Anda di halaman 1dari 28

PELAYANAN BERFOKUS PADA

PASIEN OLEH AHLI GIZI


SESUAI STANDAR AKREDITASI RS

SUNARTO
DIREKTORAT MUTU PELAYANAN KESEHATAN

TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI


YOGYAKARTA, 24 JUNI 2022

1
4
PROSES ASUHAN PASIEN

RENCANA ASUHAN
INFORMASI

PENGKAJIAN PASIEN PEMBERIAN ASUHAN


PPA “PERIKSA PASIEN”
ANALISA

MONITORING
PENGKAJIAN AWAL RENCANA

PENGKAJIAN ULANG

“Pengkajian awal dan pengkajian ulang merupakan PASIEN


sebuah rangkai “kronologis” yang berhubungan” KELUARGA MPP
ASUHAN PASIEN
DALAM
AKREDITASI
DPJP

PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN


ADALAH SEBUAH KOLABORATIF
PASIEN
PELAYANAN OLEH BERBAGAI PPA
PERAWAT & AHLI GIZI
DENGAN BERFOKUS PADA KEBUTUHAN
KELUARGA
ASUHAN PASIEN SERTA MENDORONG
KETERLIBATAN PASIEN & KELUARGA

PPA
LAINNYA
Standar AKP 1.

Rumah sakit menetapkan proses skrining baik pasien rawat inap maupun rawat
jalan untuk mengidentifikasi pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sesuai
dengan misi serta sumber daya rumah sakit

Standar AKP 1.1


AKSES
& Pasien dengan kebutuhan darurat, sangat mendesak, atau yang membutuhkan
KESINAMBUNGAN pertolongan segera diberikan prioritas untuk pengkajian dan tindakan
PELAYANAN
(APK) Standar AKP 1.2

Rumah sakit melakukan skrining kebutuhan pasien saat admisi rawat inap untuk
menetapkan pelayanan preventif, paliatif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan
khusus/spesialistik atau pelayanan intensif

SKRINING DAN TRIASE UNTUK MENGETAHUI KEBUTUHAN PASIEN DAN MEMASTIKAN RS DAPAT MEMENUHINYA SECARA OPTIMAL

8
Standar AKP 3

Rumah sakit memiliki proses untuk melaksanakan kesinambungan pelayanan di rumah sakit dan integrasi antara
profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh manajer pelayanan pasien (MPP)/case manager

Asuhan pasien secara terintegrasi fokus pada pasien:

Keterlibatan pasien dan keluarga AKP

AKSES DPJP dan PPA PP


&
KESINAMBUNGAN PAP
PELAYANAN PPK/CP/Alur Klinis/Prosedur/CPPT
(APK)
HPK
Asuhan Gizi Terintegrasi
KE
Manajer Pelayanan Pasien (MPP)
9
PENGKAJIAN
PASIEN
PENGKAJIAN AWAL
(PP)

PP 1. Identifikasi kebutuhan perawatan melalui proses pengkajian

PP 1.1 Pengkajian awal

PP 1.2 Skrining risiko nutrisi, skrining nyeri, kebutuhan fungsional termasuk risiko jatuh
dan kebutuhan khusus lainnya
Isi minimal pengkajian awal
• Keluhan saat ini
PENGKAJIAN
• Status fisik PASIEN
• Psiko-sosio-spiritual • Pasien berisiko: Skrining sebagai bagian dari (PP)
• Ekonomi pengkajian awal, dilanjutkan dengan
pengkajian lanjutan.
• Riwayat kesehatan pasien
• Pengkajian dilakukan oleh PPA yang
• Riwayat alergi kompeten, dapat dilengkapi oleh lebih dari
• Riwayat penggunaan obat satu individu dan dilakukan pada beberapa
• Pengkajian nyeri waktu yang berbeda
• Risiko jatuh • Harus sudah terisi lengkap dan memiliki
• Pengkajian fungsional informasi terkini (maks. 30 hari sebelum
• Risiko nutrisional tata laksana dimulai)
• Kebutuhan edukasi
• Perencanaan pemulangan pasien (discharge planning)
BAGIAN DARI PENGKAJIAN
PENGKAJIAN AWAL PASIEN
KEPERAWATAN
(PP)

SKRINING RESIKO
DILANJUTKAN DENGAN
PENGKAJIAN LANJUTAN
Rencana Asuhan dikaji dan diperbaharui oleh masing2 PPA
dan disesuaikan dengan perkembangan pasien.

DPJP Memverifikasi perkembangan pasien dan rencana


asuhan oleh seluruh PPA

“CPPT merupakan instrument untuk melakukan


assesmen ulang dan perkembangan asuhan oleh
seluruh PPA secara terintegrasi”

Standar PP 2

Rumah sakit melakukan pengkajian ulang bagi semua pasien dengan interval
waktu yang ditentukan untuk kemudian dibuat rencana asuhan lanjutan
Standar PAP 1.1
Proses pelayanan dan asuhan pasien yang terintegrasi serta terkoordinasi telah dilakukan
sesuai instruksi.

Maksud dan Tujuan PAP 1.1


Proses pelayanan dan asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan banyak PPA dan
Agar proses pelayanan dan asuhan pasien menjadi efisien, penggunaan sumber daya manusia dan sumber lainnya
menjadi efektif, dan hasil akhir kondisi pasien menjadi lebih baik maka diperlukan integrasi dan koordinasi.
Kepala unit pelayanan menggunakan cara untuk melakukan integrasi dan koordinasi pelayanan serta asuhan
lebih baik (misalnya, pemberian asuhan pasein secara tim oleh para PPA, ronde pasien multidisiplin, formulir
catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT), dan manajer pelayanan pasien/case manager).

INTEGRASI DAN DPJP


KOORDINASI SEBAGAI
PELAYANAN ANTAR PPA LEADER
DAN ASUHAN
PASIEN
(PAP)
Standar PAP 2
Rumah sakit menetapkan pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi sesuai dengan
kemampuan, sumber daya dan sarana prasarana yang dimiliki.

Maksud dan Tujuan PAP 2


Rumah sakit memberikan pelayanan untuk pasien dengan berbagai keperluan. Pelayanan pada
pasien berisiko tinggi membutuhkan prosedur, panduan praktik klinis (PPK) clinical pathway dan
rencana perawatan yang akan mendukung PPA memberikan pelayanan kepada pasien secara
menyeluruh, kompeten dan seragam.
Dalam memberikan asuhan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan berisiko tinggi, Pimpinan rumah
sakit bertanggung jawab untuk:
a) Mengidentifikasi pasien dan pelayanan yang dianggap berisiko tinggi di rumah sakit;
b) Menetapkan prosedur, panduan praktik klinis (PPK), clinical pathway dan rencana perawatan
secara kolaboratif
c) Melatih staf untuk menerapkan prosedur, panduan praktik klinis (PPK), clinical pathway dan
rencana perawatan rencana perawatan tersebut.

PELAYANAN
DAN ASUHAN
PASIEN
(PAP)
Standar PAP 3
Rumah sakit memberikan makanan untuk pasien rawat inap dan terapi nutrisi
terintegrasi untuk pasien dengan risiko nutrisional.

Maksud dan Tujuan PAP 3


Makanan dan terapi nutrisi yang sesuai sangat penting bagi kesehatan pasien dan penyembuhannya. Pilihan makanan
disesuaikan dengan usia, budaya, pilihan, rencana asuhan, diagnosis pasien termasuk juga antara lain diet khusus seperti
rendah kolesterol dan diet diabetes melitus. Berdasarkan pengkajian kebutuhan dan rencana asuhan, maka DPJP atau PPA
lain yang kompeten memesan makanan dan nutrisi lainnya untuk pasien. Pasien berhak menentukan makanan sesuai
dengan nilai yang dianut. Bila memungkinkan pasien ditawarkan pilihan makanan yang konsisten dengan status gizi. Jika
keluarga pasien atau ada orang lain mau membawa makanan untuk pasien, maka mereka diberikan edukasi tentang
makanan yang merupakan kontraindikasi terhadap rencana, kebersihan makanan, dan kebutuhan asuhan pasien,
termasuk informasi terkait interaksi antara obat dan makanan. Makanan yang dibawa oleh keluarga atau orang lain
disimpan dengan benar untuk mencegah kontaminasi. Skrining risiko gizi dilakukan pada pengkajian awal. Jika pada
saat skrining ditemukan pasien dengan risiko gizi maka terapi gizi terintegrasi diberikan, dipantau, dan dievaluasi.

Elemen Penilaian PAP 3


a) Berbagai pilihan makanan atau terapi nutrisi yang sesuai untuk kondisi, perawatan, dan kebutuhan pasien tersedia dan disediakan tepat waktu.
b) Sebelum pasien rawat inap diberi makanan, terdapat instruksi pemberian makanan dalam rekam medis pasien yang didasarkan pada status
gizi dan kebutuhan pasien.
c) Untuk makanan yang disediakan keluarga, edukasi diberikan mengenai batasan-batasan diet pasien dan penyimpanan yang baik untuk
mencegah kontaminasi.
d) Memiliki bukti pemberian terapi gizi terintegrasi (rencana, pemberian dan evaluasi) pada pasien risiko gizi.
e) Pemantauan dan evaluasi terapi gizi dicatat di rekam medis pasien.
SASARAN
PPA PELAYANAN TERINTEGRASI ANTAR PPA

PELAYANAN TERINTEGRASI ANTAR UNIT

PELAYANAN TERINTEGRASI PPA - PASIEN

SASARAN SASARAN
MPP PASIEN

HAK PASIEN DAN HPK


KETERLIBATAN KELUARGA
(HPK)
HPK 1
RS MENDUKUNG TERPENUHINYA HAK PASIEN

MAKSUD & TUJUAN

• RS MEMAHAMI HAK PASIEN


• RS MENGEMBANGKAN PCC DALAM PEMENUHAN HAK PASIEN DAN MENDUKUNG KETERLIBATAN KELUARGA
• PASIEN DAN KELUARGA DIBERI KESEMPATAN UNTUK TERLIBAT DALAM PROSES ASUHAN DAN PERAWATAN

ELEMEN PENILAIAN

• RS MENERAPKAN REGULASI MENGENAI HAK PASIEN


• PROSES IDENTIFIKASI PERSONAL TENTANG KETERLIBATAN KELUARGA
• PREFERENSI PASIEN TERHADAP KETERLIBATAN KELUARGA
• STAF DILATIH UNTUK MEMAHAMI HAK PASIEN
HPK 1.1
RS MENGHILANGKAN HAMBATAN DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN
PASIEN/KELUARGA

MAKSUD & TUJUAN

• RS MENYIAPAKAN SARANA PRASARANA DALAM MEBANGUN KOMUNIKASI DENGAN


PASEIN/KELUARGA DALAM MENJELASKAN HAK PASIEN

ELEMEN PENILAIAN

• RS MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI HAK PASIEN


• RS MENYEDIAKAN INFORMASI INFORMASI TENTANG HAK PASIEN DAN PELAYANAN
HPK 2
RS MELIBATKAN PASIEN DAN KELUARGA DALAM SEMUA ASPEK PERAWATAN
DAN TATALAKSANA MEDIS

MAKSUD & TUJUAN

• RS MEMASTIKAN PASIEN DAN KELUARGA DAPAT BERPARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN


KEPUTUSAN TERKAIT PERAWATAN
• RS TIDAK BOLEH MENGHAMBAT PASIEN DAN KELUARGA UNTUK MENCARI PENDAPAT KEDUA
• RS MENDUKUNG DAN MENGANJURKAN KETERLIBATAN PASIEN DAN KELUARGA DALAM SEMUA
ASPEK PERAWATAN

ELEMEN PENILAIAN

• RS MENERAPKAN PROSES UNTUK MENDUKUNG KETERLIBATAN PASIEN DAN KELUARGA


• RS MENERAPKAN PROSES UNTUK MEMBERIKAN EDUKASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
• PASIEN DIBERI INFORMASI MENGENAI HASIL ASUHAN DAN TATALAKSANA YANG DIHARAPKAN
• PASIEN DIBERI INFORMASI MENGENAI KEMUNGKINAN HASIL YANG TIDAK DAPAT DIANTISIPASI
• RS MEMFASILITASI PERMINTAAN PASIEN UNTUK MENCARI PENDAPAT KEDUA
HPK 3
RS MEMBERITAHU PASIEN DAN KELUARGA MENGENAI PROSES UNTUK
MENERIMA DAN MENANGGAPI KELUHAN, TINDAKAN RS BILA TERDAPAT
KONFLIK DALAM ASUHAN PASIEN, SERTA HAK PASIEN UNTUK BERPERAN
DIDALAMNYA

MAKSUD & TUJUAN

• RS MENETAPKAN PENANGGUNG JAWAB DAN PROSES UNTUK MENYELESAIKAN KELUHAN PASIEN


• RS MENGIDENTIFIKASI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR BAGI MEREKA YANG PERLU DILIBATKAN DALAM
MENYELESAIKAN KELUHAN JUGA PERAN SERTA PASIEN DAN KELUARGA

ELEMEN PENILAIAN

• PASIEN DIBERI INFORMASI MENGENAI PROSES UNTUK MENYAMPAIKAN KELUHAN DAN YANG
HARUS DILAKUKAN SAAT TERJADI KONFLIK DALAM PROSES PERAWATAN
• KELUHAN DAN KONFLIK TERSEBUT DIKAJI DAN DISELESAIKAN OLEH UNIT/PETUGAS YANG
BERTANGGUNG JAWAB
• PASIEN DAN KELUARGA BERPARTISIPASI DALAM PROSES PENYELESAIAN TERSEBUT
HPK 4.1
RS MENETAPKAN CARA PASIEN MEMPEROLEH INFORMED CONSENT DAN
DILAKSANAKAN OLEH PETUGAS TERLATIH

MAKSUD & TUJUAN

• RS HARUS MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA MENGENAI PEMERIKSAAN,


TINDAKAN DAN PENGOBATAN MANA YANG MEMERLUKAN PERSETUJUAN DAN BAGAIMANA
MEREKA MEMBERIKAN PERSETUJUAN TERSEBUT
• RS MENGIDENTIFIKASI PERAWATAN DAN PROSEDUR BERISIKO TINGGI YANG MEMBUTUHKAN
PERSETUJUAN SECARA TERPISAH

ELEMEN PENILAIAN

• RS MENERAPKAN PROSES BAGI PASIEN UNTUK MENDAPATKAN INFORMED CONSENT


• PEMBERIAN INFORMED CONSENT DILAKUKAN OLEH STAF YANG KOMPETEN DENGAN CARA DAN
BAHASA YANG MUDAH DIPAHAMI
• RS MEMILIKI DAFTAR TINDAKAN INVASIF, PEMERIKSAAN DAN TERAPI TAMBAHAN YANG
MEMERLUKAN INFORMED CONSENT
HPK 4.2
RS MENERAPKAN PROSES UNTUK PEMBERIAN PERSETUJUAN OLEH ORANG LAIN
SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU

MAKSUD & TUJUAN

• KETIKA PASIEN TIDAK DAPAT MEMBUAT KEPUTUSAN MENGENAI PERAWATANNYA, MAKA DAPAT
DITENTUKAN PERWAKILAN UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN TERSEBUT.
• NAMA ORANG LAIN YANG MEMBUAT PERSETUJUAN HARUS DICATAT DALAM REKAM MEDIS PASIEN

ELEMEN PENILAIAN

• RS MENERAPKAN PROSES UNTUK PEMBERIAN INFORMED CONSENT OLEH ORANG LAIN SELAIN
PASIEN SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• REKAM MEDIS MENCANTUMKAN (SATU ATAU LEBIH) NAMA INDIVIDU YANG MENYATAKAN
PERSETUJUAN
PROGRAM NASIONAL

PENCEGAHAN PREVALENSI
STUNTING DAN WASTING
PROGRAM
NASIONAL
PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI

PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TUBERKULOSIS

PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS

PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN WASTING

PELAYANAN KELUARGA BERENCANA RUMAH SAKIT


PROGRAM
NASIONAL PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN WASTING

PROGNAS TIM & PELAYANAN


PENGUATAN
4 REGULASI PROGRAM KASUS
JEJARING
EVALUASI
KERJA RUJUKAN
ELEMEN PENILAIAN

Elemen Penilaian Prognas 4

1) Rumah sakit telah menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan program gizi.


2) Terdapat tim untuk program penurunan prevalensi stunting dan wasting di rumah sakit.
3) Rumah sakit telah menetapkan sistem rujukan untuk kasus gangguan gizi yang perlu
penanganan lanjut.

Elemen Penilaian Prognas 4.1

1) Rumah sakit membuktikan telah melakukan pendampingan intervensi dan pengelolaan


gizi serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit kelas di bawahnya dan FKTP di
wilayahnya serta rujukan masalah gizi.
2) Rumah sakit telah menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi, bukti pelaporan, dan
analisis
TERIMA KASIH

2
1
8

Anda mungkin juga menyukai