007 di Amerika
Serikat adalah 7,6 juta orang.
Dampak yang timbul akibat menderita penyakit bronkitis kronik adalah
infeksisaluran napas yang berat dan sering, penyempitan dan
penyumbatan bronchus, sulit bernafas, disability, hingga kematian.
Kebiasaan merokok merupakan faktor penting yangberkontribusi
menyebabkan bronkitis kronik. Menurut American Academy of Family
Physian, lebih dari 90 persen pasien bronkitis kronis memiliki riwayat
pernah menjadiperokok. Tetapi terdapat faktor lain yang sedikit
kontribusinya menyebabkan bronkitis kronik yaitu infeksi virus atau
bakteri, polusi udara (ozon dan nitrogen dioksida/NO2),terpajan iritan di
tempat kerja, dan lain-lain. Iritan-iritan yang dapat menyebabkan
penyakitini diantaranya uap logam (fume) dari bahan-bahan kimia
seperti sulfur dioksida (SO2),hidrogen sulfida (H2S), bromin (Br),
amonia (NH3), asam kuat, beberapa organic solvent, dan klorin (Cl).
Debu juga dapat menyebabkan bronkitis kronis, seperti debu pekerja
kayu, debu batu bara atau debu pertanian
4. Apakah pajanan cukup Cukup
Masa kerja 09.00-17.00
Jumlah jam terpajan/ hari Kurang lebih 8 jam
Pemakaian APD Tidak
Konsentrasi pajanan
Lainnnya...........
Kesimpulan Dengan jam kerja dari jam 09.00-17.00, pasien terpajan dengan factor
jumlah pajanan biologi yaitu bakteri yang terdapat pada debu dan serbuk kayu saat
dan dasar mengamplas meubel kayu. Setiap hari pasien terpapar dengan bakteri
perhitungannya kurang lebih 8 jam
5. Apa ada faktor individu Tidak ada.
yang berpengaruh thd
timbulnya diagnosis
klinis? Bila ada, sebutkan.
6 . Apa terpajan bahaya Tidak ada
potensial yang sama spt di
langkah 3 luar tempat
kerja?
Bila ada, sebutkan
7 . Diagnosis Okupasi Bronkhitis, akibat dari paparan dari bakteri yang banyak terdapat pada
Apa diagnosis klinis debu dan serbuk kayu
initermsk penyakit PENYAKIT AKIBAT KERJA
akibat kerja?
Bukan penyakit Ya, butuh pemeriksaan lebih lanjut
akibat kerja
(diperberat oleh
pekerjaan/
bukan sama sekali PAK)_
Butuh pemeriksaan lbh
lanjut)?
IX. PROGNOSIS
1. Klinik : Ad vitam : bonam
Ad sanasionam : bonam
Ad fungsionam : bonam
2.Okupasi (bilaada d/ okupasi) : bonam
X. PERMASALAHAN PASIEN & RENCANA PENATALAKSANAAN
Jenis Rencana Tindakan (materi & metoda); Tatalaksana
No permasalahan medikamentosa; non medikamentosa (nutrisi, Target Hasil yang
Medis & non olahraga, konseling dan OKUPASI) waktu diharapkan
medis dll)
1 Terpapar dengan - menggunakan masker agar bakteri yang terdapat 3 bulan Berkurangnya
bakteri yang
pada debu dan serbuk kayu tidak masuk kedalam gejala Bronkhitis
terdapat pada
debu dan serbuk saluran pernapasan pada pekerja meubel
kayu
- cuci tangan menggunakan sabun setiap selesai kayu
bekerja
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing : dr. Sultan Buraena, MS, Sp.OK
Tanda Tangan: